Tag Archives: Eddie Redmayne

Review: Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018)

Merupakan film kedua dari lima film yang direncanakan akan hadir dalam seri Fantastic Beasts yang naskah ceritanya dikembangkan dari buku Fantastic Beasts and Where to Find Them garapan J. K. Rowling, Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald memiliki linimasa yang berlatar waktu pengisahan beberapa bulan setelah terjadinya berbagai konflik yang dikisahkan pada Fantastic Beasts and Where to Find Them (David Yates, 2016). Dikisahkan, penyihir hitam Gellert Grindelwald (Johnny Depp) yang sebelumnya telah ditangkap oleh Magical Congress of the United States of America dengan bantuan Newt Scamander (Eddie Redmayne) kini berhasil melarikan diri dan segera mulai mengumpulkan banyak pengikutnya untuk dapat membantunya mewujudkan ambisi terbesarnya: mengumpulkan seluruh penyihir berdarah murni dan kemudian menguasai seluruh umat manusia. Rencana yang jelas akan menimbulkan perpecahan di dunia sihir tersebut jelas mendapatkan tentangan dari banyak pihak, termasuk dari Albus Dumbledore (Jude Law), yang di masa lalu sebenarnya memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Gellert Grindelwald. Percaya bahwa hanya Newt Scamander yang memiliki kemampuan untuk dapat mengalahkan Gellert Grindelwald, Albus Dumbledore akhirnya meminta bantuan pada mantan muridnya tersebut. Continue reading Review: Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018)

Review: Early Man (2018)

Sukses besar dengan Shaun the Sheep Movie (Richard Starzak, Mark Burton, 2015) – yang sekuelnya, Farmageddon: A Shaun the Sheep Movie, sedang dipersiapkan untuk rilis tahun depan – Aardman Animations kembali merilis film animasi terbarunya yang berjudul Early Man. Diarahkan oleh Nick Park yang merupakan sutradara dari film yang masih memegang gelar sebagai film tersukses milik rumah produksi asal Inggris tersebut, Chicken Run (2000), Early Man masih menampilkan presentasi kisahnya dalam teknik stop-motion clay animation yang memang telah menjadi ciri khas dari film-film animasi buatan Aardman Animations. Mereka yang menikmati warna guyonan dari film-film seperti Chicken Run atau Shaun the Sheep Movie atau Wallace & Gromit: The Curse of the Were-Rabbit (Park, Steve Box, 2005) – yang berhasil memenangkan kategori Best Animated Feature di ajang The 78th Annual Academy Awards – jelas akan dapat menikmati Early Man. Sayangnya, lebih dari itu, Early Man gagal untuk tampil dengan pengisahan yang lebih kuat untuk dapat dinikmati para pecinta film animasi dalam skala yang lebih luas. Continue reading Review: Early Man (2018)

Review: Fantastic Beasts and Where to Find Them (2016)

Dengan pendapatan sebesar lebih dari US$7,8 milyar dari masa perilisan delapan filmnya di sepanjang satu dekade (2001 – 2011), jelas adalah sangat naif untuk beranggapan bahwa Warner Bros. akan melepaskan begitu saja kesempatan untuk kembali meraih peruntungan komersial dari seri Harry Potter. Well… kesempatan itu datang dari Fantastic Beasts and Where to Find Them, sebuah buku karya J.K. Rowling yang dirilis pada tahun 2001 dan awalnya diniatkan sebagai “bacaan pendamping” bagi buku seri pertama dari Harry Potter, Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (1997). Continue reading Review: Fantastic Beasts and Where to Find Them (2016)

The 87th Annual Academy Awards Winners List

the-87-th-annual-academy-awards-posterFilm arahan Alejandro González Iñárritu, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) berhasil memenangkan kategori Best Picture di ajang The 87th Annual Academy Awards. Tidak hanya itu, film arahan Iñárritu tersebut juga berhasil memenangkan sutradara berkewarganegaraan Meksiko itu tiga Academy Awards sekaligus: sebagai produser, sutradara serta penulis dari film yang dibintangi Michael Keaton tersebut. Satu penghargaan lain yang diraih oleh Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) adalah Best Cinematography yang dimenangkan oleh Emmanuel Lubezki – yang tahun lalu juga memenangkan kategori tersebut untuk Gravity.

