Tag Archives: Melissa Leo

Review: The Equalizer 2 (2018)

Dirilis pada tahun 2014, The Equalizer berhasil memberikan kejutan ketika film yang kembali mempertemukan sutradara Antoine Fuqua dengan aktor Denzel Washington setelah kerjasama mereka lewat Training Day (2001) tersebut berhasil meraih kesuksesan komersial yang cukup besar – meskipun harus menghadapi reaksi medioker dari para kritikus film dunia. Dengan biaya produksi yang “hanya” mencapai US$73 juta, The Equalizer mampu membukukan pendapatan sebesar lebih dari US$192 juta dari masa perilisannya di seluruh dunia. Tidak mengherankan jika kemudian Columbia Pictures kembali menugaskan Fuqua untuk memimpin proses produksi sekuel The Equalizer dan, tentu saja, dengan tetap menghadirkan Washington sebagai bintang utamanya. Juga menghadirkan naskah cerita yang kembali digarap oleh Richard Wenk (Jack Reacher: Never Go Back, 2016), mampukah film yang diadaptasi dari serial televisi berjudul sama ini kembali mengulang kesuksesannya? Continue reading Review: The Equalizer 2 (2018)

Review: Prisoners (2013)

Sukses dengan Incendies (2010), yang berhasil meraih nominasi Best Foreign Language Film di ajang The 83rd Annual Academy Awards, sutradara asal Kanada, Denis Villeneuve, kembali hadir dengan film terbarunya, Prisoners, yang sekaligus menandai debut penyutradaraannya dalam sebuah film berbahasa Inggris. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Aaron Guzikowski (Contraband, 2012) dan dieksekusi Villeneuve menjadi sebuah presentasi cerita sepanjang 153 menit, pada kebanyakan bagiannya, Prisoners seringkali terasa sebagai tiga film yang dipadukan menjadi satu: kisah misteri mengenai hilangnya dua anak perempuan, usaha pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus tersebut serta drama humanis mengenai sisi moral manusia. Kompleks, namun layaknya Incendies, Villeneuve mampu secara cerdas menggarapnya menjadi satu kesatuan kisah yang akan menghantui pemikiran penontonnya jauh setelah mereka selesai menyaksikan film ini.

Continue reading Review: Prisoners (2013)

Review: Oblivion (2013)

oblivion_header

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Joseph Kosinski, Karl Gajdusek dan Michael Arndt berdasarkan novel grafis berjudul sama karya Joseph Kosinski dan Arvid Nelson, Oblivion berlatar belakang lokasi di Bumi pada tahun 2077, 60 tahun setelah terjadinya sebuah invasi makhluk luar angkasa yang menghancurkan Bulan serta hampir meluluhlantakkan seluruh penjuru Bumi. Semenjak terjadinya tragedi tersebut, umat manusia kini telah menemukan rumah barunya di satelit terbesar pada planet Saturnus, Titan. Jack Harper (Tom Cruise) dan Victoria Olsen (Andrea Riseborough) adalah dua prajurit manusia yang hingga saat ini masih bertinggal di Bumi dan bertugas untuk merawat deretan mesin-mesin otomatis yang berfungsi untuk menghancurkan sisa makhluk luar angkasa yang masih bersembunyi di berbagai sudut Bumi.

Continue reading Review: Oblivion (2013)

Review: Olympus Has Fallen (2013)

Olympus-Has-Fallen-Header

Oh. Berbicara mengenai nasionalisme/patriotisme, film arahan sutradara Antoine Fuqua (Brooklyn’s Finest, 2010) yang berjudul Olympus Has Fallen ini juga mengangkat tema penceritaan yang sama. Hanya saja, daripada menghadirkan kisah mengenai seorang pelajar sekolah dasar yang berusaha mewujudkan obsesi sang kakek mengenai bendera negaranya, Olympus Has Fallen mengisahkan mengenai seorang mantan agen rahasia Amerika Serikat yang berjuang dalam melawan aksi terorisme yang berusaha memecah keutuhan negaranya. Sendirian. Terdengar seperti kisah dari salah satu seri franchise Die Hard (1988 – 2013)? Tentu! Dan rasanya setiap orang akan begitu familiar dengan jalan cerita tersebut. Pun begitu, dengan arahan Fuqua yang kuat atas intensitas presentasi aksi dalam film ini serta penampilan apik dari seluruh jajaran pengisi departemen aktingnya, khususnya Gerard Butler, Olympus Has Fallen mampu menjelma menjadi sebuah film aksi yang dapat dengan mudah menarik dan menahan perhatian setiap penontonnya secara penuh dalam 120 menit pengisahan ceritanya.

