Tag Archives: Halle Berry

Review: Moonfall (2022)

Setelah Midway (2019), Patrick Wilson kembali tampil dalam film terbaru arahan Roland Emmerich, Moonfall. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Emmerich bersama dengan Harald Kloser – yang merupakan produser dan penata musik regular di film-film arahan Emmerich namun juga turut menuliskan naskah cerita untuk 10,000 BC (2008) dan 2012 (2009) – dan Spenser Cohen (Extinction, 2018), Moonfall berkisah mengenai dua astronot, Jocinda Fowler (Halle Berry) dan Brian Harper (Wilson), yang berusaha menemukan cara untuk menyelamatkan Bumi ketika Bulan terdeteksi keluar dari orbitnya dan diprediksi akan segera menabrak Bumi. Bukan sebuah persoalan mudah karena keduanya juga harus melawan pemerintah Amerika Serikat yang lebih memilih untuk meledakkan Bulan tanpa memperhitungkan efeknya secara ilmiah bagi Bumi di masa yang akan datang. Dengan bantuan seorang pengamat teori konspirasi, K.C. Houseman (John Bradley), Jocinda Fowler dan Brian Harper mulai menyusun rencana mereka. Continue reading Review: Moonfall (2022)

Review: John Wick: Chapter 3 – Parabellum (2019)

Jika John Wick (2014) memperkenalkan penikmat film dunia pada sosok mantan pembunuh bayaran bernama John Wick (Keanu Reeves) yang sedang berduka atas kematian sang istri dan lantas harus kembali melakukan aksi brutalnya setelah sekelompok penjahat secara tidak sengaja membunuh anjing (sekaligus mencuri mobil) kesayangannya dan John Wick: Chapter 2 (2017) berakhir dengan adegan dimana nyawa John Wick menjadi incaran bagi para pembunuh bayaran di seluruh dunia setelah kesalahan fatal yang ia lakukan, maka John Wick: Chapter 3 – Parabellum yang masih diarahkan oleh sutradara dua film John Wick sebelumnya, Chad Stahelski, melanjutkan kisah pelarian John Wick dari para pembunuh bayaran dan anggota kelompok kriminal yang mengincarnya. Pelarian tersebut kemudian membawa John Wick bertemu kembali dengan mantan rekan pembunuh bayarannya, Sofia (Halle Berry), guna meminta informasi mengenai keberadaan pemimpin kelompok kriminal yang telah menjebaknya dalam situasi mematikan tersebut. Di saat yang bersamaan, seorang pembunuh bayaran profesional yang dikenal dengan sebutan Zero (Mark Dacascos) beserta dengan dua muridnya, Shinobi #1 (Yayan Ruhian) dan Shinobi #2 (Cecep Arif Rahman), telah menyiapkan rencana matang untuk menyambut kedatangan John Wick. Continue reading Review: John Wick: Chapter 3 – Parabellum (2019)

Review: Kingsman: The Golden Circle (2017)

Can you believe there are actually five Academy Awards winnersWell yes of course that includes Sir Elton John – appear to support this sequel to 2015’s Matthew Vaughn-directed hit, Kingsman: The Secret Service? Bukan hal yang cukup mengejutkan sebenarnya. Dengan pendapatan komersial sebesar lebih dari US$414 juta dari bujet produksi yang “hanya” mencapai US$94 juta, Vaughn jelas memiliki kebebasan yang lebih besar untuk menarik nama-nama berkelas untuk mengisi departemen akting film kedua dari seri film Kingsman, Kingsman: The Golden Circle. Namun, tentu saja, penampilan akting terbaik sekalipun tidak akan cukup jika sebuah film tidak didukung oleh kualitas penulisan naskah cerita yang sama kuatnya. Hal itulah yang, sayangnya, terjadi pada Kingsman: The Golden Circle. Menampilkan penampilan apik dari nama-nama seperti Colin Firth, Julianne Moore, Jeff Bridges dan Halle Berry, Kingsman: The Golden Circle tidak mampu untuk tampil semenyenangkan film pendahulunya akibat kurangnya sentuhan maupun kejutan baru pada formula pengisahan film mata-mata yang digarap oleh Vaughn. Continue reading Review: Kingsman: The Golden Circle (2017)

The 34th Annual Razzie Awards Nominations List

27th Annual Razzie Awards - Worst Picture - "Basically, It Stinks, Too"They’re back! Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, sehari menjelang Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengumumkan deretan film-film terbaik peraih nominasi Academy Awards, Golden Raspberry Award Foundation turut hadir untuk memeriahkan awards season dengan mengumumkan nominasi Razzie Awards yang akan diberikan pada film-film berkualitas buruk yang dirilis di sepanjang satu tahun terakhir. Untuk pelaksanaannya yang ke-34 kali ini, film Grown Ups 2 (2013) yang dibintangi oleh Adam Sandler berhasil menjadi film dengan raihan nominasi terbanyak. Film tersebut berhasil menyabet sebanyak delapan nominasi termasuk nominasi untuk Worst Picture, Worst Director, Worst Screenplay serta tiga nominasi akting untuk Sandler (Worst Actor), Taylor Lautner (Worst Supporting Actor) dan Salma Hayek (Worst Supporting Actress). Yikes!

