Review: Argo (2012)


Diadaptasi oleh Chris Terrio dari buku The Master of Disguise (Antonio J. Mendez, 2000) dan artikel majalah Wired, Escape from Tehran: How the CIA Used a Fake Sci-Fi Flick to Rescue Americans from Iran (Joshuah Bearman, 2007), Argo bercerita tentang kisah nyata mengenai Revolusi Iran yang terjadi pada tahun 1979. Saat itu, hubungan diplomatik antara Iran dan Amerika Serikat sedang berada di ujung tanduk akibat keputusan pemerintah Amerika Serikat yang memberikan suaka politik bagi mantan pemimpin Iran yang dianggap telah memberikan banyak kesengsaraan bagi rakyat negaranya, Mohammad Reza Pahlavi. Puncaknya, pada tanggal 4 November 1979, ribuan demonstran anti pemerintahan Amerika Serikat menyerbu masuk ke dalam gedung kedutaan besar Amerika Serikat di Tehran, Iran. Lebih dari 50 pegawai kedutaan besar Amerika Serikat kemudian dijadikan sebagai tawanan. Namun, enam orang diantaranya berhasil melarikan diri dan kemudian bersembunyi di kediaman Duta Besar Kanada untuk Iran, Ken Taylor (Victor Garber).

Peristiwa tersebut jelas membuat panik pemerintahan Amerika Serikat. Bersama dengan seorang spesialis dari Central Intelligence Agency, Tony Mendez (Ben Affleck), pihak Departemen Pertahanan Amerika Serikat kemudian mengeksplorasi berbagai opsi mengenai cara untuk mengeluarkan enam warganya yang berhasil lolos tersebut dari Iran. Tony lalu mengusulkan sebuah ide: dengan cara mengajukan izin untuk membuat sebuah film di negara Iran dan kemudian secara sembunyi-sembunyi lalu menyelundupkan keenam orang tersebut keluar dari wilayah konflik. Sebuah ide yang jelas terdengar konyol namun kemudian hingga saat ini tetap dikenang sebagai salah satu momen paling berani dan heroik di sepanjang sejarah politik Negeri Paman Sam tersebut.

Jika Gone Baby Gone (2007) dan The Town (2010) masih belum dapat meyakinkan Anda bahwa Ben Affleck adalah seorang sutradara dengan kemampuan yang sangat handal dalam menguasai jalan cerita yang ingin ia hantarkan dan memiliki insting yang kuat mengenai cara yang tepat untuk mengeksekusi jalan cerita tersebut menjadi sebuah presentasi yang luar biasa menarik, maka Argo kemungkinan besar akan membuat Anda jatuh cinta kepadanya. Affleck berhasil mengemas Argo menjadi sebuah presentasi keseluruhan yang sangat mengagumkan. Tidak hanya ia berhasil menjaga setiap intensitas cerita yang tersirat dalam naskah cerdas arahan Chris Terrio, namun Affleck juga mampu mengemas kisah tersebut dalam sebuah penampilan yang sangat, sangat meyakinkan.

Kualitas produksi film ini jelas berada pada kelas teratas – mulai dari penampilan para jajaran pengisi departemen aktingnya hingga desain produksi yang disajikan di sepanjang film. Atmosfer tahun 1970an mampu dihadirkan melalui tata kostum, tata rias dan rambut hingga melalui keputusan Affleck untuk menyajikan logo Warner Bros. di awal film dengan desain logo lama rumah produksi tersebut di waktu yang berkenaan dengan terjadinya peristiwa. Kekuatan penampilan cerita Argo juga harus diakui mampu tampil maksimal berkat dukungan tata penyuntingan arahan William Goldenberg – khususnya di adegan final film yang akan luar biasa mampu menyajikan intensitas ketegangan tinggi kepada para penontonnya. Dihadirkan dengan tata musik arahan Alexandre Desplat yang emosional sekaligus bernuansa heroik di beberapa bagian, Argo jelas mampu menjadi tayangan dengan nilai hiburan yang sangat berkelas.

Walaupun tidak menawarkan deretan karakter yang benar-benar kuat dan mampu mencuri perhatian secara perorangan, namun Affleck mampu mengelola setiap karakter yang dihadirkan oleh Terrio di dalam jalan ceritanya dengan penggalian yang jelas sangat memuaskan. Dari sinilah kekuatan departemen akting Argo muncul – ketika setiap pemeran mampu memberikan kontribusi kekuatan penampilan masing-masing untuk kemudian menjadi sebuah keutuhan akting yang sangat nyaman dan meyakinkan untuk disaksikan. Pun begitu, rasanya juga tidak salah untuk memberikan kredit lebih pada Affleck, Bryan Cranston, John Goodman dan Alan Arkin atas penampilan mereka yang begitu berkharisma dalam setiap kehadiran karakter mereka di dalam jalan cerita.

