Tag Archives: J K Simmons

Review: Spider-Man: No Way Home (2021)

Harus diakui, dua film pertama Spider-Man arahan Jon Watts yang tergabung dalam linimasa pengisahan Marvel Cinematic Universe, Spider-Man: Homecoming (2017) dan Spider-Man: Far from Home (2019), memang masih belum mampu meninggalkan kesan sedalam lima film Spider-Man pendahulunya – tiga film Spider-Man (2002 – 2007) yang dibintangi Tobey Maguire dan diarahkan oleh Sam Raimi serta dua film The Amazing Spider-Man (2012 – 2014) yang dibintangi Andrew Garfield dan diarahkan oleh Marc Webb. Kedua film Spider-Man arahan Watts sebenarnya memiliki konsep cerita yang terasa lebih ringan dan lebih segar daripada film-film pendahulunya serta mendapatkan dukungan barisan pengisi departemen akting yang solid namun, entah mengapa, selalu terasa setengah matang dalam perjalanan eksekusi ceritanya. Bukan sebuah presentasi yang buruk tetapi jelas tidak berhasil dalam mengembangkan banyak potensi ceritanya. Continue reading Review: Spider-Man: No Way Home (2021)

Review: 21 Bridges (2019)

Merupakan film layar lebar pertama yang diarahkan Brian Kirk setelah mengarahkan Middletown di tahun 2006, 21 Bridges adalah sebuah film aksi yang jalan ceritanya berfokus pada seorang detektif yang bertugas di New York Police Department, Andre Davis (Chadwick Boseman). Walau di kalangan kepolisian dirinya memiliki reputasi sebagai sosok yang terlalu mudah untuk menggunakan senjata dalam setiap aksinya, Andre Davis tidak terbantahkan adalah sosok polisi yang tangguh, cerdas, serta sering menjadi andalan dalam penyelesaian banyak kasus. Kehandalan Andre Davis tersebut kemudian digunakan ketika dua orang perampok, Michael Trujillo (Stephan James) dan Ray Jackson (Taylor Kitsch), melakukan aksinya di sebuah toko penjual minuman beralkohol yang lantas berakhir tragis ketika tindakan kriminal tersebut berujung dengan adu tembak yang menewaskan sejumlah polisi. Awalnya, tentu saja, Andre Davis mengira dirinya akan mendalami sebuah kasus perampokan sekaligus pembunuhan. Namun, kasus tersebut kemudian berkembang lebih luas dan melibatkan sejumlah orang dari pihak aparat hukum yang ternyata telah menyalahi kekuasaannya. Continue reading Review: 21 Bridges (2019)

Review: Spider-Man: Far From Home (2019)

Merupakan sekuel dari Spider-Man: Homecoming (Jon Watts, 2017) dan ditempatkan sebagai film penutup bagi fase ketiga Marvel Cinematic Universe, Spider-Man: Far from Home hadir dengan pengisahan yang memiliki latar belakang waktu pengisahan beberapa bulan setelah berbagai peristiwa yang diceritakan dalam Avengers: Endgame (Anthony Russo, Joe Russo, 2019) berakhir. Dikisahkan, Peter Parker (Tom Holland) bersama teman-teman sekolahnya akan melakukan perjalanan ke beberapa negara Eropa. Menggunakan momen tersebut, Peter Parker berencana untuk menyatakan rasa cintanya kepada MJ (Zendaya). Namun, seperti yang dapat diduga, rencana Peter Parker untuk menikmati masa liburan bersama dengan teman-temannya kemudian dirusak oleh kehadiran sesosok makhluk asing yang menyerang orang-orang yang berada di sekitarnya. Beruntung, seorang pria berkekuatan super bernama Quentin Beck (Jake Gyllenhaal) kemudian datang dan mengusir makhluk asing tersebut. Oleh Nick Fury (Samuel L. Jackson) dan rekan kerjanya, Maria Hill (Cobie Smulders), lantas meminta Peter Parker untuk bekerjasama dengan Quentin Beck dalam mencegah serangan yang diperkirakan akan kembali dilakukan sang makhluk asing. Permintaan yang sekali lagi membuat Peter Parker mempertanyakan perannya sebagai Spider-Man dan pengaruh posisi tersebut terhadap kehidupan kesehariannya. Continue reading Review: Spider-Man: Far From Home (2019)

Review: Patriots Day (2016)

