Review: Enola Holmes (2020)


Setelah berkarir selama lebih dari dua dekade di dunia pertelevisian – termasuk menjadi sutradara bagi sejumlah episode di beberapa serial televisi paling popular selama beberapa tahun terakhir seperti Fleabag (2016), Killing Eve (2018), dan Ramy (2019) – sutradara asal Inggris, Harry Bradbeer, melakukan debut pengarahan film layar lebarnya melalui Enola Holmes. Diadaptasi dari seri buku The Enola Holmes Mysteries garapan penulis asal Amerika Serikat, Nancy Springer, karakter Enola Holmes merupakan karakter sempalan dari rangkaian novel misteri Sherlock Holmes yang ditulis oleh Arthur Conan Doyle. Enola Holmes, sayangnya, bukanlah bagian dari seri film Sherlock Holmes (2009 – 2011) arahan Guy Ritchie serta dibintangi duo Robert Downey, Jr. dan Jude Law yang kelanjutan kisahnya telah cukup banyak dinanti tersebut. Meskipun begitu, garapan Bradbeer terhadap Enola Holmes mampu memberikan ruang pengisahan petualangan misteri a la kisah-kisah Sherlock Holmes yang tidak hanya menarik namun juga berhasil memberikan jangkauan kisah yang baru dan segar bagi cerita Sherlock Holmes yang melandasinya.

Dengan naskah cerita yang dikerjakan oleh Jack Thorne (Radioactive, 2019), alur kisah Enola Holmes dimulai pada tahun 1884 ketika Enola Holmes (Millie Bobby Brown) – yang merupakan anak termuda dari keluarga Holmes dan adik dari Mycroft Holmes (Sam Claflin) dan Sherlock Holmes (Henry Cavill) – merayakan ulang tahunnya yang ke-16. Alih-alih mendapatkan kejutan membahagiakan, Enola Holmes justru menemukan ibunya, Eudoria Holmes (Helena Bonham Carter), pergi dan menghilang begitu saja dari kediaman mereka. Meskipun merasa segan akibat hubungan yang telah merenggang dengan kedua kakaknya, hilangnya sang ibu membuat Enola Holmes terpaksa menghubungi Mycroft Holmes dan Sherlock Holmes. Kedua kakaknya lantas berbagi tugas: Mycroft Holmes akan menjaga Enola Holmes sementara Sherlock Holmes akan mengumpulkan petunjuk tentang keberadaan ibu mereka. Keputusan yang tidak begitu menyenangkan bagi Enola Holmes. Daripada memberikan perhatian layaknya seorang kakak, Mycroft Holmes lebih memilih untuk memasukkan Enola Holmes ke sebuah asrama khusus perempuan yang memiliki berbagai aturan keseharian yang sangat ketat.

Sebagai sebuah film yang membawakan tema petualangan misteri dengan atmosfer young adult yang kental, Enola Holmes memang tidak menghadirkan banyak hal baru dalam tata pengisahannya – baik ketika tampil sebagai sebuah petualangan misteri maupun ketika menghadirkan balutan cerita tentang sesosok karakter yang sedang beranjak dewasa. Filmnya dimulai dengan cukup menarik. Gambaran akan keluarga Holmes – dimana popularitas karakter Sherlock Holmes sebagai seorang detektif handal digambarkan telah sangat dikenal di seantero Inggris Raya – yang kini hanya menyisakan karakter Eudoria Holmes yang membesarkan Enola Holmes dengan semangat feminisme yang tinggi memberikan banyak momen yang cukup menyenangkan antara keduanya. Didikan dari karakter Eudoria Holmes terhadap Enola Holmes agar dirinya menjadi sosok perempuan yang cerdas, tangguh, dan mandiri memberikan latar belakang yang kuat pada kemampuan yang akan dipamerkan Enola Holmes di babak penceritaan selanjutnya.

