Category Archives: Personal

The 20 Best Movies of 2018

Alright. It’s time to recap the best and most memorable movies of 2018.

Berikut adalah dua puluh film yang At the Movies nilai sebagai yang terbaik di sepanjang tahun 2018, termasuk sebuah film yang dipilih sebagai Movie of the Year. Disusun secara alfabetis. Continue reading The 20 Best Movies of 2018

The 20 Best Movies of 2017

Alright. It’s time to recap the best and most memorable movies of 2017.

Harus diakui, kondisi sosial dan politik yang cukup bergejolak di sepanjang tahun 2017 memberikan pengaruh yang cukup kuat pada presentasi pengisahan banyak film – khususnya yang dirilis oleh Hollywood. Film-film seperti Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (Martin McDonagh, 2017), Get Out (Jordan Peele, 2017), The Florida Project (Sean Baker, 2017), Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (Mouly Surya, 2017), hingga The Post (Steven Spielberg, 2017) tampil lantang dalam menyuarakan ide maupun komentar para pembuatnya mengenai kondisi dunia terkini melalui cara mereka masing-masing. Bukan berarti industri film kehilangan film-film dengan elemen hiburan yang memikat. Lihat saja Baby Driver (Edgar Wright, 2017), Pengabdi Setan (Joko Anwar), maupun versi terbaru dari Jumanji: Welcome to the Jungle (Jake Kasdan, 2017) dan Beauty and the Beast (Bill Condon) yang menemukan banyak penggemar ketika dirilis di pasaran. Quite a good year to be at the movies.

Berikut adalah dua puluh film yang At the Movies nilai sebagai yang terbaik di sepanjang tahun 2017, termasuk sebuah film yang dipilih sebagai Movie of the Year. Disusun secara alfabetis. Continue reading The 20 Best Movies of 2017

The 20 Best Movie Performances of 2017

What makes an acting performance so remarkable and/or memorable? Kemampuan seorang aktor untuk menghidupkan karakternya dan sekaligus menghantarkan sentuhan-sentuhan emosional yang dirasakan sang karakter jelas membuat sebuah penampilan akan mudah melekat di benak para penontonnya. Kadang bahkan jauh seusai penonton menyaksikan penampilan tersebut. Penampilan tersebut, tentu saja, tidak selalu membutuhkan momen-momen emosional megah nan menggugah. Bahkan, pada beberapa kesempatan, tidak membutuhkan durasi penampilan yang terlalu lama.

Berikut adalah dua puluh – well… dua puluh lima, untuk tepatnya – penampilan akting yang paling berkesan dalam sebuah film yang dirilis di sepanjang tahun 2017, termasuk sebuah penampilan yang At the Movies pilih sebagai Performance of the Year. Disusun secara alfabetis. Continue reading The 20 Best Movie Performances of 2017

The 87th Annual Academy Awards Winners List

the-87-th-annual-academy-awards-posterFilm arahan Alejandro González Iñárritu, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) berhasil memenangkan kategori Best Picture di ajang The 87th Annual Academy Awards. Tidak hanya itu, film arahan Iñárritu tersebut juga berhasil memenangkan sutradara berkewarganegaraan Meksiko itu tiga Academy Awards sekaligus: sebagai produser, sutradara serta penulis dari film yang dibintangi Michael Keaton tersebut. Satu penghargaan lain yang diraih oleh Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) adalah Best Cinematography yang dimenangkan oleh Emmanuel Lubezki – yang tahun lalu juga memenangkan kategori tersebut untuk Gravity.

Selain Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), pemenang besar lain dalam ajang penghargaan yang dibawakan oleh Neil Patrick Harris tersebut adalah The Grand Budapest Hotel. Film arahan Anderson tersebut juga memenangkan empat kategori, Best Original Score, Best Production Design, Best Makeup and Hairstyling serta Best Costume Design. Yang cukup menjadi kejutan adalah Whiplash yang berhasil memenangkan tiga penghargaan di kategori Best Film Editing, Best Sound Mixing dan Best Actor in a Supporting Role untuk J. K. Simmons.

Berikut daftar lengkap pemenang The 87th Annual Academy Awards:

  • Best Picture : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, John Lesher and James W. Skotchdopole
  • Best Director : Alejandro González Iñárritu – Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
  • Best Actor : Eddie Redmayne – The Theory of Everything as Stephen Hawking
  • Best Actress : Julianne Moore – Still Alice as Alice Howland
  • Best Supporting Actor : J. K. Simmons – Whiplash as Terence Fletcher
  • Best Supporting Actress : Patricia Arquette – Boyhood as Olivia Evans
  • Best Adapted Screenplay : The Imitation Game– Graham Moore from Alan Turing: The Enigma by Andrew Hodges
  • Best Original Screenplay : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, Nicolás Giacobone, Alexander Dinelaris, Jr. & Armando Bo
  • Best Animated Feature Film : Big Hero 6 – Don Hall, Chris Williams and Roy Conli
  • Best Foreign Language Film : Ida (Poland) in Polish  – Paweł Pawlikowski
  • Best Documentary – Feature : Citizenfour– Laura Poitras, Mathilde Bonnefoy and Dirk Wilutsky
  • Best Documentary – Short Subject : Crisis Hotline: Veterans Press 1– Ellen Goosenberg Kent and Dana Perry
  • Best Live Action Short Film : The Phone Call– J. Christian Jensen
  • Best Animated Short Film : Feast– Patrick Reed and Kristina Reed
  • Best Original Score : The Grand Budapest Hotel– Alexandre Desplat
  • Best Original Song : “Glory” from Selma– John Stephens and Lonnie Lynn
  • Best Film Editing : Whiplash– Tom Cross
  • Best Cinematography : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Emmanuel Lubezki
  • Best Sound Mixing : Whiplash– Craig Mann, Ben Wilkins and Thomas Curley
  • Best Sound Editing : American Sniper– Alan Robert Murray and Bub Asman
  • Best Visual Effects : Interstellar– Paul Franklin, Andrew Lockley, Ian Hunter and Scott Fisher
  • Best Costume Design : The Grand Budapest Hotel– Milena Canonero
  • Best Production Design : The Grand Budapest Hotel– Adam Stockhausen (Production Design); Anna Pinnock (Set Decoration)
  • Best Makeup & Hairstyling : The Grand Budapest Hotel– Frances Hannon and Mark Coulier

