Tag Archives: Lupita Nyong’o

The 20 Best Movie Performances of 2019

What makes an acting performance so remarkable and/or memorable? Kemampuan seorang aktor untuk menghidupkan karakternya dan sekaligus menghantarkan sentuhan-sentuhan emosional yang dirasakan sang karakter jelas membuat sebuah penampilan akan mudah melekat di benak para penontonnya. Kadang bahkan jauh seusai penonton menyaksikan penampilan tersebut. Penampilan tersebut, tentu saja, tidak selalu membutuhkan momen-momen emosional megah nan menggugah. Bahkan, pada beberapa kesempatan, tidak membutuhkan durasi penampilan yang terlalu lama.

Berikut adalah dua puluh penampilan akting yang paling berkesan dalam sebuah film yang dirilis di sepanjang tahun 2019, termasuk sebuah penampilan yang At the Movies pilih sebagai Performance of the Year. Disusun secara alfabetis.

Continue reading The 20 Best Movie Performances of 2019

Review: Star Wars: The Rise of Skywalker (2019)

Rasanya cukup sukar untuk tidak menyinggung “kericuhan” yang disebabkan oleh Star Wars: The Last Jedi (Rian Johnson, 2017) sebelum membicarakan Star Wars: The Rise of Skywalker. Meskipun mendapatkan ulasan yang sangat positif dari banyak kritikus film, pilihan Johnson untuk menghadirkan linimasa pengisahan film dengan warna plot, karakter, konflik, dan humor yang sedikit berbeda serta lebih progresif jika dibandingkan dengan film-film dalam seri Star Wars lainnya membuat Star Wars: The Last Jedi ditanggapi cukup dingin oleh banyak penggemar berat seri film yang kini telah berusia lebih dari 40 tahun tersebut. Ketidaksukaan para penggemar setia Star Wars terhadap film garapan Johnson tersebut – yang ditandai dengan membanjirnya penilaian dan komentar negatif tentang Star Wars: The Last Jedi di berbagai situs internet – terasa begitu kental sehingga beberapa kali mendapatkan tanggapan langsung baik dari aktor, produser, bahkan Johnson sebagai sang sutradara film. Ketidakmampuan Johnson untuk memuaskan para penggemar berat Star Wars itu pula yang dikabarkan menjadi penyebab mengapa Johnson tidak kembali dilibatkan oleh Walt Disney Studios ketika Colin Trevorrow – yang awalnya didapuk untuk mengarahkan Star Wars: The Rise of Skywalker – kemudian memilih untuk meninggalkan proyek film tersebut. Continue reading Review: Star Wars: The Rise of Skywalker (2019)

Review: Us (2019)

Setahun setelah kesuksesan luar biasa dari Get Out (2017) – yang tidak hanya mampu meraih kesuksesan komersial dengan mengumpulkan pendapatan sebesar lebih dari US$255 juta dari masa perilisannya di seluruh dunia namun juga sukses mendapatkan pujian luas dari para kritikus film serta meraih empat nominasi dan memenangkan satu diantaranya pada ajang The 90th Annual Academy Awards, Jordan Peele kembali merilis film terbarunya yang berjudul Us. Meskipun memiliki nada pengisahan thriller yang serupa dengan Get Out, Peele mengeksekusi Us sebagai jalinan pengisahan yang penuh dengan momen-momen menegangkan yang tersaji secara jauh lebih gamblang. Tentu saja, Us bukanlah hanya sebuah film yang mencoba untuk menawarkan kengerian kepada para penontonnya. Melalui naskah cerita yang juga digarapnya, Peele kembali membuka perbincangan mengenai ras, kelas, serta status sosial yang seringkali menimbulkan benih-benih konflik dalam kehidupan bersosial manusia. Sajian berkelas yang dengan mudah akan membuat siapapun kembali terpesona oleh kemampuan bercerita Peele yang begitu cerdas. Continue reading Review: Us (2019)

Review: Black Panther (2018)