Continue reading Review: Olympus Has Fallen (2013)

Review: Flight (2012)

Setelah beberapa saat terjebak di dunia animasi, Robert Zemeckis kembali mengarahkan sebuah film live action – yang, by the way, menjadi film live action pertamanya semenjak kesuksesan Cast Away di tahun 2000 yang lalu. Dengan naskah yang ditulis oleh John Gatins (Real Steel, 2011), Flight mencoba mengisahkan mengenai bagaimana kelamnya kehidupan seorang alkoholik. Terdengar familiar? Well… sayangnya, pendekatan yang dilakukan oleh Zemeckis dalam menceritakan kisah tersebut juga akan membuat banyak orang merasa bahwa tidak ada sesuatu yang istimewa dalam garis penceritaan film ini. Terkecuali, tentu saja, penampilan Denzel Washington yang mampu menghidupkan karakternya dengan begitu meyakinkan.

Continue reading Review: Flight (2012)

Review: Red State (2011)

Sebelum merilis Jersey Girl di tahun 2004 – sebuah film yang cukup menyenangkan, sebenarnya – Kevin Smith memiliki karir penyutradaraan yang cukup terpandang. Film-film drama komedi yang ia arahkan – mulai dari Clerks (1994), Mallrats (1995), Chasing Amy (1997), Dogma (1999) hingga Jay and Silent Bob Strike Back (2001) – dikenal sebagai film-film komedi dengan tingkat kecerdasan dialog yang sangat tajam… dan tetap mampu menghibur penontonnya. Namun Smith kemudian menambah panjang daftar filmografinya dengan film-film komedi mediocre yang terasa begitu melelahkan. Smith bahkan menghasilkan Cop Out (2010) – sebuah film yang menempatkan pasangan Bruce Willis dan Tracy Morgan sebagai pasangan polisi dengan deretan dialog dan adegan tidak lucu dan sangat mengesalkan (Morgan, khususnya!).

Continue reading Review: Red State (2011)

TV Review: Mildred Pierce (2011)

Berbeda dengan kebanyakan miniseri yang tayang di jaringan televisi Amerika Serikat, Mildred Pierce memiliki beberapa elemen yang membuatnya menjadi salah satu karya sinematik yang paling layak ditunggu di sepanjang tahun ini. Mengadaptasi kisahnya dari novel berjudul sama (1941) karya James M Cain – yang sebelumnya telah difilmkan oleh Michael Curtiz di tahun 1945 dan memenangkan Joan Crawford satu-satunya Academy Award di sepanjang karirnya – Mildred Pierce merupakan peran pertama yang dilakoni Kate Winslet selepas memenangkan Academy Award untuk perannya di The Reader (2008). Diarahkan oleh Todd Haynes (Far from Heaven, 2002) yang seringkali menyertai setiap filmnya dengan pilihan gambar yang begitu indah, Mildred Pierce memang terasa memiliki jalan cerita yang sedikit repetitif dengan durasinya yang mencapai lima jam itu. Pun begitu, ada begitu banyak hal yang akan memberikan rasa puas bagi mereka yang telah begitu menanti kehadiran miniseri ini.

Continue reading TV Review: Mildred Pierce (2011)

The 83rd Annual Academy Awards Winners List

Dalam sebuah susunan acara yang dimulai dengan Inception memenangkan empat penghargaan dari kategori teknis, dan The Social Network memenangkan beberapa penghargaan lain dan membuat film tersebut terlihat seperti memiliki kesempatan untuk memenangkan penghargaan utama, film yang paling banyak dijagokan untuk menang pada ajang The 83rd Annual Academy Awards, The King’s Speech, ternyata berhasil mewujudkan impian tersebut. The King’s Speech bahkan berhasil memenangkan tiga kategori lainnya, termasuk memberikan kemenangan bagi sutradara Tom Hooper di kategori Best Achievement in Directing dan menyisihkan David Fincher (The Social Network) yang banyak diprediksi masih akan dapat memenangkan kategori tersebut walaupun filmnya harus mengalah di kategori Best Picture.

