Menit-menit awal penuturan Nobody akan menggambarkan sosok karakter utama yang diperankan oleh Bob Odenkirk, seorang pria paruh baya bernama Hutch Mansell yang kehidupannya diisi dengan rutinitas yang sama setiap harinya. Membosankan. Hal tersebut berubah ketika pada satu malam dua orang asing (Humberly González dan Edsson Morales) masuk ke dalam rumahnya untuk mencuri barang-barang miliknya. Aksi kedua pencuri berhasil dipergoki oleh Hutch Mansell, namun, di saat yang bersamaan, kejadian tersebut membangkitkan sebuah sisi lain dari kepribadian Hutch Mansell yang selama ini telah disembunyikannya. Sisi lain yang kemudian membuatnya berani untuk melawan sekawanan pemuda yang sedang mengganggu seorang perempuan muda dalam bus yang sama-sama mereka tumpangi. Sial, sekawanan pemuda tersebut ternyata memiliki hubungan dengan seorang mafia Rusia bengis, Yulian Kuznetsov (Alexey Serebryakov), yang dengan segera menjadikan Hutch Mansell sebagai sosok yang paling dicari keberadaannya. Continue reading Review: Nobody (2021)
Tag Archives: Bob Odenkirk
Review: Little Women (2019)
Jelas merupakan salah satu novel terpopular sepanjang masa di Amerika Serikat – bahkan dunia, Little Women (1868) yang ditulis oleh Louisa May Alcott telah diadaptasi ke berbagai media, mulai dari film, film televisi, serial televisi, drama panggung, hingga drama radio. Hollywood sendiri, semenjak tahun 1917, tercatat telah menghasilkan tujuh film yang alur kisahnya diadaptasi dari Little Women dengan nama-nama aktris besar seperti Katharine Hepburn, Elizabeth Taylor, Janet Leigh, Winona Ryder, Kirsten Dunst, Claire Danes, dan Susan Sarandon pernah turut terlibat didalamnya. Adaptasi terbaru dari Little Women hadir dalam arahan Greta Gerwig (Lady Bird, 2017) berdasarkan naskah cerita yang juga ditulisnya sendiri. Berbeda dengan kebanyakan film adaptasi Little Women sebelumnya yang memberikan fokus pengisahan yang besar bagi sosok Jo March, Gerwig membuka ruang pengisahan yang lebih luas bagi karakter kakak beradik March lainnya meskipun tetap menjadikan karakter Jo March menjadi sosok sentral bagi pengisahan film. Pilihan berani nan cerdas yang ternyata berhasil menjadikan pengisahan Little Women tampil lebih hidup. Continue reading Review: Little Women (2019)
Review: Long Shot (2019)
Setelah 50/50 (2011) – yang jelas merupakan film terbaik yang pernah ia arahkan hingga saat ini – dan The Night Before (2015), sutradara Jonathan Levine kembali berkolaborasi dengan aktor sekaligus/dan produser, Seth Rogen dan Evan Goldberg, untuk film terbaru arahannya, Long Shot. Merupakan sebuah drama komedi romansa, Long Shot berkisah tentang pertemuan kembali antara seorang jurnalis, Fred Flarsky (Rogen), dengan mantan pengasuhnya, Charlotte Field (Charlize Theron), yang kini telah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan telah berencana untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat pada pemilihan umum selanjutnya. Berbekal kecerdasannya dalam menulis sekaligus pengalaman personal antara keduanya di masa lampau, Charlotte Field lantas meminta Fred Flarsky untuk ambil bagian menjadi salah satu anggota tim sukses kemenangan kampanye kepresidenannya. Keputusan tersebut ternyata berbuah manis. Secara perlahan, pidato-pidato yang dituliskan Fred Flarsky mampu menambah kepopuleran sekaligus elektabilitas dari Charlotte Field. Tidak berhenti disana, hubungan personal antara Fred Flarsky dan Charlotte Field juga tumbuh semakin dekat – hal yang kemudian dinilai tim sukses Charlotte Field sebagai sesuatu yang akan merusak reputasinya. Continue reading Review: Long Shot (2019)
Review: Incredibles 2 (2018)
Walau telah memproduksi film-film bertema pahlawan super semenjak lama namun ketika Pixar Animation Sudios merilis The Incredibles (Brad Bird, 2004), Hollywood jelas masih belum berada pada fase akan kegemarannya merilis film-film bertema pahlawan super tersebut di sepanjang tahun: Marvel Studios baru memulai perjalanan Marvel Cinematic Universe mereka dengan Iron Man arahan Jon Favreau pada tahun 2008 dan DC Entertainment mengawali perjalanan The Dark Knight Trilogy arahan Christopher Nolan dengan merilis Batman Begins di tahun 2005 – seri film DC Extended Universe mereka bahkan baru benar-benar resmi dimulai pada tahun 2013 dengan perilisan Man of Steel arahan Zack Snyder. Dengan tema yang berkisah mengenai petualangan sebuah keluarga yang masing-masing anggotanya memiliki kemampuan super, The Incredibles mampu mencuri hati banyak penikmat sekaligus kritikus film, menghasilkan pendapatan sebesar US$633 juta dari masa perilisannya di seluruh dunia, serta memenangkan kategori Best Animated Feature dan Best Sound Editing di ajang The 77th Annual Academy Awards. Continue reading Review: Incredibles 2 (2018)
Review: The Post (2017)
This review was originally published on December 27, 2017 and being republished as the movie hits Indonesian theaters today.