Selain Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), pemenang besar lain dalam ajang penghargaan yang dibawakan oleh Neil Patrick Harris tersebut adalah The Grand Budapest Hotel. Film arahan Anderson tersebut juga memenangkan empat kategori, Best Original Score, Best Production Design, Best Makeup and Hairstyling serta Best Costume Design. Yang cukup menjadi kejutan adalah Whiplash yang berhasil memenangkan tiga penghargaan di kategori Best Film Editing, Best Sound Mixing dan Best Actor in a Supporting Role untuk J. K. Simmons.

Berikut daftar lengkap pemenang The 87th Annual Academy Awards:

  • Best Picture : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, John Lesher and James W. Skotchdopole
  • Best Director : Alejandro González Iñárritu – Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
  • Best Actor : Eddie Redmayne – The Theory of Everything as Stephen Hawking
  • Best Actress : Julianne Moore – Still Alice as Alice Howland
  • Best Supporting Actor : J. K. Simmons – Whiplash as Terence Fletcher
  • Best Supporting Actress : Patricia Arquette – Boyhood as Olivia Evans
  • Best Adapted Screenplay : The Imitation Game– Graham Moore from Alan Turing: The Enigma by Andrew Hodges
  • Best Original Screenplay : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, Nicolás Giacobone, Alexander Dinelaris, Jr. & Armando Bo
  • Best Animated Feature Film : Big Hero 6 – Don Hall, Chris Williams and Roy Conli
  • Best Foreign Language Film : Ida (Poland) in Polish  – Paweł Pawlikowski
  • Best Documentary – Feature : Citizenfour– Laura Poitras, Mathilde Bonnefoy and Dirk Wilutsky
  • Best Documentary – Short Subject : Crisis Hotline: Veterans Press 1– Ellen Goosenberg Kent and Dana Perry
  • Best Live Action Short Film : The Phone Call– J. Christian Jensen
  • Best Animated Short Film : Feast– Patrick Reed and Kristina Reed
  • Best Original Score : The Grand Budapest Hotel– Alexandre Desplat
  • Best Original Song : “Glory” from Selma– John Stephens and Lonnie Lynn
  • Best Film Editing : Whiplash– Tom Cross
  • Best Cinematography : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Emmanuel Lubezki
  • Best Sound Mixing : Whiplash– Craig Mann, Ben Wilkins and Thomas Curley
  • Best Sound Editing : American Sniper– Alan Robert Murray and Bub Asman
  • Best Visual Effects : Interstellar– Paul Franklin, Andrew Lockley, Ian Hunter and Scott Fisher
  • Best Costume Design : The Grand Budapest Hotel– Milena Canonero
  • Best Production Design : The Grand Budapest Hotel– Adam Stockhausen (Production Design); Anna Pinnock (Set Decoration)
  • Best Makeup & Hairstyling : The Grand Budapest Hotel– Frances Hannon and Mark Coulier

The 87th Annual Academy Awards Winners Prediction

Tepat pada 17 Februari 2015 pukul 17.00 waktu Amerika Serikat, Academy of Motion Pictures Arts and Sciences resmi mengakhiri masa penerimaan suara dari para anggotanya dalam pemilihan pemenang The 87th Annual Academy Awards. Ajang penghargaan tertinggi di dunia film itu sendiri akan digelar pada tanggal 22 Februari 2015 (23 Februari 2015 – Waktu Indonesia Barat) mendatang. Yep. Pertanyaan paling penting sekarang adalah… Are you team Birdman or are you team Boyhood?