The 87th Annual Academy Awards Winners Prediction

Tepat pada 17 Februari 2015 pukul 17.00 waktu Amerika Serikat, Academy of Motion Pictures Arts and Sciences resmi mengakhiri masa penerimaan suara dari para anggotanya dalam pemilihan pemenang The 87th Annual Academy Awards. Ajang penghargaan tertinggi di dunia film itu sendiri akan digelar pada tanggal 22 Februari 2015 (23 Februari 2015 – Waktu Indonesia Barat) mendatang. Yep. Pertanyaan paling penting sekarang adalah… Are you team Birdman or are you team Boyhood?

Walau awalnya diperkirakan akan memenangkan kategori tertinggi, Best Picture, setelah memenangkan Best Motion Picture – Drama dari The 72nd Annual Golden Globe Awards serta Best Picture dari The 20th Annual Critics’ Choice Awards, Boyhood (2014) kemudian secara perlahan mulai tertinggal dari saingan terdekatnya, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) (2014), yang mulai mengumpulkan kemenangan demi kemenangan untuk memastikan keunggulannya atas film arahan Richard Linklater tersebut. Bagaimana keunggulan Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)? Well… film arahan Alejandro González Iñárritu berhasil memenangkan banyak penghargaan dari para insan perfilman Hollywood termasuk tiga penghargaan kunci yakni Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture dari The 21st Annual Screen Actors Guild Awards, Outstanding Directing – Feature Film dari The 67th Annual Directors Guild of America Awards serta Darryl F. Zanuck Award for Outstanding Producer of Theatrical Motion Pictures dari Producers Guild of America Awards. Namun apakah Boyhood, atau film-film lain yang dinominasikan di kategori Best Picture, telah benar-benar kehilangan kesempatan untuk merebut gelar yang terbaik tersebut?

Secara statistik, belum pernah ada film yang kehilangan gelar Best Picture setelah memenangkan SAG, PGA dan DGA… kecuali Apollo 13 (1995). Film apa yang berhasil menumbangkan kedigdayaan film yang dibintangi oleh Tom Hanks tersebut? Film arahan Mel Gibson, Braveheart (1995), yang uniknya hanya pernah memenangkan penghargaan dari Writers Guild Awards di sepanjang awards season tahun tersebut. Untuk kali ini, baik naskah cerita Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) maupun Boyhood dianggap tidak memenuhi aturan WGA sehingga tidak mendapat nominasi. Film peraih nominasi yang memenangkan WGA untuk tahun ini? The Grand Budapest Hotel (2014) untuk Best Original Screenplay dan The Imitation Game (2014) untuk Best Adapted Screenplay. Tricky eh?

Pada ajang The 87th Annual Academy Awards mendatang, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) juga gagal meraih nominasi untuk Best Editing dan tidak ada film yang berhasil memenangkan kategori Best Picture tanpa mendapatkan nominasi Best Editing sejak Ordinary People (1981). Lima film lain yang mendapatkan nominasi Best Picture – American Sniper (2014), Boyhood, The Grand Budapest Hotel, The Imitation Game dan Whiplash (2014) – bersaing untuk memenangkan kategori ini.

Jadi film mana yang akan memenangkan Best Picture? Honestly, it’d be crazy to against Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) at this point. Plus, jika kemenangan The Artist (2011) dan Argo (2012) dapat menjadi bukti, maka insan perfilman Hollywood akan memberikan dukungan penuh mereka pada sebuah film yang membicarakan tentang kehidupan mereka. Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) for the win.

Dan kemudian pertanyaan berikutnya muncul: Akankah sutradara pemenang Best Picture juga akan memenangkan kategori Best Director? Anthony Harvey (The Lion Winter, 1968), Francis Ford Coppola (The Godfather, 1972), Steven Spielberg (The Color Purple, 1985), Ron Howard (Apollo 13, 1995), Ang Lee (Crouching Tiger, Hidden Dragon, 2000), Rob Marshall (Chicago, 2002) dan Ben Affleck (Argo) adalah nama-nama sutradara pemenang DGA yang kemudian gagal membawa pulang atau bahkan dinominasikan di kategori Best Director. Iñárritu berhasil mengemas Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) menjadi sebuah paduan teknikal dan penceritaan yang brilian namun akan sangat sulit untuk tidak memberikan penghormatan pada Linklater dan komitmennya selama dua belas tahun untuk membuat Boyhood. Tough choice indeed! Tapi At the Movies memprediksikan kemenangan Alejandro González Iñárritu akan menjadi salah satu bagian dari kemenangan besar Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) pada tahun ini.

