Review: Tersanjung the Movie (2021)


Mengikuti jejak tiga film Si Doel the Movie (2018 – 2020) yang disajikan sebagai lanjutan penceritaan dari serial televisi Si Doel Anak Sekolahan serta Keluarga Cemara (Yandy Laurens, 2019) yang diadaptasi dari serial televisi berjudul sama, Tersanjung the Movie menjadi presentasi teranyar dari film Indonesia yang alur kisahnya diadaptasi atau terinspirasi atau melanjutkan cerita dari sebuah serial televisi popular. Ditayangkan pertama kali pada tahun 1998 di saluran Indosiar, serial televisi Tersanjung dengan segera menarik minat jutaan mata penonton, menjadikannya sebagai serial televisi yang paling ditunggu penayangannya setiap minggu, serta, menghantarkan banyak nama pengisi barisan pemerannya seperti Lulu Tobing, Jihan Fahira, Ari Wibowo, Adam Jordan, Jeremy Thomas, hingga Leily Sagita sebagai bintang televisi yang kemudian mengisi sejumlah program televisi popular lainnya. Meskipun kepopulerannya tidak mampu bertahan cukup lama, formula pengisahan yang dihadirkan Tersanjung secara perlahan mulai diikuti oleh banyak serial televisi lain yang diproduksi dan tayang sesudahnya.

Versi film dari Tersanjung sendiri hadir dengan naskah yang digarap dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang didampingi oleh Pandhu Adjisurya – yang sebelumnya pernah berpangkat sebagai asisten sutradara bagi Bramantyo di film-film seperti Jomblo (2017), The Gift (2017), dan Benyamin Biang Kerok (2018). Untuk Tersanjung the Movie, Bramantyo dan Adjisurya tidak menggunakan kisah maupun karakter yang berhubungan maupun sebelumnya telah dipaparkan dalam serial televisinya. Dapat dikatakan, film ini adalah sebuah adaptasi bebas dari versi serial televisinya yang hanya menggunakan nama besar Tersanjung sebagai judul serta sejumlah tema dan bangunan konflik yang dahulu menjadikan Tersanjung begitu mampu memikat para penonton setianya. Presentasi film yang disajikan dengan atmosfer pengisahan drama dari serial televisi buatan Indonesia. Konsep yang menarik dan, untungnya, dapat dieksekusi dengan tidak mengecewakan.

Dengan pengisahan yang mengambil latar waktu pada tahun 1998, alur cerita Tersanjung the Movie berfokus pada sosok Yura Puspita (Clara Bernadeth) yang memilih untuk melarikan diri dari rumah yang dimiliki ayah kandung, Gerry Hartono (Nugie), dan ibu tirinya, Indah Besari (Kinaryosih), setelah ia dijodohkan dengan seorang pemuda kaya, Bobby Sadewo (Marthino Lio). Kini, Yura Puspita memilih untuk tinggal di sebuah indekos bersama dengan dua sahabatnya, Christian (Giorgino Abraham), dan Oka Saputra (Kevin Ardilova), sembari berusaha mengembangkan sebuah warung makan yang menjadi usaha kecil mereka. Seiring dengan berjalannya waktu, benih romansa tumbuh dalam hubungan yang terjalin antara Yura Puspita dengan Christian. Christian bahkan tidak segan untuk meminang kekasihnya sekaligus mengenalkannya kepada kedua orangtuanya, Salim (Wibowo) dan Rachel (Feby Febiola). Sayang, latar belakangnya yang berasal dari tingkat ekonomi rendah kemudian membuat kehadiran Yura Puspita dianggap sebagai sebuah gangguan oleh keluarga Christian.

