Review: tick, tick… BOOM! (2021)


Tahun 2021 jelas menjadi salah satu tahun tersibuk bagi Lin-Manuel Miranda – dirinya turut berperan, menjadi komposer musik, sekaligus memproduseri In the Heights (Jon M. Chu, 2021), berperan dan menjadi komposer musik bagi Vivo (Kirk DeMicco, 2021), serta menuliskan cerita serta menjadi komposer musik untuk Encanto (Byron Howard, Jared Bush, 2021). Di penghujung tahun, Miranda merilis film musikal lain berjudul tick, tick… BOOM! yang sekaligus menandai kali pertama Miranda bertugas sebagai sutradara bagi sebuah film cerita panjang. Jika In The Heights diadaptasi dari drama panggung berjudul sama yang alur pengisahannya diinspirasi oleh kehidupan masa kecil Miranda, maka tick, tick… BOOM! juga diadaptasi dari drama panggung berjudul sama yang alur ceritanya sekaligus merupakan biopik dari Jonathan Larson yang, seperti halnya Miranda, merupakan seorang aktor, komposer, penyanyi, penulis, serta penggiat drama panggung asal Amerika Serikat. Bersama dengan Rent yang begitu mendunia, tick, tick… BOOM! adalah drama panggung garapan Larson yang dipentaskan dan meraih popularitasnya selepas Larson meninggal dunia di usia 35 tahun pada tahun 1996.

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Steven Levenson, tick, tick… BOOM! bertutur tentang kegelisahan yang dirasakan oleh Jonathan Larson (Andrew Garfield) di usianya yang hampir menginjak 30 tahun. Bagaimana tidak. Di usia yang dianggapnya telah mencapai sebuah fase kritis, dirinya masih bekerja sebagai seorang pramusaji di sebuah tempat makan, tinggal di apartemen usang, dan, yang paling menyakiti hatinya, usahanya dalam mewujudkan mimpi dan harapan untuk memiliki karir di dunia teater masih belum memperlihatkan hasil. Jonathan Larson juga telah merasa begitu lelah akan berbagai penolakan yang diterimanya atas karya-karya yang ia tawarkan ke banyak produser drama teater. Perjuangannya untuk mempersiapkan drama musikal berjudul Superbia yang telah berjalan selama delapan tahun juga terus menghadapi berbagai hambatan. Secara perlahan, rasa depresi yang dirasakan Jonathan Larson mulai mempengaruhi hubungan personalnya dengan teman dekat, Michael (Robin de Jesús), serta kekasihnya, Susan Wilson (Alexandra Shipp).

Sukar untuk tidak berdecak kagum – sekaligus merasa sangat, sangat tersentuh – atas pencapaian yang berhasil diraih oleh tick, tick… BOOM!. Lewat paduan dialog dan presentasi musikal dari lagu-lagunya, Miranda secara lugas menghantarkan dua linimasa penceritaan yang mewakili dua tahapan kehidupan yang dilalui oleh karakter Jonathan Larson – presentasi drama musikal Superbia yang alur kisahnya mengandung sejumlah cerita dari kehidupan yang dijalani oleh karakter Jonathan Larson serta jalinan kisah tentang proses bagaimana karakter Jonathan Larson menggarap dan membangun presentasi cerita Superbia itu sendiri. Dua linimasa yang saling berhubungan dan disajikan secara silih berganti tersebut dipaparkan dengan sangat cerdas oleh Miranda. Dialog-dialog yang tajam menemani galian karakter yang begitu kuat untuk kemudian dieksekusi dengan penuturan alur yang cepat namun tidak pernah terasa tergesa dalam memaparkan setiap elemen ceritanya.

Naskah cerita garapan Levenson juga mampu memahami seluk beluk konflik maupun karakter yang sebelumnya dijabarkan Larson lewat drama panggung musikalnya. Fokus pengisahan tick, tick… BOOM! tidak pernah beralih dari sosok karakter Jonathan Larson namun Levenson dapat memberikan ruang yang maksimal bagi karakter-karakter pendukung lain yang berada di sekitar karakter tersebut. Hasilnya, ritme penceritaan hubungan antar tiap karakter dalam linimasa penceritaan film ini terasa begitu dinamis. Bahkan karakter minor dengan galian cerita yang minimalis juga mampu memberikan dampak yang maksimal pada kualitas penuturan film. Tentu saja, yang paling krusial, Levenson tidak pernah terjebak dalam kerumitan otak maupun jalan pemikiran sang karakter utama yang dibanjiri oleh berbagai ide, emosi, maupun rasa ketika karakter tersebut digambarkan sedang bergulat dengan perasaan gundahnya.