Ada sesuatu yang berbeda pada presentasi film pahlawan super terbaru garapan Marvel Studios yang berjudul Black Panther. Merupakan sebuah origin story yang memperkenalkan sosok pahlawan super baru dalam rangkaian pengisahan Marvel Cinematic Universe, Black Panther menghadirkan deretan karakter yang didominasi oleh karakter-karakter berkulit hitam dengan latar belakang lokasi penceritaan yang juga berada di benua Afrika. Tidak hanya itu. Dibandingkan dengan film-film pahlawan super lainnya yang telah dirilis oleh Marvel Studios, naskah cerita Black Panther yang ditulis oleh sutradara film ini, Ryan Coogler (Creed, 2015), bersama dengan Joe Robert Cole, juga menawarkan jalinan cerita yang memiliki nuansa politis yang cukup kental. Warna penceritaan yang cukup mampu memberikan nafas segar bagi kisah heroik a la Marvel Studios yang harus diakui telah terasa berjalan cukup monoton pada beberapa film garapan mereka akhir-akhir ini. Continue reading Review: Black Panther (2018)

Review: Star Wars: The Last Jedi (2017)

Meskipun mendapatkan banyak tanggapan positif ketika masa perilisannya, Star Wars: The Force Awakens (J. J. Abrams, 2015) juga mendapatkan banyak kritikan ketika plot pengisahannya terasa terlalu banyak bergantung pada berbagai elemen nostalgia dari berbagai seri Star Wars terdahulu daripada berusaha untuk membawanya dalam sebuah alur pengisahan yang lebih segar. Well… seri terbaru Star Wars, Star Wars: The Last Jedi, yang kini berada di bawah arahan Rian Johnson (Looper, 2012) sepertinya tampil untuk menjawab tantangan tersebut. Dengan naskah cerita yang juga digarapnya sendiri, Johnson membawa Star Wars ke arah sekaligus warna pengisahan yang mungkin tidak dapat diduga beberapa penggemar seri film ini sebelumnya. Namun, di saat yang bersamaan, usaha Johnson untuk menyajikan Star Wars dengan lapisan pengisahan yang lebih rumit dihadirkan dengan naratif dan ritme penceritaan yang cenderung lemah. Hasilnya, dengan durasi presentasi sepanjang 152 menit – merupakan film Star Wars dengan durasi terpanjang hingga saat ini, Star Wars: The Last Jedi tampil cukup melelahkan. Continue reading Review: Star Wars: The Last Jedi (2017)

Review: 12 Years a Slave (2013)

12 Years a Slave (Regency Enterprises/River Road Entertainment/Plan B Entertainment/New Regency Pictures, Film4, 2013)
12 Years a Slave (Regency Enterprises/River Road Entertainment/Plan B Entertainment/New Regency Pictures, Film4, 2013)

Dengan naskah yang ditulis oleh John Ridley (Red Tails, 2012) berdasarkan memoir berjudul Twelve Years a Slave: Narrative of Solomon Northup, a Citizen of New-York, Kidnapped in Washington City in 1841, and Rescued in 1853 yang ditulis oleh Solomon Northup, 12 Years a Slave mencoba untuk berkisah mengenai seorang pria Afro-Amerika merdeka yang terjebak dalam tindak perbudakan di masa-masa ketika warga kulit hitam di Amerika Serikat masih dipandang sebagai warga kelas bawah. Kisahnya sendiri diawali dengan memperkenalkan Solomon Northup (Chiwetel Ejiofor), seorang Afro-Amerika yang bekerja sebagai seorang tukang kayu dan pemain bola serta tinggal bersama istri, Anne (Kelsey Scott), dan kedua anak mereka, Margaret (Quvenzhané Wallis) dan Alonzo (Cameron Zeigler), di Saratoga Springs, New York, Amerika Serikat. Suatu hari, Solomon mendapatkan tawaran bekerja sebagai seorang musisi selama dua minggu di Washington DC oleh dua orang pria, Brown (Scoot McNairy) dan Hamilton (Taran Killam). Karena tertarik dengan sejumlah uang yang ditawarkan oleh kedua pria tersebut, Solomon akhirnya menerima tawaran mereka. Sial, begitu tiba di Washington DC, Solomon justru dijebak dan dijual sebagai seorang budak.