Merupakan kali ketiga sutradara Peter Berg bekerjasama dengan aktor Mark Wahlberg setelah Lone Survivor (2013) dan Deepwater Horizon (2016), Patriots Day berkisah mengenai tragedi pengeboman bermotif terorisme yang dilakukan Dzhokhar Tsarnaev dan Tamerlan Tsarnaev pada Boston Marathon yang berlangsung di kota Boston, Amerika Serikat di tahun 2013 lalu. Dengan mendasarkan kisahnya pada buku berjudul Boston Strong yang ditulis oleh Casey Sherman dan Dave Wedge, Patriots Day juga memfokuskan kisahnya pada proses pengejaran yang dilakukan pihak kepolisian untuk menangkap Tsarnaev bersaudara yang berlangsung dramatis sekaligus kisah-kisah para korban dari tragedi tersebut dalam usaha mereka untuk melanjutkan hidup. Secara mengejutkan, Berg mampu menggarap Patriots Day dengan penuh kelembutan – berbeda dengan kebanyakan filmnya yang seringkali tampil dengan aura kemaskulinan yang kuat. Sebuah sentuhan yang membuat film ini terasa hangat sekaligus sensitif dalam membawakan pesan-pesannya tentang perdamaian yang seringkali terasa menghilang dari banyak elemen kehidupan manusia akhir-akhir ini. Continue reading Review: Patriots Day (2016)

Review: La La Land (2016)

It takes big, huge guts to tackle a movie musical. Film musikal jelas bukan hanya tentang menyelinapkan deretan lagu dan nyanyian diantara barisan dialog maupun adegan sebuah film. Butuh konsep yang tepat dan matang untuk menyajikan sebuah film musikal yang tidak hanya mampu tampil menghibur tapi juga dapat meyakinkan para penontonnya bahwa realita penuh nyanyian yang sedang mereka saksikan adalah sebuah realita yang benar-benar dapat diterima – and who knows, mungkin saja dapat terjadi dalam keseharian mereka. Tidak mengherankan jika kemudian film musikal menjadi salah satu genre yang jarang dieksplorasi oleh banyak pembuat film. Bahkan sutradara sekelas Martin Scorsese (New York, New York, 1977), Richard Attenborough (A Chorus Line, 1985), Chris Columbus (Rent, 2005) hingga Nia Dinata (Ini Kisah Tiga Dara, 2015) yang dikenal handal dalam bercerita gagal untuk mendapatkan formula yang benar-benar tepat untuk film musikal yang mereka garap. Clearly, not everyone knows how to make a good musical. Continue reading Review: La La Land (2016)

The 87th Annual Academy Awards Winners List

the-87-th-annual-academy-awards-posterFilm arahan Alejandro González Iñárritu, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) berhasil memenangkan kategori Best Picture di ajang The 87th Annual Academy Awards. Tidak hanya itu, film arahan Iñárritu tersebut juga berhasil memenangkan sutradara berkewarganegaraan Meksiko itu tiga Academy Awards sekaligus: sebagai produser, sutradara serta penulis dari film yang dibintangi Michael Keaton tersebut. Satu penghargaan lain yang diraih oleh Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) adalah Best Cinematography yang dimenangkan oleh Emmanuel Lubezki – yang tahun lalu juga memenangkan kategori tersebut untuk Gravity.

Selain Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), pemenang besar lain dalam ajang penghargaan yang dibawakan oleh Neil Patrick Harris tersebut adalah The Grand Budapest Hotel. Film arahan Anderson tersebut juga memenangkan empat kategori, Best Original Score, Best Production Design, Best Makeup and Hairstyling serta Best Costume Design. Yang cukup menjadi kejutan adalah Whiplash yang berhasil memenangkan tiga penghargaan di kategori Best Film Editing, Best Sound Mixing dan Best Actor in a Supporting Role untuk J. K. Simmons.

Berikut daftar lengkap pemenang The 87th Annual Academy Awards:

