Tag Archives: Muhammad Khan

Review: Mencuri Raden Saleh (2022)

Apakah Mencuri Raden Saleh adalah film bertemakan pencurian pertama yang dibuat oleh sineas Indonesia? Tidak. The Professionals (Affandi Abdul Rachman, 2016) – dengan departemen akting yang diisi nama-nama besar seperti Fachri Albar, Arifin Putra, Lukman Sardi, hingga Imelda Therinne – telah mengeksplorasi wilayah pengisahan tersebut terlebih dahulu – meskipun dengan hasil akhir yang jauh dari memuaskan. Gelar “film heist pertama buatan sineas Indonesia” bahkan cukup gencar digunakan The Professionals di sepanjang masa promosinya. Kini, Angga Dwimas Sasongko mencoba menjejakkan kakinya di ranah penceritaan tersebut. Dan dengan bantuan barisan pelakon muda serta naskah cerita yang digarapnya bersama dengan Husein M. Atmodjo (22 Menit, 2018), Sasongko tidak hanya berhasil menggarap sebuah heist movie yang efektif namun juga mampu menghadirkan film terbaik di sepanjang karir pengarahannya hingga saat ini. Continue reading Review: Mencuri Raden Saleh (2022)

Review: Ivanna (2022)

Dengan keberhasilan setiap film yang berada dalam semesta pengisahannya untuk mengumpulkan minimal 1,7 juta penonton – kecuali Asih 2 (Rizal Mantovani, 2020) yang entah mengapa dilepas ke layar bioskop ketika pandemi COVID-19 masih memuncak sehingga “hanya mampu” mendapatkan 300 ribuan penonton, MD Pictures kembali melanjutkan pengembangan teror dari semesta pengisahan Danur dengan Ivanna. Jika dua film Asih dikembangkan dari sosok karakter supranatural yang awalnya dikenalkan pada pengisahan Danur (Awi Suryadi, 2017), maka Ivanna menjadi film sempalan yang didasarkan pada sosok karakter supranatural bernama sama yang sebelumnya sempat muncul pada alur cerita Danur 2: Maddah (Suryadi, 2018). Menempatkan Kimo Stamboel (Ratu Ilmu Hitam, 2019) untuk duduk di kursi penyutradaraan, Ivanna juga menghadirkan unsur slasher yang kental bagi warna penceritaan horornya. Continue reading Review: Ivanna (2022)

Review: Yuni (2021)

Sejujurnya, cukup menggusarkan hati untuk menerima kenyataan bahwa film terbaru arahan Kamila Andini (Sekala Niskala, 2017), Yuni, didasarkan pada realita kehidupan keseharian yang masih harus dihadapi oleh kaum perempuan di sejumlah (banyak?) tempat di negara ini hingga saat ini. Meskipun jika Anda merupakan seorang laki-laki. Khususnya jika Anda adalah seorang laki-laki. Naskah cerita film yang ditulis Andini bersama dengan Prima Rusdi (Ada Apa dengan Cinta? 2, 2016) secara perlahan namun mendalam membuka berbagai luka dan duka kaum perempuan yang menjadi fokus utama linimasa pengisahan dan membuat setiap mata yang menyaksikan kisah mereka kembali diingatkan pada betapa buruknya perlakuan sistem sosial patriarki yang menempatkan laki-laki sebagai pusat dalam proses berkehidupan dan bermasyarakat terhadap mereka. We failed them. Continue reading Review: Yuni (2021)

Festival Film Indonesia 2019 Winners List

Film arahan Garin Nugroho, Kucumbu Tubuh Indahku, berhasil terpilih sebagai Film Cerita Panjang Terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2019. Berbekal 12 nominasi yang diraihnya, film yang juga dirilis secara internasional dengan judul Memories of My Body dan mewakili Indonesia untuk berkompetisi di kategori Best International Feature Film di ajang Academy Awards mendatang tersebut juga mampu memenangkan tujuh kategori lainnya, termasuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik untuk Muhammad Khan dan Sutradara Terbaik untuk Garin Nugroho. Kemenangan Nugroho juga menjadi torehan sejarah manis bagi sang sutradara mengingat kemenangan ini merupakan kemenangan pertama Nugroho di ajang Festival Film Indonesia setelah berulang kali mendapatkan nominasi pada tahun-tahun sebelumnya. Festival Film Indonesia 2019 juga menghadirkan catatan sejarah baru bagi Gina S. Noer yang berhasil memenangkan kategori Penulis Skenario Asli Terbaik untuk film Dua Garis Biru dan Pencipta Skenario Adaptasi Terbaik untuk Keluarga Cemara yang ia menangkan secara bersamaan. Continue reading Festival Film Indonesia 2019 Winners List

Festival Film Indonesia 2019 Nominations List

Seperti yang dapat diduga, dua film Indonesia terbaik yang dirilis di sepanjang tahun ini, Dua Garis Biru (Gina S. Noer, 2019) dan Kucumbu Tubuh Indahku (Garin Nugroho, 2018), berhasil mengumpulkan raihan nominasi terbanyak di ajang Festival Film Indonesia 2019. Kedua film tersebut sama-sama mampu meraih 12 nominasi, termasuk di kategori Film Cerita Panjang Terbaik serta Noer dan Nugroho akan bersaing untuk memperebutkan gelar Sutradara Terbaik. Selain Dua Garis Biru dan Kucumbu Tubuh Indahku, film Bumi Manusia (2019) yang diarahkan Hanung Bramantyo juga, secara mengejutkan, mampu mengumpulkan jumlah nominasi yang setara. Nama Bramantyo bahkan menggeser beberapa nama sutradara lain yang sebelumnya difavoritkan untuk mendapatkan nominasi Sutradara Terbaik untuk bersanding bersama Noer, Nugroho, Ravi L. Bharwani (27 Steps of May, 2019) dan Riri Riza (Bebas, 2019) di kategori tersebut. 27 Steps of May dan Keluarga Cemara (Yandy Laurens, 2019) turut melengkapi daftar peraih nominasi Film Cerita Panjang Terbaik. Continue reading Festival Film Indonesia 2019 Nominations List

The 20 Best Movie Performances of 2018

What makes an acting performance so remarkable and/or memorable? Kemampuan seorang aktor untuk menghidupkan karakternya dan sekaligus menghantarkan sentuhan-sentuhan emosional yang dirasakan sang karakter jelas membuat sebuah penampilan akan mudah melekat di benak para penontonnya. Kadang bahkan jauh seusai penonton menyaksikan penampilan tersebut. Penampilan tersebut, tentu saja, tidak selalu membutuhkan momen-momen emosional megah nan menggugah. Bahkan, pada beberapa kesempatan, tidak membutuhkan durasi penampilan yang terlalu lama.

Berikut adalah dua puluh penampilan akting yang paling berkesan dalam sebuah film yang dirilis di sepanjang tahun 2018, termasuk sebuah penampilan yang At the Movies pilih sebagai Performance of the Year. Disusun secara alfabetis.

Continue reading The 20 Best Movie Performances of 2018