Review: Black Widow (2021)


Lebih dari satu dekade semenjak diperkenalkan pertama kali melalui Iron Man 2 (Jon Favreau, 2010), tampil di sembilan film yang menjadi bagian Marvel Cinematic Universe, serta menyaksikan rekan-rekannya sesama karakter pahlawan super perempuan yang diadaptasi dari seri komik seperti Captain Marvel dan Wonder Woman mendapatkan film tunggal mereka terlebih dahulu, Marvel Studios akhirnya memberikan kesempatan – atau penghormatan, mengingat apa yang terjadi dalam linimasa Avengers: Endgame (Anthony Russo, Joe Russo, 2019) – pada karakter Natasha Romanoff/Black Widow untuk membintangi film yang akan bercerita tentang karakter tersebut secara seutuhnya. Meskipun menjadi film pertama dalam fase keempat pengisahan Marvel Cinematic Universe, linimasa pengisahan utama Black Widow sendiri bertautan dengan sejumlah konflik yang sebelumnya digambarkan pada Captain America: Civil War (Anthony Russo, Joe Russo, 2016).

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Eric Pearson (Godzilla vs. Kong, 2021), Black Widow memulai pengisahannya ketika Natasha Romanoff (Scarlett Johansson) sedang berada dalam persembunyian dari kejaran Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Thaddeus Ross (William Hurt), yang berniat untuk menangkap seluruh anggota The Avengers dengan tuduhan telah melanggar perjanjian Sokovia Accords. Dalam persembunyiannya, Natasha Romanoff dihubungi oleh adik angkatnya, Yelena Belova (Florence Pugh), yang mengungkapkan bahwa pimpinan program pelatihan untuk menciptakan pasukan wanita pembunuh buatan Rusia bernama Red Room, Dreykov (Ray Winstone), yang dikira Natasha Romanoff telah disingkirkannya ternyata masih hidup. Mengingat kedua orangtua angkat mereka, Alexei Shostakov/Red Guardian (David Harbour) dan Melina Vostokoff (Rachel Weisz), memiliki hubungan dengan Dreykov dan Red Room – bahkan sempat memasukkan kedua anaknya dalam program tersebut, Natasha Romonoff dan Yelena Belova dengan segera mencari keberadaan kedua orangtua angkat mereka tersebut.

Sejujurnya, adalah sangat menyenangkan untuk melihat Johansson dan karakternya, Natasha Romanoff/Black Widow, akhirnya dapat beraksi sendiri tanpa harus berada dibawah bayang karakter-karakter seperti Captain America, Iron Man, ataupun Hulk. Beruntung, naskah garapan Pearson mampu mengeksplorasi dengan jeli berbagai karakteristik dari sosok Natasha Romanoff/Black Widow yang selama ini membuat kehadirannya begitu mudah untuk disukai dan memadukannya dengan tatanan pengisahan bernuansa drama keluarga, komedi, serta aksi yang memikat. Tentu, formula yang digunakan Pearson adalah formula khas film-film dalam seri Marvel Cinematic Universe tentang berusaha untuk menumbangkan sesosok karakter antagonis yang telah begitu familiar. Tetap saja, dengan pengelolaan yang seksama, formula familiar tersebut tetap mampu digarap secara maksimal.

Sebagai sebuah film yang berusaha untuk memberikan ruang lingkup cerita yang utuh pada sosok Natasha Romanoff/Black Widow, Black Widow memang tidak menggali terlalu jauh tentang sejarah maupun perjalanan karakter tersebut dari masa lampau. Tentu, ada sekelumit kisah di adegan pembuka yang membentuk jalinan hubungan antara karakter Natasha Romanoff/Black Widow dengan Yelena Belova, Alexei Shostakov/Red Guardian, dan Melina Vostokoff sebagai sebuah unit keluarga. Elemen drama keluarga tersebut kemudian dikembangkan untuk menghadirkan banyak momen komedi yang hadir dari interaksi dialog yang tercipta antara karakter-karakter tersebut, adegan-adegan aksi yang melibatkan keempat karakter dalam sejumlah pertarungan yang sengit, serta, tentu saja, adegan dengan sentuhan emosional yang hangat dari hubungan yang tercipta antara mereka. Tidak lebih dan tidak pernah terasa personal.