Walau awalnya diperkirakan akan memenangkan kategori tertinggi, Best Picture, setelah memenangkan Best Motion Picture – Drama dari The 72nd Annual Golden Globe Awards serta Best Picture dari The 20th Annual Critics’ Choice Awards, Boyhood (2014) kemudian secara perlahan mulai tertinggal dari saingan terdekatnya, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) (2014), yang mulai mengumpulkan kemenangan demi kemenangan untuk memastikan keunggulannya atas film arahan Richard Linklater tersebut. Bagaimana keunggulan Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)? Well… film arahan Alejandro González Iñárritu berhasil memenangkan banyak penghargaan dari para insan perfilman Hollywood termasuk tiga penghargaan kunci yakni Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture dari The 21st Annual Screen Actors Guild Awards, Outstanding Directing – Feature Film dari The 67th Annual Directors Guild of America Awards serta Darryl F. Zanuck Award for Outstanding Producer of Theatrical Motion Pictures dari Producers Guild of America Awards. Namun apakah Boyhood, atau film-film lain yang dinominasikan di kategori Best Picture, telah benar-benar kehilangan kesempatan untuk merebut gelar yang terbaik tersebut?

Secara statistik, belum pernah ada film yang kehilangan gelar Best Picture setelah memenangkan SAG, PGA dan DGA… kecuali Apollo 13 (1995). Film apa yang berhasil menumbangkan kedigdayaan film yang dibintangi oleh Tom Hanks tersebut? Film arahan Mel Gibson, Braveheart (1995), yang uniknya hanya pernah memenangkan penghargaan dari Writers Guild Awards di sepanjang awards season tahun tersebut. Untuk kali ini, baik naskah cerita Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) maupun Boyhood dianggap tidak memenuhi aturan WGA sehingga tidak mendapat nominasi. Film peraih nominasi yang memenangkan WGA untuk tahun ini? The Grand Budapest Hotel (2014) untuk Best Original Screenplay dan The Imitation Game (2014) untuk Best Adapted Screenplay. Tricky eh?

Pada ajang The 87th Annual Academy Awards mendatang, Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) juga gagal meraih nominasi untuk Best Editing dan tidak ada film yang berhasil memenangkan kategori Best Picture tanpa mendapatkan nominasi Best Editing sejak Ordinary People (1981). Lima film lain yang mendapatkan nominasi Best Picture – American Sniper (2014), Boyhood, The Grand Budapest Hotel, The Imitation Game dan Whiplash (2014) – bersaing untuk memenangkan kategori ini.

Jadi film mana yang akan memenangkan Best Picture? Honestly, it’d be crazy to against Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) at this point. Plus, jika kemenangan The Artist (2011) dan Argo (2012) dapat menjadi bukti, maka insan perfilman Hollywood akan memberikan dukungan penuh mereka pada sebuah film yang membicarakan tentang kehidupan mereka. Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) for the win.

Dan kemudian pertanyaan berikutnya muncul: Akankah sutradara pemenang Best Picture juga akan memenangkan kategori Best Director? Anthony Harvey (The Lion Winter, 1968), Francis Ford Coppola (The Godfather, 1972), Steven Spielberg (The Color Purple, 1985), Ron Howard (Apollo 13, 1995), Ang Lee (Crouching Tiger, Hidden Dragon, 2000), Rob Marshall (Chicago, 2002) dan Ben Affleck (Argo) adalah nama-nama sutradara pemenang DGA yang kemudian gagal membawa pulang atau bahkan dinominasikan di kategori Best Director. Iñárritu berhasil mengemas Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) menjadi sebuah paduan teknikal dan penceritaan yang brilian namun akan sangat sulit untuk tidak memberikan penghormatan pada Linklater dan komitmennya selama dua belas tahun untuk membuat Boyhood. Tough choice indeed! Tapi At the Movies memprediksikan kemenangan Alejandro González Iñárritu akan menjadi salah satu bagian dari kemenangan besar Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) pada tahun ini.

If you’re paying attention closely to the race, tiga dari empat kategori akting sepertinya telah menemukan pemenangnya: Julianne Moore (Still Alice, 2014) untuk Best Actress in a Leading Role, J. K. Simmons (Whiplash) untuk Best Actor in a Supporting Role dan Patricia Arquette (Boyhood) untuk Best Actress in a Supporting Role. Bagaimana dengan Best Actor in a Leading Role? Adalah sangat menyenangkan untuk melihat Michael Keaton (Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)) untuk naik ke atas panggung dan menerima penghargaan tersebut tapi momentum kemenangan Eddie Redmayne (The Theory of Everything, 2014) semakin membesar semenjak kemenangannya di ajang Screen Actors Guild Awards beberapa waktu yang lalu. It’s Redmayne’s to lose for this one.