Di tahun 1971, Amerika Serikat (dan dunia) dihebohkan dengan perilisan dokumen-dokumen rahasia milik negara di halaman depan harian The New York Times yang memuat detil keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam mulai dari tahun 1945 hingga tahun 1967. Yang membuat banyak warga negara Amerika Serikat lebih murka lagi, dalam dokumen yang kemudian dikenal dengan sebutan Pentagon Papers tersebut, terdapat sebuah analisa yang mengungkapkan fakta dan data bahwa pasukan militer Amerika Serikat sebenarnya tidak memiliki kesempatan untuk memenangkan Perang Vietnam – sebuah kenyataan yang diketahui dan kemudian disembunyikan oleh empat Presiden Amerika Serikat di kala itu: Harry S. Truman, Dwight D. Eisenhower, John F. Kennedy, dan Lyndon B. Johnson. Alasan mengapa pemerintahan Amerika Serikat tetap bertahan di Perang Vietnam? Sederhana: menghindari diri dari rasa malu atas sebuah kekalahan di medan perang. Continue reading Review: The Post (2017)
The 34th Annual Razzie Awards Nominations List
They’re back! Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, sehari menjelang Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengumumkan deretan film-film terbaik peraih nominasi Academy Awards, Golden Raspberry Award Foundation turut hadir untuk memeriahkan awards season dengan mengumumkan nominasi Razzie Awards yang akan diberikan pada film-film berkualitas buruk yang dirilis di sepanjang satu tahun terakhir. Untuk pelaksanaannya yang ke-34 kali ini, film Grown Ups 2 (2013) yang dibintangi oleh Adam Sandler berhasil menjadi film dengan raihan nominasi terbanyak. Film tersebut berhasil menyabet sebanyak delapan nominasi termasuk nominasi untuk Worst Picture, Worst Director, Worst Screenplay serta tiga nominasi akting untuk Sandler (Worst Actor), Taylor Lautner (Worst Supporting Actor) dan Salma Hayek (Worst Supporting Actress). Yikes!
Continue reading The 34th Annual Razzie Awards Nominations List
Review: Take Me Home Tonight (2011)
Tentu, sebagai seorang aktor yang dibesarkan oleh serial That ‘70s Show (1998 – 2006), membintangi sebuah film yang kental dengan nuansa ’80-an jelas bukanlah sebuah masalah besar bagi Topher Grace. Apalagi, karakter Matt Franklin yang ia mainkan di film ini sebenarnya tidak begitu jauh berbeda dengan karakter Eric Forman yang ia mainkan di serial televisi yang juga membantu membesarkan nama Ashton Kutcher tersebut. Topher Grace sebagai Matt Franklin adalah sebuah pilihan yang sangat tepat. Grace memiliki penampilan keseluruhan yang pas untuk berperan sebagai seorang pemuda yang masih belum dapat menentukan jati dirinya. Sementara itu, terlepas dari penggunaan yang sangat efektif dari berbagai hal yang berbau ’80-an di filmnya sendiri, Take Me Home Tonight sayangnya tidak mampu memberikan sesuatu yang baru kepada penontonnya.