Tag Archives: Salma Hayek

Review: House of Gucci (2021)

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Becky Johnston (Arthur Newman, 2012) dan Roberto Bentivegna berdasarkan buku The House of Gucci: A Sensational Story of Murder, Madness, Glamour, and Greed karangan Sara Gay Forden, House of Gucci yang diarahkan oleh Ridley Scott (All the Money in the World, 2017) bercerita tentang intrik dan konflik yang terjadi dalam keluarga pemilik rumah mode ikonik asal Italia, Gucci. Memiliki latar belakang waktu pengisahan di tahun 1970an, perseteruan antar karakter dalam film ini dimulai ketika salah seorang pemimpin rumah mode Gucci, Rodolfo Gucci (Jeremy Irons), tidak menyetujui pernikahan anaknya, Maurizio Gucci (Adam Driver), dengan Patrizia Reggiani (Lady Gaga) yang dinilainya hanya mendekati Maurizio Gucci demi mendapatkan hartanya. Rodolfo Gucci lantas menghapus nama sang anak sebagai salah satu ahli warisnya. Kakak Rodolfo Gucci yang juga memiliki saham kepemilikan di rumah mode Gucci, Aldo Gucci (Al Pacino), tidak setuju dengan sikap sang adik dan meminta Maurizio Gucci untuk bekerja dengannya. Melihat kesempatan besar yang didapatkan oleh suaminya, Patrizia Reggiani mulai memberikan pengaruhnya pada setiap keputusan yang diambil oleh Maurizio Gucci. Continue reading Review: House of Gucci (2021)

Review: Eternals (2021)

Setelah Black Widow (Cate Shortland, 2021) dan Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (Destin Daniel Cretton, 2021), laju fase keempat dari Marvel Cinematic Universe berlanjut dengan Eternals. Seperti halnya Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings, film arahan Chloé Zhao (Nomadland, 2020) yang naskah ceritanya diadaptasi dari seri komik garapan Jack Kirby berjudul sama ini adalah sebuah origin story yang akan memperkenalkan sejumlah karakter baru dalam linimasa pengisahan Marvel Cinematic Universe. Berbeda dengan Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings maupun barisan origin story lain yang telah dirilis oleh seri film ini sebelumnya, Eternals disajikan dengan penuturan yang cukup berbeda. Tema cerita akan krisis eksistensial serta keberadaan Zhao, yang lebih dikenal sebagai seorang sutradara film-film dengan warna pengisahan cerita yang berkesan intim, memberikan sentuhan berbeda yang sebenarnya cukup menyegarkan. Apakah sentuhan yang berbeda cukup untuk menghasilkan kualitas penceritaan yang kuat? Wellthat’s another story. Continue reading Review: Eternals (2021)

Review: Hitman’s Wife’s Bodyguard (2021)

Merupakan sekuel dari The Hitman’s Bodyguard (2017) – film aksi komedi yang gagal mendapatkan reaksi positif dari para kritikus film dunia namun sukses mengumpulkan pendapatan sebesar lebih dari US$176 juta di sepanjang masa perilisannya, Hitman’s Wife’s Bodyguard kembali mempertemukan sutradara Patrick Hughes dengan tiga bintang filmnya, Ryan Reynolds, Samuel L. Jackson, dan Salma Hayek. Seperti yang digambarkan oleh judul film ini, jika film sebelumnya bercerita tentang seorang pengawal, Michael Bryce (Reynolds), yang mendapatkan tugas untuk mengawal seorang pembunuh bayaran, Darius Kincaid (Jackson), maka film ini berkisah tentang Michael Bryce yang harus menjaga istri dari sang pembunuh bayaran, Sonia Kincaid (Hayek), ketika ia sedang mencari tahu misteri keberadaan sang suami yang telah diculik oleh sekelompok penjahat. Di saat yang bersamaan, seorang teroris bernama Aristotle Papadopoulos (Antonio Banderas) sedang menyusun rencana untuk menghancurkan negara-negara di Eropa. Dan, tentu saja, garisan cerita akan membawa keempat karakter tersebut untuk bertemu (dan berseteru) antara satu dengan yang lain. Continue reading Review: Hitman’s Wife’s Bodyguard (2021)