Kategori lain yang cukup menarik untuk disimak adalah pada kategori Screenplay. Naskah cerita Whiplash karya Damien Chazelle yang di banyak penghargaan lain dikategorikan sebagai naskah asli, dimasukkan dalam kategori Best Adapted Screenplay oleh AMPAS – dengan alasan bahwa naska cerita Whiplash dikembangkan dari cerita pendek yang telah lebih dahulu diselesaikan Chazelle sebelum membuat film yang dibintangi Miles Teller tersebut. Keberadaan Whiplash, sayangnya, sangat mengancam posisi The Imitation Game yang awalnya diprediksi akan memenangkan kategori ini… Namun… At the Movies memprediksikan Graham Moore akan membawa pulang sebuah Oscar untuk The Imitation Game. Dan jika AMPAS masih setia dengan formula awalnya untuk memilih naskah cerita asli yang berani, unik dan eksentrik seperti Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), Little Miss Sunshine (2006), Juno (2007), Django Unchained (2012) dan Her (2013) maka The Grand Budapest Hotel akan mampu menyingkirkan pesaing terdekatnya, (Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), untuk memenangkan kategori Best Original Screenplay sekaligus mencegah Iñárritu untuk membawa pulang tiga Oscar dalam satu malam.

Dan prediksi lengkap At the Movies untuk The 87th Annual Academy Awards adalah sebagai berikut:

  • Best Picture : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Alejandro González Iñárritu, John Lesher and James W. Skotchdopole
  • Best Director : Alejandro González Iñárritu – Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
  • Best Actor : Eddie Redmayne – The Theory of Everything as Stephen Hawking
  • Best Actress : Julianne Moore – Still Alice as Alice Howland
  • Best Supporting Actor : J. K. Simmons – Whiplash as Terence Fletcher
  • Best Supporting Actress : Patricia Arquette – Boyhood as Olivia Evans
  • Best Adapted Screenplay : The Imitation Game – Graham Moore from Alan Turing: The Enigma by Andrew Hodges
  • Best Original Screenplay : The Grand Budapest Hotel– Wes Anderson & Hugo Guinness
  • Best Animated Feature Film : How to Train Your Dragon 2 – Dean DeBlois and Bonnie Arnold
  • Best Foreign Language Film : Ida (Poland) in Polish  – Paweł Pawlikowski
  • Best Documentary – Feature : Citizenfour– Laura Poitras, Mathilde Bonnefoy and Dirk Wilutsky
  • Best Documentary – Short Subject : Crisis Hotline: Veterans Press 1– Ellen Goosenberg Kent and Dana Perry
  • Best Live Action Short Film : The Phone Call– J. Christian Jensen
  • Best Animated Short Film : Feast– Patrick Reed and Kristina Reed
  • Best Original Score : The Theory of Everything– Jóhann Jóhannsson
  • Best Original Song : “Glory” from Selma– John Stephens and Lonnie Lynn
  • Best Film Editing : Boyhood– Sandra Adair
  • Best Cinematography : Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)– Emmanuel Lubezki
  • Best Sound Mixing : Whiplash – Craig Mann, Ben Wilkins and Thomas Curley
  • Best Sound EditingAmerican Sniper– John Reitz, Gregg Rudloff and Walt Martin
  • Best Visual Effects : Interstellar– Paul Franklin, Andrew Lockley, Ian Hunter and Scott Fisher
  • Best Costume Design : The Grand Budapest Hotel– Milena Canonero
  • Best Production Design : The Grand Budapest Hotel– Adam Stockhausen (Production Design); Anna Pinnock (Set Decoration)
  • Best Makeup & Hairstyling : The Grand Budapest Hotel– Frances Hannon and Mark Coulier

Review: Jupiter Ascending (2015)

jupiter-ascending-posterAmbisius mungkin adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan setiap film yang dihasilkan oleh duo sutradara Lana dan Andy Wachowski. Bagaimana tidak. Dalam setiap film yang mereka hasilkan, The Wachowskis terlihat berusaha kuat untuk menembus berbagai batasan mengenai hal-hal apa yang dapat mereka lakukan dalam menghasilkan cerita yang dipenuhi kritikan sosial maupun filosofi hidup melalui tampilan efek khusus akan visual yang begitu megah. Tidak terkecuali dalam film terbaru mereka, Jupiter Ascending. Terlihat seperti paduan antara Star Wars (1977 – 2005) dan The Matrix (1999 – 2003), Jupiter Ascending sayangnya gagal untuk didukung dengan naskah cerita yang kuat. Lebih buruk, naskah cerita Jupiter Ascending bahkan terasa seperti hasil olahan kerja yang begitu terburu-buru dan terkesan amatir sehingga meninggalkan banyak kejanggalan serta kelemahan di berbagai bagian ceritanya. Berantakan.

