Tag Archives: Adhisty Zara

Review: 12 Cerita Glen Anggara (2022)

Diadaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Luluk HF, 12 Cerita Glen Anggara disajikan sebagai film lepasan dari Mariposa (2020) yang masih diarahkan oleh Fajar Bustomi. 12 Cerita Glen Anggara sendiri memberikan fokus penceritaannya pada sosok karakter Glen Anggara (Junior Roberts) yang merupakan sahabat dari salah satu karakter utama dalam cerita Mariposa, Iqbal (Angga Yunanda). Dikisahkan, Glen Anggara yang belum pernah berpacaran sebelumnya, mendapatkan ajakan untuk berpacaran dari kakak kelasnya, Shena Rose (Prilly Latuconsina). Ajakan tersebut bukan tanpa sebab. Shena Rose mengidap gagal ginjal kronis yang membuat dokter memvonis hidupnya tidak lama lagi. Shena Rose lantas membuat daftar 12 hal yang ingin ia lakukan sebelum ajal menjemputnya dan berpacaran adalah hal pertama yang berada di daftar tersebut. Awalnya, Glen Anggara menolak permintaan aneh tersebut. Namun, setelah mengetahui kondisi Shena Rose, Glen Anggara setuju untuk menjadi pacar sekaligus bertekad untuk membantu gadis tersebut mewujudkan seluruh daftar keinginannya. Continue reading Review: 12 Cerita Glen Anggara (2022)

Review: Keluarga Cemara 2 (2022)

Tiga tahun setelah perilisan Keluarga Cemara – adaptasi dari serial televisi berjudul sama garapan Arswendo Atmowiloto yang selama masa rilisnya berhasil mendatangkan lebih dari 1,7 juta penonton serta memenangkan dua dari enam kategori yang dinominasikan dari ajang Festival Film Indonesia 2019, sekuelnya akhirnya datang untuk menyapa. Terjadi sejumlah perubahan di balik layar Keluarga Cemara 2 yang kini menempatkan Ismail Basbeth (Arini, 2018) untuk duduk di kursi penyutradaraan dan mengarahkan naskah cerita yang dituliskan oleh M. Irfan Ramly (Generasi 90an: Melankolia, 2020). Kehadiran Basbeth tak ayal memang memberikan warna baru bagi tata penceritaan film ini. Jika film pertama terasa bertutur layaknya drama keluarga ringan yang mengalir hangat dan cenderung emosional, arahan Basbeth membuat Keluarga Cemara 2 tak lagi (terlalu) lantang dalam menyentuh sisi emosional penontonnya dengan penuturan yang minim konflik besar dan sentuhan simbolisasi yang acap ditemukan dalam karya-karya Basbeth. Continue reading Review: Keluarga Cemara 2 (2022)

Review: Mariposa (2020)

Menyusul sukses besar Dua Garis Biru (Gina S. Noer, 2019), Angga Yunanda dan Adhisty Zara kembali tampil bersama dalam Mariposa – sebuah film drama romansa remaja arahan Fajar Bustomi (Milea: Suara dari Dilan, 2020) yang diadaptasi dari novel berjudul sama. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Alim Sudio (Twivortiare, 2019), Mariposa berkisah tentang berbagai usaha yang dilakukan Acha (Zara) untuk mendekati Iqbal (Yunanda). Kesempatan Acha untuk merebut hati pemuda yang di sekolahnya dikenal sebagai sosok tampan, pintar, namun dapat bersikap begitu dingin tersebut mulai terbuka lebar setelah Acha bersama dengan Iqbal dipilih untuk mewakili sekolah mereka untuk bertanding di sebuah olimpiade sains tingkat nasional. Sayang, walaupun telah melakukan berbagai cara agar Iqbal mau menjadikannya sebagai seorang pacar, Iqbal – yang telah bertekad untuk selalu fokus pada kegiatan dan pelajaran sekolahnya – ternyata tetap tak bergeming. Namun, Acha tidak mau menyerah begitu saja. Bagi Acha, jika hati Iqbal adalah sebuah batu, maka dirinya siap menjadi air yang menetes setiap waktu hingga batu tersebut akhirnya rapuh dan luluh. Continue reading Review: Mariposa (2020)

Review: Milea: Suara dari Dilan (2020)