  • Best Picture : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, John Lesher and James W. Skotchdopole
  • Best Director : Alejandro González Iñárritu – Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
  • Best Actor : Eddie Redmayne – The Theory of Everything as Stephen Hawking
  • Best Actress : Julianne Moore – Still Alice as Alice Howland
  • Best Supporting Actor : J. K. Simmons – Whiplash as Terence Fletcher
  • Best Supporting Actress : Patricia Arquette – Boyhood as Olivia Evans
  • Best Adapted Screenplay : The Imitation Game– Graham Moore from Alan Turing: The Enigma by Andrew Hodges
  • Best Original Screenplay : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, Nicolás Giacobone, Alexander Dinelaris, Jr. & Armando Bo
  • Best Animated Feature Film : Big Hero 6 – Don Hall, Chris Williams and Roy Conli
  • Best Foreign Language Film : Ida (Poland) in Polish  – Paweł Pawlikowski
  • Best Documentary – Feature : Citizenfour– Laura Poitras, Mathilde Bonnefoy and Dirk Wilutsky
  • Best Documentary – Short Subject : Crisis Hotline: Veterans Press 1– Ellen Goosenberg Kent and Dana Perry
  • Best Live Action Short Film : The Phone Call– J. Christian Jensen
  • Best Animated Short Film : Feast– Patrick Reed and Kristina Reed
  • Best Original Score : The Grand Budapest Hotel– Alexandre Desplat
  • Best Original Song : “Glory” from Selma– John Stephens and Lonnie Lynn
  • Best Film Editing : Whiplash– Tom Cross
  • Best Cinematography : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Emmanuel Lubezki
  • Best Sound Mixing : Whiplash– Craig Mann, Ben Wilkins and Thomas Curley
  • Best Sound Editing : American Sniper– Alan Robert Murray and Bub Asman
  • Best Visual Effects : Interstellar– Paul Franklin, Andrew Lockley, Ian Hunter and Scott Fisher
  • Best Costume Design : The Grand Budapest Hotel– Milena Canonero
  • Best Production Design : The Grand Budapest Hotel– Adam Stockhausen (Production Design); Anna Pinnock (Set Decoration)
  • Best Makeup & Hairstyling : The Grand Budapest Hotel– Frances Hannon and Mark Coulier

Review: Whiplash (2014)

whiplash-posterSeorang murid yang sangat berambisius untuk mengejar mimpinya. Seorang guru yang begitu berhasrat untuk menemukan bakat baru dan membentuknya menjadi sosok yang dikagumi oleh khalayak ramai. Seperti yang dapat diduga, kedua karakter tersebut kemudian bertemu. Sang guru memberikan dorongan yang keras pada sang murid dalam melatih talentanya. Dan sang murid memberikan dedikasi penuh untuk meraih mimpi yang ia inginkan – termasuk dengan meninggalkan kehidupan personal yang dianggap dapat menghalanginya dalam meraih mimpi tersebut. Terdengar familiar? Whiplash memang memiliki struktur penceritaan yang telah berulangkali diangkat Hollywood. Namun penulis sekaligus sutradara film ini, Damien Chazelle, mampu memberikan perspektif yang lebih segar dan mendalam mengenai hubungan dua karakter tersebut.

Tidak ada barisan dialog yang terdengar inspirasional dalam Whiplash. Tidak terdapat juga drama maupun kelembutan yang memberikan pandangan lain tentang banyak segi kehidupan dari dua karakter yang diceritakan dalam film ini, Andrew Neiman (Miles Teller) dan Terence Fletcher (J. K. Simmons). Chazelle membentuk Whiplash sebagai sebuah pembelajaran karakter melalui proses latihan yang dijalani oleh karakter Andrew Neiman dalam bimbingan keras karakter Terence Fletcher. Proses latihan yang diwarnai dengan makian-makian, berbagai alat musik yang dilempar ke berbagai arah, kemarahan, tamparan, depresi serta bagian tubuh yang mengalami pendarahan. Dengan teknik penceritaan yang cenderung sempit inilah Chazelle berhasil membuat Whiplash hadir dengan tingkat intensitas yang (sangat) tinggi di sepanjang 106 menit durasi penceritaannya.

Dalam pengisahannya sebagai sebuah pembelajaran karakter, Whiplash begitu menonjolkan dua karakter utamanya yang sama-sama memiliki ambisi yang begitu memuncak dalam usaha mereka untuk mencapai mimpi masing-masing. Karakter Andrew Neiman adalah sosok murid yang memiliki hasrat untuk menjadi musisi yang terbaik di kelasnya dan akan melakukan apapun untuk mencapai mimpi tersebut. Sementara karakter Terence Fletcher adalah sosok guru yang sangat yakin bahwa ia adalah yang terbaik di bidangnya karena mampu, dan rela, melakukan apa saja untuk dapat mengeluarkan talenta terbaik dari orang-orang yang dipilihnya. Hubungan yang saling memiliki keterkaitan satu sama lain inilah yang menjadi jiwa utuh dari Whiplash dan, beruntung, Chazelle memiliki Miles Teller dan J. K. Simmons yang mampu memberikan kehidupan yang sangat meyakinkan bagi kedua sosok karakter tersebut.

