Tag Archives: Natalie Portman

Review: Thor: Love and Thunder (2022)

Rasanya tidak mengherankan jika Marvel Studios mendapuk Taika Waititi untuk kembali duduk di kursi penyutradaraan bagi film keempat Thor, Thor: Love and Thunder. Setelah racikan Alan Taylor untuk Thor: The Dark World (2013) gagal untuk mengikuti standar tinggi yang telah diterapkan Kenneth Branagh dalam Thor (2011) – yang bahkan menjadikan film tersebut sebagai salah satu produk dengan kualitas terlemah dalam linimasa pengisahan Marvel Cinematic Universe, Waititi sukses memberikan penyegaran bagi tata penuturan seri film Thor ketika ia menghadirkan Thor: Ragnarok (2017) dengan sentuhan komedi yang begitu menyenangkan sekaligus begitu berbeda dengan tuturan komedi yang sebelumnya pernah ditampilkan oleh film-film yang tergabung dalam semesta pengisahan sinematik milik Marvel. Bekerjasama dengan penulis naskah Jennifer Kaytin Robinson (Unpregnant, 2020), Waititi berusaha untuk mengulang kembali penuturan komikal Thor: Ragnarok sekaligus memadukannya dengan sejumlah paparan dramatis yang bernilai emosional. Dan lumayan berhasil. Continue reading Review: Thor: Love and Thunder (2022)

Review: Avengers: Endgame (2019)

Lima tahun setelah Thanos (Josh Brolin) menjentikkan jarinya dan menghapus separuh peradaban manusia dari atas permukaan Bumi – seperti yang dikisahkan pada Avengers: Inifinity War (Anthony Russo, Joe Russo, 2018), para anggota Avengers yang tersisa, Tony Stark/Iron Man (Robert Downey, Jr.), Steve Rogers/Captain America (Chris Evans), Bruce Banner/Hulk (Mark Ruffalo), Thor (Chris Hemsworth), Natasha Romanoff/Black Widow (Scarlett Johansson), Clint Barton/Hawkeye (Jeremy Renner), dan James Rhodes/War Machine (Don Cheadle), masih berupaya melupakan kepedihan hati mereka atas kekalahan di medan peperangan sekaligus hilangnya orang-orang yang mereka cintai. Di saat yang bersamaan, para anggota Avengers yang tersisa tersebut juga masih terus mencari cara untuk menemukan keberadaan Thanos dan membuatnya memperbaiki segala kerusakan yang telah ia sebabkan ketika menggunakan Infinity Stones. Harapan muncul ketika Scott Lang/Ant-Man (Paul Rudd) yang ternyata selamat dari tragedi yang disebabkan jentikan jari Thanos dan kemudian mendatangi markas Avengers dengan sebuah ide yang dapat menghadapkan kembali para Avengers dengan  musuh besar mereka. Continue reading Review: Avengers: Endgame (2019)

The 89th Annual Academy Awards Nominations List

Film drama musikal arahan Damien Chazelle, La La Land berhasil memimpin daftar nominasi The 89th Annual Academy Awards dengan meraih 14 nominasi. Dengan raihan tersebut, La La Land berhasil menyamai pencapaian All About Eve (Joseph L. Mankiewicz, 1950) dan Titanic (James Cameron, 1997) sebagai film dengan raihan nominasi Academy Awards terbanyak di sepanjang sejarah. Film yang dibintangi Ryan Gosling dan Emma Stone – yang sama-sama berhasil meraih nominasi Academy Awards di kategori Best Actor dan Best Actress – tersebut akan bersaing dengan Arrival, Fences, Hacksaw Ridge, Hell or High Water, Hidden Figures, Lion, Manchester by the Sea dan Moonlight di kategori Best Picture. La La Land juga berhasil meraih nominasi di kategori Best Director dan Best Original Screenplay untuk Chazelle. Continue reading The 89th Annual Academy Awards Nominations List

Review: Thor: The Dark World (2013)

Let’s do a little recap. Terlepas dari pengalamannya yang lebih banyak mengarahkan film-film adaptasi dari karya sastra William Shakespeare, Marvel Studios memberikan kekuasaan pada Kenneth Branagh untuk mengarahkan Thor (2011) yang diadaptasi dari komik superhero berjudul sama karya Stan Lee, Larry Lieber, Jack Kirby yang diproduksi oleh Marvel Comics. Dengan kelihaiannya dalam merangkai cerita sekaligus mengarahkan para jajaran pemerannya, Branagh berhasil menggarap Thor menjadi sebuah presentasi yang tidak hanya menghibur selayaknya film-film karya Marvel Studios lainnya namun juga tetap memiliki sisi penuturan drama yang kuat a la film-film Shakespeare yang pernah diarahkannya. Tidak mengherankan, Thor kemudian mampu meraih kesuksesan secara komersial, mendapatkan banyak pujian dari para kritikus film dunia sekaligus menjadi film produksi Marvel Studios terbaik hingga saat ini.

