Tag Archives: Personal

The 20 Best Movies of 2018

Alright. It’s time to recap the best and most memorable movies of 2018.

Berikut adalah dua puluh film yang At the Movies nilai sebagai yang terbaik di sepanjang tahun 2018, termasuk sebuah film yang dipilih sebagai Movie of the Year. Disusun secara alfabetis. Continue reading The 20 Best Movies of 2018

The 20 Best Movie Performances of 2018

What makes an acting performance so remarkable and/or memorable? Kemampuan seorang aktor untuk menghidupkan karakternya dan sekaligus menghantarkan sentuhan-sentuhan emosional yang dirasakan sang karakter jelas membuat sebuah penampilan akan mudah melekat di benak para penontonnya. Kadang bahkan jauh seusai penonton menyaksikan penampilan tersebut. Penampilan tersebut, tentu saja, tidak selalu membutuhkan momen-momen emosional megah nan menggugah. Bahkan, pada beberapa kesempatan, tidak membutuhkan durasi penampilan yang terlalu lama.

Berikut adalah dua puluh penampilan akting yang paling berkesan dalam sebuah film yang dirilis di sepanjang tahun 2018, termasuk sebuah penampilan yang At the Movies pilih sebagai Performance of the Year. Disusun secara alfabetis.

Continue reading The 20 Best Movie Performances of 2018

Review: Ralph Breaks the Internet (2018)

Merupakan kali pertama Walt Disney Animation Studios memproduksi sebuah sekuel bagi film animasinya setelah sebelumnya merilis Fantasia 2000 (Don Hahn, Pixote Hunt, Hendel Butoy, Eric Goldberg, James Algar, Francis Glebas, Paul Brizzi, Gaëtan Brizzi, 1999) yang merupakan sekuel dari Fantasia (Samuel Armstrong, James Algar, Bill Roberts, Paul Satterfield, Ben Sharpsteen, David D. Hand, Hamilton Luske, Jim Handley, Ford Beebe, T. Hee, Norman Ferguson, Wilfred Jackson, 1940), Ralph Breaks the Internet kembali menempatkan sutradara Wreck-It Ralph (2012), Richard Moore untuk duduk di kursi penyutradaraan dengan bantuan dari Phil Johnston yang juga bertugas sebagai penulis naskah film ini bersama dengan Pamela Ribon (Smurfs: The Lost Village, 2017). Layaknya sebuah sekuel, Ralph Breaks the Internet memberikan sebuah semesta pengisahan yang lebih luas bagi karakter-karakternya namun tetap mempertahankan elemen cerita tentang persahabatan yang telah menjadi fokus utama semenjak film pendahulunya. Tidak mengherankan bila Ralph Breaks the Internet mampu hadir dengan tata pengisahan dan karakterisasi yang lebih berwarna sekaligus dengan ikatan emosional kepada penonton yang lebih kuat. Continue reading Review: Ralph Breaks the Internet (2018)

The 20 Best Movies of 2017

Alright. It’s time to recap the best and most memorable movies of 2017.

Harus diakui, kondisi sosial dan politik yang cukup bergejolak di sepanjang tahun 2017 memberikan pengaruh yang cukup kuat pada presentasi pengisahan banyak film – khususnya yang dirilis oleh Hollywood. Film-film seperti Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (Martin McDonagh, 2017), Get Out (Jordan Peele, 2017), The Florida Project (Sean Baker, 2017), Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (Mouly Surya, 2017), hingga The Post (Steven Spielberg, 2017) tampil lantang dalam menyuarakan ide maupun komentar para pembuatnya mengenai kondisi dunia terkini melalui cara mereka masing-masing. Bukan berarti industri film kehilangan film-film dengan elemen hiburan yang memikat. Lihat saja Baby Driver (Edgar Wright, 2017), Pengabdi Setan (Joko Anwar), maupun versi terbaru dari Jumanji: Welcome to the Jungle (Jake Kasdan, 2017) dan Beauty and the Beast (Bill Condon) yang menemukan banyak penggemar ketika dirilis di pasaran. Quite a good year to be at the movies.

