Review: Danur 2: Maddah (2018)


Setelah kesuksesan film pertamanya, Danur: I Can See Ghosts (Awi Suryadi, 2017), yang sempat meraih predikat sebagai film horor Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa – sebelum gelar tersebut kemudian direbut oleh Pengabdi Setan (Joko Anwar, 2017), Danur 2: Maddah melanjutkan cerita mengenai Risa (Prilly Latuconsina) dan kemampuannya dalam melihat makhluk-makhluk dari alam supranatural. Dikisahkan, ketika kedua orangtuanya sedang berada dalam perjalanan ke luar negeri, Risa dan adiknya, Riri (Sandrinna M. Skornicki), memilih untuk menghabiskan banyak waktu mereka di rumah keluarga pamannya, Ahmad (Bucek Depp). Awalnya, kunjungan Risa dan Riri ke rumah paman mereka berjalan biasa saja. Namun, secara perlahan, Risa bersama dengan bibi, Tina (Sophia Latjuba), dan puteranya, Angki (Shawn Adrian), mulai merasakan terjadinya perubahan pada sikap Ahmad. Walau awalnya mengira ada wanita lain dalam kehidupan pamannya, Risa akhirnya menyadari bahwa ada keterlibatan kekuatan supranatural yang mengganggu kehidupan keluarga pamannya.

First of all, selain dari keberhasilannya dalam meraup jutaan penonton selama masa peredarannya di layar bioskop, Danur: I Can See Ghosts adalah sebuah presentasi dengan kualitas pengisahan yang sayangnya tidak layak untuk diingat keberadaannya. Danur: Maddah, untungnya, hadir dengan sejumlah perbaikan pada elemen pengisahannya. Well… sedikit perbaikan. Jika Danur: I Can See Ghosts terlihat sebagai sebuah presentasi horor yang mencoba untuk mengkompilasi deretan elemen familiar dari berbagai film horor Indonesia kacangan yang dibungkus dengan pengarahan yang medioker dan sejumlah jumpscare yang berlebihan, maka Danur 2: Maddah terasa tampil dengan pengisahan yang lebih sederhana. Naskah cerita film yang masih digarap oleh Lele Laila berdasarkan novel karya Risa Saraswati yang berjudul Maddah ini memilih untuk berfokus pada pengembangan satu konflik saja pada keseluruhan ceritanya. Memang masih hadir dengan penanjakan kualitas cerita yang tidak terlalu mencolok namun Danur 2: Maddah setidaknya tampil dengan jalinan pengisahan yang jauh lebih rapi. Dan keputusan untuk meminimalisir kehadiran para karakter horor anak-anak yang tadinya mendominasi di Danur: I Can See Ghosts juga jelas merupakan sebuah pilihan yang cukup bijaksana.

Kunci peningkatan kualitas Danur 2: Maddah sendiri memang berasal dari pengarahan sutradaranya. Kali ini, Suryadi terasa telah cukup nyaman sekaligus familiar dengan material yang ingin ia sampaikan. Hasilnya, Danur 2: Maddah mampu berjalan dengan ritme penceritaan yang terjaga dengan lebih baik. Adegan-adegan jumpscare dalam film ini kini tidak lagi diumbar secara sembarangan. Beberapa diantara adegan yang berguna untuk menakut-nakuti penonton tersebut bahkan mampu digarap dengan baik dan berhasil menunaikan tugasnya secara sukses. Kredit khusus layak diberikan untuk keberhasilan Suryadi dalam menghadirkan karakter horor bernama Ivana yang diperankan aktris Elena Viktoria Holovcsak. Didukung penuh dengan tata rias yang “mengerikan” dari Maria Margaretha Earlene, karakter tersebut mampu mencuri perhatian sekaligus memberikan atmosfer pengisahan horor yang solid pada setiap kehadirannya di dalam jalan cerita.

Kehadiran Depp dan Latjuba pada departemen akting film ini juga harus diakui mampu memberikan sumbangan sokongan kualitas pada presentasi cerita film. Porsi cerita dari karakter yang mereka perankan memang tidak terlalu besar namun kedua aktor tersebut berhasil menjadikan karakter mereka tampil menarik. Latuconsina sendiri juga tampil dengan penampilan yang lebih dinamis meskipun, sebagai aktris yang berada di garda terdepan departemen akting sebuah film, penampilan Latuconsina lebih sering terasa tenggelam oleh penampilan-penampilan para pemeran di sekitarnya. Secara keseluruhan, Danur 2: Maddah jelas merupakan sebuah perbaikan jika dibandingkan dengan seri pendahulunya. Tidak lantas membuatnya menjadi sajian horor yang mumpuni namun setidaknya telah mulai berada di alur yang tepat jika seri ini masih akan dilanjutkan perjalanannya di masa yang akan datang. [C-]

danur-maddah-film-indonesia-movie-posterDanur 2: Maddah (2018)

Directed by Awi Suryadi Produced by Manoj Punjabi Written by Lele Laila (screenplay), Risa Saraswati (book, MaddahStarring Prilly Latuconsina, Sandrinna M. Skornicki, Shawn Adrian, Sophia Latjuba, Bucek Depp, Gamaharitz, Kevin Bzezovski, Alexander Bain, Matt White, Justin Rossi, Elena Viktoria Holovcsak Music by Ricky Lionardi Cinematography Adrian Sugiono Editing by Firdauzi Trizkiyanto, Audi Vandira Studio MD Pictures/Pichouse Films Running time 92 minutes Country Indonesia Language Indonesian

2 thoughts on “Review: Danur 2: Maddah (2018)”

Leave a Reply