Rasanya cukup sukar untuk tidak menyinggung “kericuhan” yang disebabkan oleh Star Wars: The Last Jedi (Rian Johnson, 2017) sebelum membicarakan Star Wars: The Rise of Skywalker. Meskipun mendapatkan ulasan yang sangat positif dari banyak kritikus film, pilihan Johnson untuk menghadirkan linimasa pengisahan film dengan warna plot, karakter, konflik, dan humor yang sedikit berbeda serta lebih progresif jika dibandingkan dengan film-film dalam seri Star Wars lainnya membuat Star Wars: The Last Jedi ditanggapi cukup dingin oleh banyak penggemar berat seri film yang kini telah berusia lebih dari 40 tahun tersebut. Ketidaksukaan para penggemar setia Star Wars terhadap film garapan Johnson tersebut – yang ditandai dengan membanjirnya penilaian dan komentar negatif tentang Star Wars: The Last Jedi di berbagai situs internet – terasa begitu kental sehingga beberapa kali mendapatkan tanggapan langsung baik dari aktor, produser, bahkan Johnson sebagai sang sutradara film. Ketidakmampuan Johnson untuk memuaskan para penggemar berat Star Wars itu pula yang dikabarkan menjadi penyebab mengapa Johnson tidak kembali dilibatkan oleh Walt Disney Studios ketika Colin Trevorrow – yang awalnya didapuk untuk mengarahkan Star Wars: The Rise of Skywalker – kemudian memilih untuk meninggalkan proyek film tersebut. Continue reading Review: Star Wars: The Rise of Skywalker (2019)
Tag Archives: James Earl Jones
Review: The Lion King (2019)
“In the jungle, the mighty jungle, the lion sleeps tonight.”
Setelah Cinderella (Kenneth Branagh, 2015), The Jungle Book (Jon Favreau, 2016), Beauty and the Beast (Bill Condon, 2017), Dumbo (Tim Burton, 2019), dan Aladdin (Guy Ritchie, 2019), Walt Disney Pictures melanjutkan “pembaharuan” terhadap deretan film animasi klasik yang dahulu telah diproduksi dan membangun reputasinya dengan merilis versi teranyar dari The Lion King. Selain lagu The Lion Sleeps Tonight atau Can You Feel the Love Tonight atau Circle of Life yang berasal dari adegan-adegan di dalam filmnya dan telah begitu melegenda, film animasi The Lion King (Roger Allers, Rob Minkoff, 1994) memiliki catatan prestasi spesial tersendiri jika dibandingkan beberapa film animasi klasik produksi Walt Disney Pictures lainnya. Selain tercatat berhasil meraih empat nominasi – dan memenangkan dua diantaranya – di ajang The 67th Annual Academy Awards, The Lion King juga mampu meraih sukses besar di saat perilisannya. Selain mendapatkan pujian luas dari para kritikus film dunia, The Lion King juga berhasil mampu menarik minat banyak penikmat film yang lantas kemudian menjadikannya sebagai salah satu film animasi tersukses sepanjang masa secara global. Tidak dapat disangkal, The Lion King adalah salah satu film animasi yang paling dikenal dan begitu disukai oleh banyak orang – yang membuat ekspektasi terhadap versi baru dari filmnya jelas membumbung tinggi. Continue reading Review: The Lion King (2019)
Review: Rogue One: A Star Wars Story (2016)
Setelah menghabiskan dana sebesar US$4.06 milyar untuk mengakuisisi Lucasfilm pada tahun 2012 lalu, The Walt Disney Company sepertinya tidak menyia-nyiakan waktu mereka untuk memproduksi lanjutan perjalanan seri film milik Lucasfilm terpopuler, Star Wars. Dimulai dengan perilisan Star Wars: Episode VII – The Force Awakens (J.J. Abrams, 2015), The Walt Disney Company kemudian berencana untuk merilis episode terbaru dari seri Star Wars setiap dua tahun sekali. Tidak hanya itu, untuk mengisi senggang waktu dua tahun dari jarak perilisan tiap film, seri film Star Wars akan dilengkapi dengan Star Wars Anthology yang merupakan rangkaian film yang berdiri sendiri dan memiliki latar belakang waktu penceritaan sebelum terjadinya berbagai konflik yang dikisahkan pada Star Wars: Episode IV – A New Hope (George Lucas, 1977). Dan Rogue One: A Star Wars Story akan menjadi film pertama dari tiga film yang telah direncanakan The Walt Disney Company untuk dirilis sebagai bagian Star Wars Anthology tersebut. Continue reading Review: Rogue One: A Star Wars Story (2016)