Berikut adalah dua puluh film yang At the Movies nilai sebagai yang terbaik di sepanjang tahun 2017, termasuk sebuah film yang dipilih sebagai Movie of the Year. Disusun secara alfabetis. Continue reading The 20 Best Movies of 2017

The 20 Best Movie Performances of 2017

What makes an acting performance so remarkable and/or memorable? Kemampuan seorang aktor untuk menghidupkan karakternya dan sekaligus menghantarkan sentuhan-sentuhan emosional yang dirasakan sang karakter jelas membuat sebuah penampilan akan mudah melekat di benak para penontonnya. Kadang bahkan jauh seusai penonton menyaksikan penampilan tersebut. Penampilan tersebut, tentu saja, tidak selalu membutuhkan momen-momen emosional megah nan menggugah. Bahkan, pada beberapa kesempatan, tidak membutuhkan durasi penampilan yang terlalu lama.

Berikut adalah dua puluh – well… dua puluh lima, untuk tepatnya – penampilan akting yang paling berkesan dalam sebuah film yang dirilis di sepanjang tahun 2017, termasuk sebuah penampilan yang At the Movies pilih sebagai Performance of the Year. Disusun secara alfabetis. Continue reading The 20 Best Movie Performances of 2017

Review: Billy Lynn’s Long Halftime Walk (2016)

Setelah Life of Pi (2012) yang berhasil meraih nominasi Best Picture sekaligus memenangkannya Academy Awards kedua sebagai Best Director dalam ajang The 85th Annual Academy Awards, Ang Lee sepertinya telah jatuh cinta dengan berbagai inovasi teknologi dalam pembuatan film. Kecintaannya tersebut kembali dibuktikan Lee lewat Billy Lynn’s Long Halftime Walk. Lee menginginkan penontonnya untuk merasakan pengalaman yang lebih nyata dan realistis dalam mengikuti kisah yang disajikan. Karenanya, Lee tidak hanya menghadirkan Billy Lynn’s Long Halftime Walk dalam teknologi tiga dimensi seperti halnya Life of Pi. Ia juga menyajikan gambar filmnya dalam jumlah bingkai gambar berkecepatan 120 bingkai gambar setiap detiknya – dimana standar film umum dihadirkan dalam 24 bingkai gambar per detik. Tidak hanya itu, resolusi gambar yang disajikan Lee dalam Billy Lynn’s Long Halftime Walk juga berada pada tingkat resolusi gambar tertinggi untuk saat ini, 4000 piksel. Continue reading Review: Billy Lynn’s Long Halftime Walk (2016)

The 87th Annual Academy Awards Winners List

the-87-th-annual-academy-awards-posterFilm arahan Alejandro González Iñárritu, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) berhasil memenangkan kategori Best Picture di ajang The 87th Annual Academy Awards. Tidak hanya itu, film arahan Iñárritu tersebut juga berhasil memenangkan sutradara berkewarganegaraan Meksiko itu tiga Academy Awards sekaligus: sebagai produser, sutradara serta penulis dari film yang dibintangi Michael Keaton tersebut. Satu penghargaan lain yang diraih oleh Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) adalah Best Cinematography yang dimenangkan oleh Emmanuel Lubezki – yang tahun lalu juga memenangkan kategori tersebut untuk Gravity.

Selain Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), pemenang besar lain dalam ajang penghargaan yang dibawakan oleh Neil Patrick Harris tersebut adalah The Grand Budapest Hotel. Film arahan Anderson tersebut juga memenangkan empat kategori, Best Original Score, Best Production Design, Best Makeup and Hairstyling serta Best Costume Design. Yang cukup menjadi kejutan adalah Whiplash yang berhasil memenangkan tiga penghargaan di kategori Best Film Editing, Best Sound Mixing dan Best Actor in a Supporting Role untuk J. K. Simmons.