If you’re paying attention closely to the race, tiga dari empat kategori akting sepertinya telah menemukan pemenangnya: Julianne Moore (Still Alice, 2014) untuk Best Actress in a Leading Role, J. K. Simmons (Whiplash) untuk Best Actor in a Supporting Role dan Patricia Arquette (Boyhood) untuk Best Actress in a Supporting Role. Bagaimana dengan Best Actor in a Leading Role? Adalah sangat menyenangkan untuk melihat Michael Keaton (Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)) untuk naik ke atas panggung dan menerima penghargaan tersebut tapi momentum kemenangan Eddie Redmayne (The Theory of Everything, 2014) semakin membesar semenjak kemenangannya di ajang Screen Actors Guild Awards beberapa waktu yang lalu. It’s Redmayne’s to lose for this one.

Kategori lain yang cukup menarik untuk disimak adalah pada kategori Screenplay. Naskah cerita Whiplash karya Damien Chazelle yang di banyak penghargaan lain dikategorikan sebagai naskah asli, dimasukkan dalam kategori Best Adapted Screenplay oleh AMPAS – dengan alasan bahwa naska cerita Whiplash dikembangkan dari cerita pendek yang telah lebih dahulu diselesaikan Chazelle sebelum membuat film yang dibintangi Miles Teller tersebut. Keberadaan Whiplash, sayangnya, sangat mengancam posisi The Imitation Game yang awalnya diprediksi akan memenangkan kategori ini… Namun… At the Movies memprediksikan Graham Moore akan membawa pulang sebuah Oscar untuk The Imitation Game. Dan jika AMPAS masih setia dengan formula awalnya untuk memilih naskah cerita asli yang berani, unik dan eksentrik seperti Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), Little Miss Sunshine (2006), Juno (2007), Django Unchained (2012) dan Her (2013) maka The Grand Budapest Hotel akan mampu menyingkirkan pesaing terdekatnya, (Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), untuk memenangkan kategori Best Original Screenplay sekaligus mencegah Iñárritu untuk membawa pulang tiga Oscar dalam satu malam.

Dan prediksi lengkap At the Movies untuk The 87th Annual Academy Awards adalah sebagai berikut:

  • Best Picture : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, John Lesher and James W. Skotchdopole
  • Best Director : Alejandro González Iñárritu – Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
  • Best Actor : Eddie Redmayne – The Theory of Everything as Stephen Hawking
  • Best Actress : Julianne Moore – Still Alice as Alice Howland
  • Best Supporting Actor : J. K. Simmons – Whiplash as Terence Fletcher
  • Best Supporting Actress : Patricia Arquette – Boyhood as Olivia Evans
  • Best Adapted Screenplay : The Imitation Game – Graham Moore from Alan Turing: The Enigma by Andrew Hodges
  • Best Original Screenplay : The Grand Budapest Hotel– Wes Anderson & Hugo Guinness
  • Best Animated Feature Film : How to Train Your Dragon 2 – Dean DeBlois and Bonnie Arnold
  • Best Foreign Language Film : Ida (Poland) in Polish  – Paweł Pawlikowski
  • Best Documentary – Feature : Citizenfour– Laura Poitras, Mathilde Bonnefoy and Dirk Wilutsky
  • Best Documentary – Short Subject : Crisis Hotline: Veterans Press 1– Ellen Goosenberg Kent and Dana Perry
  • Best Live Action Short Film : The Phone Call– J. Christian Jensen
  • Best Animated Short Film : Feast– Patrick Reed and Kristina Reed
  • Best Original Score : The Theory of Everything– Jóhann Jóhannsson
  • Best Original Song : “Glory” from Selma– John Stephens and Lonnie Lynn
  • Best Film Editing : Boyhood– Sandra Adair
  • Best Cinematography : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Emmanuel Lubezki
  • Best Sound Mixing : Whiplash – Craig Mann, Ben Wilkins and Thomas Curley
  • Best Sound EditingAmerican Sniper– John Reitz, Gregg Rudloff and Walt Martin
  • Best Visual Effects : Interstellar– Paul Franklin, Andrew Lockley, Ian Hunter and Scott Fisher
  • Best Costume Design : The Grand Budapest Hotel– Milena Canonero
  • Best Production Design : The Grand Budapest Hotel– Adam Stockhausen (Production Design); Anna Pinnock (Set Decoration)
  • Best Makeup & Hairstyling : The Grand Budapest Hotel– Frances Hannon and Mark Coulier

2014’s 10… And More!

Yes. It’s that time. Again. Sebelum melangkah maju dan menikmati deretan film yang disuguhkan oleh tahun 2015, At the Movies akan menghadirkan daftar kumpulan film-film paling mengesankan yang telah dirilis selama tahun 2014 lalu – Ya, At the Movies memang mengalami hiatus dalam penulisan review pada hampir sepanjang tahun lalu namun bukan berarti sama sekali tidak menyaksikan film-film yang dirilis. Beberapa film mampu meninggalkan kesan yang cukup mendalam meskipun, harus diakui, banyak juga yang ternyata juga memberikan rasa kecewa seusai menyaksikannya.

Anyway… sebelum mengungkap sepuluh film terbaik pilihan At the Movies, mari melihat beberapa film yang… well… hampir mendekati kualitas sepuluh film terbaik pilihan terakhir At the Movies.

