Tag Archives: Indian Cinema

Review: Laal Singh Chaddha (2022)

Rasanya tidak ada seorangpun yang mengaku sebagai pecinta sinema yang tidak mengenal barisan kata yang diucapkan oleh Tom Hanks ketika berperan sebagai karakter Forrest Gump dalam film arahan Robert Zemeckis (1994) yang juga berjudul sama.

Mama always said life was like a box of chocolates. You never know what you’re gonna get.”

Memenangkan 6 kategori, termasuk Best Picture, Best Director untuk Zemeckis, dan Best Actor in a Leading Role untuk Hanks, dari 13 nominasi yang diraihnya pada ajang The 67th Annual Academy Awards sekaligus berhasil mengumpulkan pendapatan komersial sebesar lebih dari US$678 juta di sepanjang masa perilisannya di seluruh dunia, Forrest Gump adalah salah satu film terbesar dan terpopular di tahun 1990an. Continue reading Review: Laal Singh Chaddha (2022)

Review: RRR (2022)

Setelah menyelesaikan dwilogi Baahubali yang terdiri dari Baahubali: The Beginning (2015) – yang sempat memuncaki daftar film dengan pendapatan komersial tertinggi sepanjang masa di India – dan Baahubali: The Conclusion (2017) – yang saat ini memegang gelar sebagai film dengan pendapatan komersial tertinggi sepanjang masa di India – sutradara S. S. Rajamouli kembali menyajikan presentasi epik terbarunya lewat RRR. Naskah cerita RRR – yang merupakan singkatan dari Raama Roudra Rushitam dalam bahasa Telugu atau Rise Roar Revolt dalam terjemahan Bahasa Inggris – yang ditulis oleh Rajamouli sendiri bertutur tentang kisah fiktif akan persahabatan dua tokoh nyata revolusi India, Alluri Sitarama Raju (Ram Charan) dan Komaram Bheem (Jr NTR), yang kemudian bersatu untuk melawan kesewenangan Kemaharajaan Britania yang menguasai daratan India di masa tersebut. Seperti yang dapat diharapkan dari presentasi cerita Rajamouli, RRR disajikan sebagai epik dengan momen-momen yang tidak hanya akan dapat memukau namun juga mengundang rasa kekaguman dari setiap mata yang memandangnya. Continue reading Review: RRR (2022)

Review: Gangubai Kathiawadi (2022)

Setelah Padmaavat (2018), Sanjay Leela Bhansali kembali duduk di kursi penyutradaraan lewat Gangubai Kathiawadi. Merupakan adaptasi bebas dari buku berjudul Mafia Queens of Mumbai yang ditulis oleh S. Hussain Zaidi, Gangubai Kathiawadi merupakan kisah nyata tentang sesosok gadis bernama Ganga Jagjivandas (Alia Bhatt) yang terjebak ke dunia prostitusi ketika kekasihnya, Ramnik Lal (Varun Kapoor), menjualnya ke sebuah rumah pelacuran yang dikelola oleh Sheela Mausi (Seema Pahwa). Jelas, tidak hanya sakit dan patah hati akibat pengkhianatan sang kekasih yang dirasakan oleh Ganga Jagjivandas. Gadis tersebut bahkan sempat berniat untuk mengakhiri hidupnya ketika Sheela Mausi mulai menawarkan tubuhnya pada para pelanggan rumah pelacurannya. Namun, secara perlahan, Ganga Jagjivandas mulai tersadar dirinya tidak boleh menyerah begitu saja meskipun terjerembab ke dasar jurang kehidupan. Ganga Jagjivandas mengubah identitasnya menjadi Gangubai Kathiawadi dan, memanfaatkan kepopulerannya yang terus meningkat di kalangan pengguna layanan prostitusi, mulai merebut kekuasaan dari tangan Sheela Mausi. Continue reading Review: Gangubai Kathiawadi (2022)

Review: Saina (2021)