Continue reading Review: 12 Years a Slave (2013)

Review: Non-Stop (2014)

Non-Stop (Universal Pictures/StudioCanal/Silver Pictures/Anton Capital Entertainment/LOVEFiLM International, 2014)
Non-Stop (Universal Pictures/StudioCanal/Silver Pictures/Anton Capital Entertainment/LOVEFiLM International, 2014)

Sama seperti halnya dengan nama Meryl Streep yang justru mulai menjadi jaminan kesuksesan komersial sebuah film ketika ia menginjak usia 57 tahun setelah membintangi The Devil Wears Prada (2006), transformasi karir Liam Neeson menjadi seorang bintang film aksi dimulai setelah ia membintangi Taken (2008) tepat ketika ia berusia 52 tahun. Setelah itu, Neeson tercatat menjadi bintang utama bagi film-film aksi seperti The A-Team (2010), Unknown (2011), The Grey (2012) serta sekuel bagi Taken, Taken 2 (2012), yang meskipun tidak seluruhnya meraih pujian dari kritikus film dunia namun terus berhasil menarik minat penonton sekaligus semakin memperkuat citra Neeson sebagai seorang aktor laga yang dapat dihandalkan. Kharisma Neeson yang kuat, dingin dan begitu mengintimidasi bahkan mampu melebihi daya tarik yang dihasilkan nama-nama aktor spesialis laga seperti Arnold Schwarzenegger dan Sylvester Stallone dalam film-film teranyar mereka.

Continue reading Review: Non-Stop (2014)

The 86th Annual Academy Awards Winners List

EllenOscarMeskipun film arahan Alfonso Cuarón, Gravity, berhasil memenangkan tujuh penghargaan dari sepuluh nominasi yang diraihnya — termasuk sebuah penghargaan di kategori Best Director untuk Cuarón, namun adalah 12 Years a Slave yang berhasil meraih penghargaan utama Best Picture di ajang The 86th Annual Academy Awards. Selain Best Picture, film yang meraih sembilan nominasi tersebut juga berhasil memenangkan kategori Best Actress in a Supporting Role untuk Lupita Nyong’o serta Best Writing – Adapted Screenplay untuk penulis naskahnya, John Ridley. Ketidakberuntungan justru berada pada David O. Russell yang film teranyarnya, American Hustle, gagal meraih satupun penghargaan dari sepuluh nominasi yang diraihnya menjadikan film tersebut menjadi salah satu film dengan kekalahan terbesar di ajang Academy Awards. American Hustle juga menjadi film ketiga setelah My Man Godfrey (1936) dan Sunset Boulevard (1950) yang gagal memenangkan satupun penghargaan setelah meraih nominasi di empat kategori akting. Oh well

Continue reading The 86th Annual Academy Awards Winners List

The 86th Annual Academy Awards Nominations List

oscars-2013The nominations are in! Dan hasilnya… American Hustle dan Gravity sama-sama memimpin daftar nominasi The 86th Annual Academy Awards dengan raihan sebanyak 10 nominasi. Jumlah tersebut diikuti oleh 12 Years a Slave yang berhasil meraih 9 nominasi. Ketiganya sama-sama akan bersaing untuk memperebutkan gelar Best Picture dengan enam film lainnya: Captain Phillips, Dallas Buyers Club, Her, Nebraska, Philomena dan The Wolf of Wall Street. David O. Russell – yang dinominasikan pada kategori Best Director untuk American Hustle – sekali lagi mengulang kesuksesannya pada tahun lalu lewat Silver Linings Playbook dengan keberhasilannya dalam menempatkan keempat pemeran filmnya untuk meraih nominasi di bidang akting: Christian Bale di kategori Best Actor in Leading Role, Amy Adams di kategori Best Actress in a Leading Role, Bradley Cooper di kategori Best Actor in a Supporting Role dan Jennifer Lawrence di kategori Best Actress in a Supporting Role. Secara keseluruhan, American Hustle menjadi film ke-15 di sepanjang pelaksanaan Academy Awards dimana setiap aktornya berhasil mendapatkan nominasi di kategori akting.