Karakter Andrew Neiman dan Terence Fletcher, sejujurnya, dapat saja berubah menjadi dua sosok karakter karikatural yang sering digambarkan oleh film-film Hollywood sejenis. Penampilan sangat prima dari Teller dan Simmons-lah yang menyelamatkan kedua karakter tersebut. Meskipun hadir dalam teriakan dan warna kekerasan, Simmons tetap mampu memberikan sentuhan manusiawi dalam diri karakter Terence Fletcher. Daripada melihatnya sebagai sosok kejam yang tak berperasaan, Simmons mampu membuat penonton melihat karakter yang diperankannya sebagai sosok ambisius yang ingin melihat dirinya menghasilkan seorang sosok yang dapat ia banggakan. Teller sendiri memberikan kenaifan tersendiri bagi sosok Andrew Neiman. Penampilan Teller menjadikan karakternya terlihat begitu lugu dalam menghadapi sosok Terence Fletcher namun memiliki sisi kelam tersendiri yang membuat penonton tersadar bahwa karakter Andrew Neiman tidak akan berhenti begitu saja dalam meraih ambisi hidupnya. Chemistry yang luar biasa kuat antara dua karakter yang juga berhasil diterjemahkan secara sempurna oleh dua pemerannya.

Kemampuan Whiplash dalam menghadirkan ketegangan bagi para penontonnya tidak hanya murni datang dari keberhasilan Chazelle dalam menggarap penceritaan yang baik. Chazelle juga berhasil menyajikan filmnya dengan penataan teknis yang luar biasa memikat. Lihat saja penataan gambar dari Tom Cross yang mampu menyatukan tiap kepingan gambar dalam Whiplash dengan begitu handal untuk menjadikan film ini hadir dengan ritme penceritaan yang cepat. Tentu saja, kehandalan Cross dalam penataan gambar Whiplash menjadi lebih kuat berkat dukungan dan suplai gambar dari sinematografer Sharone Meir yang berhasil menangkap detil setiap getaran alat musik atau tetes keringat atau perubahan emosi dalam ekspresi wajah setiap karakter dengan sempurna. Tata musik karya Justin Hurwitz juga mampu melengkapi kesuksesan tata teknis Whiplash dalam membungkus sekaligus menjadikan penceritaan film ini menjadi lebih emosional lagi. [B]

Whiplash (2014)

Directed by Damien Chazelle Produced by Jason Blum, Helen Estabrook, Michel Litvak, David Lancaster Written by Damien Chazelle Starring Miles Teller, J. K. Simmons, Paul Reiser, Melissa Benoist, Austin Stowell, Nate Lang, Chris Mulkey, Jayson Blair, Kavita Patil, Michael Cohen, Kofi Siriboe, Suanne Spoke, April Grace Music by Justin Hurwitz Cinematography Sharone Meir Edited by Tom Cross Production company Sierra/Affinity/Bold Films/Blumhouse Productions/Right of Way Films Running time 106 minutes Country United States Language English

The 87th Annual Academy Awards Winners Prediction

Tepat pada 17 Februari 2015 pukul 17.00 waktu Amerika Serikat, Academy of Motion Pictures Arts and Sciences resmi mengakhiri masa penerimaan suara dari para anggotanya dalam pemilihan pemenang The 87th Annual Academy Awards. Ajang penghargaan tertinggi di dunia film itu sendiri akan digelar pada tanggal 22 Februari 2015 (23 Februari 2015 – Waktu Indonesia Barat) mendatang. Yep. Pertanyaan paling penting sekarang adalah… Are you team Birdman or are you team Boyhood?

Walau awalnya diperkirakan akan memenangkan kategori tertinggi, Best Picture, setelah memenangkan Best Motion Picture – Drama dari The 72nd Annual Golden Globe Awards serta Best Picture dari The 20th Annual Critics’ Choice Awards, Boyhood (2014) kemudian secara perlahan mulai tertinggal dari saingan terdekatnya, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) (2014), yang mulai mengumpulkan kemenangan demi kemenangan untuk memastikan keunggulannya atas film arahan Richard Linklater tersebut. Bagaimana keunggulan Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)? Well… film arahan Alejandro González Iñárritu berhasil memenangkan banyak penghargaan dari para insan perfilman Hollywood termasuk tiga penghargaan kunci yakni Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture dari The 21st Annual Screen Actors Guild Awards, Outstanding Directing – Feature Film dari The 67th Annual Directors Guild of America Awards serta Darryl F. Zanuck Award for Outstanding Producer of Theatrical Motion Pictures dari Producers Guild of America Awards. Namun apakah Boyhood, atau film-film lain yang dinominasikan di kategori Best Picture, telah benar-benar kehilangan kesempatan untuk merebut gelar yang terbaik tersebut?