Jupiter Ascending sebenarnya dimulai dengan cukup meyakinkan. Layaknya Cloud Atlas (2012), film yang naskah ceritanya juga dikerjakan oleh The Wachowskis ini juga memiliki paduan kisah yang berlatar belakang di Bumi dan angkasa luar. The Wachowskis mampu memulai kisahnya dengan memperkenalkan masing-masing karakter yang berasal dari Bumi maupun angkasa luar dengan cukup baik. Masalah dimulai ketika kedua dunia tersebut bertabrakan dan masing-masing karakter mulai membentuk jalinan hubungan dan konflik bersama. The Wachowskis seringkali terasa meninggalkan begitu banyak detil pada jalan cerita yang mereka ajukan. Detil-detil yang sebenarnya dapat dianggap kecil namun secara perlahan mulai menggunung dan mengakibatkan banyak bagian penceritaan Jupiter Ascending akhirnya gagal untuk memberikan sajian cerita yang lebih kuat.

Jupiter Ascending juga dihadirkan dengan deretan karakter yang begitu melimpah – yang kemudian juga menjadi salah satu sumber permasalahan dalam jalan cerita film ini. Adalah sangat mengecewakan untuk melihat duo sutradara sekaliber The Wachowskis menyajikan begitu banyak karakter dalam jalan cerita yang mereka hasilkan namun sama sekali tidak pernah mampu untuk mengendalikan fungsi maupun porsi penceritaan karakter-karakter tersebut. Dalam Jupiter Ascending, banyak karakter yang datang dan hilang begitu saja tanpa adanya penceritaan yang proporsional. Hal inilah yang menyebabkan setiap bagian cerita dari masing-masing karakter tidak pernah terasa benar-benar mampu tampil elegan dalam menarik perhatian penonton. Semua kisah berlalu dengan begitu saja. Tanpa kesan apapun.

Sebagai sebuah film yang dihasilkan oleh The Wachowskis, tentu saja, Jupiter Ascending telah diperkuat dengan tampilan efek visual yang benar-benar megah. Mengingat lemahnya jalan penceritaan film ini, The Wachowskis jelas terasa menghabiskan lebih banyak waktu mereka dalam menggarap berbagai detil visual film daripada berusaha menggali lebih dalam berbagai potensial yang terdapat dalam jalan cerita mereka. Tata musik arahan Michael Giacchino juga berhasil menemani berbagai tampilan visual The Wachowskis untuk menjadikannya terasa lebih megah.

Dari departemen akting, beruntung, The Wachowskis mendapatkan barisan pemeran yang cukup handal dalam memerankan karakter mereka – meskipun karakter yang mereka perankan harus tersaji dalam tata kostum yang cukup menggelikan. Nama-nama seperti Mila Kunis, Eddie Redmayne, Douglas Booth hingga Sean Bean dan James D’Arcy tampil meyakinkan dalam porsi penceritaan yang jelas tidak memuaskan. Channing Tatum juga semakin menunjukkan tajinya sebagai aktor. Penampilannya sebagai aktor utama dalam Jupiter Ascending mampu ia eksekusi dengan baik dan seringkali menjadi penampilan yang memberikan kehidupan bagi film yang terasa hadir tanpa sentuhan emosional ini. [C-]

Jupiter Ascending (2015)

