Tag Archives: Ryan Gosling

The 20 Best Movie Performances of 2018

What makes an acting performance so remarkable and/or memorable? Kemampuan seorang aktor untuk menghidupkan karakternya dan sekaligus menghantarkan sentuhan-sentuhan emosional yang dirasakan sang karakter jelas membuat sebuah penampilan akan mudah melekat di benak para penontonnya. Kadang bahkan jauh seusai penonton menyaksikan penampilan tersebut. Penampilan tersebut, tentu saja, tidak selalu membutuhkan momen-momen emosional megah nan menggugah. Bahkan, pada beberapa kesempatan, tidak membutuhkan durasi penampilan yang terlalu lama.

Berikut adalah dua puluh penampilan akting yang paling berkesan dalam sebuah film yang dirilis di sepanjang tahun 2018, termasuk sebuah penampilan yang At the Movies pilih sebagai Performance of the Year. Disusun secara alfabetis.

Continue reading The 20 Best Movie Performances of 2018

Review: First Man (2018)

That’s one small step for [a] man, one giant leap for mankind.”

Sebagai sebuah film yang berkisah tentang kehidupan Neil Armstrong – seorang astronot asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai manusia pertama yang menjejakkan kakinya di Bulan, tentu mudah untuk membayangkan jika First Man digarap layaknya Apollo 13 (Ron Howard, 1995) atau film-film bertema angkasa luar lainnya atau malah film-film lain yang bercerita tentang pasang surut kehidupan seorang karakter nyata sebelum ia mencapai kesuksesannya. Namun, hal yang berkesan biasa jelas bukanlah presentasi yang diinginkan oleh sutradara berusia 33 tahun, Damien Chazelle, yang pada usianya ke 32 tahun berhasil memenangkan sebuah Academy Award untuk kategori Best Director lewat film musikal arahannya, La La Land (2016), dan menjadikannya sebagai sutradara termuda di sepanjang catatan sejarah yang berhasil meraih gelar tersebut. Alih-alih mengemas biopik yang diadaptasi dari buku karya James R. Hansen berjudul First Man: The Life of Neil A. Armstrong ini menjadi sebuah biopik dengan standar pengisahan familiar a la Hollywood, Chazelle memilih untuk menjadikan First Man sebagai sebuah ajang bermain bagi kecerdasan visual dan teknikalnya sekaligus, di saat yang bersamaan, tempatnya bermeditasi mengenai arti sebuah perjalanan hidup. Sounds a bit too deep eh? Continue reading Review: First Man (2018)

Review: Blade Runner 2049 (2017)

Ketika dirilis pertama kali pada tahun 1982, film arahan Ridley Scott yang jalan ceritanya diadaptasi dari novel berjudul Do Androids Dream of Electric Sheep? karya Philip K. Dick, Blade Runner, mendapatkan reaksi yang kurang begitu antusias. Banyak kritikus film di masa tersebut menilai bahwa kualitas penceritaan Blade Runner seringkali terasa dinomorduakan demi menghasilkan tampilan efek visual yang megah. Di saat yang bersamaan, ritme pengisahan film berdurasi 117 menit yang dihadirkan secara (terlalu) perlahan oleh Scott membuat Blade Runner dijauhi oleh mayoritas penonton. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, Blade Runner justru mampu meraih lebih banyak penggemar dan memberikan pengaruh besar pada banyak film fiksi ilmiah yang dirilis setelahnya. Banyak media dan perkumpulan kritikus film dunia bahkan menggelari film yang juga berhasil meraih dua nominasi Academy Awards tersebut sebagai salah satu film fiksi ilmiah terbaik sepanjang masa. Tidak mengherankan bila kemudian Hollywood mulai menyusun rencana untuk memproduksi sekuel bagi Blade Runner. Continue reading Review: Blade Runner 2049 (2017)

The 89th Annual Academy Awards Nominations List

Film drama musikal arahan Damien Chazelle, La La Land berhasil memimpin daftar nominasi The 89th Annual Academy Awards dengan meraih 14 nominasi. Dengan raihan tersebut, La La Land berhasil menyamai pencapaian All About Eve (Joseph L. Mankiewicz, 1950) dan Titanic (James Cameron, 1997) sebagai film dengan raihan nominasi Academy Awards terbanyak di sepanjang sejarah. Film yang dibintangi Ryan Gosling dan Emma Stone – yang sama-sama berhasil meraih nominasi Academy Awards di kategori Best Actor dan Best Actress – tersebut akan bersaing dengan Arrival, Fences, Hacksaw Ridge, Hell or High Water, Hidden Figures, Lion, Manchester by the Sea dan Moonlight di kategori Best Picture. La La Land juga berhasil meraih nominasi di kategori Best Director dan Best Original Screenplay untuk Chazelle. Continue reading The 89th Annual Academy Awards Nominations List

