Tag Archives: Lily Collins

Review: Mank (2020)

Dengan naskah cerita yang telah selesai ditulis oleh sang ayah, Jack Fincher, di tahun 1990an, Mank awalnya direncanakan akan menjadi film terbaru arahan David Fincher setelah ia menyelesaikan proses produksi The Game (1997). Fincher bahkan telah memilih Kevin Spacey dan Jodie Foster sebagai bintang utama dari filmnya. Sayang, niatan Fincher untuk menghadirkan film yang berkisah tentang proses penulisan naskah dari film Citizen Kane (Orson Welles, 1941) tersebut dalam presentasi hitam-putih menyebabkan banyak studio film menarik minat mereka untuk mendanainya. Jack Fincher sendiri tidak pernah berkesempatan untuk menyaksikan film yang naskah ceritanya ia tulis hingga dirinya meninggal dunia di tahun 2003. Lebih dari dua dekade kemudian, tepatnya pada pertengahan tahun 2019, Fincher mengumumkan bahwa dirinya akan melanjutkan proses untuk memfilmkan Mank dengan bantuan Netflix guna mempertahankan seluruh estetika presentasi dan penceritaan yang memang diinginkannya semenjak awal. Continue reading Review: Mank (2020)

Review: The Mortal Instruments: City of Bones (2013)

the-mortal-instruments-city-of-bones-header

Jika dua seri film Percy Jackson and the Olympians (2010 – 2013) mencoba hadir untuk mengisi kekosongan singgasana yang ditinggalkan oleh franchise Harry Potter (2001 – 2011), maka The Mortal Instruments: The City of Bones adalah sebuah usaha lain Hollywood untuk mengulang kesuksesan franchise The Twilight Saga (2008 – 2012) – meskipun The Hunger Games (2011) sepertinya telah menggenggam erat posisi tersebut. Layaknya The Twilight Saga, The Mortal Instruments: City of Bones merupakan adaptasi pertama dari seri novel fantasi The Mortal Instruments karya penulis asal Amerika Serikat, Cassandra Clare. The Mortal Instruments: City of Bones juga menghadirkan banyak tema-tema familiar di dalam penceritaannya: mulai dari kisah cinta segitiga, karakter-karakter berkekuatan magis, kisah hubungan keluarga hingga petualangan untuk mencari penyelesaian dari sebuah masalah. Sayangnya, dengan naskah dan pengarahan yang benar-benar datar, The Mortal Instruments: City of Bones seringkali terlihat sebagai sebuah tiruan murahan dari The Twilight Saga daripada sebagai sebuah seri awal franchise kisah fantasi yang mampu tampil lebih baik daripada seri film yang berhasil mempopulerkan nama Kristen Stewart dan Robert Pattinson tersebut.

Continue reading Review: The Mortal Instruments: City of Bones (2013)

Review: Mirror Mirror (2012)

Kesuksesan mengejutkan yang dialami oleh Walt Disney Pictures ketika merilis Alice in Wonderland tahun 2010 lalu sepertinya telah menyadarkan banyak produser Hollywood bahwa dunia tidak akan pernah merasa lelah untuk mendengarkan kisah-kisah dongeng klasik. Menyusul Alice in Wonderland, banyak rumah produksi di Hollywood yang kini sedang memproduksi versi modern dari berbagai kisah dongeng klasik popular, termasuk kisah klasik Snow White and the Seven Dwarves atau yang lebih dikenal sebagai Puteri Salju bagi masyarakat Indonesia. Tercatat, terdapat tiga proyek pembuatan film berbeda yang kini memanfaatkan inspirasi kisah Snow White and the Seven Dwarves dalam alur kisah film mereka. Mirror Mirror, yang disutradarai oleh Tarsem Singh (Immortals, 2011) dan diproduksi oleh Relativity Media, adalah film pertama tentang sang Puteri Salju yang dirilis ke pasaran.

Continue reading Review: Mirror Mirror (2012)

Review: Abduction (2011)

Taylor Lautner telah memulai karirnya sebagai aktor ketika ia masih berusia 10 tahun dengan mendapatkan sebuah peran kecil di film Shadow Fury (2001). Debut aktingnya tersebut kemudian diikuti dengan peran sebagai salah satu dari tokoh utama dalam film arahan Robert Rodriguez, The Adventures of Sharkboy and Lavagirl in 3-D (2005), dan membintangi film komedi sukses, Cheaper by the Dozen 2 (2005), bersama Steve Martin dan Hilary Duff. Tiga tahun berselang, kesempatan emas untuk mendapatkan kepopuleran luas diperoleh Lautner setelah ia terpilih untuk memerankan sosok werewolf bernama Jacob Black yang terlibat cinta segitiga dengan seorang gadis remaja penyendiri bernama Bella Swan dan seorang vampire bernama Edward Cullen dalam Twilight (2008). Film tersebut menjadi awal dari sebuah franchise yang kemudian memperoleh kesuksesan luar biasa, menghasilkan pendapatan hampir sebesar US$2 milyar hingga saat ini, dengan jutaan penggemar fanatik di seluruh belahan dunia dan – tentu saja – melemparkan nama Taylor Lautner ke deretan aktor papan atas Hollywood.

Continue reading Review: Abduction (2011)