Directed by The Wachowskis Produced by Grant Hill, The Wachowskis Written by The Wachowskis Starring Mila Kunis, Channing Tatum, Sean Bean, Eddie Redmayne, Douglas Booth, Tuppence Middleton, Gugu Mbatha-Raw, Terry Gilliam, David Ajala, James D’Arcy, Kick Gurry, Bae Doona, Charlotte Beaumont, Tim Pigott-Smith, Edward Hogg, Nikki Amuka-Bird, Vanessa Kirby, Maria Doyle Kennedy, Christina Cole Music by Michael Giacchino Cinematography John Toll Edited by Alexander Berner Production company Village Roadshow Pictures/Anarchos Productions Running time 127 minutes Country United States Language English

The 87th Annual Academy Awards Nominations List

The nominations are in! Dan hasilnya… film arahan Alejandro González Iñárritu, ‘Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)’ dan film arahan Wes Anderson, ‘The Grand Budapest Hotel’, sama-sama memimpin daftar nominasi The 87th Annual Academy Awards dengan meraih sembilan nominasi. Keduanya akan bersaing dalam memperebutkan gelar Best Picture bersama dengan American Sniper, Boyhood, The Imitation Game, Selma, The Theory of Everything dan Whiplash. Raihan sembilan nominasi yang diraih Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) dan The Grand Budapest Hotel diikuti oleh The Imitation Game yang meraih delapan nominasi serta American Sniper dan Boyhood yang masing-masing meraih enam nominasi.

Continue reading The 87th Annual Academy Awards Nominations List

The 72nd Annual Golden Globe Awards Winners List

Tentu, Golden Globe tidak akan memberikan pengaruh langsung pada Academy of Motion Picture Arts and Sciences ketika memilih para nominator dan pemenang Academy Awards mengingat Hollywood Foreign Press Association adalah organisasi luar yang bukan merupakan anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences. Tetap saja, sedikit banyak dan secara tidak langsung, film-film pilihan Hollywood Foreign Press Association dalam jajaran nominasi maupun pemenang penghargaan Golden Globe akan mendapat ekspos lebih untuk mampu dikenali para pemilih yang berada pada tubuh organisasi Academy of Motion Picture Arts and Sciences.

Dengan catatan tersebut, kemenangan film arahan Richard Linklater, Boyhood, di ajang The 72nd Annual Golden Globe Awards jelas memberikan keunggulan tersendiri dalam persaingannya melawan film-film popular lain seperti Birdman, The Grand Budapest Hotel, Selma maupun The Imitation Game. Selain memenangkan kategori Best Director untuk Linklater, Boyhood juga berhasil membawa pulang penghargaan di kategori Best Supporting Actress untuk Patricia Arquette serta kategori paling prestisius, Best Motion Picture – Drama. The Grand Budapest Hotel arahan Wes Anderson sendiri berhasil memenangkan kategori Best Motion Picture – Musical or Comedy dan Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) berhasil memenangkan kategori Best Screenplay untuk para penulis naskahnya, Alejandro González Iñárritu, Nicolás Giacobone, Armando Bo dan Alexander Dinelaris, Jr. serta Best Actor – Musical or Comedy untuk Michael Keaton.

Di kategori akting, nama-nama seperti Arquette, Keaton, Julianne Moore (Still Alice) dan J.K. Simmons (Whiplash) semakin memantapkan posisi keunggulan mereka dalam usaha untuk memenangkan Academy Awards mendatang. Amy Adams juga berhasil muncuk sebagai pemenang di kategori Best Actress – Musical or Comedy untuk film arahan Tim Burton, Big Eyes, dan Eddie Redmayne memenangkan Best Actor – Drama untuk penampilannya sebagai ilmuwan Stephen Hawking dalam film The Theory of Everything.

Berikut daftar lengkap nominasi The 71st Annual Golden Globe Awards untuk kategori film:

Best Motion Picture – Drama

  • Boyhood
    • Foxcatcher
    • The Imitation Game
    • Selma
    • The Theory of Everything

Best Motion Picture – Comedy Or Musical

  • The Grand Budapest Hotel
    • Birdman
    • Into the Woods
    • Pride
    • St. Vincent

Best Actor In A Motion Picture – Drama

  • Eddie Redmayne – The Theory of Everything as Stephen Hawking
    • Steve Carell – Foxcatcher as John Eleuthère du Pont
    • Benedict Cumberbatch – The Imitation Game as Alan Turing
    • Jake Gyllenhaal – Nightcrawler as Louis “Lou” Bloom
    • David Oyelowo – Selma as Martin Luther King, Jr.