Continue reading Review: Thor: The Dark World (2013)

Review: Thor (2011)

Walau telah terbit dalam bentuk seri komik yang dirilis oleh Marvel Comics semenjak tahun 1966, tidak hingga tahun 2001 Thor akhirnya mampu menarik perhatian Hollywood untuk mengadaptasinya menjadi sebuah film layar lebar. Pun begitu, semenjak ditinggalkan oleh Sam Raimi – sutradara pertama yang berminat dan telah mengembangkan konsep cerita adaptasi kisah Thor ke layar lebar – Thor menjadi terbengkalai sebelum akhirnya hak adaptasi layar lebar dari seri komik tersebut dibeli oleh Paramount Pictures di tahun 2006. Setelah lagi-lagi ditinggalkan oleh beberapa sutradara, Kenneth Branagh akhirnya terpilih sebagai sutradara Thor di tahun 2008. Terkenal sebagai seorang yang bertangan dingin dalam mengadaptasi karya-karya William Shakespeare, Branagh ternyata memiliki kemampuan yang cukup hangat untuk menangani sebuah adaptasi kisah seri komik dan menjadikan Thor ringan dan menyenangkan untuk disaksikan namun tetap tidak kehilangan esensi ceritanya secara keseluruhan.

Continue reading Review: Thor (2011)

Review: Hesher (2010)

Hesher jelas bukanlah sebuah film yang akan dapat dinikmati banyak orang. Walaupun dibintangi oleh Joseph Gordon-Levitt dan Natalie Portman serta sebuah tema cerita yang mungkin telah cukup familiar bagi banyak orang, Hesher menggunakan cara penyampaian kisah yang cukup unik dalam menghantarkan jalan ceritanya yang menyinggung mengenai bagaimana cara para karakternya untuk menghadapi rasa kehilangan terhadap seseorang yang begitu mereka cintai. Sutradara sekaligus penulis naskah, Spencer Susser, jelas-jelas tidak menginginkan adanya sentimentalitas berlebihan di dalam jalan cerita Hesher. Susser lebih memilih untuk menyampaikan kisahnya melalui dark comedy tentang kehidupan para karakternya. Tidak selalu berhasil, sayangnya, karena Susser sepertinya terlalu berusaha keras untuk menghasilkan deretan karakter yang unik namun melupakan banyak sisi emosional cerita untuk mampu menarik perhatian para penontonnya lebih dalam.

Continue reading Review: Hesher (2010)

Review: Your Highness (2011)

Well… ketika Anda telah berhasil untuk menciptakan sebuah produk yang dicintai oleh begitu banyak orang, kadangkala ada baiknya untuk tetap mempertahankan formula produk tersebut untuk tetap mendapatkan keuntungan yang sama atau bahkan dengan jumlah yang lebih besar lagi. Sukses dengan film stoner action comedy, Pineapple Express (2008), sutradara David Gordon Green kelihatannya berusaha untuk mengulang kesuksesan tersebut dengan Your Highness. Kembali mengajak James Franco dan Danny McBride, yang kali ini juga berperan sebagai penulis naskah, dapat dikatakan bahwa Your Highness adalah sebuah duplikat Pineapple Express yang disajikan dalam latar belakang waktu cerita yang berbeda. Masih mampu memberikan beberapa momen lucu dan menyenangkan, namun Your Highness lebih sering terlihat mengesalkan dengan deretan guyonan seksual yang dihadirkan secara berlebihan.

Continue reading Review: Your Highness (2011)

Review: The Other Woman (2009)

Untuk Anda yang sama sekali membenci Natalie Portman, tahun 2011 pastilah menjadi tahun yang cukup berat bagi Anda. Setelah di awal tahun nama Portman banyak menjadi perbincangan atas penampilannya yang menakjubkan di film Black Swan (2010) – yang memberikannya penghargaan Best Actress in a Motion Picture – Drama di ajang The 68th Annual Golden Globe Awards dan  Best Actress in a Leading Role di ajang The 83rd Annual Academy Awards – Portman masih akan terus merebut perhatian publik ketika film-film yang ia bintangi – mulai dari No Strings Attached, The Other Woman, Hesher, Your Highness dan Thor – akan segera dirilis dalam jangka beberapa waktu mendatang. Jangan pula lupakan perhatian media yang begitu besar diberikan padanya ketika Portman mengumumkan kehamilan dan pertunangannya dengan sang kekasih. Secara sederhana, adalah tidak mungkin untuk menghindar dari nama Natalie Portman di tahun ini.