Continue reading The 34th Annual Razzie Awards Nominations List

Review: The Call (2013)

The Call sebenarnya adalah sebuah film dengan presentasi cerita yang begitu sederhana – jika Anda memilih untuk tidak menggambarkannya sebagai sebuah film yang dipenuhi dengan berbagai adegan-adegan klise yang sering dijumpai dalam film-film sejenis. Bahkan, dengan keberadaan nama Richard D’Ovidio – yang sebelumnya pernah menuliskan naskah cerita film-film seperti Thir13en Ghosts (2001) dan Exit Wounds (2001) – serta diproduksi oleh WWE Studios – rumah produksi yang juga menghasilkan film-film sekelas The Marine (2006) dan 12 Rounds (2009), The Call jelas memiliki potensi untuk menjadi sebuah thriller berkelas kacangan yang (kebetulan) dibintangi oleh dua aktris kaliber Academy Awards, Halle Berry dan Abigail Breslin. Tidak seorangpun seharusnya dapat mengharapkan sesuatu yang lebih dari film ini.

Continue reading Review: The Call (2013)

Review: Cloud Atlas (2012)

cloud-atlas-header

Diangkat dari novel berjudul sama karya David Mitchell, Cloud Atlas mengisahkan enam cerita yang berjalan pada enam era yang berbeda – tepatnya terjadi sepanjang hampir 500 tahun masa kehidupan karakter-karakternya, dimulai dari tahun 1849 hingga tahun 2321. Terdengar seperti premis film-film yang menawarkan banyak cerita kebanyakan? Mungkin saja. Namun oleh tiga sutradaranya, duo Lana dan Andy Wachowski (trilogi The Matrix, 1999 – 2003) serta Tom Tykwer (The International, 2009), premis tersebut mampu dikembangkan menjadi salah satu presentasi film paling ambisius selama beberapa tahun terakhir: digerakkan dengan gaya penceritaan interwoven, diperankan oleh deretan pengisi departemen akting yang sama serta dihadirkan dengan kualitas tata produksi yang begitu memukau. Dan yang lebih mengagumkan lagi, terlepas dari berbagai tampilan audio visualnya yang megah, Cloud Atlas tetap mampu menghadirkan sentuhan emosional yang kuat dari setiap sisi ceritanya.

Continue reading Review: Cloud Atlas (2012)

Review: Dark Tide (2012)

Halle Berry adalah salah satu aktris Hollywood yang sepertinya selalu memiliki kemampuan untuk tampil baik dalam setiap karakter yang mereka perankan. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, Berry seringkali terjebak dan melakukan kesalahan dalam pemilihan film-film yang akan ia perankan. Dark Tide jelas adalah salah satunya. Berniat menjadi sebuah action thriller yang melibatkan hiu seperti seri Jaws (1975 – 1987) maupun Deep Blue Sea (1999), Dark Tide sebenarnya bukanlah sebuah penceritaan yang sangat buruk. Kesalahan utama film ini terjadi ketika sutradara John Stockwell (Blue Crush, 2002) memasukkan begitu banyak konflik yang tidak penting di berbagai bagian penceritaan Dark Tide yang secara jelas kemudian membuat durasi film ini bertambah panjang namun dengan kualitas intensitas cerita yang menjadi begitu menyedihkan.

Continue reading Review: Dark Tide (2012)

Review: New Year’s Eve (2011)

Jadi… darimana kita akan mulai membicarakan mengenai New Year’s Eve? Garry Marshall sebenarnya pernah dikenal sebagai seorang sutradara yang selalu berhasil menghantarkan film-film hiburan yang cukup memorable. Film-filmnya memang tidak pernah dilabeli sebagai sebuah karya yang mampu bersaing di ajang penghargaan film dunia, namun siapapun tentu tidak akan dapat menyangkal kualitas hiburan yang dapat dihantarkan film-film semacam Beaches (1988), Pretty Woman (1990) atau The Princess Diaries (2001). Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kreativitas Marshall sepertinya gagal untuk turut berkembang. Akhirnya, seperti imej yang ia peroleh sekarang, Marshall lebih sering menghadirkan film-film drama romansa dengan deretan bintang besar Hollywood namun dengan kualitas penceritaan yang cenderung mengecewakan.

Continue reading Review: New Year’s Eve (2011)

Review: Frankie and Alice (2010)

Frankie and Alice memberikan kesempatan bagi Halle Berry untuk menampilkan permainan terbaiknya setelah perannya dalam Monster’s Ball (2001) yang berhasil memenangkannya sebuah piala Academy Awards tersebut. Disutradarai oleh Geoffrey Sax (White Noise, 2005), kisah Frankie and Alice ditulis oleh sembilan orang penulis naskah berdasarkan sebuah kisah nyata mengenai Frankie Murdoch, seorang penari telanjang berkulit hitam yang memiliki kepribadian ganda. Dan memang, berdasarkan premis tersebut, Frankie and Alice menjadi sebuah film yang terbukti mampu dapat dimanfaatkan Halle Berry dengan baik untuk menunjukkan kapasitas aktingnya yang cukup prima.

Continue reading Review: Frankie and Alice (2010)

The 68th Annual Golden Globe Awards Nominations List

Perburuan untuk memperebutkan gelar film terbaik sepanjang tahun 2010 resmi dimulai! Hollywood Foreign Press Association, malam ini, resmi mengumumkan daftar nominasi The 68th Annual Golden Globe Awards. Untuk tahun ini, ajang penghargaan yang sering ditasbihkan sebagai ajang penghargaan paling bergengsi kedua setelah Academy Awards ini menempatkan film karya sutradara Tom Hooper, The King’s Speech, sebagai film dengan perolehan nominasi terbanyak. Dengan tujuh nominasi yang diperolehnya, The King’s Speech berhasil hampir mencakup seluruh nominasi yang tersedia untuk kategori film termasuk Best Picture – Drama, Best Director, Best Actor serta Best Screenplay.

Continue reading The 68th Annual Golden Globe Awards Nominations List