Kelihaian Miranda dalam merajut pengisahan filmnya jelas tidak akan mencapai titik terbaiknya tanpa dukungan penampilan apik dari Garfield. Garfield secara meyakinkan menghidupkan karakter Jonathan Larson, menghantarkan tiap celah perjalanan emosinya, serta menghadirkan vokal yang akan membuat setiap telinga yang mendengar tenggelam pada rasa kekaguman yang mendalam. Penampilan Garfield sebagai karakter Jonathan Larson jelas merupakan penampilan terbaik yang pernah diberikannya hingga saat ini. Departemen akting tick, tick… BOOM! juga mendapatkan dukungan solid dari penampilan-penampilan akting lain dari barisan pemerannya. Meskipun dengan porsi peran yang tidak terlalu besar, Vanessa Hudgens mampu mencuri perhatian dalam setiap kehadirannya. Penampilan panggungnya bersama Garfield untuk lagu Theraphy atau duetnya bersama Shipp untuk lagu Come to Your Senses jelas menghasilkan sejumlah momen magis bagi film ini. Penampilan de Jesús juga begitu memikat dan mampu memberikan dorongan emosional yang begitu mendalam di sejumlah adegan.

tick, tick… BOOM! jelas bukanlah sebuah garapan tradisional Hollywood akan kisah perjalanan seseorang dalam mencapai kesuksesannya. Film ini lebih berkonsentrasi pada perjalanan kreatif sang karakter utama dan bagaimana kehidupannya – serta karakter-karakter yang berada di sekitarnya – memberikan dorongan terhadap perjalanan kreatif tersebut. Mungkin posisi Miranda sebagai seseorang yang tumbuh dan berkembang di lingkungan teater memberikannya pemahaman yang lebih mendalam akan kisah yang dituturkan oleh Larson. Namun, kemampuan Miranda untuk mengolah cerita dan memberikan penuturan yang utuh melalui barisan adegan musikal yang tereksekusi secara kuat serta kualitas tampilan produksi yang berkelas jelas menjadi bukti tersendiri bagaimana kemampuan Miranda sebagai seorang sutradara. Presentasi gemilang yang akan terbayang lama di ingatan para penontonnya.

popcornpopcornpopcornpopcornpopcorn-half

tick-tick-boom-andrew-garfield-movie-postertick, tick… BOOM! (2021)

Directed by Lin-Manuel Miranda Produced by Brian Grazer, Ron Howard, Julie Oh, Lin-Manuel Miranda Written by Steven Levenson (screenplay), Jonathan Larson (musical, tick, tick… BOOM!) Starring Andrew Garfield, Alexandra Shipp, Robin de Jesús, Joshua Henry, Judith Light, Vanessa Hudgens, Jonathan Marc Sherman, Mj Rodriguez, Ben Levi Ross, Bradley Whitford, Laura Benanti, Danielle Ferland, Micaela Diamond, Utkarsh Ambudkar, Gizel Jimenez, Kate Rockwell, Aneesa Folds, Joel Perez, Judy Kuhn, Danny Burstein, Lauren Marcus, Richard Kind, Tariq Trotter, Ryan Vasquez, Joanna P. Adler, Jelani Alladin, Chris Sullivan, James C. Nicola, Roger Bart, André De Shields, Bebe Neuwirth, Beth Malone, Brian Stokes Mitchell, Chita Rivera, Chuck Cooper, Howard McGillin, Joel Grey, Renée Elise Goldsberry, Phillipa Soo, Phylicia Rashad, Bernadette Peters, Adam Pascal, Daphne Rubin-Vega, Wilson Jermaine Heredia, Lin-Manuel Miranda, Alex Lacamoire, Amanda Green, Chad Beguelin, Dave Malloy, Eisa Davis, Georgia Stitt, Grace McLean, Helen Park, Jason Robert Brown, Jeanine Tesori, Joe Iconis, Marc Shaiman, Matthew Sklar, Nick Blaemire, Quiara Alegría Hudes, Shaina Taub, Stephen Schwartz, Stephen Trask, Steven Levenson,  Tom Kitt, Chris “Shockwave” Sullivan, Andrew “JellyDonut” Bancroft, Christopher Jackson, Luis A. Miranda Jr., Janet Dacal, Kenita Miller, Eddy Lee, Jared Loftin, Stephen Sondheim, Vanessa Nadal, Anna Louizos, Robyn Goodman Cinematography Alice Brooks Edited by Myron Kerstein, Andrew Weisblum Music by Jonathan Larson Production companies Imagine Entertainment/5000 Broadway Productions Running time 121 minutes Country United States Language English

5 thoughts on “Review: tick, tick… BOOM! (2021)”

Leave a Reply