Film arahan Jane Campion, The Power of the Dog (2021), berhasil mencatatkan diri sebagai film dengan raihan nominasi terbanyak di ajang The 94th Annual Academy Awards. Film yang dibintangi oleh Benedict Cumberbatch, Kirsten Dunst, Jesse Plemons, dan Kodi Smit-McPhee tersebut berhasil mendapatkan 12 nominasi, termasuk empat nominasi di kategori akting untuk para pemerannya, nominasi Best Director dan Best Adapted Screenplay untuk Campion, serta Best Picture. Raihan The Power of the Dog diikuti oleh Dune (Denis Villeneuve, 2021) yang mendapatkan sepuluh nominasi dan bersaing dengan The Power of the Dog di sejumlah kategori krusial seperti Best Picture, Best Adapted Screenplay, dan Best Editing. Dune, sayangnya, gagal untuk mendapatkan rekognisi dari kategori Best Director untuk Villeneuve. Continue reading The 94th Annual Academy Awards Nominations List
Tag Archives: Andrew Garfield
Review: Spider-Man: No Way Home (2021)
Harus diakui, dua film pertama Spider-Man arahan Jon Watts yang tergabung dalam linimasa pengisahan Marvel Cinematic Universe, Spider-Man: Homecoming (2017) dan Spider-Man: Far from Home (2019), memang masih belum mampu meninggalkan kesan sedalam lima film Spider-Man pendahulunya – tiga film Spider-Man (2002 – 2007) yang dibintangi Tobey Maguire dan diarahkan oleh Sam Raimi serta dua film The Amazing Spider-Man (2012 – 2014) yang dibintangi Andrew Garfield dan diarahkan oleh Marc Webb. Kedua film Spider-Man arahan Watts sebenarnya memiliki konsep cerita yang terasa lebih ringan dan lebih segar daripada film-film pendahulunya serta mendapatkan dukungan barisan pengisi departemen akting yang solid namun, entah mengapa, selalu terasa setengah matang dalam perjalanan eksekusi ceritanya. Bukan sebuah presentasi yang buruk tetapi jelas tidak berhasil dalam mengembangkan banyak potensi ceritanya. Continue reading Review: Spider-Man: No Way Home (2021)
Review: tick, tick… BOOM! (2021)
Tahun 2021 jelas menjadi salah satu tahun tersibuk bagi Lin-Manuel Miranda – dirinya turut berperan, menjadi komposer musik, sekaligus memproduseri In the Heights (Jon M. Chu, 2021), berperan dan menjadi komposer musik bagi Vivo (Kirk DeMicco, 2021), serta menuliskan cerita serta menjadi komposer musik untuk Encanto (Byron Howard, Jared Bush, 2021). Di penghujung tahun, Miranda merilis film musikal lain berjudul tick, tick… BOOM! yang sekaligus menandai kali pertama Miranda bertugas sebagai sutradara bagi sebuah film cerita panjang. Jika In The Heights diadaptasi dari drama panggung berjudul sama yang alur pengisahannya diinspirasi oleh kehidupan masa kecil Miranda, maka tick, tick… BOOM! juga diadaptasi dari drama panggung berjudul sama yang alur ceritanya sekaligus merupakan biopik dari Jonathan Larson yang, seperti halnya Miranda, merupakan seorang aktor, komposer, penyanyi, penulis, serta penggiat drama panggung asal Amerika Serikat. Bersama dengan Rent yang begitu mendunia, tick, tick… BOOM! adalah drama panggung garapan Larson yang dipentaskan dan meraih popularitasnya selepas Larson meninggal dunia di usia 35 tahun pada tahun 1996. Continue reading Review: tick, tick… BOOM! (2021)
Review: The Eyes of Tammy Faye (2021)
Diadaptasi dari film dokumenter yang berjudul sama garapan Fenton Bailey dan Randy Barbato yang dirilis pada tahun 2000 silam, The Eyes of Tammy Faye memperkenalkan penontonnya pada pasangan penceramah agama di televisi Jim Bakker (Andrew Garfield) dan Tammy Faye Bakker (Jessica Chastain) yang sempat menjadi salah satu ikon industri pertelevisian Amerika Serikat di tahun 1970an sampai dengan tahun 1980an. Seperti kebanyakan film biopik lainnya, film ini memulai pengisahannya dari masa kecil karakter Tammy Faye Bakker yang terlahir dari pasangan orangtua yang berprofesi sebagai penceramah agama yang kemudian menginspirasinya untuk melanjutkan pendidikan kuliahnya di bidang keagamaan dimana ia bertemu – dan kemudian menikah – dengan karakter Jim Bakker. Merasa bahwa televisi adalah media dakwah terbaik dengan jangkauan luas untuk menyampaikan syiar agama, Jim Bakker dan Tammy Faye Bakker memulai karir mereka di industri televisi dengan bekerja bersama pendeta Pat Robertson (Gabriel Olds) yang memiliki jaringan televisi dakwah popular, Christian Broadcasting Network. Dengan tekad serta kerja keras, keduanya mulai memperoleh perhatian dari khalayak luas hingga akhirnya mampu membangun jaringan televisi serta media dakwah milik mereka sendiri. Continue reading Review: The Eyes of Tammy Faye (2021)
The 20 Best Movie Performances of 2017
What makes an acting performance so remarkable and/or memorable? Kemampuan seorang aktor untuk menghidupkan karakternya dan sekaligus menghantarkan sentuhan-sentuhan emosional yang dirasakan sang karakter jelas membuat sebuah penampilan akan mudah melekat di benak para penontonnya. Kadang bahkan jauh seusai penonton menyaksikan penampilan tersebut. Penampilan tersebut, tentu saja, tidak selalu membutuhkan momen-momen emosional megah nan menggugah. Bahkan, pada beberapa kesempatan, tidak membutuhkan durasi penampilan yang terlalu lama.
