Tag Archives: Henry Cavill

Review: Enola Holmes 2 (2022)

Menjadi salah satu film yang terkena dampak keberadaan pandemi COVID-19 yang membuat perilisannya berpindah dari layar bioskop ke layanan digital melalui Netflix, Enola Holmes (Harry Bradbeer, 2020) justru mampu meraih kesuksesan dan hingga saat ini tercatat sebagai salah satu film rilisan Netflix yang paling banyak ditonton sepanjang masa. Tidak terlalu mengherankan. Dengan daya tarik jajaran pemerannya yang diisi nama-nama seperti Millie Bobby Brown – yang namanya kala itu baru saja mengangkasa berkat kesuksesan serial Stranger Things (2016 – 2022), Henry Cavill, hingga Helena Bonham Carter, paparan misteri dari seri Sherlock Holmes yang masih memiliki banyak penggemar setia, hingga penggarapan Bradbeer yang solid menghasilkan tuturan yang begitu menyenangkan untuk diikuti bagi Enola Holmes – khususnya pada saat dimana banyak orang masih terkurung di kediaman mereka akibat masa karantina pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Continue reading Review: Enola Holmes 2 (2022)

Review: Zack Snyder’s Justice League (2021)

Para penikmat film dunia, khususnya mereka yang menggemari film-film bertemakan pahlawan super yang berada dalam semesta pengisahan DC Extended Universe, jelas telah familiar dengan sejumlah drama yang terjadi di balik layar proses produksi hingga perilisan Justice League (Zack Snyder, 2017). Dihinggapi berbagai permasalahan selama proses produksinya, mulai dari naskah cerita yang terus mengalami penulisan ulang hingga isu bahwa Warner Bros. Pictures tidak menyukai produk final yang dihasilkan, Snyder kemudian memilih untuk melepaskan tugasnya sebagai sutradara ketika Justice League sedang berada dalam tahap pascaproduksi setelah dirinya harus berhadapan dengan sebuah tragedi yang menimpa keluarganya. Warner Bros. Pictures lantas menunjuk Joss Whedon (The Avengers, 2012) untuk mengisi posisi serta melanjutkan proses pembuatan film yang ditinggalkan Snyder. Continue reading Review: Zack Snyder’s Justice League (2021)

Review: Enola Holmes (2020)

Setelah berkarir selama lebih dari dua dekade di dunia pertelevisian – termasuk menjadi sutradara bagi sejumlah episode di beberapa serial televisi paling popular selama beberapa tahun terakhir seperti Fleabag (2016), Killing Eve (2018), dan Ramy (2019) – sutradara asal Inggris, Harry Bradbeer, melakukan debut pengarahan film layar lebarnya melalui Enola Holmes. Diadaptasi dari seri buku The Enola Holmes Mysteries garapan penulis asal Amerika Serikat, Nancy Springer, karakter Enola Holmes merupakan karakter sempalan dari rangkaian novel misteri Sherlock Holmes yang ditulis oleh Arthur Conan Doyle. Enola Holmes, sayangnya, bukanlah bagian dari seri film Sherlock Holmes (2009 – 2011) arahan Guy Ritchie serta dibintangi duo Robert Downey, Jr. dan Jude Law yang kelanjutan kisahnya telah cukup banyak dinanti tersebut. Meskipun begitu, garapan Bradbeer terhadap Enola Holmes mampu memberikan ruang pengisahan petualangan misteri a la kisah-kisah Sherlock Holmes yang tidak hanya menarik namun juga berhasil memberikan jangkauan kisah yang baru dan segar bagi cerita Sherlock Holmes yang melandasinya. Continue reading Review: Enola Holmes (2020)

Review: Mission: Impossible – Fallout (2018)