Berikut daftar lengkap pemenang The 87th Annual Academy Awards:

  • Best Picture : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, John Lesher and James W. Skotchdopole
  • Best Director : Alejandro González Iñárritu – Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
  • Best Actor : Eddie Redmayne – The Theory of Everything as Stephen Hawking
  • Best Actress : Julianne Moore – Still Alice as Alice Howland
  • Best Supporting Actor : J. K. Simmons – Whiplash as Terence Fletcher
  • Best Supporting Actress : Patricia Arquette – Boyhood as Olivia Evans
  • Best Adapted Screenplay : The Imitation Game– Graham Moore from Alan Turing: The Enigma by Andrew Hodges
  • Best Original Screenplay : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, Nicolás Giacobone, Alexander Dinelaris, Jr. & Armando Bo
  • Best Animated Feature Film : Big Hero 6 – Don Hall, Chris Williams and Roy Conli
  • Best Foreign Language Film : Ida (Poland) in Polish  – Paweł Pawlikowski
  • Best Documentary – Feature : Citizenfour– Laura Poitras, Mathilde Bonnefoy and Dirk Wilutsky
  • Best Documentary – Short Subject : Crisis Hotline: Veterans Press 1– Ellen Goosenberg Kent and Dana Perry
  • Best Live Action Short Film : The Phone Call– J. Christian Jensen
  • Best Animated Short Film : Feast– Patrick Reed and Kristina Reed
  • Best Original Score : The Grand Budapest Hotel– Alexandre Desplat
  • Best Original Song : “Glory” from Selma– John Stephens and Lonnie Lynn
  • Best Film Editing : Whiplash– Tom Cross
  • Best Cinematography : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Emmanuel Lubezki
  • Best Sound Mixing : Whiplash– Craig Mann, Ben Wilkins and Thomas Curley
  • Best Sound Editing : American Sniper– Alan Robert Murray and Bub Asman
  • Best Visual Effects : Interstellar– Paul Franklin, Andrew Lockley, Ian Hunter and Scott Fisher
  • Best Costume Design : The Grand Budapest Hotel– Milena Canonero
  • Best Production Design : The Grand Budapest Hotel– Adam Stockhausen (Production Design); Anna Pinnock (Set Decoration)
  • Best Makeup & Hairstyling : The Grand Budapest Hotel– Frances Hannon and Mark Coulier

The 87th Annual Academy Awards Winners Prediction

Tepat pada 17 Februari 2015 pukul 17.00 waktu Amerika Serikat, Academy of Motion Pictures Arts and Sciences resmi mengakhiri masa penerimaan suara dari para anggotanya dalam pemilihan pemenang The 87th Annual Academy Awards. Ajang penghargaan tertinggi di dunia film itu sendiri akan digelar pada tanggal 22 Februari 2015 (23 Februari 2015 – Waktu Indonesia Barat) mendatang. Yep. Pertanyaan paling penting sekarang adalah… Are you team Birdman or are you team Boyhood?

Walau awalnya diperkirakan akan memenangkan kategori tertinggi, Best Picture, setelah memenangkan Best Motion Picture – Drama dari The 72nd Annual Golden Globe Awards serta Best Picture dari The 20th Annual Critics’ Choice Awards, Boyhood (2014) kemudian secara perlahan mulai tertinggal dari saingan terdekatnya, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) (2014), yang mulai mengumpulkan kemenangan demi kemenangan untuk memastikan keunggulannya atas film arahan Richard Linklater tersebut. Bagaimana keunggulan Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)? Well… film arahan Alejandro González Iñárritu berhasil memenangkan banyak penghargaan dari para insan perfilman Hollywood termasuk tiga penghargaan kunci yakni Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture dari The 21st Annual Screen Actors Guild Awards, Outstanding Directing – Feature Film dari The 67th Annual Directors Guild of America Awards serta Darryl F. Zanuck Award for Outstanding Producer of Theatrical Motion Pictures dari Producers Guild of America Awards. Namun apakah Boyhood, atau film-film lain yang dinominasikan di kategori Best Picture, telah benar-benar kehilangan kesempatan untuk merebut gelar yang terbaik tersebut?

