Review: Laal Singh Chaddha (2022)


Rasanya tidak ada seorangpun yang mengaku sebagai pecinta sinema yang tidak mengenal barisan kata yang diucapkan oleh Tom Hanks ketika berperan sebagai karakter Forrest Gump dalam film arahan Robert Zemeckis (1994) yang juga berjudul sama.

Mama always said life was like a box of chocolates. You never know what you’re gonna get.”

Memenangkan 6 kategori, termasuk Best Picture, Best Director untuk Zemeckis, dan Best Actor in a Leading Role untuk Hanks, dari 13 nominasi yang diraihnya pada ajang The 67th Annual Academy Awards sekaligus berhasil mengumpulkan pendapatan komersial sebesar lebih dari US$678 juta di sepanjang masa perilisannya di seluruh dunia, Forrest Gump adalah salah satu film terbesar dan terpopular di tahun 1990an.

Aktor sekaligus produser Aamir Khan coba menterjemahkan kepopuleran – sekaligus alur pengisahan yang cukup khas – dari Forrest Gump melalui film terbaru yang ia bintangi sekaligus produseri, Laal Singh Chaddha. Kembali bekerjasama dengan sutradara Advait Chandan – yang sebelumnya mengarahkan Khan dalam Secret Superstar (2017) – serta penulis naskah Atul Kulkarni – yang sebelumnya menuliskan naskah cerita film Rang De Basanti (Rakeysh Omprakash Mehra, 2006) yang dibintangi Khan, Laal Singh Chaddha tampil cukup setia dalam mengadaptasi tiap lapisan konflik dan karakter yang sebelumnya digariskan oleh naskah cerita Forrest Gump garapan Tim Roth – yang sendirinya merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Winston Groom. Adaptasi yang setia tentu tidak akan terasa sebagai pengulangan atau menghasilkan kesan monoton jika mampu mendapatkan pengolahan cerita yang efektif. Laal Singh Chaddha, sayangnya, tidak memiliki keunggulan tersebut.

Laal Singh Chaddha, tentu saja, melakukan sejumlah perubahan pada warna cerita terkait dengan pergeseran budaya yang menjadi latar belakang dari konflik dan karakternya. Karakter utama yang dahulu bernama Forrest Gump kini dinamai Laal Singh Chaddha (Khan). Jalan cerita yang di pengisahan asli berlatar di sebuah taman, kini terpaku dalam satu perjalanan kereta api. Pun juga dengan sejumlah sejarah yang melibatkan karakter Laal Singh Chaddha dengan karakter ibunya (Mona Singh), mempertemukannya dengan dua sahabatnya, Balaraju Bodi (Naga Chaitanya) dan Mohammad (Manav Vij), serta pasang surut kisah romansanya dengan Rupa D’Souza (Kareena Kapoor), seluruhnya menggunakan potongan-potongan kejadian bersejarah dari tanah India. Dialog ikonik yang diucapkan karakter Forrest Gump dan menggunakan cokelat sebagai referensinya, kini disesuaikan dengan makanan khas dari India, golgappa.

Mother used to say life was like golgappa. Your tummy might be full but your heart never is.”

Dibuka dengan adegan musikal yang menampilkan bulu burung yang melayang-layang sebelum akhirnya sampai di tangan karakter Laal Singh Chaddha – seperti yang juga tergambar dalam adegan pembuka Forrest Gump, Laal Singh Chaddha sebenarnya dimulai dengan cukup meyakinkan. Paduan antara efek visual serta penyuntingan gambar yang seksama dengan iringan musik yang terdengar syahdu berhasil menghantarkan Laal Singh Chaddha untuk memulai pengisahannya dengan langkah yang pasti. Lalu, seiring dengan berjalannya dialog yang dituturkan oleh sang karakter utama kepada karakter orang-orang yang berada di sekitarnya, alur pengisahan Laal Singh Chaddha mulai bergerak mundur – dalam mengeksplorasi kisah dari karakter Laal Singh Chaddha dari masa lalu – dan maju guna melanjutkan pengisahan hidup sang karakter. Pola penuturan tersebut jelas mengikuti pola penuturan yang sebelumnya telah diterapkan oleh Forrest Gump. Beberapa adegan mampu menghasilkan sejumlah momen emosional yang kuat. Sayang, pengolahan cerita Chandan yang cenderung berkesan acak membuat sejumlah banyak momen lainnya terasa hambar.