Review: The Hitman’s Bodyguard (2017)

The Hitman’s Bodyguard bukanlah film pertama yang dibintangi bersama oleh Ryan Reynolds dan Samuel L. Jackson. Keduanya – vokal keduanya, untuk tepatnya – sempat hadir dalam film animasi buatan DreamWorks Animation, Turbo (David Soren, 2013), dimana Reynolds dan Jackson sama-sama mengisisuarakan dua sosok karakter siput yang awalnya saling bersaing namun kemudian saling bersahabat dan mendukung satu sama lain. Menariknya, The Hitman’s Bodyguard, film yang untuk pertama kalinya akan menghadirkan tampilan fisik keduanya secara keseluruhan, juga memiliki alur pengisahan yang hampir serupa. Harus diakui, Reynolds dan Jackson sama-sama memiliki kemampuan yang mencukupi untuk menghidupkan kedua karakter yang mereka perankan. Sayangnya, dengan naskah pengisahan yang begitu terbatas, The Hitman’s Bodyguard lebih sering tampil datar daripada berhasil menghibur penontonnya. Continue reading Review: The Hitman’s Bodyguard (2017)

The 34th Annual Razzie Awards Nominations List

27th Annual Razzie Awards - Worst Picture - "Basically, It Stinks, Too"They’re back! Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, sehari menjelang Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengumumkan deretan film-film terbaik peraih nominasi Academy Awards, Golden Raspberry Award Foundation turut hadir untuk memeriahkan awards season dengan mengumumkan nominasi Razzie Awards yang akan diberikan pada film-film berkualitas buruk yang dirilis di sepanjang satu tahun terakhir. Untuk pelaksanaannya yang ke-34 kali ini, film Grown Ups 2 (2013) yang dibintangi oleh Adam Sandler berhasil menjadi film dengan raihan nominasi terbanyak. Film tersebut berhasil menyabet sebanyak delapan nominasi termasuk nominasi untuk Worst Picture, Worst Director, Worst Screenplay serta tiga nominasi akting untuk Sandler (Worst Actor), Taylor Lautner (Worst Supporting Actor) dan Salma Hayek (Worst Supporting Actress). Yikes!

Continue reading The 34th Annual Razzie Awards Nominations List

Review: Puss in Boots (2011)

Ketika karakter Puss in Boots ditampilkan dalam Shrek 2 (2004) dan berhasil mencuri perhatian (dan hati) penonton dunia lewat tatapan matanya yang tidak dapat ditolak itu, DreamWorks Animation tentu tahu bahwa adalah sebuah keputusan yang sangat bodoh jika mereka tidak memanfaatkan momen tersebut untuk membuatkan sebuah film petualangan khusus bagi karakter Puss in Boots yang, tentu saja, akan memberikan mereka lebih banyak keuntungan komersial. Setelah kemudian muncul kembali dalam Shrek the Third (2007) dan Shrek Forever After (2010), karakter Puss in Boots akhirnya mendapatkan perlakukan istimewanya dengan dirilisnya Puss in Boots yang diarahkan oleh Chris Miller yang sebelumnya pernah mengarahkan Shrek the Third.

Continue reading Review: Puss in Boots (2011)

Review: Grown Ups (2010)

Sama halnya seperti Jim Carrey, Adam Sandler mungkin adalah salah satu dari sekian banyak aktor komedi yang terus berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kualitas penampilan drama di dalam mereka. Memang tidak sepenuhnya selalu berhasil, namun ketika mereka mampu melakukannya, Hollywood sepertinya tidak begitu menunjukkan ketertarikannya. Lihat saja bagaimana penampilan Sandler di Punch-Drunk Love (2002), Reign Over Me (2007) atau Funny People (2009) yang memang mendapatkan pujian dari para kritikus film dunia, namun gagal dalam mendapatkan perhatian penonton.

Continue reading Review: Grown Ups (2010)