Review: La La Land (2016)

It takes big, huge guts to tackle a movie musical. Film musikal jelas bukan hanya tentang menyelinapkan deretan lagu dan nyanyian diantara barisan dialog maupun adegan sebuah film. Butuh konsep yang tepat dan matang untuk menyajikan sebuah film musikal yang tidak hanya mampu tampil menghibur tapi juga dapat meyakinkan para penontonnya bahwa realita penuh nyanyian yang sedang mereka saksikan adalah sebuah realita yang benar-benar dapat diterima – and who knows, mungkin saja dapat terjadi dalam keseharian mereka. Tidak mengherankan jika kemudian film musikal menjadi salah satu genre yang jarang dieksplorasi oleh banyak pembuat film. Bahkan sutradara sekelas Martin Scorsese (New York, New York, 1977), Richard Attenborough (A Chorus Line, 1985), Chris Columbus (Rent, 2005) hingga Nia Dinata (Ini Kisah Tiga Dara, 2015) yang dikenal handal dalam bercerita gagal untuk mendapatkan formula yang benar-benar tepat untuk film musikal yang mereka garap. Clearly, not everyone knows how to make a good musical. Continue reading Review: La La Land (2016)

Review: Gangster Squad (2013)

Diangkat berdasarkan kisah nyata yang terangkum dalam buku berjudul Tales from the Gangster Squad yang ditulis oleh Paul Lieberman, Gangster Squad mengisahkan mengenai usaha para anggota Los Angeles Police Department untuk mengenyahkan sekelompok penjahat yang dipimpin oleh Mickey Cohen (Sean Penn) dari Los Angeles pada sekitar tahun 1940an. Saat itu, Mickey Cohen dan kawanannya telah menjadi sosok penjahat yang begitu berpengaruh di masyarakat Los Angeles akibat keberhasilannya dalam merangkul banyak pejabat sekaligus para petinggi pihak kepolisian untuk selalu memuluskan maupun menghilangkan jejak kejahatannya. Obsesi Mickey Cohen sendiri tidak berhenti di Los Angeles. Ia beserta kawanannya mulai menyusun rencana untuk memperluas lagi jaringan kejahatannya hingga berbagai penjuru kota di Amerika Serikat maupun dunia.

Continue reading Review: Gangster Squad (2013)

The 69th Annual Golden Globe Awards Nominations List

Perebutan menuju gelar film terbaik untuk tahun 2011 semakin diperhangat dengan diumumkannya nominasi The 69th Annual Golden Globe Awards, malam ini. Untuk tahun ini, The Artist memimpin daftar perolehan nominasi setelah film asal Perancis tersebut berhasil meraih 6 nominasi termasuk nominasi di kategori Best Motion Picture – Comedy or Musical. Raihan The Artist tersebut diikuti oleh The Descendants yang memperoleh 5 nominasi serta The Ides of March, Midnight in Paris, The Help dan Moneyball yang sama-sama meraih 4 nominasi. Sementara itu, film karya Martin Scorsese, Hugo, berhasil meraih 3 nominasi termasuk untuk Best Motion Picture – Drama dan Best Director.

Continue reading The 69th Annual Golden Globe Awards Nominations List

Review: The Ides of March (2011)

Dalam drama Julius Caesar yang ditulis oleh William Shakespeare, seorang peramal mengingatkan akan datangnya sebuah bahaya terhadap kekuasaan dan keselamatan Julius Caesar dengan mengucapkan kalimat, “Beware of the ides of March.” Istilah the ides of March, yang arti awalnya merupakan sebuah sebutan bagi masa ketika penanggalan bulan Maret telah mencapai masa pertengahannya, kemudian memiliki pergeseran arti ketika Julius Caesar akhirnya menemui the ides of March tersebut: ia dikhianati dan dibunuh oleh sekelompok anggota senat yang dipimpin oleh Marcus Junius Brutus. The Ides of March, yang menandai kali keempat aktor pemenang Academy Awards, George Clooney, menyutradarai sebuah film layar lebar, bukanlah sebuah film yang mengadaptasi Julius Caesar. Namun, The Ides of March berbagi tema yang serupa dengan karya klasik Shakespeare tersebut: sebuah cerita yang berisi intrik politik hitam dimana deretan karakternya saling berkonspirasi, melakukan pengkhianatan dan berusaha untuk menjatuhkan satu sama lain.