Secara statistik, belum pernah ada film yang kehilangan gelar Best Picture setelah memenangkan SAG, PGA dan DGA… kecuali Apollo 13 (1995). Film apa yang berhasil menumbangkan kedigdayaan film yang dibintangi oleh Tom Hanks tersebut? Film arahan Mel Gibson, Braveheart (1995), yang uniknya hanya pernah memenangkan penghargaan dari Writers Guild Awards di sepanjang awards season tahun tersebut. Untuk kali ini, baik naskah cerita Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) maupun Boyhood dianggap tidak memenuhi aturan WGA sehingga tidak mendapat nominasi. Film peraih nominasi yang memenangkan WGA untuk tahun ini? The Grand Budapest Hotel (2014) untuk Best Original Screenplay dan The Imitation Game (2014) untuk Best Adapted Screenplay. Tricky eh?

Pada ajang The 87th Annual Academy Awards mendatang, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) juga gagal meraih nominasi untuk Best Editing dan tidak ada film yang berhasil memenangkan kategori Best Picture tanpa mendapatkan nominasi Best Editing sejak Ordinary People (1981). Lima film lain yang mendapatkan nominasi Best Picture – American Sniper (2014), Boyhood, The Grand Budapest Hotel, The Imitation Game dan Whiplash (2014) – bersaing untuk memenangkan kategori ini.

Jadi film mana yang akan memenangkan Best Picture? Honestly, it’d be crazy to against Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) at this point. Plus, jika kemenangan The Artist (2011) dan Argo (2012) dapat menjadi bukti, maka insan perfilman Hollywood akan memberikan dukungan penuh mereka pada sebuah film yang membicarakan tentang kehidupan mereka. Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) for the win.

Dan kemudian pertanyaan berikutnya muncul: Akankah sutradara pemenang Best Picture juga akan memenangkan kategori Best Director? Anthony Harvey (The Lion Winter, 1968), Francis Ford Coppola (The Godfather, 1972), Steven Spielberg (The Color Purple, 1985), Ron Howard (Apollo 13, 1995), Ang Lee (Crouching Tiger, Hidden Dragon, 2000), Rob Marshall (Chicago, 2002) dan Ben Affleck (Argo) adalah nama-nama sutradara pemenang DGA yang kemudian gagal membawa pulang atau bahkan dinominasikan di kategori Best Director. Iñárritu berhasil mengemas Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) menjadi sebuah paduan teknikal dan penceritaan yang brilian namun akan sangat sulit untuk tidak memberikan penghormatan pada Linklater dan komitmennya selama dua belas tahun untuk membuat Boyhood. Tough choice indeed! Tapi At the Movies memprediksikan kemenangan Alejandro González Iñárritu akan menjadi salah satu bagian dari kemenangan besar Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) pada tahun ini.

If you’re paying attention closely to the race, tiga dari empat kategori akting sepertinya telah menemukan pemenangnya: Julianne Moore (Still Alice, 2014) untuk Best Actress in a Leading Role, J. K. Simmons (Whiplash) untuk Best Actor in a Supporting Role dan Patricia Arquette (Boyhood) untuk Best Actress in a Supporting Role. Bagaimana dengan Best Actor in a Leading Role? Adalah sangat menyenangkan untuk melihat Michael Keaton (Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)) untuk naik ke atas panggung dan menerima penghargaan tersebut tapi momentum kemenangan Eddie Redmayne (The Theory of Everything, 2014) semakin membesar semenjak kemenangannya di ajang Screen Actors Guild Awards beberapa waktu yang lalu. It’s Redmayne’s to lose for this one.

Kategori lain yang cukup menarik untuk disimak adalah pada kategori Screenplay. Naskah cerita Whiplash karya Damien Chazelle yang di banyak penghargaan lain dikategorikan sebagai naskah asli, dimasukkan dalam kategori Best Adapted Screenplay oleh AMPAS – dengan alasan bahwa naska cerita Whiplash dikembangkan dari cerita pendek yang telah lebih dahulu diselesaikan Chazelle sebelum membuat film yang dibintangi Miles Teller tersebut. Keberadaan Whiplash, sayangnya, sangat mengancam posisi The Imitation Game yang awalnya diprediksi akan memenangkan kategori ini… Namun… At the Movies memprediksikan Graham Moore akan membawa pulang sebuah Oscar untuk The Imitation Game. Dan jika AMPAS masih setia dengan formula awalnya untuk memilih naskah cerita asli yang berani, unik dan eksentrik seperti Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), Little Miss Sunshine (2006), Juno (2007), Django Unchained (2012) dan Her (2013) maka The Grand Budapest Hotel akan mampu menyingkirkan pesaing terdekatnya, (Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), untuk memenangkan kategori Best Original Screenplay sekaligus mencegah Iñárritu untuk membawa pulang tiga Oscar dalam satu malam.