Bramantyo dan Adjisurya sepertinya memang meniatkan Tersanjung the Movie untuk memiliki nuansa penceritaan a la serial televisi Indonesia di tahun ‘90an – bagi siapapun yang cukup dewasa untuk mengingatnya. Hal tersebut tidak hanya tercermin dari konflik maupun gambaran karakter yang menghiasi linimasa penceritaan film ini – mulai dari sosok ibu tiri yang kejam, kehamilan di luar nikah, sosok sahabat yang memendam rasa suka, karakter yang mengidap penyakit kronis, hingga kisah romansa yang terhalang karena adanya perbedaan status ekonomi – namun juga cara Bramantyo dan Adjisurya mengembangkan dan menuturkannya – lihat saja bagaimana penataan gambar film ini yang acapkali mengalihkan satu konflik ke konflik lainnya dengan segera. Dengan pengolahan cerita yang apik, tidak mengherankan jika Tersanjung the Movie dapat dengan mudah menyajikan berbagai tatanan emosionalnya kepada penonton.

Sebagai film yang berupaya untuk merangkum momen-momen kejayaan sebuah serial televisi yang dahulu pernah mengudara sebanyak 365 episode, Tersanjung the Movie memang tidak sepenuhnya dapat bertutur dengan lancar. Sejumlah dinamika konflik maupun karakter yang dihadirkan tampil dengan eksekusi yang setengah matang akibat penyajian yang cenderung terasa terburu-buru. Pilihan untuk mengakhiri kisah dengan potongan konflik yang dibiarkan menggantung juga terasa kurang bijaksana mengingat film jelas memiliki format penceritaan yang berbeda dengan tata cerita sebuah serial televisi – terlepas dari ada atau tidaknya rencana perilisan sekuel bagi film ini di masa yang akan datang. Pun begitu, sukar untuk tidak merasa jatuh hati dengan kesederhanaan kisah romansa film ini ketika dieksekusi dengan begitu memikat.

Selain mengemas barisan konflik yang hadir dalam pengisahan Tersanjung the Movie untuk dapat mengalun dengan seksama, Bramantyo dan Adjisurya juga mampu mengemas film ini dengan tatanan kualitas produksi yang kuat. Sebagai film yang menggunakan latar pengisahan pada akhir tahun ‘90an, Tersanjung the Movie disajikan dengan komposisi warna, desain produksi, hingga tata rias wajah, rambut, serta busana yang akan mampu membawa setiap mata yang memandangnya kembali ke era tersebut. Penggunaan sejumlah lagu popular yang diaransemen ulang – termasuk kehadiran lagu tema serial Tersanjung yang dahulu begitu melegenda – juga memberikan sokongan emosional yang tepat bagi sejumlah adegan dalam film ini. Pengarahan yang diberikan Bramantyo dan Adjisurya juga mendapatkan dukungan utuh dari penampilan solid yang diberikan oleh para pengisi departemen akting film mereka. Bernadeth tampil begitu mengesankan. Chemistry yang ia hadirkan bersama Abraham dan Ardilova – yang juga memberikan penampilan yang kuat – juga menambah apik capaian kualitas dari penceritaan film. Barisan kualitas yang mampu menjadikan Tersanjung the Movie menjadi sajian drama yang begitu kuat dan menyentuh.

 

Tersanjung the Movie (2021)

Directed by Hanung Bramantyo, Pandhu Adjisurya Produced by Raam Punjabi Written by Hanung Bramantyo, Pandhu Adjisurya Starring Clara Bernadeth, Giorgino Abraham, Kevin Ardilova, Nugie, Kinaryosih, Allya Syakila, Ernanto Kusuma, Sacha Stevenson, Feby Febiola, Ari Wibowo, Marthino Lio, Djenar Maesa Ayu, Endhita, Jenny Zhang, Bebe Gracia Music by Charlie Meliala Cinematography Umar Setyadi Edited by Wawan I. Wibowo Production company MVP Pictures/Dapur Film Running time 115 minutes Country Indonesia Language Indonesian

2 thoughts on “Review: Tersanjung the Movie (2021)”

Leave a Reply