Continue reading Review: The Other Woman (2009)

The 83rd Annual Academy Awards Winners List

Dalam sebuah susunan acara yang dimulai dengan Inception memenangkan empat penghargaan dari kategori teknis, dan The Social Network memenangkan beberapa penghargaan lain dan membuat film tersebut terlihat seperti memiliki kesempatan untuk memenangkan penghargaan utama, film yang paling banyak dijagokan untuk menang pada ajang The 83rd Annual Academy Awards, The King’s Speech, ternyata berhasil mewujudkan impian tersebut. The King’s Speech bahkan berhasil memenangkan tiga kategori lainnya, termasuk memberikan kemenangan bagi sutradara Tom Hooper di kategori Best Achievement in Directing dan menyisihkan David Fincher (The Social Network) yang banyak diprediksi masih akan dapat memenangkan kategori tersebut walaupun filmnya harus mengalah di kategori Best Picture.

Continue reading The 83rd Annual Academy Awards Winners List

The 83rd Annual Academy Awards Winners Prediction

Kurang dari 48 jam dan semua kegilaan ini akan segera berakhir! Yep. Malam puncak The 83rd Annual Academy Awards akan segera dilangsungkan pada Minggu (27/2) mendatang. Walaupun beberapa nama sepertinya telah dipastikan akan dapat meraih beberapa penghargaan, namun, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, beberapa kejutan tentu akan siap untuk terjadi di sepanjang pelaksanaan acara nantinya. Apakah The King’s Speech akan benar-benar mampu menyapu bersih seluruh nominasi yang ia raih? Atau The Social Network berhasil memberikan perlawanan terakhir dan memenangkan Best Picture?

Continue reading The 83rd Annual Academy Awards Winners Prediction

Review: Black Swan (2010)

Lewat Black Swan, sebuah psychological thriller mengenai kehidupan seorang balerina, Darren Aronofsky berhasil semakin membuktikan posisinya sebagai seorang sutradara yang setiap karyanya patut untuk selalu ditunggu. Seperti halnya The Wrestler (2008), Aronofsky kali ini masih menceritakan mengenai seorang karakter yang rela mengorbankan pemikiran, tubuh dan jiwanya untuk perkembangan karir mereka. Jika The Wrestler menghadirkan Mickey Rourke yang berjuang untuk mengembalikan nama baik karirnya sebagai seorang pegulat, maka Black Swan akan mengguncang setiap penontonnya dengan penampilan luar biasa dari Natalie Portman sebagai seorang balerina yang mencoba menghilangkan seluruh batasan fisik dan mentalnya untuk memberikan tampilan terbaik dalam pementasan salah satu karya balet paling terkenal di dunia, Swan Lake.

Continue reading Review: Black Swan (2010)

Review: No Strings Attached (2011)

Dan Anda mengira dengan kehadiran Natalie Portman di sisinya dan Ivan Reitman di kursi penyutradaraan akan membuat Ashton Kutcher akan menjadi seorang aktor yang lebih baik? Not a chance, unfortunately. Kutcher sebenarnya bukan seorang aktor yang buruk. Untuk seseorang yang terus menerus merasa nyaman untuk bermain di film-film drama komedi romantis, Kutcher sebenarnya terlihat cukup lumayan. Namun, seperti Katherine Heighl, penampilan Kutcher perlahan-lahan mulai terasa datar dan tak menunjukkan perkembangan sama sekali. No Strings Attached kembali membuktikan hal itu.

Continue reading Review: No Strings Attached (2011)

The 17th Annual Screen Actors Guild Awards Winners List

Kemenangan The Social Network di ajang The 68th Annual Golden Globe Awards, yang sepertinya akan memastikan langkah film arahan David Fincher tersebut untuk meraih banyak penghargaan di ajang The 83rd Academy Awards mendatang, secara perlahan mulai mulai mendapatkan persaingan ketat dari film arahan sutradara Tom Hooper, The King’s Speech. Setelah The King’s Speech diumumkan sebagai film yang meraih nominasi terbanyak di ajang Academy Awards, berturut-turut, momentum kemenangan film tersebut mulai terupa di berbagai ajang penghargaan lainnya, termasuk dengan kemenangan Tom Hooper di ajang Directors Guild Awards baru-baru ini.

Continue reading The 17th Annual Screen Actors Guild Awards Winners List