Dengan naskah cerita yang ditulis dan diarahkan oleh Amole Gupte (Sniff, 2017), Saina merupakan biopik yang bertutur tentang kehidupan atlet bulutangkis asal India, Saina Nehwal. Merupakan anak kedua dari pasangan Harvir Singh Nehwal (Subhrajyoti Barat) dan Usha Rani Nehwal (Meghna Malik), Saina Nehwal kecil (Naishaa Kaur Bhatoye) telah ditempa oleh kedua orangtuanya – khususnya oleh sang ibu yang begitu menggemari bulutangkis dan bahkan sempat bertanding di beberapa kompetisi lokal di masa mudanya – untuk menjadi seorang atlet profesional dengan mendaftarkannya ke sebuah pusat pelatihan bulutangkis. Tidak percuma. Usaha kedua orangtuanya untuk mengantarkan sang anak ke lokasi pelatihan di tiap pagi buta serta memberikannya asupan gizi meskipun dengan kondisi keuangan mereka yang seringkali terbatas telah menempa Saina Nehwal untuk menjadi sosok atlet yang tangguh. Dengan kemampuannya tersebut, Saina Nehwal remaja (Parineeti Chopra) mulai berkompetisi dan memenangkan berbagai pertandingan bulutangkis, dari tingkat lokal, nasional, hingga dunia. Di saat yang bersamaan, popularitas yang diraih melalui deretan kemenangan tersebut mulai memberikan pengaruh pada performa Saina Nehwal. Suatu hal yang lantas membuat hubungannya dengan sang pelatih, Sarvadhamaan Rajan (Manav Kaul) mulai menjauh dan semakin memperburuk penampilan Saina Nehwal. Continue reading Review: Saina (2021)

Review: The Disciple (2020)

Enam tahun setelah merilis debut pengarahan film layar lebarnya yang gemilang melalui Court (2014) – yang tidak hanya mendapatkan pujian sekaligus pengakuan dari banyak kritikus film dunia namun juga berhasil terpilih mewakili India untuk berkompetisi di kategori Best Foreign Language Film di ajang The 88th Annual Academy Awards – sutradara Chaitanya Tamhane kini kembali dengan film terbarunya, The Disciple. Berfokus pada sosok-sosok karakter yang menekuni musik tradisional India dalam kehidupan mereka, naskah cerita yang ditulis oleh Tamhane dan digarap semenjak tahun 2015 menarik perhatian sutradara Alfonso Cuarón (Roma, 2018) yang kemudian bergabung sebagai produser eksekutif bagi film ini, membantu Tamhane untuk mengembangkan ide cerita dari film arahannya, serta memberikan sejumlah masukan untuk capaian teknikal film. Hasilnya tidak mengecewakan. Terlepas dari keterlibatan Cuarón, Tamhane dengan lugas menunjukkan kemampuan berceritanya yang terasa begitu personal sekaligus kuat dalam menyampaikan setiap titik poin kisahnya. Continue reading Review: The Disciple (2020)

Review: The Sky is Pink (2019)

The Sky is Pink adalah film terbaru arahan sutradara Shonali Bose (Margarita with a Straw, 2015). Dengan naskah cerita yang ditulis Bose bersama dengan Nilesh Maniyar – yang juga membantu Bose dalam menuliskan naskah cerita Margarita with a Straw, The Sky is Pink berkisah tentang perjalanan kehidupan romansa pasangan Niren Chaudary (Farhan Akhtar) dan Aditi Chaudary (Priyanka Chopra Jonas) yang dituturkan dari sudut pandang puteri mereka, Aisha Chaudary (Zaira Wasim). Kehadiran Aisha Chaudary dalam kehidupan pernikahan Niren dan Aditi Chaudary sebenarnya cukup mengejutkan dan sempat tidak diharapkan karena catatan sejarah kesehatan kedua pasangan tersebut di masa lampau. Namun, dengan berbagai resiko kesehatan yang dapat saja diderita oleh sang anak, Niren dan Aditi Chaudary memilih untuk mempertahankan keberadaan sang anak dan berjanji akan berjuang sekuat tenaga demi kebahagiannya. Benar saja. Beberapa tahun semenjak kelahirannya, anak yang kemudian dinamai Aisha Chaudary tersebut didiagnosa lahir tanpa adanya sistem ketahanan tubuh yang normal. Niren dan Aditi Chaudary tidak menyerah dan melakukan segala hal untuk menjadikan kehidupan mereka menjadi lebih baik. Continue reading Review: The Sky is Pink (2019)

Review: Bharat (2019)