2014-highlights-02HOME FACTORY

Sejujurnya, adalah sangat sulit untuk mendapatkan kesan yang sangat mendalam dari film Indonesia ketika Anda telah menyaksikan film-film seperti Sang Penari (2011), What They Don’t Talk About When They Talk About Love (2013), Hari Ini Pasti Menang (2013) atau Lovely Man (2012) yang mampu meninggalkan kesan begitu mendalam bahkan jauh setelah Anda menyaksikan film-film tersebut. Namun beberapa film Indonesia berhasil berusaha begitu keras dalam memberikan persembahan terbaik bagi para penontonnya.

Jika ada film Indonesia yang paling berkesan di sepanjang tahun 2014 lalu, Selamat Pagi, Malam arahan Lucky Kuswandi mungkin adalah salah satu film yang paling banyak muncul di ingatan para penikmat film Indonesia. Sebuah bentuk surat cinta kepada kota Jakarta (pada waktu malam, tentu saja), Selamat Pagi, Malam terasa begitu nakal dalam menghadirkan guliran drama dan komedinya. Nakal, namun juga sangat cerdas. 2014 juga menjadi tahun ketika nama Chicco Jerikho “naik kelas” menjadi seorang aktor layar lebar yang paling dapat diandalkan. He’s sure on his way up to catching up with the likes of Reza Rahardian or Lukman Sardi. Film yang melambungkan namanya? Cahaya dari Timur: Beta Maluku arahan Angga Dwimas Sasongko yang berhasil terpilih sebagai Film Terbaik sekaligus Pemeran Utama Pria Terbaik bagi Chicco di ajang Festival Film Indonesia 2014 lalu – well-deserved, by the way. Chicco juga membintangi film drama komedi keluarga arahan Ari Sihasale, Seputih Cinta Melati, yang meskipun hadir dengan kualitas menengah namun tetap hadir dengan penampilan prima dari seorang Chicco Jerikho.

What else? Oh. Soraya Intercine Films memutuskan bahwa 165 menit durasi awal dari Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013) masih belum cukup untuk memuaskan para penggemarnya untuk kemudian merilis versi extended dari film tersebut dengan durasi sepanjang 210 menit (!) pada September 2014. Untunglah versi extended dari film yang telah ditonton oleh hampir sebanyak dua juta penonton tersebut juga disertai beberapa perbaikan, mulai dari pewarnaan yang lebih cerah dan baik serta pengurangan hadirnya lagu-lagu Nidji dalam banyak adegan film tersebut. Phew. Dian Sastrowardoyo kembali hadir di layar lebar Indonesia lewat film drama komedi arahan Fajar Nugros, 7/24, yang cukup menghibur. Sementara itu, lawan main Dian Sastrowardoyo dalam Ada Apa Dengan Cinta? (2001), Nicholas Saputra, hadir dalam film epik Pendekar Tongkat Emas arahan Ifa Isfansyah yang juga sangat efektif sebagai sebuah film laga – meskipun akan banyak yang mengeluhkan kedangkalan penulisan naskahnya. Dari awal tahun 2014, 12 Menit: Kemenangan untuk Selamanya mampu membuktikan bahwa Hanny R. Saputra juga memiliki talenta pengarahan yang cukup mengesankan di luar film-film drama romansa remaja yang begitu mempopulerkan namanya. Last, but not least for sure, sinema Indonesia juga dianugerahi oleh Tabula Rasa yang menjadi debutan Adrianto Dewo namun begitu mampu mengeksplorasi dunia kuliner tradisional negeri ini serta Killers yang, sesuai namanya, tampil penuh darah dan digadangkan menjadi film terakhir bagi duo sutradara Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel dalam bendera The Mo Brothers.

2014-highlights-01CLOSE CALLS

Memilih sepuluh film terbaik dari banyak film yang dirilis dari sepanjang tahun lalu jelas merupakan sebuah tugas yang tidak mudah. These movies are just THIS CLOSE to made the final ten list.

Bagian paling menyenangkan dari film-film musim panas tahun ini? Banyak diantara film-film blockbuster tersebut yang mampu digarap dengan sangat, sangat baik – dalam artian tidak hanya mementingkan faktor production value atau sekedar ledakan-ledakan belaka. Oukay. Michael Bay masih sempat hadir dengan Transformers: The Age of Extinction (ugh!). Namun terlepas dari itu, film-film seperti Guardians of the Galaxy (James Gunn) dan Dawn of the Planet of the Apes (Matt Reeves) tampil sebagai dua dari beberapa film blockbuster yang tampil begitu istimewa baik dari penggarapan cerita maupun pemolesan kualitas produksinya. Walaupun secara komersial pendapatannya tidak semegah pendahulunya, namun sekuel The Raid (2012), The Raid 2: Berandal, garapan Gareth Evans mampu tampil dengan kualitas yang lebih baik. Walt Disney Animation Studio tahun ini kembali menunjukkan tajinya melalui Big Hero 6 (Don Hall, Chris Williams) yang sangat, sangat menyenangkan – dan memberikan karakter Baymax yang begitu sangat mudah dicintai dan digilai penonton. Di penghujung tahun, film keluarga Paddington (Paul King) secara tidak terduga mampu tampil begitu apik dan sangat menghibur lewat ke-Inggris-annya.