Continue reading Review: The Ides of March (2011)

Review: Crazy, Stupid, Love. (2011)

Sesuai dengan kesan yang akan didapatkan penonton ketika membaca judul film ini, Crazy, Stupid, Love. mencoba untuk menggabungkan elemen drama, komedi dan romansa ke dalam sebuah jalinan kisah yang berdurasi sepanjang 118 menit. Berhasil? Sebagai sebuah komedi, Crazy, Stupid, Love. cukup mampu untuk tampil stabil di berbagai bagian ceritanya. Didukung dengan penampilan apik para jajaran pemerannya serta naskah cerita yang berisi deretan dialog menghibur dan ditulis oleh Dan Fogelman (Cars 2, 2011), Crazy, Stupid, Love. harus diakui berhasil memberikan banyak momen-momen menyenangkan bagi penontonnya. Sayangnya, usaha untuk melebarkan sayap ke wilayah drama romansa seringkali berakhir dengan kegagalan akibat terlalu banyaknya sisi cerita yang ingin dikembangkan yang berakibat kurang fokusnya penceritaan yang disampaikan kepada penonton.

Continue reading Review: Crazy, Stupid, Love. (2011)

Review: Drive (2011)

Di tangan seorang sutradara dengan kemampuan pengarahan dan penceritaan seadanya, Drive dapat dengan mudah menjadi sebuah film aksi popcorn yang hanya dapat menawarkan deretan adegan bernuansa kekerasan, seksualitas dan Jason Statham sebagai bintang utamanya. Sangat mudah. Namun, Nicholas Winding Refn bukanlah seorang sutradara dengan kemampuan filmis yang biasa. Mulai memperoleh perhatian dunia setelah mengarahkan film-film yang kental dengan nuansa kekerasan seperti Bronson (2008) yang dibintangi Tom Hardy dan Valhalla Rising (2009), Winding Refn mampu mengolah jalan cerita bernuansa kekerasan tersebut menjadi sebuah sajian yang bercita rasa tinggi, namun tidak dengan serta merta lantas menjadikannya sebagai sebuah film yang sulit untuk dicerna oleh penonton kebanyakan. Hal itulah yang sekali lagi dilakukan Winding Refn terhadap Drive, sebuah film yang jalan ceritanya diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya James Sallis.

Continue reading Review: Drive (2011)

Review: Blue Valentine (2010)

Penulis sekaligus sutradara, Derek Cianfrance, mencoba untuk menganalisa proses terbentuknya dan mulai terpecahnya sebuah pernikahan lewat Blue Valentine, film yang menjadi karya keduanya setelah merilis Brother Tied pada tahun 1998 lalu. Film ini menampilkan kehidupan pasangan Dean dan Cindy (Ryan Gosling dan Michelle Williams) dalam jangka waktu tujuh tahun masa perkenalan dan pernikahan mereka dalam sederetan adegan yang menampilkan masa tersebut dalam alur maju dan mundur. Cianfrance membuktikan bahwa ia adalah seorang sutradara yang sangat berbakat dalam mengarahkan aktornya. Sayangnya, beberapa kelemahan yang terdapat pada proses penceritaan sendiri membuat Blue Valentine terasa sedikit hambar pada beberapa bagian.

Continue reading Review: Blue Valentine (2010)

The 83rd Annual Academy Awards Nomination Predictions

Ajang penghargaan bagi insan perfilman dunia tertinggi, Academy Awards, siap digelar untuk ke-83 kalinya pada 27 Februari 2010 mendatang. Setelah beberapa ajang penghargaan perfilman lainnya digelar, sepertinya telah semakin jelas mengenai film dan siapa saja yang berada di barisan terdepan untuk merebut Academy Awards tahun ini. Menjelang pengumuman nominasi 83rd Academy Awards yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, At the Movies mencoba membuat sedikit analisis dan prediksi mengenai mereka yang kemungkinan besar akan mendapatkan nominasi pada delapan kategori utama.

Continue reading The 83rd Annual Academy Awards Nomination Predictions

The 68th Annual Golden Globe Awards Nominations List

Perburuan untuk memperebutkan gelar film terbaik sepanjang tahun 2010 resmi dimulai! Hollywood Foreign Press Association, malam ini, resmi mengumumkan daftar nominasi The 68th Annual Golden Globe Awards. Untuk tahun ini, ajang penghargaan yang sering ditasbihkan sebagai ajang penghargaan paling bergengsi kedua setelah Academy Awards ini menempatkan film karya sutradara Tom Hooper, The King’s Speech, sebagai film dengan perolehan nominasi terbanyak. Dengan tujuh nominasi yang diperolehnya, The King’s Speech berhasil hampir mencakup seluruh nominasi yang tersedia untuk kategori film termasuk Best Picture – Drama, Best Director, Best Actor serta Best Screenplay.

Continue reading The 68th Annual Golden Globe Awards Nominations List