Best Actress In A Motion Picture – Drama

  • Julianne Moore – Still Alice as Dr. Alice Howland
    • Jennifer Aniston – Cake as Claire Simmons
    • Felicity Jones – The Theory of Everything as Jane Hawking
    • Rosamund Pike – Gone Girl as Amy Elliott-Dunne
    • Reese Witherspoon – Wild as Cheryl Strayed

Best Actor In A Motion Picture – Musical Or Comedy

  • Michael Keaton – Birdman as Riggan Thomson
    • Ralph Fiennes – The Grand Budapest Hotel as Monsieur Gustave H.
    • Bill Murray – St. Vincent as Vincent MacKenna
    • Joaquin Phoenix – Inherent Vice as Larry “Doc” Sportello
    • Christoph Waltz – Big Eyes as Walter Keane

Best Actress In A Motion Picture – Musical Or Comedy 

  • Amy Adams – Big Eyes as Margaret Keane
    • Emily Blunt – Into the Woods as The Baker’s Wife
    • Helen Mirren – The Hundred-Foot Journey as Madame Mallory
    • Julianne Moore – Maps to the Stars as Havana Segrand
    • Quvenzhané Wallis – Annie as Annie Bennett

Best Supporting Actor In A Motion Picture

  • J. K. Simmons – Whiplash as Terence Fletcher
    • Robert Duvall – The Judge as Judge Joseph Palmer
    • Ethan Hawke – Boyhood as Mason Evans, Sr.
    • Edward Norton – Birdman as Mike Shiner
    • Mark Ruffalo – Foxcatcher as Dave Schultz

Best Supporting Actress In A Motion Picture

  • Patricia Arquette – Boyhood as Olivia Evans
    • Jessica Chastain – A Most Violent Year as Anna Morales
    • Keira Knightley – The Imitation Game as Joan Clarke
    • Emma Stone – Birdman as Sam Thomson
    • Meryl Streep – Into the Woods as The Witch

Best Director – Motion Picture

  • Richard Linklater – Boyhood
    • Wes Anderson – The Grand Budapest Hotel
    • Ava DuVernay – Selma
    • David Fincher – Gone Girl
    • Alejandro González Iñárritu – Birdman

Best Original Score – Motion Picture

  • Jóhann Jóhannsson – The Theory of Everything
    • Alexandre Desplat – The Imitation Game
    • Trent Reznor and Atticus Ross – Gone Girl
    • Antonio Sánchez – Birdman
    • Hans Zimmer – Interstellar

Best Original Song – Motion Picture

  • “Glory” (John Legend and Common) – Selma
    • “Big Eyes” (Lana Del Rey) – Big Eyes
    • “Mercy Is” (Patti Smith and Lenny Kaye) – Noah
    • “Opportunity” (Greg Kurstin, Sia Furler, Will Gluck) – Annie
    • “Yellow Flicker Beat” (Lorde) – The Hunger Games: Mockingjay – Part 1

Best Animated Feature Film

  • How to Train Your Dragon 2
    • The Lego Movie
    • Big Hero 6
    • The Book of Life
    • The Boxtrolls

Best Screenplay – Motion Picture

  • Alejandro González Iñárritu, Nicolás Giacobone, Armando Bo,
    Alexander Dinelaris, Jr. – Birdman

    • Wes Anderson – The Grand Budapest Hotel
    • Gillian Flynn – Gone Girl
    • Richard Linklater – Boyhood
    • Graham Moore – The Imitation Game

Best Foreign Language Film

  • Leviathan (Russia)
    • Force Majeure (Sweden)
    • Gett: The Trial of Viviane Amsalem (Israel)
    • Ida (Poland/Denmark)
    • Tangerines (Estonia)

Review: Les Misérables (2012)