Mengadaptasi (hampir) secara lengkap seluruh tahapan pengisahan Forrest Gump juga membuat Laal Singh Chaddha terasa bertele-tele dalam penyampaian kisahnya, khususnya ketika film ini juga mengikutkan sejumlah bagian cerita yang terasa “ketinggalan zaman.” Lihat saja bagian kisah tentang karakter Laal Singh Chaddha yang memutuskan untuk berlari guna melupakan rasa kepedihan hatinya. Dalam penuturan Forrest Gump, plot cerita ini mampu dikaitkan dengan satir akan sejumlah kejadian historis di Amerika Serikat. Dalam Laal Singh Chaddha, plot tersebut nyaris hanya dibentuk sebagai jembatan untuk paruh cerita baru dalam kehidupan sang karakter utama. Kehilangan magis dan daya tarik pengisahannya.

Layaknya film-film lain yang dibintangi Khan, naskah cerita Laal Singh Chaddha juga menyisipkan beberapa sentilan akan isu sosial, budaya, dan politik yang familiar bagi masyarakat India (dan dunia). Elemen ini mampu diolah Kulkarni dengan subtil namun cukup menohok pemahamannya. Laal Singh Chaddha juga mampu tampil kuat berkat penampilan para pengisi departemen aktingnya. Kapoor berhasil membuat karakternya yang sebenarnya kurang tergali mendalam menjadi begitu menarik. Chemistry yang ia hasilkan bersama dengan Khan selalu mampu membuat Laal Singh Chaddha terasa begitu hidup ketika keduanya tampil bersama di layar. Penampilan Khan juga tidak mengecewakan. Berada di bawah bayang-bayang penampilan ikonik Hanks sebagai Forrest Gump – serta citra pengulangan karakter yang dahulu pernah dimainkannya dalam PK (Rajkumar Hirani, 2014) – memang memberikan tantangan tersendiri. Meskipun begitu, aktingnya yang selalu lugas membuat karakter Laal Singh Chaddha yang diperankan Khan tetap mudah untuk disukai.

Laal Singh Chaddha jelas bukanlah sebuah presentasi yang buruk. Pengelolaan cerita yang dibarengi dengan tatanan kualitas produksi yang berkelas serta penampilan akting para pemerannya yang mumpuni cukup untuk membuat film ini layak untuk disaksikan. Namun, pilihan untuk mengadaptasi alur cerita Forrest Gump secara utuh tanpa dibarengi sentuhan pengisahan yang dapat dianggap istimewa, membuat Laal Singh Chaddha tidak mampu untuk melampaui atau bahkan berdiri sendiri dan menjauh dari bayang-bayang besar kisah cerita yang diadaptasinya.

popcornpopcorn popcorn popcorn2popcorn2

Laal-Singh-Chaddha-aamir-khan-movie-posterLaal Singh Chaddha (2022)

Directed by Advait Chandan Written by Atul Kulkarni (screenplay), Eric Roth (original screenplay), Winston Groom (novel, Forrest Gump) Produced by Aamir Khan, Kiran Rao, Jyoti Deshpande, Ajit Andhare Starring Aamir Khan, Kareena Kapoor, Naga Chaitanya, Mona Singh, Manav Vij, Aaryaa Sharma, Arun Bali, Jagat Rawat, Shah Rukh Khan, Kamini Kaushal, Ahmad Ibn Umar Cinematography Satyajit Pande Edited by Hemanti Sarkar Music by Tanuj Tiku (score), Pritam (songs) Production companies Aamir Khan Productions/Viacom18 Studios Running time 159 minutes Country India Language Hindi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s