Berikut adalah dua puluh – well… dua puluh lima, untuk tepatnya – penampilan akting yang paling berkesan dalam sebuah film yang dirilis di sepanjang tahun 2017, termasuk sebuah penampilan yang At the Movies pilih sebagai Performance of the Year. Disusun secara alfabetis. Continue reading The 20 Best Movie Performances of 2017
Review: Silence (2016)
Di tahun 1988, Vatikan memberikan Martin Scorsese sebuah buku berjudul Silence yang ditulis oleh Shūsaku Endō. Buku tersebut diberikan Vatikan kepada Scorsese setelah sebelumnya pihak Vatikan dilaporkan merasa kecewa dengan penggambaran kehidupan Yesus Kristus oleh Scorsese pada The Last Temptation of Christ (1988). Meskipun telah difilmkan sebelumnya oleh Masahiro Shinoda pada tahun 1971 dengan menggunakan judul yang sama, Scorsese kemudian terobsesi dengan buku karangan Endō tersebut dan berhasrat untuk mengadaptasi Silence sebagai film berikutnya. Perjalanan proses adaptasi Silence menjadi sebuah film dimulai Scorsese semenjak tahun 1990. Sayangnya, berbagai hambatan yang merintangi jalan Scorsese – mulai dari naskah cerita yang tak kunjung dirasakan memuaskan, jajaran pemeran yang silih berganti hingga beberapa tuntutan hukum yang kemudian muncul akibat molornya proses produksi film – membuat Silence gagal untuk diselesaikan. Akhirnya, setelah menyelesaikan proses produksi The Wolf of Wall Street (2013) dan lebih dari dua dekade berusaha mengadaptasi Silence, Scorsese memilih untuk berkonsentrasi pada film yang telah menjadi hasrat pribadinya tersebut. Dan sebagai film yang telah menunggu hampir 30 tahun untuk dirilis, Scorsese mampu membuktikan bahwa Silence adalah sebuah mahakarya yang patut untuk diperjuangkan. Continue reading Review: Silence (2016)
The 89th Annual Academy Awards Nominations List
Film drama musikal arahan Damien Chazelle, La La Land berhasil memimpin daftar nominasi The 89th Annual Academy Awards dengan meraih 14 nominasi. Dengan raihan tersebut, La La Land berhasil menyamai pencapaian All About Eve (Joseph L. Mankiewicz, 1950) dan Titanic (James Cameron, 1997) sebagai film dengan raihan nominasi Academy Awards terbanyak di sepanjang sejarah. Film yang dibintangi Ryan Gosling dan Emma Stone – yang sama-sama berhasil meraih nominasi Academy Awards di kategori Best Actor dan Best Actress – tersebut akan bersaing dengan Arrival, Fences, Hacksaw Ridge, Hell or High Water, Hidden Figures, Lion, Manchester by the Sea dan Moonlight di kategori Best Picture. La La Land juga berhasil meraih nominasi di kategori Best Director dan Best Original Screenplay untuk Chazelle. Continue reading The 89th Annual Academy Awards Nominations List
Review: Hacksaw Ridge (2016)
Masih ingat ketika Clint Eastwood merilis dua film bertema peperangan di tahun 2006 yang lalu? Well… Jika Billy Lynn’s Long Halftime Walk arahan Ang Lee adalah Flags of Our Fathers yang lebih terasa personal, meditatif dan berfokus pada sisi drama dari penceritaannya maka Hacksaw Ridge milik Mel Gibson adalah Letters from Iwo Jima yang mengandalkan banyak adegan aksi di tengah laga peperangan – meskipun juga sama sekali tidak pernah kehilangan kontrol akan sisi penceritaan dramanya. And let’s just say… Sama seperti halnya Flags of Our Fathers dibandingkan dengan Letters from Iwo Jima, Hacksaw Ridge memiliki beberapa keunggulan yang lebih kuat dibandingkan dengan Billy Lynn’s Long Halftime Walk. Continue reading Review: Hacksaw Ridge (2016)
Review: The Amazing Spider-Man (2012)