Dan prediksi lengkap At the Movies untuk The 87th Annual Academy Awards adalah sebagai berikut:

  • Best Picture : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, John Lesher and James W. Skotchdopole
  • Best Director : Alejandro González Iñárritu – Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
  • Best Actor : Eddie Redmayne – The Theory of Everything as Stephen Hawking
  • Best Actress : Julianne Moore – Still Alice as Alice Howland
  • Best Supporting Actor : J. K. Simmons – Whiplash as Terence Fletcher
  • Best Supporting Actress : Patricia Arquette – Boyhood as Olivia Evans
  • Best Adapted Screenplay : The Imitation Game – Graham Moore from Alan Turing: The Enigma by Andrew Hodges
  • Best Original Screenplay : The Grand Budapest Hotel– Wes Anderson & Hugo Guinness
  • Best Animated Feature Film : How to Train Your Dragon 2 – Dean DeBlois and Bonnie Arnold
  • Best Foreign Language Film : Ida (Poland) in Polish  – Paweł Pawlikowski
  • Best Documentary – Feature : Citizenfour– Laura Poitras, Mathilde Bonnefoy and Dirk Wilutsky
  • Best Documentary – Short Subject : Crisis Hotline: Veterans Press 1– Ellen Goosenberg Kent and Dana Perry
  • Best Live Action Short Film : The Phone Call– J. Christian Jensen
  • Best Animated Short Film : Feast– Patrick Reed and Kristina Reed
  • Best Original Score : The Theory of Everything– Jóhann Jóhannsson
  • Best Original Song : “Glory” from Selma– John Stephens and Lonnie Lynn
  • Best Film Editing : Boyhood– Sandra Adair
  • Best Cinematography : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Emmanuel Lubezki
  • Best Sound Mixing : Whiplash – Craig Mann, Ben Wilkins and Thomas Curley
  • Best Sound EditingAmerican Sniper– John Reitz, Gregg Rudloff and Walt Martin
  • Best Visual Effects : Interstellar– Paul Franklin, Andrew Lockley, Ian Hunter and Scott Fisher
  • Best Costume Design : The Grand Budapest Hotel– Milena Canonero
  • Best Production Design : The Grand Budapest Hotel– Adam Stockhausen (Production Design); Anna Pinnock (Set Decoration)
  • Best Makeup & Hairstyling : The Grand Budapest Hotel– Frances Hannon and Mark Coulier

The 87th Annual Academy Awards Nominations List

The nominations are in! Dan hasilnya… film arahan Alejandro González Iñárritu, ‘Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)’ dan film arahan Wes Anderson, ‘The Grand Budapest Hotel’, sama-sama memimpin daftar nominasi The 87th Annual Academy Awards dengan meraih sembilan nominasi. Keduanya akan bersaing dalam memperebutkan gelar Best Picture bersama dengan American Sniper, Boyhood, The Imitation Game, Selma, The Theory of Everything dan Whiplash. Raihan sembilan nominasi yang diraih Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) dan The Grand Budapest Hotel diikuti oleh The Imitation Game yang meraih delapan nominasi serta American Sniper dan Boyhood yang masing-masing meraih enam nominasi.

Continue reading The 87th Annual Academy Awards Nominations List

The 72nd Annual Golden Globe Awards Winners List

Tentu, Golden Globe tidak akan memberikan pengaruh langsung pada Academy of Motion Picture Arts and Sciences ketika memilih para nominator dan pemenang Academy Awards mengingat Hollywood Foreign Press Association adalah organisasi luar yang bukan merupakan anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences. Tetap saja, sedikit banyak dan secara tidak langsung, film-film pilihan Hollywood Foreign Press Association dalam jajaran nominasi maupun pemenang penghargaan Golden Globe akan mendapat ekspos lebih untuk mampu dikenali para pemilih yang berada pada tubuh organisasi Academy of Motion Picture Arts and Sciences.

Dengan catatan tersebut, kemenangan film arahan Richard Linklater, Boyhood, di ajang The 72nd Annual Golden Globe Awards jelas memberikan keunggulan tersendiri dalam persaingannya melawan film-film popular lain seperti Birdman, The Grand Budapest Hotel, Selma maupun The Imitation Game. Selain memenangkan kategori Best Director untuk Linklater, Boyhood juga berhasil membawa pulang penghargaan di kategori Best Supporting Actress untuk Patricia Arquette serta kategori paling prestisius, Best Motion Picture – Drama. The Grand Budapest Hotel arahan Wes Anderson sendiri berhasil memenangkan kategori Best Motion Picture – Musical or Comedy dan Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) berhasil memenangkan kategori Best Screenplay untuk para penulis naskahnya, Alejandro González Iñárritu, Nicolás Giacobone, Armando Bo dan Alexander Dinelaris, Jr. serta Best Actor – Musical or Comedy untuk Michael Keaton.

