Tag Archives: Diane Lane

Review: Zack Snyder’s Justice League (2021)

Para penikmat film dunia, khususnya mereka yang menggemari film-film bertemakan pahlawan super yang berada dalam semesta pengisahan DC Extended Universe, jelas telah familiar dengan sejumlah drama yang terjadi di balik layar proses produksi hingga perilisan Justice League (Zack Snyder, 2017). Dihinggapi berbagai permasalahan selama proses produksinya, mulai dari naskah cerita yang terus mengalami penulisan ulang hingga isu bahwa Warner Bros. Pictures tidak menyukai produk final yang dihasilkan, Snyder kemudian memilih untuk melepaskan tugasnya sebagai sutradara ketika Justice League sedang berada dalam tahap pascaproduksi setelah dirinya harus berhadapan dengan sebuah tragedi yang menimpa keluarganya. Warner Bros. Pictures lantas menunjuk Joss Whedon (The Avengers, 2012) untuk mengisi posisi serta melanjutkan proses pembuatan film yang ditinggalkan Snyder. Continue reading Review: Zack Snyder’s Justice League (2021)

Review: Serenity (2019)

Apakah era kebangkitan dan kejayaan Matthew McConaughey – juga dikenal dengan sebutan The McConaissance – yang dimulai ketika McConaughey meninggalkan film-film drama romansa berkualitas buruk dan mulai memilih untuk membintangi film-film dengan pengisahan yang lebih kuat dan eksentrik seperti The Lincoln Lawyer (Brad Furman, 2011), Bernie (Richard Linklater, 2012), Killer Joe (William Friedkin, 2012), dan mencapai puncaknya ketika ia memenangkan kategori Best Actor in a Leading Role pada ajang The 86th Annual Academy Awards untuk perannya di film Dallas Buyers Club (Jean-Marc Vallée, 2013) telah usai? Mungkin. Seusai membintangi Interstellar (Christopher Nolan, 2014), hampir tidak ada film yang dibintangi McConaughey mampu meraih tanggapan positif baik dari para kritikus maupun penikmat film dunia. Film terbarunya, Serenity, yang diarahkan oleh Steven Knight (Hummingbird, 2013) dan juga dibintangi oleh pemeran Interstellar lainnya, Anne Hathaway, sayangnya, justru semakin membuktikan indikasi tersebut. Continue reading Review: Serenity (2019)

Review: Man of Steel (2013)

Pertanyaan terbesar bagi kehadiran Man of Steel adalah jelas: Apakah keberadaan Christopher Nolan di belakang karakter pahlawan milik DC Comics ini mampu memanusiawikan karakter Superman seperti halnya yang pernah ia lakukan pada Batman melalui trilogi The Dark Knight (2005 – 2012)? Wellit worksat times. Bersama dengan penulis naskah David S. Goyer – yang juga merupakan penulis naskah dari trilogi The Dark Knight, Nolan mampu menyajikan sosok Kal-El/Clark Kent/Superman sebagai sosok yang membumi – meskipun Man of Steel dengan jelas menonjolkan sang pahlawan sebagai seorang yang asing di muka Bumi. Arahan sutradara Zack Snyder juga cukup berhasil membuat Man of Steel hadir sebagai sebuah presentasi film aksi yang mumpuni. Namun, dalam perjalanan untuk mengisahkan kembali masa lalu serta berbagai problema kepribadian yang dimiliki oleh Kal-El/Clark Kent/Superman tersebut, Man of Steel sayangnya hadir dengan karakter-karakter yang kurang tergali dengan baik, alur penceritaan yang terburu-buru serta – seperti kebanyakan film arahan Snyder lainnya, berusaha berbicara terlalu banyak namun gagal tereksekusi dengan baik.

Continue reading Review: Man of Steel (2013)

Review: Secretariat (2010)

Secretariat adalah sebuah film bertemakan olahraga, yang seperti halnya The Blind Side (2009) atau The Fighter (2010), berisikan jalan cerita mengenai perjuangan menuju sebuah kesuksesan yang begitu mudah ditebak oleh setiap penontonnya. Memang, diantara banyak genre film lainnya, film-film bertema olahraga adalah genre yang paling sedikit memberikan variasi di dalam jalan ceritanya. Namun, letak keunggulan film-film bertemakan olahraga bukanlah pada betapa kreatifnya naskah cerita yang dihadirkan. Bagaimana para produser film-film olahraga tersebut dalam mengantarkan jalan cerita yang telah begitu familiar menjadi sebuah kisah yang inspiratif dan menyentuh hati setiap penontonnya adalah letak kelebihan setiap film-film tersebut. Dan dalam hal ini, Secretariat dapat ditempatkan pada posisi sebagai salah satu yang terbaik diantaranya.

Continue reading Review: Secretariat (2010)