Beberapa film mampu tampil mencuat lewat penampilan para aktor maupun aktris yang berperan di dalamnya. Duo komedian jebolan Saturday Night Live, Kristen Wigg dan Bill Hader tampil dengan kemampuan drama yang begitu mengesankan lewat The Skeleton Twins yang minimalis namun akan mampu menggerakkan sisi emosional para penontonnya dengan maksimal. Komedian lainnya, Steve Carrell, tampil brilian lewat Foxcatcher. Film arahan Bennett Miller tersebut juga menghadirkan penampilan prima (dan cukup mengejutkan) dari Channing Tatum serta Mark Ruffalo. Juga memberikan performa drama yang kuat – dan merupakan salah satu penampilan terbaik di sepanjang tahun ini – adalah Robert Pattinson dalam The Rover. Marion Cotillard tampil dengan kekuatan akting yang sangat memikat lewat dua film, Two Days, One Night arahan Luc Dardenne dan Jean-Pierre Dardenne serta The Immigrant (James Gray) bersama Joaquin Phoenix dan Jeremy Renner.

THE TEN

wild-poster10. Wild (Jean-Marc Vallée, Fox Searchlight Pictures/Pacific Standard/River Road Entertainment, 2014)

Menyusul kesuksesan Dallas Buyers Club (2013) yang berhasil meraih nominasi Best Picture di ajang The 86th Annual Academy Awards sekaligus memenangkan kategori Best Actor in a Leading Role untuk Matthew McConaughey dan Best Actor in a Supporting Role untuk Jared Leto dari ajang penghargaan yang sama, Jean-Marc Vallée mengarahkan Wild yang diadaptasi dari autobiografi karya Cheryl Strayed yang berjudul Wild: From Lost to Found on the Pacific Crest Trail. And it’swellwildly good! Harus diakui, Wild menawarkan formula yang telah banyak ditawarkan Hollywood sebelumnya: tentang seorang karakter yang dalam rangka menghilangkan kepedihan hatinya lalu melakukan sebuah perjalanan ke alam liar, melalui begitu banyak tantangan namun kemudian mendapati bahwa dirinya menjadi sosok yang lebih kuat dan bijaksana di akhir perjalanan. Namun tetap saja, pengarahan Vallée begitu efektif dalam merangkai perjalanan hidup karakter filmnya dengan tidak pernah menjadikannya sebagai sosok yang melodramatis. Terlihat dan terasa begitu nyata. Tidak lupa, Reese Witherspoon turut ambil adil dalam kesuksesan kualitas Wild dengan menghadirkan penampilan akting yang menjadi penampilan akting terbaik di sepanjang karirnya.

edge-of-tomorrow-poster09. Edge of Tomorrow (Doug Liman, Village Roadshow/RatPac-Dune Entertainment/3 Arts Entertainment/Viz Productions, 2014)

Edge of Tomorrow, ladies and gentlemen, adalah blockbuster yang layak diterima oleh setiap pecinta film dunia dan sangat patut dilestarikan keberadaannya. Diadaptasi dari novel grafis berjudul All You Need is Kill karya Hiroshi Sakurazaka, Edge of Tomorrow sekali lagi memamerkan keahlian Doug Liman dalam menggarap sebuah film aksi yang tidak kacangan. Sentuhan humor dalam dialog yang dihadirkan oleh trio penulis naskah, Christopher McQuarrie, Jez Butterworth dan John-Henry Butterworth, juga membantu Edge of Tomorrow menjadi sebuah sajian yang tidak akan mudah dilupakan penontonnya. Oh. Dan tentu saja penampilan duo Tom Cruise dan Emily Blunt yang hadir dengan chemistry yang luar biasa meyakinkan semakin menambah kedinamisan kualitas film ini.

boyhood-poster08. Boyhood (Richard Linklater, IFC Films, 2014)

Film ini dibuat dalam rentang waktu 12 tahun! Bukan! Bukan hal tersebut yang menjadikan Boyhood menjadi sebuah sajian yang (sangat) istimewa. Adalah konsistensi Richard Linklater dalam kurun waktu tersebut untuk menghasilkan jalan cerita yang kuat, dinamis sekaligus mengeluarkan kemampuan akting terbaik dari para pemerannya yang membuat film ini terasa begitu lancar berbicara di sepanjang 165 menit durasi perjalanannya. Menyaksikan Boyhood serasa menyaksikan kembali berbagai kilasan-kilasan hidup dan Linklater mampu membuatnya terasa begitu personal untuk setiap penontonnya. Tidak lupa, kecerdasan Linklater dalam memberikan penanda waktu bagi adegan-adegan filmnya dengan menghadirkan deretan lagu maupun benda-benda ikonik di tahun tersebut juga menjadi salah satu kunci mengapa Boyhood tetap terasa unik dalam jalinan kisah yang telah begitu terasa familiar.

begin-again-poster07. Begin Again (John Carney, Sycamore Pictures/Exclusive Media/Likely Story/Apatow Productions, 2014)