Jika Shah Rukh Khan memiliki tradisi untuk merilis satu filmnya setiap tahun di masa liburan Diwali, dan Aamir Khan melakukan hal yang sama untuk liburan Natal, maka libur Idulfitri bagi para penikmat film Bollywood telah identik dengan film-film yang dibintangi Salman Khan. Melalui film-film yang dirilisnya di masa libur Lebaran tersebut, Khan selalu konsisten menghasilkan film-film yang mampu mendatangkan pendapatan komersial dalam jumlah yang besar – film Lebaran yang dibintanginya di tahun 2015, Bajrangi Bhaijaan arahan Kabir Khan, berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar lebih dari US$150 juta dan kini menempati posisi sebagai film produksi Bollywood dengan raihan pendapatan terbesar kedua sepanjang masa di dunia. Kesuksesan film-film tersebut juga secara perlahan membantu Khan dalam memperbaiki reputasinya sebagai seorang aktor setelah sempat dibayangi berbagai masalah pribadi di masa lalu. Kembali bekerjasama dengan sutradara Ali Abbas Zafar yang sebelumnya mengarahkannya dalam Sultan (2016) dan Tiger Zinda Hai (2017), tahun ini Khan membintangi Bharat yang naskah ceritanya diadaptasi dari film sukses asal Korea Selatan, Ode to My Father (Yoon Je-kyoon, 2014). Continue reading Review: Bharat (2019)

Review: Sanju (2018)

Merupakan putra dari pasangan aktor dan aktris legendaris Bollywood, Sanjay Dutt telah memulai karirnya di dunia akting semenjak tahun 1981 dan tercatat telah membintangi lebih dari 187 film hingga saat ini. Namun, prestasi Dutt bukanlah satu-satunya hal yang membuat namanya menjadi begitu familiar di telinga banyak penduduk India. Kehidupan percintaannya serta kecanduannya pada alkohol dan obat-obatan terlarang membuat nama Dutt seringkali menjadi perbincangan di berbagai media massa. Tidak berhenti disana, setelah serangkaian pemboman yang terjadi di 13 lokasi yang menewaskan lebih dari 250 orang di kota Mumbai, India, pada tahun 1993, Dutt menjadi salah satu sosok yang dicurigai terlibat dalam tragedi tersebut dan lantas menyeretnya dalam proses penyelidikan yang berlangsung selama 20 tahun. Potongan kisah dalam kehidupan Dutt itulah yang coba dikisahkan oleh Rajkumar Hirani (PK, 2014) dalam film terbarunya, Sanju. Continue reading Review: Sanju (2018)

Review: Pad Man (2018)

Film terbaru arahan sutradara R. Balki (Ki & Ka, 2016), Pad Man, menghabiskan 140 menit durasi pengisahannya untuk berbicara mengenai menstruasi. Yes, you read that right. Diinspirasi dari kisah nyata kehidupan seorang aktivis sosial asal India bernama Arunachalam Muruganantham, Pad Man memulai kisahnya ketika Lakshmikant Chauhan (Akhsay Kumar) baru menyadari bahwa istrinya, Gayatri Chauhan (Radhika Apte), menggunakan potongan-potongan kain yang tidak terjamin kebersihannya sebagai pengganti pembalut akibat mahalnya harga bantalan yang digunakan kaum perempuan di saat mereka sedang menjalani masa menstruasi tersebut. Tidak ingin sang istri mengalami masalah kesehatan, Lakshmikant Chauhan lantas berusaha untuk membuat sendiri pembalut yang nantinya dapat digunakan sang istri. Namun, akibat pandangan sosial bahwa menstruasi adalah hal yang tabu untuk dibicarakan – khususnya oleh para pria, tindakan Lakshmikant Chauhan tersebut justru dinilai membawa aib bagi dirinya dan seluruh keluarganya. Lakshmikant Chauhan kemudian memutuskan untuk keluar dari desanya dan berjanji baru akan kembali jika ia telah dapat menemukan cara untuk memproduksi pembalut murah yang dapat berfungsi dan digunakan istrinya. Continue reading Review: Pad Man (2018)

Review: Padmaavat (2018)

Setelah tampil dalam Goliyon Ki Rasleela Ram-Leela (2013) dan Bajirao Mastani (2015), Deepika Padukone dan Ranveer Singh kembali berada di bawah arahan sutradara Sanjay Leela Bhansali untuk film terbarunya, Padmaavat. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Bhansali bersama dengan penulis naskah Bajirao Mastani, Prakash Kapadia, berdasarkan puisi epik klasik karya Malik Muhammad Jayasi yang berjudul Padmavat, Padmaavat berkisah mengenai usaha dari Sultan Delhi, Alauddin Khilji (Singh), untuk menembus dan menguasai Chittor Fort milik Kerajaan Mewar yang dipimpin oleh King Ratan Singh (Shahid Kapoor). Hasrat menggebu-gebu Alauddin Khilji untuk menguasai Kerajaan Mewar bukannya tanpa alasan. Selain untuk memperluas wilayah kekuasaannya, Alauddin Khilji termotivasi untuk memiliki Padmavati (Padukone) yang merupakan istri dari King Ratan Singh yang terkenal akan kecantikan dan kecerdasannya. Tentu saja, King Ratan Singh dan pasukannya melakukan usaha terkuat mereka untuk bertahan dari serangan pasukan milik Alauddin Khilji. Namun, ketika kondisi King Ratan Singh semakin terdesak, Padmavati telah bersiap untuk melakukan pengorbanan diri untuk menghindari dirinya dari tangkapan Alauddin Khilji. Continue reading Review: Padmaavat (2018)

