Tag Archives: Jane Lynch

Review: Ralph Breaks the Internet (2018)

Merupakan kali pertama Walt Disney Animation Studios memproduksi sebuah sekuel bagi film animasinya setelah sebelumnya merilis Fantasia 2000 (Don Hahn, Pixote Hunt, Hendel Butoy, Eric Goldberg, James Algar, Francis Glebas, Paul Brizzi, Gaëtan Brizzi, 1999) yang merupakan sekuel dari Fantasia (Samuel Armstrong, James Algar, Bill Roberts, Paul Satterfield, Ben Sharpsteen, David D. Hand, Hamilton Luske, Jim Handley, Ford Beebe, T. Hee, Norman Ferguson, Wilfred Jackson, 1940), Ralph Breaks the Internet kembali menempatkan sutradara Wreck-It Ralph (2012), Richard Moore untuk duduk di kursi penyutradaraan dengan bantuan dari Phil Johnston yang juga bertugas sebagai penulis naskah film ini bersama dengan Pamela Ribon (Smurfs: The Lost Village, 2017). Layaknya sebuah sekuel, Ralph Breaks the Internet memberikan sebuah semesta pengisahan yang lebih luas bagi karakter-karakternya namun tetap mempertahankan elemen cerita tentang persahabatan yang telah menjadi fokus utama semenjak film pendahulunya. Tidak mengherankan bila Ralph Breaks the Internet mampu hadir dengan tata pengisahan dan karakterisasi yang lebih berwarna sekaligus dengan ikatan emosional kepada penonton yang lebih kuat. Continue reading Review: Ralph Breaks the Internet (2018)

Review: Wreck-It Ralph (2012)

Walt Disney Animation Studios sepertinya telah banyak belajar begitu banyak hal dari kerjasama mereka dengan Pixar Animation Studios. Setelah film-film animasi seperti Tangled (2010) dan The Princess and the Frog (2009), yang masih mempertahankan pola penceritaan tradisional khas Walt Disney namun mulai mendekati tampilan visual khas Pixar, Wreck-It Ralph sepertinya menandai masa dimana Walt Disney mulai mampu menghasilkan film animasi dengan jalan penceritaan yang lebih modern dan imajinatif namun, tentu saja, tetap mempertahankan kehangatan tampilan jalan cerita seperti yang selalu dilakukan film-film produksi Walt Disney sebelumnya. Sebuah paduan kuat yang jelas akan membuat bendera Walt Disney Animation Studios kembali berkibar di tengah panasnya persaingan film-film animasi di Hollywood.

Continue reading Review: Wreck-It Ralph (2012)

Review: The Three Stooges (2012)

The Three Stooges adalah trio komedian asal Amerika Serikat yang dibentuk pada tahun 1925 – dengan nama Ted Healy and His Southern Gentlemen, sebelum akhirnya menggunakan nama The Three Stooges pada tahun 1934 – dan berhasil memperoleh popularitas mereka pada pertengahan abad ke-20 dengan menggunakan deretan lelucon yang seringkali mengedepankan aktivitas kekerasan fisik – atau yang lebih akrab dikenal sebagai slapstick comedy. Walau sering mendapatkan kritikan tajam dari banyak kritikus, gaya penceritaan slapstick comedy yang dibawa oleh The Three Stooges terbukti tetap mampu disukai banyak penonton hingga akhirnya kelompok tersebut pensiun pada tahun 1979. Tak pelak, The Three Stooges memberikan banyak inspirasi bagi banyak komedian dan pembuat film modern, termasuk The Farrelly Brothers yang telah berusaha untuk mengangkat kembali The Three Stooges ke layar lebar semenjak satu dekade yang lalu.

Continue reading Review: The Three Stooges (2012)

Review: Rio (2011)

Sukses dengan franchise Ice Age (2002 – 2009) yang berhasil meraih pendapatan lebih dari US$1, 8 milyar dari perilisan tiga serinya, sutradara Carlos Saldanha kembali berkolaborasi bersama Blue Sky Studios untuk memproduksi Rio. Dalam film ini, penonton akan dikenalkan kepada Blu (Jesse Eisenberg), seekor burung makaw biru yang dulunya diselundupkan dari Rio de Janeiro, Brazil, sebelum akhirnya ditemukan dan kemudian dirawat oleh Linda Gunderson (Leslie Mann). Walaupun cerdas, Blu yang sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan sesama burung lainnya, akhirnya memiliki kepribadian yang tertutup pada orang lain, cenderung ceroboh dan sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk terbang.

Continue reading Review: Rio (2011)

Review: Paul (2011)

Dalam Paul, dua orang pecinta komik asal Inggris yang saling bersahabat memutuskan untuk berliburan ke Amerika Serikat untuk menghadiri Comic-Con serta menjelajahi beberapa wilayah di negara tersebut yang sempat terkenal karena terdapat penampakan alien disana. Di tengah-tengah perjalanan, tanpa disangka, mereka bertemu dengan salah seorang dari alien tersebut. Simon Pegg dan Nick Frost memerankan karakter dua sahabat tersebut sekaligus menuliskan naskah cerita film ini. Seth Rogen mengisisuarakan karakter sang alien. Gregg Mottola, yang sukes mengarahkan Superbad (2007) dan Adventureland (2009), duduk di kursi sutradara. Paul adalah sebuah film komedi dengan premis yang sangat menjanjikan. Dengan deretan talenta seperti Pegg, Frost, Rogen dan Mottola, Paul seharusnya dapat tampil gemilang dalam menghantarkan lelucon-leluconnya. Sayangnya hal tersebut jarang sekali terjadi dalam 104 menit durasi film ini berjalan.

Continue reading Review: Paul (2011)