Continue reading The 83rd Annual Academy Awards Winners List

The 83rd Annual Academy Awards Winners Prediction

Kurang dari 48 jam dan semua kegilaan ini akan segera berakhir! Yep. Malam puncak The 83rd Annual Academy Awards akan segera dilangsungkan pada Minggu (27/2) mendatang. Walaupun beberapa nama sepertinya telah dipastikan akan dapat meraih beberapa penghargaan, namun, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, beberapa kejutan tentu akan siap untuk terjadi di sepanjang pelaksanaan acara nantinya. Apakah The King’s Speech akan benar-benar mampu menyapu bersih seluruh nominasi yang ia raih? Atau The Social Network berhasil memberikan perlawanan terakhir dan memenangkan Best Picture?

Continue reading The 83rd Annual Academy Awards Winners Prediction

The 17th Annual Screen Actors Guild Awards Winners List

Kemenangan The Social Network di ajang The 68th Annual Golden Globe Awards, yang sepertinya akan memastikan langkah film arahan David Fincher tersebut untuk meraih banyak penghargaan di ajang The 83rd Academy Awards mendatang, secara perlahan mulai mulai mendapatkan persaingan ketat dari film arahan sutradara Tom Hooper, The King’s Speech. Setelah The King’s Speech diumumkan sebagai film yang meraih nominasi terbanyak di ajang Academy Awards, berturut-turut, momentum kemenangan film tersebut mulai terupa di berbagai ajang penghargaan lainnya, termasuk dengan kemenangan Tom Hooper di ajang Directors Guild Awards baru-baru ini.

Continue reading The 17th Annual Screen Actors Guild Awards Winners List

Review: Conviction (2010)

Jangan salahkan Hilary Swank yang mengira bahwa dirinya akan mendapatkan nominasi Best Actress in a Leading Role ketiganya dari ajang penghargaan Academy Awards ketika ia menerima peran sebagai Betty Anne Waters dalam film Conviction. Selain kisah dan karakter tersebut didasarkan dari sebuah kisah nyata, perjalanan yang dialami karakter Betty Anne Waters yang digambarkan dalam Conviction memang merupakan sebuah peran yang biasanya akan menarik perhatian banyak pernghargaan film. Sayangnya, naskah Conviction yang ditulis oleh Pamela Gray terlalu banyak menempatkan karakter Betty Anne Waters dalam berbagai situasi klise yang membuat karakter tersebut terasa tidak begitu istimewa terlepas dari kemampuan Swank untuk membawakan perannya dengan baik.

Continue reading Review: Conviction (2010)

The 83rd Annual Academy Awards Nominations List

Film arahan sutradara asal Inggris, Tom Hooper, The King’s Speech, memimpin daftar perolehan nominasi pada ajang penghargaan The 83rd Annual Academy Awards, dengan meraih 12 nominasi, termasuk nominasi Best Picture, Best Achievement in Directing untuk Hooper serta nominasi Best Actor in a Leading Role untuk aktor Colin Firth. Kesuksesan The King’s Speech tersebut diikuti oleh True Grit yang meraih 10 nominasi serta The Social Network dan Inception yang sama-sama meraih 8 nominasi. Keempat film tersebut akan bersaing untuk memenangkan kategori Best Picture bersama film Black Swan, The Fighter, The Kids Are All Right, 127 Hours, Toy Story 3 dan Winter’s Bone.

Continue reading The 83rd Annual Academy Awards Nominations List

Review: Welcome to the Rileys (2010)

Welcome to the Rileys adalah sebuah film yang menceritakan bagaimana seseorang dapat bangkit dari sebuah kematian. Tidak, bukan dalam artian supernatural atau mistis yang mungkin akan dibayangkan setiap orang ketika mendengarkan frasa tersebut. Welcome to the Rileys mengisahkan bagaimana perjuangan beberapa orang untuk bangkit dari kematian orang yang mereka sayangi dengan cara memberikan rasa kasih yang masih ada di dalam diri mereka kepada orang lain yang membutuhkannya. Diisi dengan jajaran pemeran yang dengan sempurna memainkan peran mereka, Welcome to the Rileys menjadi film yang akan membungkam mulut mereka yang masih meragukan kemampuan akting seorang Kristen Stewart jika penampilannya dalam The Runaways (2010) masih belum cukup untuk melakukan hal tersebut.

Continue reading Review: Welcome to the Rileys (2010)