Well… jika Anda masih merasa belum terpuaskan akan kisah romansa dari pasangan karakter Dilan dan Milea setelah pengisahan Dilan 1990 (2018) dan Dilan 1991 (2019), sutradara Fajar Bustomi dan Pidi Baiq kembali menuturkan kisah cinta antara kedua karakter tersebut lewat Milea: Suara dari Dilan. Diangkat dari buku berjudul sama yang ditulis oleh Baiq, Milea: Suara dari Dilan bertutur mengenai perjalanan cerita cinta antara Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla) namun kini dihadirkan dari sudut pandang karakter Dilan. Semua alur kisah dan konflik yang diceritakan dalam film ini tidak mengalami banyak perubahan yang berarti: Dilan berkenalan dengan Milea; Dilan melancarkan barisan rayuan puitis nan gombalnya; Milea secara perlahan mulai jatuh hati; Dilan dan Milea meresmikan hubungan mereka sebagai pasangan kekasih; berbagai konflik yang terjadi akibat ketidaksukaan Milea pada Dilan sebagai pemimpin geng motor; serta berbagai perbedaan yang lantas membuat Dilan dan Milea akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Masih kisah yang sama. Hanya kali ini penonton ditemani oleh narasi yang dituturkan oleh Ramadhan dengan membuka beberapa sudut pandang baru akan karakter yang ia perankan. Continue reading Review: Milea: Suara dari Dilan (2020)

Review: Ratu Ilmu Hitam (2019)

Dalam film terbaru arahan Kimo Stamboel, Ratu Ilmu Hitam, seorang pria bernama Hanif (Ario Bayu) mengajak istri, Nadya (Hannah Al Rashid), serta ketiga anak mereka, Sandi (Ari Irham), Dina (Adhisty Zara), dan Haqi (Muzakki Ramdhan), berkunjung ke panti asuhan tempat dirinya dahulu dibesarkan untuk menjenguk pengasuh panti tersebut, Bandi (Yayu Unru), yang kini sedang berada dalam kondisi kritis akibat sakit yang ia derita. Hanif dan keluarganya tidak datang sendirian. Dua sahabat Hanif, Jefri (Miller Khan) dan Anton (Tanta Ginting), juga turut datang sembari membawa pasangan mereka masing-masing, Lina (Salvita Decorte) dan Eva (Imelda Therinne). Pertemuan Hanif dengan dua sahabatnya tersebut tentu saja membawa begitu banyak kenangan akan kehidupan mereka di masa lalu. Sial, kunjungan tersebut secara perlahan kemudian berubah menjadi sebuah teror mematikan ketika kepingan-kepingan misteri dari masa lalu Hanif, Jefri, dan Anton hadir kembali untuk menghantui mereka dan orang-orang yang mereka sayangi. Continue reading Review: Ratu Ilmu Hitam (2019)

Festival Film Indonesia 2019 Nominations List

Seperti yang dapat diduga, dua film Indonesia terbaik yang dirilis di sepanjang tahun ini, Dua Garis Biru (Gina S. Noer, 2019) dan Kucumbu Tubuh Indahku (Garin Nugroho, 2018), berhasil mengumpulkan raihan nominasi terbanyak di ajang Festival Film Indonesia 2019. Kedua film tersebut sama-sama mampu meraih 12 nominasi, termasuk di kategori Film Cerita Panjang Terbaik serta Noer dan Nugroho akan bersaing untuk memperebutkan gelar Sutradara Terbaik. Selain Dua Garis Biru dan Kucumbu Tubuh Indahku, film Bumi Manusia (2019) yang diarahkan Hanung Bramantyo juga, secara mengejutkan, mampu mengumpulkan jumlah nominasi yang setara. Nama Bramantyo bahkan menggeser beberapa nama sutradara lain yang sebelumnya difavoritkan untuk mendapatkan nominasi Sutradara Terbaik untuk bersanding bersama Noer, Nugroho, Ravi L. Bharwani (27 Steps of May, 2019) dan Riri Riza (Bebas, 2019) di kategori tersebut. 27 Steps of May dan Keluarga Cemara (Yandy Laurens, 2019) turut melengkapi daftar peraih nominasi Film Cerita Panjang Terbaik. Continue reading Festival Film Indonesia 2019 Nominations List

Review: Dua Garis Biru (2019)