Arahan Cate Shortland (Berlin Syndrome, 2017) juga jelas memberikan tenaga bagi Black Widow untuk dapat bertutur secara maksimal. Shortland menghadirkan filmnya dengan ritme yang cepat, namun tidak pernah terasa terburu-buru dalam mengeksekusi setiap konflik maupun pengadeganan filmnya. Tatanan efek visual, pengaturan suara, hingga penataan koreografi aksi juga tampil memuaskan. Tidak seperti karakter-karakter pahlawan super anggota The Avengers lainnya yang memiliki kekuatan khusus, karakter Black Widow adalah karakter yang hanya dapat mengandalkan kecerdasan taktik serta kemampuan bertarungnya. Shortland cukup cerdas untuk memahami hal ini dan memastikan bahwa Black Widow adalah sebuah presentasi kisah yang merayakan keberadaan sang karakter utama beserta kekuatannya tersebut.

Black Widow juga mampu hadir mengesankan berkat performa para pengisi departemen aktingnya. Penampilan Johansson jelas tidak perlu diragukan. Seperti Robert Downey Jr. bagi Tony Stark/Iron Man atau Chris Evans bagi Steve Rogers/Captain America, sukar untuk membayangkan karakter Natasha Romanoff/Black Widow dihidupkan oleh sosok pemeran lain. Karakter tersebut telah begitu melekat pada sosok Johansson yang mampu menghidupkan karakter yang ia perankan dengan lugas. Kekuatan penampilan Johansson juga yang rasanya akan membuat kehadiran Natasha Romanoff/Black Widow akan dirindukan banyak penikmat seri film Marvel Cinematic Universe di masa yang akan datang.

Keberadaan Pugh dalam linimasa pengisahan Black Widow – dan, tentunya, barisan cerita yang dipersiapkan untuk hadir dalam presentasi Marvel Cinematic Universe di masa yang akan datang – juga menghasilkan banyak momen emas. Pugh mampu mendampingi penampilan ikonik Johansson dengan mudah. Tidak sukar rasanya melihat sosok Pugh dan karakter Yelena Belova untuk mendapatkan porsi pengisahan yang lebih besar di masa yang akan datang. Departemen akting film ini juga semakin solid dengan penampilan Harbour, Weisz, Winston, O-T Fagbenle, dan Olga Kurylenko – meskipun karakter-karakter yang diperankan oleh Winston, Fagbenle, dan Kurylenko terasa menyimpan potensi pengisahan lebih besar yang harusnya dapat diolah dengan lebih baik lagi. Presentasi yang sangat menyenangkan (dan seharusnya telah diberikan pada karakter Natasha Romanoff/Black Widow bertahun-tahun yang lalu).

popcornpopcornpopcornpopcornpopcorn2

black-widow-scarlett-johansson-florence-pugh-movie-posterBlack Widow (2021)

Directed by Cate Shortland Produced by Kevin Feige Written by Eric Pearson (screenplay), Jac Schaeffer, Ned Benson (story), Marvel Comics (characters) Starring Scarlett Johansson, Florence Pugh, David Harbour, O-T Fagbenle, Olga Kurylenko, William Hurt, Ray Winstone, Rachel Weiszast, Ever Anderson, Violet McGraw, Liani Samuel, Michelle Lee, Nanna Blondell, Jade Xu, Olivier Richters, Julia Louis-Dreyfus, Jeremy Renner Cinematography Gabriel Beristain Edited by Leigh Folsom Boyd, Matthew Schmidt Music by Lorne Balfe Production company Marvel Studios Running time 134 minutes Country United States Language English, Russian

One thought on “Review: Black Widow (2021)”

Leave a Reply