Review: Secret Superstar (2017)

Sukses dengan Dangal (Nitesh Tiwari, 2016), Aamir Khan kembali berkolaborasi dengan produser Kiran Rao untuk memproduksi Secret Superstar. Merupakan debut pengarahan bagi Advait Chandan – yang juga merupakan mantan manajer bagi Khan, Secret Superstar berkisah mengenai kehidupan seorang gadis bernama Insia Malik (Zaira Wasim) yang berasal dari sebuah kota kecil bernama Baroda di Gujarat, India, dan bermimpi untuk menjadi seorang penyanyi terkenal. Walau sang ibu, Najma Malik (Meher Vij), mendukung penuh mimpinya, namun sang ayah, Farookh Malik (Raj Arjun), yang memiliki pola pemikiran konservatif serta sering berlaku abusif, melarang keras Insia Malik untuk terlibat dalam segala kegiatan yang dinilainya tidak berguna. Atas saran sang ibu, Insia Malik lantas mengunggah rekaman video bernyanyi dirinya ke YouTube namun tetap dengan menyembunyikan wajah dan identitas aslinya. Tidak disangka, rekaman-rekaman video milik Insia Malik secara perlahan mulai memberikannya popularitas. Popularitas tersebut kemudian menarik perhatian seorang produser kenamaan, Shakti Kumar (Khan), yang berniat untuk mengajaknya rekaman. Namun, tentu saja, Insia Malik harus menghadapi hadangan sang ayah yang jelas menentang keras mimpi puterinya tersebut. Continue reading Review: Secret Superstar (2017)

Review: Toilet: Ek Prem Katha (2017)

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh penata dialog dari film Brothers (Karan Malhotra, 2015) yang juga dibintangi oleh Akhsay Kumar, Siddharth Singh dan Garima Wahal, Toilet: Ek Prem Katha – dalam Bahasa Inggris berarti Toilet: A Love Story – adalah sebuah drama satir yang diproduksi untuk mendukung program Clean India Mission yang dicanangkan oleh pemerintah Republik India melalui Perdana Menteri-nya, Narendra Modi, pada tahun 2014. Program tersebut bertujuan untuk memperbaiki kondisi sanitasi di seluruh Republik India, khususnya dengan berusaha untuk menghapuskan budaya buang air besar di tempat-tempat terbuka yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat di wilayah pinggiran. Dibungkus dalam tatanan kisah cinta yang terbentuk antara dua karakter utamanya, Toilet: Ek Prem Katha mampu menjadi sebuah film romansa yang tampil memikat sekaligus kuat berbicara mengenai susunan tradisi dan budaya yang kadang masih dianggap tabu untuk dibahas oleh khalayak ramai. Continue reading Review: Toilet: Ek Prem Katha (2017)

Review: Jab Harry Met Sejal (2017)

Setelah Rab Ne Bana Di Jodi (Aditya Chopra, 2008) dan Jab Tak Hai Jaan (Yash Chopra, 2012), Shah Rukh Khan kembali bertemu dengan Anushka Sharma dalam film yang ditulis dan diarahkan oleh Imtiaz Ali (Tamasha, 2016), Jab Harry Met Sejal. Kisah yang dihadirkan film ini sebenarnya cukup sederhana. Berawal dari tugasnya sebagai pemandu wisata bagi Sejal Zaveri (Sharma) dan keluarganya, Harinder Singh Nehra atau yang sering dipanggil dengan sebutan Harry (Khan) kini bertugas untuk mengawal dan menemani Sejal menjelajahi negara-negara Eropa untuk mencari cincin pertunangannya yang hilang. Walau awalnya merasa berat hati untuk menemani gadis yang dianggap telah mengganggu kehidupannya tersebut, Harry secara perlahan mulai jatuh hati kepada Sejal. Perasaan yang ternyata juga dirasakan oleh Sejal dan harus disembunyikannya mengingat status dirinya yang telah bertunangan dengan pria lain. Continue reading Review: Jab Harry Met Sejal (2017)