Tag Archives: Tracy Letts

Review: The Woman in the Window (2021)

Well… Anda tidak salah jika merasa bahwa telah begitu familiar dengan judul The Woman in the Window. Film ini sebenarnya telah menyelesaikan proses produksinya pada akhir tahun 2018 dengan jadwal rilis pada akhir tahun 2019. Namun, sejumlah perubahan terus menunda perilisan film yang diarahkan oleh Joe Wright (Darkest Hour, 2017) ini. Walt Disney Studios Motion Pictures, yang merupakan pemilik baru dari rumah produksi 20th Century Fox yang memproduksi film ini, dikabarkan tidak puas dengan hasil akhir film ini pada saat tersebut dan meminta untuk dilakukan sejumlah pengambilan gambar ulang. Trent Reznor dan Atticus Ross yang awalnya bertugas sebagai penata musik film juga memilih untuk tidak melanjutkan kinerja mereka yang lantas digantikan oleh komposer Danny Elfman. Dan, tentu saja, pandemi COVID-19 juga memberikan andil dalam menggagalkan rencana rilis The Woman in the Window yang baru di awal tahun 2020. Setelah penundaan demi penundaan, yang masih ditambah dengan kondisi pandemi yang masih belum membaik, membuat Walt Disney Studios Motion Pictures kemudian memilih untuk menjual hak rilis film ini kepada Netflix yang lantas merilisnya pada awal tahun 2021 – dua tahun dari jadwal awal perilisan film ini di layar bioskop. Continue reading Review: The Woman in the Window (2021)

Review: Little Women (2019)

Jelas merupakan salah satu novel terpopular sepanjang masa di Amerika Serikat – bahkan dunia, Little Women (1868) yang ditulis oleh Louisa May Alcott telah diadaptasi ke berbagai media, mulai dari film, film televisi, serial televisi, drama panggung, hingga drama radio. Hollywood sendiri, semenjak tahun 1917, tercatat telah menghasilkan tujuh film yang alur kisahnya diadaptasi dari Little Women dengan nama-nama aktris besar seperti Katharine Hepburn, Elizabeth Taylor, Janet Leigh, Winona Ryder, Kirsten Dunst, Claire Danes, dan Susan Sarandon pernah turut terlibat didalamnya. Adaptasi terbaru dari Little Women hadir dalam arahan Greta Gerwig (Lady Bird, 2017) berdasarkan naskah cerita yang juga ditulisnya sendiri. Berbeda dengan kebanyakan film adaptasi Little Women sebelumnya yang memberikan fokus pengisahan yang besar bagi sosok Jo March, Gerwig membuka ruang pengisahan yang lebih luas bagi karakter kakak beradik March lainnya meskipun tetap menjadikan karakter Jo March menjadi sosok sentral bagi pengisahan film. Pilihan berani nan cerdas yang ternyata berhasil menjadikan pengisahan Little Women tampil lebih hidup. Continue reading Review: Little Women (2019)

Review: Ford v Ferrari (2019)

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Jez Butterworth (Spectre, 2015), John-Henry Butterworth (Edge of Tomorrow, 2014), dan Jason Keller (Escape Plan, 2013) berdasarkan kisah nyata mengenai persaingan antara dua pabrikan mobil terbesar di dunia, Ford Motor Company dan Ferrari, di tahun 1960an, Ford v Ferrari memulai tuturan ceritanya ketika Ford Motor Company gagal untuk membeli Ferrari ketika perusahaan mobil asal Italia tersebut sebenarnya sedang membutuhkan aliran dana segar. Tidak ingin kehilangan muka, Ford Motor Company lantas membuka divisi balapan mobil dengan harapan untuk dapat bersaing atau bahkan mengalahkan Ferrari di ajang balapan mobil tertua di dunia, 24 Hours of Le Mans. Demi mewujudkan ambisi tersebut, Ford Motor Company bekerjasama dengan Carroll Shelby (Matt Damon), mantan pembalap mobil yang pernah memenangkan ajang 24 Hours Le Mans yang kini memiliki sebuah perusahaan perakit mobil bernama Shelby American, serta seorang teknisi bernama Ken Miles (Christian Bale) yang telah lama menjadi teknisi pendamping bagi Carroll Shelby selama masa karirnya sebagai seorang pembalap. Membangun sebuah divisi baru jelas bukanlah sebuah hal yang mudah. Carroll Shelby dan Ken Miles bahkan harus berhadapan dengan para petinggi Ford Motor Company yang mulai ikut campur tangan terhadap banyak keputusan kritikal yang harus mereka ambil. Continue reading Review: Ford v Ferrari (2019)

Review: Lady Bird (2017)

Sekilas, Lady Bird mungkin terlihat seperti film-film drama remaja sepantarannya: menampilkan sosok remaja yang sedang berusaha mencari jati dirinya dan, dalam perjalanan tersebut, menghasilkan konflik dengan orang-orang terdekatnya. Familiar. Meskipun begitu, dengan kehandalannya dalam mengeksplorasi setiap karakter maupun friksi pengisahan yang dihadirkannya, film yang menjadi debut pengarahan bagi aktris Greta Gerwig ini mampu menjadikan elemen kefamiliaran kisah tersebut menjadi senjata kuat guna mengikat perhatian setiap penontonnya. Juga didukung dengan penampilan prima para pemerannya – mulai dari Saoirse Ronan, Timothée Chalamet, hingga Laurie Metcalf, Lady Bird berhasil menjadi sebuah presentasi pengisahan coming-of-age yang hangat dan seringkali mampu menyentuh dan jelas tidak akan mudah dilupakan begitu saja. Continue reading Review: Lady Bird (2017)

Review: The Post (2017)

This review was originally published on December 27, 2017 and being republished as the movie hits Indonesian theaters today.

Di tahun 1971, Amerika Serikat (dan dunia) dihebohkan dengan perilisan dokumen-dokumen rahasia milik negara di halaman depan harian The New York Times yang memuat detil keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam mulai dari tahun 1945 hingga tahun 1967. Yang membuat banyak warga negara Amerika Serikat lebih murka lagi, dalam dokumen yang kemudian dikenal dengan sebutan Pentagon Papers tersebut, terdapat sebuah analisa yang mengungkapkan fakta dan data bahwa pasukan militer Amerika Serikat sebenarnya tidak memiliki kesempatan untuk memenangkan Perang Vietnam – sebuah kenyataan yang diketahui dan kemudian disembunyikan oleh empat Presiden Amerika Serikat di kala itu: Harry S. Truman, Dwight D. Eisenhower, John F. Kennedy, dan Lyndon B. Johnson. Alasan mengapa pemerintahan Amerika Serikat tetap bertahan di Perang Vietnam? Sederhana: menghindari diri dari rasa malu atas sebuah kekalahan di medan perang. Continue reading Review: The Post (2017)