Perhatian alur kisah Enola Holmes terdistraksi ketika film ini mulai memberikan fokus pada tiga konflik utama: usaha dari karakter Enola Holmes untuk mencari ibunya yang hilang, hubungan dari karakter Enola Holmes dengan kedua kakaknya, serta hubungan bernuansa romansa yang terbentuk antara karakter Enola Holmes dengan karakter Tewkesbury (Louis Partridge). Ketika konflik tersebut disajikan saling bersinggungan satu dengan yang lain dan, harus diakui, tidak selalu mampu dieksekusi dengan benar-benar tajam. Minimalisnya penggalian kisah yang dilakukan terhadap sosok Mycroft Holmes dan Sherlock Holmes seringkali membuat polemik antara keduanya dengan karakter Enola Holmes menjadi kurang begitu meyakinkan. Begitu juga dengan kisah pencarian terhadap karakter Eudoria Holmes yang sering terasa terpinggirkan begitu kisah hubungan antara karakter Enola Holmes dengan Tewkesbury mulai berkembang. Enola Holmes baru benar-benar terasa tampil utuh ketika alur kisah sang karakter utama dengan Tewkesbury disajikan. Hubungan keduanya disajikan secara manis dengan alur misteri yang meliputi karakter laki-laki remaja tersebut juga hadir cukup apik.

Terlepas dari kesan mediokernya penataan kisah, konflik, dan karakter yang tampil, Enola Holmes tidak pernah terasa benar-benar membosankan berkat penampilan barisan para pemerannya. Di usianya yang meginjak 16 tahun, Brown memang masih belum memiliki kharisma bintang utama sekuat Keira Knightley ketika Knightley membintangi Bend it Like Beckham (Gurinder Chadha, 2002) di usia yang serupa. Namun, Keahlian Brown untuk menonjolkan karakternya dalam banyak adegan drama maupun aksi – termasuk dalam berbagai adegan yang melibatkan “breaking the fourth wall” – menunjukkan Brown sebagai sosok aktris yang juga memiliki daya tarik yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Brown juga mampu menghadirkan chemistry yang meyakinkan ketika dirinya bersama Partridge atau mengimbangi penampilan aktor dan aktris seniornya seperti Bonham Carter, Cavill, Claflin, atau Fiona Shaw yang juga memberikan penampilan prima mereka untuk Enola Holmes meskipun dalam kapasitas yang terbatas.

Pilihan Bradbeer sendiri untuk menghadirkan penceritaan Enola Holmes dengan nada pengisahan yang cukup cepat memang memberikan pengaruh yang cukup positif bagi penampilan film secara keseluruhan. Sama sekali tidak ada kesan rumit dalam pengisahan Enola Holmes mengingat film ini sepertinya memang ditujukan bagi pangsa pasar remaja – dan khususnya bagi para perempuan muda. Penataan sinematografi yang cenderung menonjolkan warna-warna cerah serta tata gambar yang bergerak dinamis juga semakin menegaskan bahwa film ini akan menjadi langkah awal yang solid bagi kehadiran seri-seri lain di masa yang akan datang – yang, semoga, juga mampu dihadirkan dengan kualitas pengisahan yang sama menariknya.

 

Enola Holmes (2020)

Directed by Harry Bradbeer Produced by Mary Parent, Alex Garcia, Ali Mendes, Millie Bobby Brown, Paige Brown Written by Jack Thorne (screenplay), Nancy Springer (novel, The Enola Holmes Mysteries: The Case of the Missing Marquess) Starring Millie Bobby Brown, Henry Cavill, Sam Claflin, Helena Bonham Carter, Louis Partridge, Burn Gorman, Adeel Akhtar, Susie Wokoma, Hattie Morahan, David Bamber, Fiona Shaw, Frances de la Tour, Claire Rushbrook Music by Daniel Pemberton Cinematography Giles Nuttgens Edited by Adam Bosman Production companies Legendary Pictures/PCMA Productions Running time 123 minutes Country United States Language English

2 thoughts on “Review: Enola Holmes (2020)”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s