Apakah dunia benar-benar membutuhkan sebuah reboot dari kisah Spider-Man ketika franchise awal film tersebut masih berusia lima tahun? Memang, harus diakui bahwa Spider-Man 3 (2007) adalah sebuah kekacauan dari segi kualitas. Namun – tidak seperti Batman & Robin (1997) yang benar-benar hancur baik dari segi kualitas maupun dari pendapatan komersial sehingga mampu menjustifikasi kehadiran Christopher Nolan dengan Batman Begins (2005) beberapa tahun kemudian – Spider-Man 3 masih mampu meraih pendapatan komersial sebesar lebih dari US$800 juta dari peredarannya di seluruh dunia. Jika Columbia Pictures ingin mendapatkan sebuah penyegaran dari franchise-nya – dan jika Sam Raimi, Tobey Maguire dan Kirsten Dunst tidak lagi berminat untuk melanjutkan peran mereka – bukankah lebih baik (dan masuk akal) jika kisah Spider-Man dilanjutkan namun dengan melibatkan nama-nama yang berbeda?
1st Indonesian Movie Bloggers Choice Awards Winners List
Film karya Lola Amaria, Minggu Pagi di Victoria Park, berhasil terpilih sebagai Film Jawara dalam 1st Indonesian Movie Bloggers Choice Awards. Film tersebut juga berhasil memenangkan Sutradara Jawara untuk Lola Amaria dan Pelakon Pendukung Wanita Jawara untuk Ella Hamid. Sementara itu, seperti yang dapat diduga, film populer karya Christopher Nolan, Inception, berhasil berjaya di kategori film asing. Inception berhasil memenangkan empat kategori, termasuk untuk Film Jawara, Sutradara Jawara untuk Christopher Nolan, Kumpulan Pelakon Jawara serta Trailer Jawara.
Continue reading 1st Indonesian Movie Bloggers Choice Awards Winners List
The 83rd Annual Academy Awards Nomination Predictions
Ajang penghargaan bagi insan perfilman dunia tertinggi, Academy Awards, siap digelar untuk ke-83 kalinya pada 27 Februari 2010 mendatang. Setelah beberapa ajang penghargaan perfilman lainnya digelar, sepertinya telah semakin jelas mengenai film dan siapa saja yang berada di barisan terdepan untuk merebut Academy Awards tahun ini. Menjelang pengumuman nominasi 83rd Academy Awards yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, At the Movies mencoba membuat sedikit analisis dan prediksi mengenai mereka yang kemungkinan besar akan mendapatkan nominasi pada delapan kategori utama.
Continue reading The 83rd Annual Academy Awards Nomination Predictions
Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011 Nominations List
Inception, Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dan Sang Pencerah memimpin daftar perolehan nominasi Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011. Untuk di kategori film berbahasa asing, Inception berhasil meraih sebanyak 14 nominasi dari 18 kategori yang tersedia. Jumlah tersebut unggul satu kategori dari film karya David Fincher, The Social Network, yang membuntuti dengan perolehan sebanyak 13 nominasi. Inception dan The Social Network sendiri akan berhadapan di banyak kategori termasuk di kategori Film Jawara, Sutradara Jawara serta Naskah Jawara. Kedua film tersebut akan bersaing dengan The Ghost Writer, Toy Story 3 dan Uncle Boonme who can Recall His Past Lives untuk memperebutkan gelar sebagai Film Jawara.
Continue reading Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011 Nominations List
Review: Never Let Me Go (2010)
Berisi begitu banyak eksplorasi terhadap struktur sosial dan politik dalam kehidupan manusia, novel Never Let Me Go karya penulis asal Inggris, Kazuo Ishiguro, yang dirilis pada tahun 2005, mendapatkan pujian luas dari banyak kritikus literatur dunia yang kemudian membuat TIME Magazine menggelari novel tersebut sebagai novel terbaik di tahun 2005 dan memasukkannya dalam daftar TIME 100 Best English-Language Novel from 1923 to 2005. Sebuah pencapaian yang tentunya akan cukup sulit untuk diterjemahkan dalam bentuk audio visual, namun usaha yang dilakukan oleh sutradara Mark Romanek (One Hour Photo, 2002) ternyata tidak begitu mengecewakan.