Secara statistik, belum pernah ada film yang kehilangan gelar Best Picture setelah memenangkan SAG, PGA dan DGA… kecuali Apollo 13 (1995). Film apa yang berhasil menumbangkan kedigdayaan film yang dibintangi oleh Tom Hanks tersebut? Film arahan Mel Gibson, Braveheart (1995), yang uniknya hanya pernah memenangkan penghargaan dari Writers Guild Awards di sepanjang awards season tahun tersebut. Untuk kali ini, baik naskah cerita Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) maupun Boyhood dianggap tidak memenuhi aturan WGA sehingga tidak mendapat nominasi. Film peraih nominasi yang memenangkan WGA untuk tahun ini? The Grand Budapest Hotel (2014) untuk Best Original Screenplay dan The Imitation Game (2014) untuk Best Adapted Screenplay. Tricky eh?

Pada ajang The 87th Annual Academy Awards mendatang, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) juga gagal meraih nominasi untuk Best Editing dan tidak ada film yang berhasil memenangkan kategori Best Picture tanpa mendapatkan nominasi Best Editing sejak Ordinary People (1981). Lima film lain yang mendapatkan nominasi Best Picture – American Sniper (2014), Boyhood, The Grand Budapest Hotel, The Imitation Game dan Whiplash (2014) – bersaing untuk memenangkan kategori ini.

Jadi film mana yang akan memenangkan Best Picture? Honestly, it’d be crazy to against Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) at this point. Plus, jika kemenangan The Artist (2011) dan Argo (2012) dapat menjadi bukti, maka insan perfilman Hollywood akan memberikan dukungan penuh mereka pada sebuah film yang membicarakan tentang kehidupan mereka. Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) for the win.

Dan kemudian pertanyaan berikutnya muncul: Akankah sutradara pemenang Best Picture juga akan memenangkan kategori Best Director? Anthony Harvey (The Lion Winter, 1968), Francis Ford Coppola (The Godfather, 1972), Steven Spielberg (The Color Purple, 1985), Ron Howard (Apollo 13, 1995), Ang Lee (Crouching Tiger, Hidden Dragon, 2000), Rob Marshall (Chicago, 2002) dan Ben Affleck (Argo) adalah nama-nama sutradara pemenang DGA yang kemudian gagal membawa pulang atau bahkan dinominasikan di kategori Best Director. Iñárritu berhasil mengemas Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) menjadi sebuah paduan teknikal dan penceritaan yang brilian namun akan sangat sulit untuk tidak memberikan penghormatan pada Linklater dan komitmennya selama dua belas tahun untuk membuat Boyhood. Tough choice indeed! Tapi At the Movies memprediksikan kemenangan Alejandro González Iñárritu akan menjadi salah satu bagian dari kemenangan besar Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) pada tahun ini.

If you’re paying attention closely to the race, tiga dari empat kategori akting sepertinya telah menemukan pemenangnya: Julianne Moore (Still Alice, 2014) untuk Best Actress in a Leading Role, J. K. Simmons (Whiplash) untuk Best Actor in a Supporting Role dan Patricia Arquette (Boyhood) untuk Best Actress in a Supporting Role. Bagaimana dengan Best Actor in a Leading Role? Adalah sangat menyenangkan untuk melihat Michael Keaton (Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)) untuk naik ke atas panggung dan menerima penghargaan tersebut tapi momentum kemenangan Eddie Redmayne (The Theory of Everything, 2014) semakin membesar semenjak kemenangannya di ajang Screen Actors Guild Awards beberapa waktu yang lalu. It’s Redmayne’s to lose for this one.

Kategori lain yang cukup menarik untuk disimak adalah pada kategori Screenplay. Naskah cerita Whiplash karya Damien Chazelle yang di banyak penghargaan lain dikategorikan sebagai naskah asli, dimasukkan dalam kategori Best Adapted Screenplay oleh AMPAS – dengan alasan bahwa naska cerita Whiplash dikembangkan dari cerita pendek yang telah lebih dahulu diselesaikan Chazelle sebelum membuat film yang dibintangi Miles Teller tersebut. Keberadaan Whiplash, sayangnya, sangat mengancam posisi The Imitation Game yang awalnya diprediksi akan memenangkan kategori ini… Namun… At the Movies memprediksikan Graham Moore akan membawa pulang sebuah Oscar untuk The Imitation Game. Dan jika AMPAS masih setia dengan formula awalnya untuk memilih naskah cerita asli yang berani, unik dan eksentrik seperti Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), Little Miss Sunshine (2006), Juno (2007), Django Unchained (2012) dan Her (2013) maka The Grand Budapest Hotel akan mampu menyingkirkan pesaing terdekatnya, (Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), untuk memenangkan kategori Best Original Screenplay sekaligus mencegah Iñárritu untuk membawa pulang tiga Oscar dalam satu malam.