Merupakan debut pengarahan bagi Gina S. Noer – yang sebelumnya lebih dikenal sebagai penulis naskah untuk film-film seperti Hari Untuk Amanda (Angga Dwimas Sasongko, 2010), Habibie & Ainun (Faozan Rizal, 2012), Posesif (Edwin, 2017), dan Keluarga Cemara (Yandy Laurens, 2019), Dua Garis Biru bercerita tentang kehamilan di luar nikah yang dialami oleh pasangan remaja, Dara (Adhisty Zara) dan Bima (Angga Yunanda). Awalnya, agar tidak mengganggu masa kelulusan sekolah mereka, Dara dan Bima merahasiakan tentang kehamilan tersebut. Rencana tersebut gagal setelah pihak sekolah mengetahui tentang kehamilan Dara. Dara kemudian dipecat dari sekolah dan bahkan ditinggalkan oleh kedua orangtuanya, David (Dwi Sasono) dan Rika (Lulu Tobing), yang kalut dan marah akibat kejadian tersebut. Kini, Dara tinggal bersama Bima dan kedua orangtuanya, Rudy (Arswendy Bening Swara) dan Yuni (Cut Mini), sembari memikirkan ulang berbagai rencana dan tindakan yang akan dilakukan dengan bayi yang kini sedang berada di kandungannya. Continue reading Review: Dua Garis Biru (2019)

Review: Dilan 1991 (2019)

Setelah Dilan 1990 (Fajar Bustomi, Pidi Baiq, 2018), kisah cinta Dilan dan Milea kini berlanjut lewat Dilan 1991. Dengan naskah cerita yang masih ditulis oleh Titien Wattimena berdasarkan novel berjudul Dilan Bagian Kedua: Dia adalah Dilanku Tahun 1991 yang ditulis oleh Baiq, Dilan 1991 berkisah mengenai hubungan antara Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla) yang kini telah resmi berpacaran. Kebahagiaan hubungan asmara pasangan muda tersebut, sayangnya, kemudian mendapatkan rintangan ketika Dilan kembali terlibat dalam sebuah perkelahian yang menyebabkan dirinya ditahan oleh pihak kepolisian dan terancam untuk dikeluarkan dari sekolahnya. Milea jelas merasa kesal dengan perilaku Dilan dan mengancam untuk mengakhiri hubungan mereka jika Dilan tidak berhenti terlibat dalam berbagai perseteruan bersama dengan geng motornya. Tanpa disangka, karena tidak suka merasa dikekang oleh siapapun, Dilan malah memilih untuk meninggalkan hubungan asmaranya dan kemudian mulai menjauhi Milea. Continue reading Review: Dilan 1991 (2019)

Review: Keluarga Cemara (2019)

Harta yang paling berharga adalah keluarga…”

Seperti halnya Si Doel Anak SekolahanKeluarga Cemara merupakan salah satu serial televisi terpopular – dan mungkin juga paling dicintai – yang pernah tayang di sepanjang sejarah pertelevisian Indonesia. Hadir pertama kali pada tahun 1996 di saluran Rajawali Citra Televisi Indonesia, serial televisi yang diadaptasi dari seri novel berjudul sama karangan Arswendo Atmowiloto tersebut berhasil merebut hati banyak penontonnya dengan kisah mengenai kehidupan keseharian sebuah keluarga yang meskipun sederhana namun dipenuhi warna serta dinamika yang begitu terasa erat dengan kehidupan banyak lapisan sosial masyarakat Indonesia. Lebih dari sepuluh tahun semenjak episode terakhirnya mengudara, dan mengikuti jejak adaptasi layar lebar Si Doel Anak Sekolahan yang dirilis pertengahan tahun lalu, produser Anggia Kharisma (Buka’an 8, 2017) dan Gina S. Noer kembali menghadirkan Abah, Emak, Euis, dan Ara dalam versi film Keluarga Cemara dengan arahan dari sutradara Yandy Laurens. Continue reading Review: Keluarga Cemara (2019)

Review: Dilan 1990 (2018)

Seperti halnya Galih dan Ratna (Galih & Ratna, 2017), Nathan dan Salma (Dear Nathan, 2017), serta Yudhis dan Lala (Posesif, 2017), Dilan 1990 berkisah mengenai romansa remaja yang terbentuk antara seorang remaja pria, Dilan (Iqbaal Ramadhan), dengan seorang remaja wanita yang baru saja pindah ke sekolahnya, Milea (Vanesha Prescilla). Meskipun mengemban jabatan sebagai “panglima tempur” di sebuah geng motor, memiliki jiwa pemberontak, dan sanggup untuk bertarung secara fisik dengan orang-orang yang memusuhi dirinya, namun Dilan berubah menjadi sosok yang begitu romantis ketika berada di dekat Milea. Milea sendiri sebenarnya telah mengetahui reputasi kurang menyenangkan yang dimiliki Dilan. Meskipun begitu, dengan usaha Dilan yang teramat gigih, tembok pertahanan hati Milea secara perlahan mulai dapat diruntuhkan. Benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Continue reading Review: Dilan 1990 (2018)