Pertama kali diputar di ajang Toronto International Film Festival pada akhir tahun 2013 dengan judul Can a Song Save Your Life?, Begin Again kemudian dirilis pada pertengahan tahun 2014 dengan kisah yang mungkin akan mengingatkan banyak orang dengan film musikal arahan John Carney sebelumnya, Once (2007), namun dengan pengarahan Carney yang jauh, jauh lebih matang. Lebih lancarnya pengarahan Carney tersebut sangat terasa pada kemampuannya dalam mengalirkan jalan cerita, kualitas tata produksi yang begitu memikat – dan akan membuat Anda jatuh cinta dengan kota New York – serta, tentu saja, dukungan deretan lagu-lagu indie pop yang akan bertahan jauh lebih lama di kepala setiap penonton film ini. Tidak lupa, kehadiran penampilan akting yang apik dari Keira Knightley, Mark Ruffalo, Adam Levine, Hailee Steinfeld dan Catherine Keener juga membuat Begin Again terasa begitu renyah untuk dinikmati berulang kali.

the-babadook-poster06. The Babadook (Jennifer Kent, Causeway Films, 2014)

Fenomena paling aneh dalam dunia film: meskipun genre horor seringkali menghasilkan deretan karya yang begitu mudah terlupakan (jika tidak ingin disebut sangat buruk) namun genre ini secara mengejutkan juga seringkali menghasilkan satu atau dua atau beberapa film yang sangat, sangat mengesankan kualitas penggarapannya. Tahun ini, penghargaan film horor terbaik layak disematkan pada film indie asal Australia, The Babadook. Merupakan debut film (!) dari seorang sutradara wanita (!!), Jennifer Kent, The Babadook dengan lihai menggarap detik demi detik kejatuhan dari karakternya ketika menghadapi teror psikologis yang ia hadapi. Kent menampilkan kisahnya dengan begitu kuat sehingga penonton akan mampu turut terseret dalam teror yang luar biasa menakutkan tersebut. Akting prima dari dua pemeran utamanya, Essie Davis dan Noah Wiseman yang berperan sebagai pasangan ibu dan anak, juga menjadi kunci utama mengapa The Babadook tampil penuh kejutan tanpa perlu memaksakan filmnya untuk terlihat menjadi sebuah film horor.

nightcrawler-poster05. Nightcrawler (Dan Gilroy, Bold Films, 2014)

Nightcrawler jelas adalah tamparan sangat keras yang diberikan oleh Dan Gilroy pada (kebanyakan) media di era modern ini: bahwa media dan jurnalis saat ini seringkali tidak mengindahkan rasa kemanusiaan maupun etika ketika peliputan berita demi mengejar rating maupun keuntungan komersial pribadi. Tamparan tersebut dihadirkan Gilroy lewat karakter Lou Bloom yang diperankan oleh Jake Gyllenhaal. Karakter Lou Bloom adalah sebuah cerminan setiap hal yang salah pada kebanyakan jurnalis saat ini. Begitu gelap dan begitu menakutkan – sebuah karakter antagonis paling kuat semenjak Anton Chigurh yang diperankan Javier Bardem dalam No Country for Old Men (2007). Gyllenhaal dengan sempurna memainkan perannya sekaligus mendapatkan dukungan yang tak kalah kuat dari pemeran lain seperti Rene Russo dan Riz Ahmed. Nightcrawler bukanlah sekedar film. Nightcrawler adalah sebuah cerminan dari pergerakan kelam media massa sekarang. So powerful!

gone-girl-poster04. Gone Girl (David Fincher, Regency Enterprises/Pacific Standard, 2014)

David Fincher and Gillian Flynn’s Gone Girl sure is a match made in thriller heaven! Dengan deretan filmografinya yang berisi film-film crime thriller seperti Seven (1995) dan Zodiac (2007) rasanya tidaklah mengherankan untuk melihat Fincher jatuh hati dan untuk kemudian menggarap Gone Girl. Hasilnya, seperti yang dapat diharapkan, Gone Girl tampil dengan penuh kejutan meskipun dengan racikan khas Fincher yang mungkin telah terasa cukup familiar bagi para penontonnya. Sebuah kegemilangan dalam menggambarkan pernikahan yang berjalan kelam – plus, layaknya Nightcrawler, juga gambaran betapa getirnya media massa di era modern. Dukungan kualitas Gone Girl juga hadir dari kemampuan Fincher untuk mendapatkan jajaran pemeran terbaik untuk menghidupkan setiap karakter yang hadir dalam filmnya. Mulai dari Ben Affleck, Rosamund Pike, Carrie Coon, Kim Dickens hingga Tyler Perry dan Neil Patrick Harris tampil dengan gemilang dalam film ini. Kolaborator tetap Fincher, editor film Kirk Baxter dan duo pengarah musik Trent Reznor dan Atticus Ross sekali lagi turut memberikan kemampuan terbaik mereka dalam membungkus Gone Girl menjadi salah satu sajian terbaik di sepanjang tahun 2014 lalu.

Her-poster03. Her (Spike Jonze, Annapurna Pictures, 2013)

Apakah jenius adalah sebuah kata untuk menggambarkan sebuah bentuk emosi? Jika benar maka Spike Jonze adalah salah satu dari segelintir orang yang mampu menginterpretasikan kata tersebut dengan begitu sempurna. Her tidak hanya mampu membuktikan kecerdasan serta keberanian Jonze dalam mengeksplorasi tema-tema yang mungkin masih belum dapat disimpulkan oleh banyak orang. Film ini juga mampu menunjukkan betapa Jonze adalah seorang sosok pencerita yang begitu baik. Setiap detil cerita baik dari sisi pengisahaan, karakter maupun emosional mampu tergarap dengan sangat baik. Dukungan penampilan akting dari jajaran pemeran filmnya, khususnya Joaquin Phoenix dan Scarlett Johansson yang hadir dengan chemistry dalam kuantitas maksimal, sekaligus tata produksi yang apik mampu menjadikan Her tidak hanya unik namun juga cerdas sekaligus emosional. Sebuah presentasi cerita yang akan membekas di memori banyak orang jauh selepas mereka menyaksikannya. Cerdas!