Dan prediksi lengkap At the Movies untuk The 87th Annual Academy Awards adalah sebagai berikut:

  • Best Picture : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, John Lesher and James W. Skotchdopole
  • Best Director : Alejandro González Iñárritu – Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
  • Best Actor : Eddie Redmayne – The Theory of Everything as Stephen Hawking
  • Best Actress : Julianne Moore – Still Alice as Alice Howland
  • Best Supporting Actor : J. K. Simmons – Whiplash as Terence Fletcher
  • Best Supporting Actress : Patricia Arquette – Boyhood as Olivia Evans
  • Best Adapted Screenplay : The Imitation Game – Graham Moore from Alan Turing: The Enigma by Andrew Hodges
  • Best Original Screenplay : The Grand Budapest Hotel– Wes Anderson & Hugo Guinness
  • Best Animated Feature Film : How to Train Your Dragon 2 – Dean DeBlois and Bonnie Arnold
  • Best Foreign Language Film : Ida (Poland) in Polish  – Paweł Pawlikowski
  • Best Documentary – Feature : Citizenfour– Laura Poitras, Mathilde Bonnefoy and Dirk Wilutsky
  • Best Documentary – Short Subject : Crisis Hotline: Veterans Press 1– Ellen Goosenberg Kent and Dana Perry
  • Best Live Action Short Film : The Phone Call– J. Christian Jensen
  • Best Animated Short Film : Feast– Patrick Reed and Kristina Reed
  • Best Original Score : The Theory of Everything– Jóhann Jóhannsson
  • Best Original Song : “Glory” from Selma– John Stephens and Lonnie Lynn
  • Best Film Editing : Boyhood– Sandra Adair
  • Best Cinematography : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Emmanuel Lubezki
  • Best Sound Mixing : Whiplash – Craig Mann, Ben Wilkins and Thomas Curley
  • Best Sound EditingAmerican Sniper– John Reitz, Gregg Rudloff and Walt Martin
  • Best Visual Effects : Interstellar– Paul Franklin, Andrew Lockley, Ian Hunter and Scott Fisher
  • Best Costume Design : The Grand Budapest Hotel– Milena Canonero
  • Best Production Design : The Grand Budapest Hotel– Adam Stockhausen (Production Design); Anna Pinnock (Set Decoration)
  • Best Makeup & Hairstyling : The Grand Budapest Hotel– Frances Hannon and Mark Coulier

The 86th Annual Academy Awards Winners Prediction

?????

First of allWHOA! Perlombaan untuk merebut gelar Best Picture di ajang Academy Awards tahun ini benar-benar sangat ketat – bahkan jelas terasa sebagai salah satu kompetisi Academy Awards paling dramatis dalam beberapa tahun ini. Ada tiga film yang selama beberapa bulan terakhir terus berusaha mengambil alih perhatian para pemilih: 12 Years a Slave, American Hustle dan Gravity. Secara bergantian, ketiga film ini terus memenangkan penghargaan demi penghargaan menjelang pelaksanaan The 86th Annual Academy Awards – meskipun, pada akhirnya, American Hustle secara perlahan mulai meredup dengan 12 Years a Slave dan Gravity terus menyita perhatian para penikmat ajang penghargaan film dunia. Sementara itu, Alfonso Cuarón, Cate Blanchett, Matthew McConaughey dan Jared Leto masing-masing menjadi favorit di kategori mereka dan (hampir) dipastikan kemenangannya. But you knowthe race ain’t over ‘til it’s over, baby!

