Review: Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama (2022)


Film terbaru arahan Fajar Nugros (Yowis Ben II, 2019), Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama, dibuka dengan barisan tulisan yang menarasikan bagaimana kelompok lawak Srimulat dibentuk pada tahun 1950 oleh sosok Teguh Slamet Rahardjo bersama dengan istrinya, Raden Ayu Srimulat – yang sekaligus menjadi inspirasi bagi nama kelompok lawak yang berasal dari Solo, Jawa Tengah tersebut. Jangan berharap narasi perkenalan tersebut lantas menjadi pembuka bagi runutan kisah jatuh bangun kelompok lawak Srimulat dalam usaha untuk bertahan sekaligus membesarkan namanya. Lewat naskah cerita yang ditulisnya sendiri, Nugros memilih untuk menjauh dari penggunaan formula familiar pengisahan biopik dengan menghantarkan sederetan “reka ulang” guyonan khas kelompok lawak Srimulat guna mendorong pergerakan cerita sekaligus memperkenalkan dan menggali karakterisasi dari setiap peran yang muncul dalam linimasa cerita film ini. Pilihan penceritaan yang berani… namun tidak tanpa masalah maupun dampak negatif tersendiri.

Alih-alih memulai penuturannya dari titik awal keberadaan Srimulat, Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama memperkenalkan kelompok lawak tersebut ketika nama mereka telah begitu populer di kota kelahiran mereka dan banyak daerah lain di Pulau Jawa pada tahun 1980an. Kepopuleran tersebut menghantarkan mereka untuk mendapatkan undangan berangkat ke Jakarta dan tampil di saluran televisi nasional. Teguh (Rukman Rosadi), selaku pemimpin Srimulat, lantas memilih Asmuni (Teuku Rifnu Wikana) untuk memimpin dan mengawal rombongan yang terdiri atas Timbul (Dimas Anggara), Tarsan (Ibnu Jamil), Kabul (Erick Estrada), Nunung (Zulfa Maharani), Djudjuk (Erika Carlina), serta Basuki (Elang El Gibran). Teguh juga meminta Asmuni untuk memberikan perhatian kepada Gepeng (Bio One), salah seorang anggota pengisi musik dalam pertunjukan Srimulat yang dinilainya memiliki bakat melawak yang menjanjikan. Persaingan, konflik pribadi, hingga benturan dengan kebudayaan yang benar-benar berbeda dari tempat mereka berasal lantas mewarnai kehidupan mereka selama berada di ibukota.

Sebagai presentasi perdana dari kesatuan cerita yang direncanakan akan dihantarkan dalam format trilogi – meskipun Nugros pernah mengungkapkan film pertama dalam trilogi Srimulat garapannya merupakan bagian pertengahan kisah yang nantinya akan diikuti oleh sebuah prekuel dan sekuelSrimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama terasa disajikan dengan paparan cerita yang tergolong minimalis. Selain sejumlah kepingan kisah tentang hubungan persahabatan antara karakter Basuki dan Gepeng, usaha dari karakter Gepeng untuk membuktikan kemampuan dirinya, keterkejutan para karakter anggota Srimulat akan budaya dari tempat yang baru mereka kunjungi, serta balutan bumbu romansa yang hadir dalam hubungan karakter Gepeng dengan karakter Royani (Indah Permatasari), naskah cerita garapan Nugros tidak pernah memberikan ruang pengisahan yang leluasa bagi konflik maupun karakter untuk dapat bertutur dengan lugas.

110 menit durasi penceritaan Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama kemudian lebih banyak diisi dengan guyonan-guyonan yang – khususnya bagi mereka yang telah familiar dengan guyonan dan arah komedi kelompok Srimulat – terasa sebagai reka ulang dari banyak guyonan dan candaan yang sebelumnya telah ditampilkan dan dipopulerkan oleh kelompok lawak tersebut. Sejumlah guyonan mampu menghibur, sebagian lagi terasa datar, dan sejumlah toilet jokes yang tidak pernah dapat menghasilkan tawa entah mengapa dihadirkan berulang kali di beberapa bagian penceritaan. Nugros sebenarnya menghadirkan barisan guyonan tersebut bukan hanya sebagai media penghibur semata. Lewat perantaraannya, beberapa guyonan mampu merepresentasikan perjalanan tiap karakter dalam menemukan jati diri dari karakter yang mereka tampilkan sebagai penghibur. Sayangnya, dengan pengelolaan cerita yang terlalu hambar dan sering terasa acak, fungsi guyonan tersebut tidak pernah mampu tampil lebih dari sekedar untuk mengocok perut penonton. Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama lantas berakhir dengan kesan sebagai kumpulan sketsa guyonan khas Srimulat yang dimunculkan tanpa pengarahan cerita yang benar-benar kuat maupun jelas.

Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama cukup beruntung mendapatkan dukungan penampilan akting yang mumpuni dari para barisan pengisi departemen aktingnya. Minimnya karakterisasi memang menghalangi banyak pemeran untuk memberikan eksplorasi karakter secara lebih utuh. Meskipun begitu, pada banyak kesempatan, penampilan akting para pemeran film ini yang memberikan jiwa sekaligus nyawa bagi detak kehidupan penceritaan film. Rosadi, Wikana, Bio One, Rano Karno, dan Gibran, khususnya, memberikan penampilan yang selalu mampu mencuri perhatian dalam setiap kehadiran karakter yang mereka perankan. Tanpa performa apik para pemerannya, Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama mungkin berakhir sebagai prolog perkenalan terhadap karakter-karakter pengisi kelompok lawak Srimulat yang berukuran terlalu panjang dengan tanpa kelanjutan arah maupun tujuan pengisahan yang jelas.

popcornpopcornpopcorn-halfpopcorn2popcorn2

Srimulat-Hil-yang-Mustahal-Babak-Pertama-movie-posterSrimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama (2022)

Directed by Fajar Nugros Produced by Susanti Dewi, Emilka Chaidir Written by Fajar Nugros Starring Bio One, Elang El Gibran, Ibnu Jamil, Indah Permatasari, Dimas Anggara, Teuku Rifnu Wikana, Erick Estrada, Zulfa Maharani, Morgan Oey, Naimma Aljufri, Erika Carlina, Rukman Rosadi, Rano Karno, Sarjito, Djijat, Ignatius Narendra, Tatang Gepeng, Ricky Malau, Kemal Al Giffari, Ayesha Ibtisam, Damita Almira, Nicko Kepet, Fajar Nugra, Aldo Gudel, Ray Shidiq, Whani Darmawan, Arief Didu, Emmie Lemu, Totos Rasiti, TJ Ruth, Inayma, Endah Laras, Sri Hapsari, Doel Pecas, Pritt Timothy, Tarsan Music by Aghi Narottama, Bemby Gusti, Tony Merle Cinematography Wendy Aga Edited by Wawan I. Wibowo, Aline Jusria Production company MNC Pictures/IDN Pictures Running time 110 minutes Country Indonesia Language Indonesian

One thought on “Review: Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama (2022)”

Leave a Reply