Di kategori akting, nama-nama seperti Arquette, Keaton, Julianne Moore (Still Alice) dan J.K. Simmons (Whiplash) semakin memantapkan posisi keunggulan mereka dalam usaha untuk memenangkan Academy Awards mendatang. Amy Adams juga berhasil muncuk sebagai pemenang di kategori Best Actress – Musical or Comedy untuk film arahan Tim Burton, Big Eyes, dan Eddie Redmayne memenangkan Best Actor – Drama untuk penampilannya sebagai ilmuwan Stephen Hawking dalam film The Theory of Everything.

Berikut daftar lengkap nominasi The 71st Annual Golden Globe Awards untuk kategori film:

Best Motion Picture – Drama

  • Boyhood
    • Foxcatcher
    • The Imitation Game
    • Selma
    • The Theory of Everything

Best Motion Picture – Comedy Or Musical

  • The Grand Budapest Hotel
    • Birdman
    • Into the Woods
    • Pride
    • St. Vincent

Best Actor In A Motion Picture – Drama

  • Eddie Redmayne – The Theory of Everything as Stephen Hawking
    • Steve Carell – Foxcatcher as John Eleuthère du Pont
    • Benedict Cumberbatch – The Imitation Game as Alan Turing
    • Jake Gyllenhaal – Nightcrawler as Louis “Lou” Bloom
    • David Oyelowo – Selma as Martin Luther King, Jr.

Best Actress In A Motion Picture – Drama

  • Julianne Moore – Still Alice as Dr. Alice Howland
    • Jennifer Aniston – Cake as Claire Simmons
    • Felicity Jones – The Theory of Everything as Jane Hawking
    • Rosamund Pike – Gone Girl as Amy Elliott-Dunne
    • Reese Witherspoon – Wild as Cheryl Strayed

Best Actor In A Motion Picture – Musical Or Comedy

  • Michael Keaton – Birdman as Riggan Thomson
    • Ralph Fiennes – The Grand Budapest Hotel as Monsieur Gustave H.
    • Bill Murray – St. Vincent as Vincent MacKenna
    • Joaquin Phoenix – Inherent Vice as Larry “Doc” Sportello
    • Christoph Waltz – Big Eyes as Walter Keane

Best Actress In A Motion Picture – Musical Or Comedy 

  • Amy Adams – Big Eyes as Margaret Keane
    • Emily Blunt – Into the Woods as The Baker’s Wife
    • Helen Mirren – The Hundred-Foot Journey as Madame Mallory
    • Julianne Moore – Maps to the Stars as Havana Segrand
    • Quvenzhané Wallis – Annie as Annie Bennett

Best Supporting Actor In A Motion Picture

  • J. K. Simmons – Whiplash as Terence Fletcher
    • Robert Duvall – The Judge as Judge Joseph Palmer
    • Ethan Hawke – Boyhood as Mason Evans, Sr.
    • Edward Norton – Birdman as Mike Shiner
    • Mark Ruffalo – Foxcatcher as Dave Schultz

Best Supporting Actress In A Motion Picture

  • Patricia Arquette – Boyhood as Olivia Evans
    • Jessica Chastain – A Most Violent Year as Anna Morales
    • Keira Knightley – The Imitation Game as Joan Clarke
    • Emma Stone – Birdman as Sam Thomson
    • Meryl Streep – Into the Woods as The Witch

Best Director – Motion Picture

  • Richard Linklater – Boyhood
    • Wes Anderson – The Grand Budapest Hotel
    • Ava DuVernay – Selma
    • David Fincher – Gone Girl
    • Alejandro González Iñárritu – Birdman

Best Original Score – Motion Picture

  • Jóhann Jóhannsson – The Theory of Everything
    • Alexandre Desplat – The Imitation Game
    • Trent Reznor and Atticus Ross – Gone Girl
    • Antonio Sánchez – Birdman
    • Hans Zimmer – Interstellar

Best Original Song – Motion Picture

  • “Glory” (John Legend and Common) – Selma
    • “Big Eyes” (Lana Del Rey) – Big Eyes
    • “Mercy Is” (Patti Smith and Lenny Kaye) – Noah
    • “Opportunity” (Greg Kurstin, Sia Furler, Will Gluck) – Annie
    • “Yellow Flicker Beat” (Lorde) – The Hunger Games: Mockingjay – Part 1