Continue reading The 86th Annual Academy Awards Nominations List

The 17th Annual Online Film Critics Society Awards Winners List

OFCS-2Dengan delapan nominasi yang diraihnya, rasanya tidak mengejutkan jika 12 Years a Slave kemudian turut berhasil menjadi peraih penghargaan terbanyak di ajang The 17th Annual Online Film Critics Society. Film arahan Steve McQueen tersebut berhasil memenangkan empat penghargaan, termasuk Best Picture, Best Actor untuk Chiwetel Ejiofor, Best Supporting Actor untuk Michael Fassbender, Best Supporting Actress untuk Lupita Nyong’o dan Best Adapted Screenplay untuk naskah cerita yang ditulis oleh John Ridley. McQueen sendiri, sayangnya, harus mengakui keunggulan Alfonso Cuarón yang berhasil mengungguli McQueen di kategori Best Director untuk filmnya Gravity. Film yang dibintangi oleh Sandra Bullock dan George Clooney tersebut juga berhasil memenangkan kategori Best Editing dan Best Cinematography serta meraih penghargaan khusus Best Sound Design and Best Visual Effects.

Continue reading The 17th Annual Online Film Critics Society Awards Winners List

The 71st Annual Golden Globe Awards Nominations List

golden-globesHollywood Foreign Press Association baru saja mengumkan daftar peraih nominasi untuk The 71st Annual Golden Globe Awards. Untuk barisan film layar lebar, berada di garda depan sebagai peraih nominasi terbanyak adalah film terbaru arahan Steve McQueen, 12 Years a Slave, serta film American Hustle arahan David O. Russell yang sama-sama meraih tujuh nominasi. Pun begitu, 12 Years a Slave dan American Hustle hanya akan sama-sama bersaing di dua kategori, Best Director dan Best Screenplay, mengingat Golden Globe Awards memberikan penghargaan yang terpisah bagi film dengan genre Drama (12 Years a Slave) dan Comedy or Musical (American Hustle). Di kategori Best Motion Picture – Drama sendiri, 12 Years a Slave akan bersaing dengan Captain Phillips, Gravity, Philomena dan Rush. Sementara American Hustle akan bersaing dengan Her, Inside Llewyn Davies, Nebraska dan The Wolf of Wall Street di kategori Best Motion Picture – Comedy or Musical.

Continue reading The 71st Annual Golden Globe Awards Nominations List

The 17th Annual Online Film Critics Society Awards Nominations List

OFCS-2Kolaborasi ketiga antara sutradara Steve McQueen dan aktor Michael Fassbender, 12 Years a Slave, berhasil memimpin daftar perolehan nominasi di ajang The 17th Annual Online Film Critics Society Awards. 12 Years a Slave berhasil meraih delapan nominasi, termasuki nominasi Best Picture, Best Director untuk McQueen, Best Actor untuk Chiwetel Ejiofor, Best Supporting Actor untuk Fassbender serta Best Supporting Actress untuk Lupita Nyong’o. Berbeda dengan pelaksanaannya tahun lalu, terdapat sepuluh film yang dinominasikan untuk merebut gelar Best Picture. Film-film yang akan bersaing bersama 12 Years a Slave tersebut adalah American Hustle, Before Midnight, Blue is the Warmest Colour, Drug War, Gravity, Her, Inside Llewyn Davies, Short Term 12 dan The Wind Rises.

Continue reading The 17th Annual Online Film Critics Society Awards Nominations List