grand-budapest-hotel-poster02. The Grand Budapest Hotel (Wes Anderson, American Empirical Pictures/Indian Paintbrush/Babelsberg Studio, 2014)

Karya teranyar Wes Anderson, The Grand Budapest Hotel, jelas merupakan filmnya yang paling mudah diakses kalangan luas semenjak Fantastic Mr. Fox (2009). Jangan salah! The Grand Budapest Hotel masihlah sebuah karya Anderson sejati dengan kandungan kelembutan dan melankolis yang telah menjadi ciri khas sutradara tersebut. The Grand Budapest Hotel juuga merupakan sebuah karya yang sangat memanjakan mata, tergarap dengan kualitas produksi yang indah sekaligus penampilan akting yang sangat kuat dari para pengisi departemen akting film – yang dipimpin oleh penampilan Ralph Fiennes yang begitu sempurna. Tidak lupa, arahan musik Alexandre Desplat yang unik turut menjadikan The Grand Budapest Hotel sebagai sebuah kunjungan yang tidak akan dilupakan setiap penontonnya begitu saja.

birdman-poster01. Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) (Alejandro González Iñárritu, Regency Enterprises/Worldview Entertainment, 2014)

Setelah Amores Perros (2000), 21 Grams (2003), Babel (2006) dan Biutiful (2010) yang begitu kelam, Alejandro González Iñárritu kini hadir dengan sebuah film komedi. Well… meskipun Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) merupakan komedi, namun Iñárritu tetap mampu menghadirkan sebagai sebuah film black comedy yang memiliki seluruh ciri khas penceritaannya. And it’s so fresh! Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) adalah sebuah fenomena langka dari Hollywood dimana sebuah ide segar/gila/cerdas mampu dikemas dan diarahkan dengan sangat, sangat baik. Iñárritu jelas tahu pasti apa yang hendak ia hantarkan kepada para penontonnya melalui film ini. Karenanya, ia berhasil mendapatkan sekumpulan tim berkualitas tinggi yang mampu mendukung seluruh visinya: mulai dari sinematografer Emmanuel Lubezki yang sekali lagi memberikan karya sinematografi yang begitu brilian, komposer Antonio Sánchez dengan hantaran musik yang begitu unik dan menjadi nyawa bagi setiap adegan dalam film ini serta dukungan solid para pengisi departemen akting film ini mulai dari Michael Keaton, Edward Norton, Emma Stone, Naomi Watts, Zach Galifianakis, Andrea Riseborough dan Amy Ryan. Berpadu sempurna untuk menjadikan Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) sebagai sebuah film yang begitu menghibur sekaligus akan tinggal lama di benak para penontonnya. Bravo!

RECAP

  1. Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
  2. The Grand Budapest Hotel
  3. Her
  4. Gone Girl
  5. Nightcrawler
  6. The Babadook
  7. Begin Again
  8. Boyhood
  9. Edge of Tomorrow
  10. Wild

Honorable mentions: Big Hero 6, Dawn of the Planet of the Apes, Foxcatcher, Guardians of the Galaxy, The Immigrant, Paddington, The Raid 2: Berandal, The Rover, The Skeleton Twins, Two Days, One Night.

The 86th Annual Academy Awards Winners Prediction

?????

First of allWHOA! Perlombaan untuk merebut gelar Best Picture di ajang Academy Awards tahun ini benar-benar sangat ketat – bahkan jelas terasa sebagai salah satu kompetisi Academy Awards paling dramatis dalam beberapa tahun ini. Ada tiga film yang selama beberapa bulan terakhir terus berusaha mengambil alih perhatian para pemilih: 12 Years a Slave, American Hustle dan Gravity. Secara bergantian, ketiga film ini terus memenangkan penghargaan demi penghargaan menjelang pelaksanaan The 86th Annual Academy Awards – meskipun, pada akhirnya, American Hustle secara perlahan mulai meredup dengan 12 Years a Slave dan Gravity terus menyita perhatian para penikmat ajang penghargaan film dunia. Sementara itu, Alfonso Cuarón, Cate Blanchett, Matthew McConaughey dan Jared Leto masing-masing menjadi favorit di kategori mereka dan (hampir) dipastikan kemenangannya. But you knowthe race ain’t over ‘til it’s over, baby!

Continue reading The 86th Annual Academy Awards Winners Prediction

A Year in Review: 20 Best Movies of 2013

a-year-in-review-2013Alright… alright… alright! Sudah waktunya untuk mengakhiri presentasi laporan tahunan A Year in Review… tentunya dengan daftar film-film yang berhasil memberikan kesan paling mendalam pada tahun 2013. Banyak hal yang terjadi di sepanjang tahun lalu. Film arahan Ben Affleck, Argo (2012), berhasil memenangkan tiga penghargaan di ajang The 85th Annual Academy Awards, termasuk Best Picture. Rehat sejenak dari profesinya sebagai seorang sutradara, Affleck kemudian membintangi Runner Runner (2013) bersama Justin Timberlake. Wellthat’s that. Sebuah presentasi yang cukup lemah meskipun Affleck tampil cukup meyakinkan. Steve McQueen dan Michael Fassbender kembali bekerjasama untuk ketiga kalinya lewat 12 Years a Slave (2013) yang berhasil meraih banyak perbincangan di berbagai ajang penghargaan film dunia. Tom Hanks kembali ke dunia akting! Tidak hanya melalui satu film – Captain Phillips (2013), dimana ia tampil fenomenal – namun juga mendukung Emma Thompson lewat film Saving Mr. Banks (2013).