Kembali diarahkan oleh sutradara Mission: Impossible – Rogue Nation (2015), Christopher McQuarrie – yang menjadikan McQuarrie sebagai sutradara pertama yang mengarahkan dua film bagi seri Mission: Impossible, Mission: Impossible – Fallout memiliki latar belakang waktu pengisahan dua tahun semenjak berakhirnya konflik yang dikisahkan pada seri sebelumnya. Kini, kelompok kriminal The Syndicate pimpinan Solomon Lane (Sean Harris) yang telah ditangkap oleh Ethan Hunt (Tom Cruise) dan rekan-rekan agen rahasia Impossible Missions Force-nya berevolusi menjadi sebuah kelompok teroris yang menyebut dirinya sebagai The Apostles. Kelompok teroris tersebut kemudian berhasil mencuri seperangkat senjata nuklir yang mereka rencanakan akan digunakan jika Ethan Hunt tidak mengembalikan Solomon Lane kepada mereka. Jelas bukan sebuah permintaan yang akan diikuti oleh Ethan Hunt dan pihak Impossible Missions Force begitu saja. Bersama dengan dua rekan kepercayaannya, Luther Stickell (Ving Rhames) dan Benjamin Dunn (Simon Pegg), serta seorang agen rahasia Central Intelligence Agency, August Walker (Henry Cavill), yang ditugaskan untuk mengawasi kinerja mereka, Ethan Hunt mulai menyusuri jejak keberadaan The Apostles untuk dapat menemukan kembali senjata nuklir yang telah mereka curi sekaligus melenyapkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Continue reading Review: Mission: Impossible – Fallout (2018)

Review: Man of Steel (2013)

Pertanyaan terbesar bagi kehadiran Man of Steel adalah jelas: Apakah keberadaan Christopher Nolan di belakang karakter pahlawan milik DC Comics ini mampu memanusiawikan karakter Superman seperti halnya yang pernah ia lakukan pada Batman melalui trilogi The Dark Knight (2005 – 2012)? Wellit worksat times. Bersama dengan penulis naskah David S. Goyer – yang juga merupakan penulis naskah dari trilogi The Dark Knight, Nolan mampu menyajikan sosok Kal-El/Clark Kent/Superman sebagai sosok yang membumi – meskipun Man of Steel dengan jelas menonjolkan sang pahlawan sebagai seorang yang asing di muka Bumi. Arahan sutradara Zack Snyder juga cukup berhasil membuat Man of Steel hadir sebagai sebuah presentasi film aksi yang mumpuni. Namun, dalam perjalanan untuk mengisahkan kembali masa lalu serta berbagai problema kepribadian yang dimiliki oleh Kal-El/Clark Kent/Superman tersebut, Man of Steel sayangnya hadir dengan karakter-karakter yang kurang tergali dengan baik, alur penceritaan yang terburu-buru serta – seperti kebanyakan film arahan Snyder lainnya, berusaha berbicara terlalu banyak namun gagal tereksekusi dengan baik.

Continue reading Review: Man of Steel (2013)

Review: The Cold Light of Day (2012)

Seharusnya, The Cold Light of Day dapat menjadi sebuah film aksi yang cukup menyenangkan. Walau Bruce Willis dan Sigourney Weaver hanya berada dalam peran yang terbatas dalam jalan cerita film ini, The Cold Light of Day masih menyimpan potensi aksi yang cukup besar dari seorang Henry Cavill, aktor tampan asal Inggris yang tahun lalu didaulat untuk memerankan Clark Kent/Superman dalam versi terbaru dari film superhero tersebut, Man of Steel, yang akan dirilis tahun depan. Yang paling utama, pengarahan The Cold Light of Day berada di tangan sutradara asal Perancis, Mabrouk El Mechri, yang pernah mengejutkan dunia ketika ia sukses mengarahkan Jean-Claude Van Damme dalam film crime-action, JCVD, pada tahun 2008 yang lalu. Lalu… apa yang salah dengan The Cold Light of Day?

Continue reading Review: The Cold Light of Day (2012)

Review: Creek (2009)

Terlepas dari kualitas film yang berhasil ia tunjukkan dalam kurun waktu satu dekade terakhir, seperti Tigerland (2000), Phone Booth (2003) dan Veronica Guerin (2003), karir Joel Schumacher lebih sering dipandang secara sebelah mata setelah beberapa film terakhir yang ia rilis lebih banyak mendapatkan kritikan tajam dari para kritikus film dunia sekaligus gagal menarik perhatian penonton film layar lebar. Creek, atau yang juga dirilis dengan judul Blood Creek atau Town Creek di beberapa negara, adalah salah satu karya Schumacher yang hanya mendapatkan jadwal rilis layar lebar terbatas sebelum akhirnya dirilis dalam bentuk DVD. Pun begitu, para pecinta horor sepertinya tidak akan kecewa dengan apa yang ditawarkan Creek. Memberikan sebuah narasi cerita yang baru mengenai tema Nazi, Creek memiliki beberapa momen horor yang mencekam terlepas dari kurangnya konsistensi cerita yang ditunjukkan ketika durasi film ini terus bergerak.

Continue reading Review: Creek (2009)