Continue reading The 86th Annual Academy Awards Winners Prediction

A Year in Review: 20 Best Movies of 2013

a-year-in-review-2013Alright… alright… alright! Sudah waktunya untuk mengakhiri presentasi laporan tahunan A Year in Review… tentunya dengan daftar film-film yang berhasil memberikan kesan paling mendalam pada tahun 2013. Banyak hal yang terjadi di sepanjang tahun lalu. Film arahan Ben Affleck, Argo (2012), berhasil memenangkan tiga penghargaan di ajang The 85th Annual Academy Awards, termasuk Best Picture. Rehat sejenak dari profesinya sebagai seorang sutradara, Affleck kemudian membintangi Runner Runner (2013) bersama Justin Timberlake. Wellthat’s that. Sebuah presentasi yang cukup lemah meskipun Affleck tampil cukup meyakinkan. Steve McQueen dan Michael Fassbender kembali bekerjasama untuk ketiga kalinya lewat 12 Years a Slave (2013) yang berhasil meraih banyak perbincangan di berbagai ajang penghargaan film dunia. Tom Hanks kembali ke dunia akting! Tidak hanya melalui satu film – Captain Phillips (2013), dimana ia tampil fenomenal – namun juga mendukung Emma Thompson lewat film Saving Mr. Banks (2013).

Continue reading A Year in Review: 20 Best Movies of 2013

A Year in Review: Best Indonesian Movies of 2013

a-year-in-review-2013Baiklah. Waktunya untuk meninggalkan berbagai kenangan buruk di sinema dan mengingat kembali film-film terbaik yang telah dirilis pada sepanjang tahun 2013 lalu. First of allAt the Movies akan menghadirkan Best Indonesian Movies of 2013. Sama seperti tahun 2012, secara komersial, industri film Indonesia terasa begitu goyah di paruh awal tahun ketika banyak film Indonesia yang dirilis gagal untuk menarik perhatian penonton untuk kemudian menghilang begitu saja ketika baru dirilis dalam tempo yang begitu terbatas. Namun, secara perlahan, beberapa film seperti Cinta Brontosaurus, Coboy Junior the Movie serta Taman Lawang berhasil membawa euforia tersendiri bagi penonton film Indonesia dan membuat ketiganya mampu meraih jumlah raihan di atas lima ratus ribu penonton. Keberhasilan tersebut bahkan mencapai puncaknya ketika dua rilisan di bulan Desember, 99 Cahaya di Langit Eropa dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, mampu meraih lebih dari satu juta penonton.

Continue reading A Year in Review: Best Indonesian Movies of 2013

A Year in Review: Worst Movies of 2013

a-year-in-review-2013First of allhappy new year, folks! Semoga tahun yang baru memberikan lebih banyak kesuksesan dan momen-momen indah untuk Anda semua – termasuk momen-momen indah ketika menyaksikan sebuah film, tentu saja. Anyway… seperti biasa, A Year in Review kembali hadir di At the Movies untuk mengisi minggu pertama di tahun yang baru dengan memberikan retrospektif film-film yang mampu memberikan kenangan terbaik dan… ehmmm… mimpi (ter)buruk di sepanjang tahun lalu.

Continue reading A Year in Review: Worst Movies of 2013

Berbagi Kasih dan Inspirasi Bersama Lentera Hati Priska

lentera-hati-priska-headerFimela TV bersama Dove Indonesia mempersembahkan sebuah karya inspiratif garapan Mira Lesmana dan Riri Riza dari Miles Films serta didukung oleh Kick Andy Foundation bertajuk Lentera Hati Priska. Film pendek ini mengisahkan mengenai seorang wanita tuna netra berusia 34 tahun bernama Priskilla Smith Jully yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu masyarakat dengan kemampuan khusus. Priskilla, bersama suami dan anaknya mendirikan The School of Life yang membina lebih dari 100 anak asuh – khususnya mereka yang memiliki kekurangan dan diterlantarkan oleh keluarganya karena cacat fisik dan keterbelakangan mental – dalam 10 tahun terakhir.

Continue reading Berbagi Kasih dan Inspirasi Bersama Lentera Hati Priska