Continue reading A Year in Review: 20 Best Movies of 2013

A Year in Review: Best Indonesian Movies of 2013

a-year-in-review-2013Baiklah. Waktunya untuk meninggalkan berbagai kenangan buruk di sinema dan mengingat kembali film-film terbaik yang telah dirilis pada sepanjang tahun 2013 lalu. First of allAt the Movies akan menghadirkan Best Indonesian Movies of 2013. Sama seperti tahun 2012, secara komersial, industri film Indonesia terasa begitu goyah di paruh awal tahun ketika banyak film Indonesia yang dirilis gagal untuk menarik perhatian penonton untuk kemudian menghilang begitu saja ketika baru dirilis dalam tempo yang begitu terbatas. Namun, secara perlahan, beberapa film seperti Cinta Brontosaurus, Coboy Junior the Movie serta Taman Lawang berhasil membawa euforia tersendiri bagi penonton film Indonesia dan membuat ketiganya mampu meraih jumlah raihan di atas lima ratus ribu penonton. Keberhasilan tersebut bahkan mencapai puncaknya ketika dua rilisan di bulan Desember, 99 Cahaya di Langit Eropa dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, mampu meraih lebih dari satu juta penonton.

Continue reading A Year in Review: Best Indonesian Movies of 2013

A Year in Review: Worst Movies of 2013

a-year-in-review-2013First of allhappy new year, folks! Semoga tahun yang baru memberikan lebih banyak kesuksesan dan momen-momen indah untuk Anda semua – termasuk momen-momen indah ketika menyaksikan sebuah film, tentu saja. Anyway… seperti biasa, A Year in Review kembali hadir di At the Movies untuk mengisi minggu pertama di tahun yang baru dengan memberikan retrospektif film-film yang mampu memberikan kenangan terbaik dan… ehmmm… mimpi (ter)buruk di sepanjang tahun lalu.

Continue reading A Year in Review: Worst Movies of 2013

The 85th Annual Academy Awards Winners Prediction

Oscars-Best-Picture

Jadi… Anda berada di tim yang mana? Argo? Lincoln? Atau masih terus mempertahankan pendapat bahwa Zero Dark Thirty atau Amour masih memiliki kesempatan untuk mencuri perhatian para anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences dan akhirnya memenangkan Best Picture di ajang The 85th Annual Academy Awards yang akan digelar pada Senin (25/2) nanti? Apapun pilihan Anda… harus diakui bahwa 2012 telah memberikan sebuah pertarungan antar film yang sangat menarik, bahkan hingga detik-detik sebelum malam puncak pelaksanaan penghargaan film terbesar di dunia tersebut. Secara silih berganti, Argo, Silver Linings Playbook, Lincoln, Zero Dark Thirty – sebelum akhirnya kembali ke Argo – mengambil banyak perhatian pemerhati film dunia dan memprediksikan film-film tersebut sebagai pemenang utama. Bahkan hingga saat ini, dimana Argo telah berhasil menyapu bersih seluruh penghargaan menjelang Oscar, sulit untuk menyatakan secara jelas bahwa film arahan Ben Affleck tersebut akan menang mudah terhadap lawan-lawannya – suatu hal yang terjadi karena Affleck gagal mendapat nominasi di kategori Best Director.

Continue reading The 85th Annual Academy Awards Winners Prediction

Berbagi Kasih dan Inspirasi Bersama Lentera Hati Priska

lentera-hati-priska-headerFimela TV bersama Dove Indonesia mempersembahkan sebuah karya inspiratif garapan Mira Lesmana dan Riri Riza dari Miles Films serta didukung oleh Kick Andy Foundation bertajuk Lentera Hati Priska. Film pendek ini mengisahkan mengenai seorang wanita tuna netra berusia 34 tahun bernama Priskilla Smith Jully yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu masyarakat dengan kemampuan khusus. Priskilla, bersama suami dan anaknya mendirikan The School of Life yang membina lebih dari 100 anak asuh – khususnya mereka yang memiliki kekurangan dan diterlantarkan oleh keluarganya karena cacat fisik dan keterbelakangan mental – dalam 10 tahun terakhir.

Continue reading Berbagi Kasih dan Inspirasi Bersama Lentera Hati Priska

A Year in Review: 20 Best Movies of 2012

2012-A-Year-In-ReviewSeri terakhir dari rangkuman tahunan A Year in Review tentu saja akan mengungkap 20 film yang dianggap At the Movies sebagai highlight dari tahun 2012. A little fun recap? Secara mengejutkan, genre horor, yang biasanya seringkali melahirkan film-film berkualitas menyedihkan, tahun ini mampu menghadirkan beberapa film dengan kualitas yang sangat kuat sekaligus tetap berhasil memberikan teror tersendiri kepada para penontonnya. Sayangnya, 2012 bukanlah tahun yang cerah bagi science fiction.

Continue reading A Year in Review: 20 Best Movies of 2012