Tag Archives: Letitia Wright

Review: Death on the Nile (2022)

Apa yang akan Anda lakukan jika Anda sedang berada dalam sebuah perjalanan wisata mewah dimana Anda dikelilingi oleh pemandangan alam yang begitu mengesankan, kumpulan orang-orang dengan penampilan fisik yang tidak kalah atraktif, dan kemudian salah satu detektif paling ternama di dunia, Hercule Poirot, turut serta dalam perjalanan tersebut? Well… sebaiknya Anda berhati-hati karena malaikat maut berada dekat dan mungkin sedang mengincar nyawa Anda. Atau, lebih buruk lagi, rencana pembunuhan yang telah lama Anda susun akan segera diketahui dan diungkap ke khalayak ramai. Continue reading Review: Death on the Nile (2022)

Review: Avengers: Endgame (2019)

Lima tahun setelah Thanos (Josh Brolin) menjentikkan jarinya dan menghapus separuh peradaban manusia dari atas permukaan Bumi – seperti yang dikisahkan pada Avengers: Inifinity War (Anthony Russo, Joe Russo, 2018), para anggota Avengers yang tersisa, Tony Stark/Iron Man (Robert Downey, Jr.), Steve Rogers/Captain America (Chris Evans), Bruce Banner/Hulk (Mark Ruffalo), Thor (Chris Hemsworth), Natasha Romanoff/Black Widow (Scarlett Johansson), Clint Barton/Hawkeye (Jeremy Renner), dan James Rhodes/War Machine (Don Cheadle), masih berupaya melupakan kepedihan hati mereka atas kekalahan di medan peperangan sekaligus hilangnya orang-orang yang mereka cintai. Di saat yang bersamaan, para anggota Avengers yang tersisa tersebut juga masih terus mencari cara untuk menemukan keberadaan Thanos dan membuatnya memperbaiki segala kerusakan yang telah ia sebabkan ketika menggunakan Infinity Stones. Harapan muncul ketika Scott Lang/Ant-Man (Paul Rudd) yang ternyata selamat dari tragedi yang disebabkan jentikan jari Thanos dan kemudian mendatangi markas Avengers dengan sebuah ide yang dapat menghadapkan kembali para Avengers dengan  musuh besar mereka. Continue reading Review: Avengers: Endgame (2019)

Review: Avengers: Infinity War (2018)

Bayangkan beban yang harus diemban oleh Anthony Russo dan Joe Russo. Tidak hanya mereka harus menggantikan posisi Joss Whedon yang telah sukses mengarahkan The Avengers (2012) dan Avengers: Age of Ultron (2015), tugas mereka dalam menyutradarai Avengers: Infinity Warjuga akan menjadi penanda bagi sepuluh tahun perjalanan Marvel Studios semenjak memulai perjalanan Marvel Cinematic Universe ketika merilis Iron Man (Jon Favreau, 2008) sekaligus menjadi film kesembilan belas dalam semesta penceritaan film tersebut. Bukan sebuah tugas yang mudah, tentu saja, khususnya ketika mengingat The Russo Brothers juga harus bertugas untuk mengarahkan seluruh (!) karakter pahlawan super yang berada dalam Marvel Cinematic Universe dalam satu linimasa yang sama. Namun, The Russo Brothers sendiri bukanlah sosok yang baru bagi seri film ini. Dengan pengalaman mereka dalam mengarahkan Captain America: The Winter Soldier (2014), dan Captain America: Civil War (2016), keduanya telah memiliki modal yang lebih dari cukup untuk menjadikan Avengers: Infinity War menjadi sebuah presentasi kisah pahlawan super yang mampu tampil mengesankan.

Continue reading Review: Avengers: Infinity War (2018)

Review: Ready Player One (2018)

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Zak Penn (The Avengers, 2012) bersama dengan Ernest Cline berdasarkan novel berjudul sama yang ditulis oleh Cline, film terbaru arahan Steven Spielberg (The Post, 2017), Ready Player One memiliki pengisahan yang berlatar belakang di tahun 2045. Di masa tersebut, dunia telah berubah menjadi sebuah tempat dimana ketidakteraturan melanda seluruh elemen sosial. Untuk melarikan diri dari berbagai permasalahan tersebut, banyak orang kemudian mengikuti sebuah permainan virtual bernama Ontologically Anthropocentric Sensory Immersive Simulation yang diciptakan oleh James Halliday (Mark Rylance) dimana mereka dapat beraktivitas dengan kondisi dunia yang jelas jauh lebih baik dari dunia nyata. Secara perlahan, beberapa orang mulai menemukan sebuah permainan yang disebut Anarok’s Quest yang tersembunyi di dalam  Ontologically Anthropocentric Sensory Immersive Simulation yang lantas menjanjikan bahwa orang pertama yang dapat memenangkan permainan tersebut akan dijadikan pemilik hak cipta dari Ontologically Anthropocentric Sensory Immersive Simulation. Sebuah iming-iming yang jelas membuat banyak orang mulai memburu hadiah tersebut. Continue reading Review: Ready Player One (2018)

Review: Black Panther (2018)

Ada sesuatu yang berbeda pada presentasi film pahlawan super terbaru garapan Marvel Studios yang berjudul Black Panther. Merupakan sebuah origin story yang memperkenalkan sosok pahlawan super baru dalam rangkaian pengisahan Marvel Cinematic Universe, Black Panther menghadirkan deretan karakter yang didominasi oleh karakter-karakter berkulit hitam dengan latar belakang lokasi penceritaan yang juga berada di benua Afrika. Tidak hanya itu. Dibandingkan dengan film-film pahlawan super lainnya yang telah dirilis oleh Marvel Studios, naskah cerita Black Panther yang ditulis oleh sutradara film ini, Ryan Coogler (Creed, 2015), bersama dengan Joe Robert Cole, juga menawarkan jalinan cerita yang memiliki nuansa politis yang cukup kental. Warna penceritaan yang cukup mampu memberikan nafas segar bagi kisah heroik a la Marvel Studios yang harus diakui telah terasa berjalan cukup monoton pada beberapa film garapan mereka akhir-akhir ini. Continue reading Review: Black Panther (2018)

Review: The Commuter (2018)

Dalam film teranyarnya bersama sutradara Jaume Collet-Serra (The Shallows, 2016), The Commuter, Liam Neeson berperan sebagai sosok pria paruh baya yang terjebak dalam situasi sulit yang membuatnya seringkali harus terlibat dalam banyak adegan adu fisik yang intens. Yes. You’ve been here before. Sosok karakter yang terdengar familiar karena Neeson pada dasarnya memerankan karakter yang hampir serupa dengan karakter-karakter yang dahulu ia perankan dalam Unknown (2011), Non-Stop (2014), dan Run All Night (2015) yang juga diarahkan oleh Collet-Serra. So what makes The Commuter different then? Tidak banyak. Bahkan, meskipun tetap didampingi penampilan prima dari Neeson, The Commuter gagal untuk hadir dengan pengarahan yang mampu membuat laju penceritaan film ini mengikat kuat para penontonnya. Continue reading Review: The Commuter (2018)