Best Animated Feature Film

  • How to Train Your Dragon 2
    • The Lego Movie
    • Big Hero 6
    • The Book of Life
    • The Boxtrolls

Best Screenplay – Motion Picture

  • Alejandro González Iñárritu, Nicolás Giacobone, Armando Bo,
    Alexander Dinelaris, Jr. – Birdman

    • Wes Anderson – The Grand Budapest Hotel
    • Gillian Flynn – Gone Girl
    • Richard Linklater – Boyhood
    • Graham Moore – The Imitation Game

Best Foreign Language Film

  • Leviathan (Russia)
    • Force Majeure (Sweden)
    • Gett: The Trial of Viviane Amsalem (Israel)
    • Ida (Poland/Denmark)
    • Tangerines (Estonia)

Review: Dark Skies (2013)

Dark Skies (Alliance Films/Automatik Entertainment/Blumhouse Productions/Cinema Vehicle Services, 2013)
Dark Skies (Alliance Films/Automatik Entertainment/Blumhouse Productions/Cinema Vehicle Services, 2013)

Diarahkan oleh Scott Stewart (Priest, 2011) berdasarkan naskah cerita yang juga ia tulis sendiri, Dark Skies mengisahkan mengenai permasalahan yang dialami oleh pasangan Daniel (Josh Hamilton) dan Lacy Barrett (Keri Russell) beserta kedua putera mereka, Jesse (Dakota Goyo) dan Sammy (Kadan Rockett), ketika berbagai hal-hal aneh mulai terjadi di dalam rumah yang mereka tempati yang dimulai dengan ditemukannya dapur dalam kondisi yang berantakan serta munculnya beberapa simbol aneh di dalam rumah. Sammy kemudian mengungkapkan pada Lacy bahwa hal tersebut dilakukan oleh sesosok pria yang bernama Sandman – sesosok karakter fiktif dari buku cerita yang sering dibacanya. Mendengar hal tersebut, tentu saja, Lacy memilih untuk tidak menghiraukan dan menganggap Sammy tidak serius dengan perkataannya. Di saat yang bersamaan, hal-hal aneh tersebut semakin sering terjadi hingga mulai mengganggu kehidupan pernikahan Daniel dan Lacy.

Continue reading Review: Dark Skies (2013)

Review: Young Adult (2011)

Mavis Gary (Charlize Theron) is a piece of work. Terkenal atas kecerdasan yang didukung dengan penampilan fisik yang sangat menunjang, Mavis adalah gadis yang sangat populer di masa sekolahnya. Reputasi tersebut berhasil membuat Mavis mendefinisikan istilah “dibenci karena banyak orang yang ingin menjadi dirinya” dengan baik. Dan Mavis sadar akan segala kelebihannya tersebut, yang acapkali membuat dirinya hadir dengan sikap yang begitu egois. Kini, di usia yang telah menginjak 37 tahun, Mavis masih mampu mempertahankan keindahan penampilan fisiknya – walau ia sekarang harus menghadapi fakta bahwa banyak helai rambutnya mulai mengalami kerontokan – serta kepribadian yang tetap tidak berubah. Kesuksesannya sebagai penulis bayangan dari satu seri novel populer juga semakin memperbesar ego Mavis.

Continue reading Review: Young Adult (2011)

Review: Contraband (2012)

Merupakan remake dari film asal Islandia yang berjudul Reykjavík-Rotterdam (2008), yang dibintangi oleh Baltasar Kormákur dan di versi film Amerika Serikat kini duduk sebagai sutradara, Contraband dibintangi oleh Mark Wahlberg yang berperan sebagai Chris Farraday, mantan penyelundup narkoba yang setelah membangun keluarga bersama istri, Kate (Kate Beckinsale), dan kedua anaknya, kini menjalani kehidupan sebagai seorang pria normal dengan sebuah pekerjaan tetap dalam kesehariannya. Pun begitu, masa lalu kemudian kembali untuk menghantui Chris ketika adik iparnya, Andy (Caleb Landry Jones), ternyata secara diam-diam juga bekerja sebagai seorang penyelundup narkoba bagi seorang mafia kejam bernama Tim Briggs (Giovanni Ribisi). Dan ketika Andy melakukan sebuah kesalaha dalam pekerjaannya, mau tak mau Chris harus turun tangan dan kembali ke dunia hitam yang telah lama ia tinggalkan.

Continue reading Review: Contraband (2012)