Apakah Argo adalah kualitas presentasi pengarahan tertinggi yang dapat dicapai seorang Ben Affleck di sepanjang karir penyutradaraannya hingga saat ini? Mungkin tidak. Gone Baby Gone dan The Town jelas tampak sebagai sebuah hasil karya yang lebih kompleks mengingat Affleck turut terlibat langsung sebagai penulis dalam kedua film tersebut. Namun Argo membuktikan bahwa kemampuan Affleck dalam mengarahkan sebuah jalan cerita semakin terarah dengan baik. Ia mampu mengeluarkan kemampuan akting terbaik dari setiap pemerannya, menjaga intensitas ceritanya sehingga selalu terasa kuat dan rapi sekaligus mengumpulkan orang-orang paling handal untuk memberikannya tata teknis yang semakin menguatkan kualitas presentasi filmnya. Argo, secara keseluruhan, adalah sebuah film cerdas yang mampu dihadirkan dengan kualitas penceritaan yang begitu kuat sehingga berhasil muncul menjadi sebuah hiburan yang benar-benar berkelas.

popcornpopcornpopcornpopcorn popcorn2

Argo (Warner Bros/GK Films/SmokeHouse Pictures, 2012)
Argo (Warner Bros/GK Films/SmokeHouse Pictures, 2012)

Argo (2012)

Directed by Ben Affleck Produced by Ben Affleck, George Clooney, Grant Heslov Written by Chris Terrio (screenplay), Antonio J. Mendez (book, The Master of Disguise), Joshuah Bearman (article, Escape from Tehran: How the CIA Used a Fake Sci-Fi Flick to Rescue Americans from Iran) Starring Ben Affleck, Bryan Cranston, Alan Arkin, John Goodman, Tate Donovan, Clea DuVall, Christopher Denham, Scoot McNairy, Kerry Bishé, Rory Cochrane, Victor Garber, Kyle Chandler, Chris Messina, Željko Ivanek, Titus Welliver, Bob Gunton, Philip Baker Hall, Richard Kind, Richard Dillane, Keith Szarabajka, Michael Parks, Tom Lenk, Christopher Stanley, Page Leong , Taylor Schilling, Ashley Wood, Barry Livingston, Sheila Vand, Omid Abtahi, Karina Logue, Adrienne Barbeau, Fouad Hajji Music by Alexandre Desplat Cinematography Rodrigo Prieto Editing by William Goldenberg Studio Warner Bros/GK Films/SmokeHouse Pictures Running time 120 minutes Country United States Language English

10 thoughts on “Review: Argo (2012)”

  1. Apa yg membuat film ini tdk layak mendapat perfect score setelah membaca review dari Bang Amir yg sangat perfect utk film ini?!?!

    1. Saya sangat menyukai ‘Argo’. Film ini bahkan saya pilih sebagai film terbaik di sepanjang tahun lalu. Tapi saya juga harus mengakui bahwa apa yang ditawarkan dalam jalan cerita ‘Argo’ bukanlah sebuah terobosan baru. Bukan sebuah hal yang buruk, mengingat Affleck berhasil untuk menggarapnya dengan baik… but not exactly mindblowing too. Perjalanan dari awal hingga menunggu 30 menit akhir yang menegangkan itu juga beberapa kali menemui jalan terjal. So… yah… ‘Argo’ adalah film favorit saya namun saya harus menngajkui bahwa film ini bukanlah sebuah presentasi yang mulus dari awal hingga akhir.

  2. I like this movie. Walaupun diisukan sebagai film propaganda Amerika but I still love this. Namun yang pantas meraih best picture di Oscar kemarin seharusnya Life of Pi.. I think 🙂

  3. Argo adalah salah satu film yang paling berkesan buat ku di tahun 2012, film lainnya adalah Zero Dark Thirty, En Kongelig Affære dan Life of PI. Aku cinta sekali dengan film ini. Pada saat adegan proses ke 6 orang canadian palsu itu melewati bagian imigrasi bandara Iran hingga berhasil masuk pesawat adalah bagian yang gak akan pernah terlupakan. Dan secara reflek teriak2 dan memaki2 sepanjang adegan tersebut….hmm..berlebihan sih but it’s true… Ini film bener2 ‘sialan’…in a good way.

    Aku udah yakin kok Mir dengan Affleck sejak di ‘Gone Baby Gone’ kalau dia emang handal. Berharap suatu saat dia bisa menangin best director. Kalaupun gak ya gak masalah selama dia tetap bikin film2 yang bagus… Sejauh ini semua film yg disutradarainya selalu bagus menurutku.

    Nice review as always Mir… *jempol

Leave a Reply