Review: The Commuter (2018)


Dalam film teranyarnya bersama sutradara Jaume Collet-Serra (The Shallows, 2016), The Commuter, Liam Neeson berperan sebagai sosok pria paruh baya yang terjebak dalam situasi sulit yang membuatnya seringkali harus terlibat dalam banyak adegan adu fisik yang intens. Yes. You’ve been here before. Sosok karakter yang terdengar familiar karena Neeson pada dasarnya memerankan karakter yang hampir serupa dengan karakter-karakter yang dahulu ia perankan dalam Unknown (2011), Non-Stop (2014), dan Run All Night (2015) yang juga diarahkan oleh Collet-Serra. So what makes The Commuter different then? Tidak banyak. Bahkan, meskipun tetap didampingi penampilan prima dari Neeson, The Commuter gagal untuk hadir dengan pengarahan yang mampu membuat laju penceritaan film ini mengikat kuat para penontonnya.

Berdasarkan naskah cerita yang ditulis oleh Byron Willinger, Philip de Blasi, dan Ryan Engle, The Commuter mengawali kisahnya dengan penggambaran keseharian hidup dari seorang agen penjual asuransi bernama Michael MacCauley (Neeson). Sial, setelah sepuluh tahun berdedikasi penuh bekerja di perusahaan yang sama, Michael MacCauley kemudian mendapati bahwa dirinya telah dipecat dari perusahaan akibat dinilai tidak memberikan performa yang terlalu menguntungkan bagi perusahaannya. Kesialan Michael MacCauley tidak berhenti disana. Dalam perjalanan pulangnya menggunakan kereta komuter, Michael MacCauley dijebak dalam sebuah permainan berbahaya oleh seorang wanita asing yang dikenal hanya dengan nama Joanna (Vera Farmiga). Permainan tersebut mengharuskan Michael MacCauley untuk menemukan satu orang penumpang yang ditentukan oleh Joanna… dan jika gagal maka Joanna telah bersiap untuk menghabisi seluruh anggota keluarga Michael MacCauley.

Tidak ada yang benar-benar istimewa dari presentasi penceritaan The Commuter. Bahkan, naskah cerita garapan Willinger, de Blasi, dan Engle mungkin dapat disebut sebagai elemen terlemah dari film ini. Memang, film-film drama aksi arahan Collet-Serra bukanlah jenis film yang terlalu menggantungkan diri pada kualitas penulisan naskahnya. Namun, naskah cerita The Commuter hampir tidak memiliki kekuatan apapun yang dapat menjadikannya sebagai sebuah struktur cerita yang menarik. Plot dan konflik pengisahan tampil klise dalam pengembangan ceritanya. Karakter-karakter yang disajikan di sepanjang film juga seringkali terasa tampil dalam struktur karakterisasi yang benar-benar kuat. Memang menarik untuk melihat karakter Michael MacCauley berusaha menemukan sosok yang ia cari dalam sebuah kereta komuter. Sayangnya, perjalanan karakter tersebut terasa begitu monoton akibat ketidakmampuan naskah cerita film ini untuk memberikan kekuatan pengisahan yang lebih layak.

Pengarahan Collet-Serra juga terasa tidak begitu mengesankan. Dengan durasi penceritaan yang mencapai 105 menit, The Commuter justru terasa berjalan lebih lama akibat minimnya pengembangan konflik serta penyutradaraan Collet-Serra yang berada dalam ritme pengisahan yang terlalu lamban – tidak seperti Non-Stop, film yang jalan ceritanya familiar dengan kisah yang dihadirkan The Commuter, yang mampu tergarap dengan rapi. Memang, Collet-Serra masih mampu menghadirkan momen-momen ketegangan dalam beberapa bagian penceritaan. Paruh akhir yang dipenuhi dengan adegan laga yang diwarnai dengan beberapa tampilan efek visual juga berhasil dikemas dengan baik. Namun, secara keseluruhan, The Commuter gagal untuk tampil menjadi sebuah sajian misteri yang lebih efektif.

Kekuatan terbesar The Commuter jelas berasal dari penampilan prima para pengisi departemen aktingnya. Meskipun dengan peran yang telah disajikannya berulang kali, Neeson masih mampu menghadirkan daya tarik yang kuat untuk perannya di film ini. Dan meskipun kebanyakan mengandalkan vokalnya di sepanjang pengisahan film, Farmiga berhasil memberikan penampilan yang mengesankan. Departemen akting The Commuter juga diisi oleh panampilan Patrick Wilson, Sam Neill, Elizabeth McGovern, dan Florence Pugh yang meskipun hadir dengan penampilan yang tidak mengecewakan namun tidak mampu memberikan dukungan lebih pada keseluruhan pengisahan film akibat minimalisnya pengembangan karakter-karakter yang mereka perankan. [C-]

the-commuter-liam-neeson-vera-farmiga-movie-posterThe Commuter (2018)

Directed by Jaume Collet-Serra Produced by Andrew Rona, Alex Heineman Written by   Byron Willinger, Philip de Blasi, Ryan Engle (screenplay), Byron Willinger, Philip de Blasi (story) Starring Liam Neeson, Vera Farmiga, Patrick Wilson, Jonathan Banks, Elizabeth McGovern, Sam Neill, Dean-Charles Chapman, Florence Pugh, Clara Lago, Kingsley Ben-Adir, Killian Scott, Letitia Wright, Kobna Holdbrook-Smith, Roland Møller, Shazad Latif, Colin McFarlane, Nila Aalia, Pat Kiernan, Ella Rae-Smith Music by Roque Baños Cinematography Paul Cameron Edited by Nicolas de Toth Production company   Ombra Films/StudioCanal/The Picture Company Running time 105 minutes Country France, United States, United Kingdom Language English

One thought on “Review: The Commuter (2018)”

Leave a Reply