Walau ketika mendengar judul Les Misérables Anda kemungkinan besar akan langsung dapat membayangkan puluhan film adaptasi novel legendaris berjudul sama karya Victor Hugo yang telah dirilis sebelumnya – termasuk Les Misérables arahan Richard Boleslawski yang dirilis pada tahun 1935 dan berhasil mendapatkan nominasi di kategori Best Picture pada ajang Academy Awards, namun Les Misérables arahan Tom Hooper (The King’s Speech, 2010) adalah film layar lebar pertama yang merupakan adaptasi dari drama panggung musikal karya Alain Boublil dan Claude-Michel Schönberg yang telah begitu popular semenjak dipentaskan pada tahun 1985. Berbeda dengan film musikal kebanyakan, Hooper memperlakukan Les Misérables layaknya sebuah pertunjukan drama panggung: setiap dialog dan interaksi antar karakter disajikan dalam bentuk nyanyian serta setiap pemeran diharuskan untuk menyanyikan langsung dialog tersebut selama proses produksi Les Misérables berlangsung. Sebuah tantangan yang jelas memiliki resiko tinggi. Namun apakah Hooper mampu menghantarkan drama panggungnya sendiri dengan baik?

Continue reading Review: Les Misérables (2012)

Review: My Week with Marilyn (2011)

Marilyn Monroe. Ikon. Dua kata yang rasanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam dua puluh tahun karirnya di industri hiburan Hollywood, Monroe telah mencapai apapun yang diinginkan setiap orang yang pernah bermimpi untuk menginjakkan kakinya dan kemudian memiliki karir yang cemerlang di salah satu industri hiburan terbesar di dunia tersebut – terlepas dari, tentu saja, berbagai permasalahan pribadi yang dimiliki oleh Monroe. My Week with Marilyn, sayangnya, bukanlah sebuah film biografis yang menceritakan mengenai perjalanan lengkap mengenai kehidupan sang ikon. Seperti yang digambarkan judul dari film ini, My Week with Marilyn hanyalah sebuah film yang mencakup sekelumit kisah dalam perjalanan panjang kehidupan Monroe. Sekelumit, namun dengan penggarapan yang kuat, dan penampilan Michelle Williams sebagai Monroe yang begitu luar biasa kuat, My Week with Marilyn akan mampu membuat banyak penontonnya mengenal Monroe sedikit lebih dalam. Dan lebih kelam.

Continue reading Review: My Week with Marilyn (2011)

Review: Black Death (2010)

Cukup mengherankan untuk mengetahui bahwa Hollywood hingga saat ini masih belum mau melirik sepenuhnya talenta dari sutradara asal Inggris, Christopher Smith. Padahal, jika dilihat dari setiap film yang ia hasilkan — yang kesemuanya merupakan film yang bergenre horror – sangat terasa bahwa bakat Smith semakin terasah di setiap filmnya. Dimulai dari Creep (2004), Severance (2006) dan yang terakhir Triangle (2009), walaupun kurang mendapatkan sambutan yang positif secara komersial, namun mendapatkan pujian yang sangat tinggi dari banyak kritikus dunia.

Continue reading Review: Black Death (2010)

Review: The Yellow Handkerchief (2010)

Mereka yang masih menganggap Kristen Stewart hanyalah sebatas apa yang ia perlihatkan untuk karakter Bella Swan di franchise The Twilight Saga seharusnya dapat mengevaluasi pendapat mereka di tahun ini. Sebenarnya, Stewart sendiri telah menunjukkan bahwa ia memiliki bakat yang cukup mumpuni untuk meraih gelar aktris terbaik di masa yang akan datang dalam film-filmnya sebelum seri tersebut dirilis (Panic Room, The Cake Eaters, Into the Wild). Namun di tahun ini, ia semakin mempertegas eksistensi bakat aktingnya: setelah tampil liar di The Runaways, kini ia tampil menghanyutkan dengan penampilannya di film indie, The Yellow Handkerchief.

Continue reading Review: The Yellow Handkerchief (2010)

Review: Glorious 39 (2009)

Nama Romola Garai mungkin banyak dikenal oleh publik setelah penampilannya yang menesankan sebagai Briony Talis remaja yang dipenuhi rasa bersalah di film Atonement. Aktris cantik asal Inggris berusia 27 tahun ini memang lebih banyak dikenal sering memilih film-film bertema period yang berskala kecil atau sebagai seorang aktris teater di negara asalnya.

Continue reading Review: Glorious 39 (2009)