Review: Percy (2020)


Pernah mengarahkan sejumlah episode dari beberapa serial televisi popular seperti Law & Order: Special Victims Unit, The West Wing, Homeland, hingga The Walking Dead serta film-film seperti S.W.A.T. (2003), The Sentinel (2006), dan Juanita (2019), aktor sekaligus sutradara asal Amerika Serikat, Clark Johnson, kembali duduk di kursi penyutradaraan lewat Percy. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Garfield Lindsay Miller (The Last New Year, 2009) dan Hilary Pryor, Percy mencoba menceritakan ulang akan kisah nyata perjuangan seorang petani asal Kanada bernama Percy Schmeiser untuk melawan sebuah perusahaan bioteknologi yang mencoba untuk mengambil alih seluruh hasil pertaniannya. Percy memang tidak menawarkan sebuah pola pengisahan yang benar-benar baru dalam linimasa ceritanya. Namun, lewat pengarahan lugas dari Johnson serta penampilan yang maksimal dari para pangisi departemen akting film ini, Percy cukup mampu bertutur dengan baik dalam menghantarkan pengisahannya yang inspiratif.

Berlatar belakang waktu penceritaan di tahun 1998, Percy dimulai dengan memperkenalkan karakter utamanya, Percy Schmeiser (Christopher Walken), yang bersama dengan istrinya, Louise Schmeiser (Roberta Maxwell), bekerja sebagai petani tanaman kanola di lahan yang telah dimiliki oleh keluarga mereka secara turun-temurun. Suatu hari, Percy Schmeiser mendapatkan telepon yang memberitahukan bahwa dirinya telah mendapat tuntutan hukum dari sebuah perusahaan bioteknologi bernama The Monsanto Company yang bergerak di bidang pertanian dan menuding bahwa Percy Schmeiser telah menggunakan serta mengembangkan bibit kanola yang telah mereka modifikasi secara genetik tanpa izin. Dalam tuntutan perusahaan tersebut, The Monsanto Company meminta Percy Schmeiser untuk membayar ganti rugi yang mengharuskan Percy Schmeiser untuk melepas lahan sekaligus seluruh hasil pertaniannya. Tidak menyerah begitu saja, Percy Schmeiser lantas menghubungi seorang pengacara, Jackson Weaver (Zach Braff), dan memulai sebuah pertarungan hukum yang nantinya akan berlangsung selama bertahun-tahun.

Memang, tidak ada pola pengisahan baru yang ditawarkan oleh film yang kini sedang tayang di Mola TV ini. Mereka yang gemar atau setidaknya familiar dengan kisah-kisah sesosok karakter biasa yang mencoba untuk melawan ketidakadilan dari sebuah organisasi ataupun perusahaan besar jelas akan dapat dengan mudah mengikuti arah penceritaan film ini. Miller dan Pryor juga tidak terlihat berusaha untuk menjadikan Percy tampil istimewa. Karakter-karakter seperti Percy Schmeiser, Louise Schmeiser, Jackson Weaver, ataupun karakter seorang anggota organisasi pecinta lingkungan bernama Rebecca Salcau (Christina Ricci) digambarkan sebagai karakter-karakter yang mudah untuk disukai dan tegar dalam usaha mereka untuk melawan karakter-karakter pengacara yang mewakili perusahaan The Monsanto Company yang tergambar dingin dan akan berusaha untuk melakukan apapun agar dapat memenangkan kasus yang mereka hadapi. Terasa cukup klise dan familiar meskipun jelas bukanlah sebuah hal yang benar-benar buruk.

Terlepas dari sejumlah kefamiliaran dalam alur ceritanya, film yang dirilis perdana pada akhir tahun lalu di Quebec City Film Festival dan direncanakan tayang di Amerika Serikat pada akhir April 2021 dengan judul Percy vs Goliath ini tetap mampu bertutur dengan handal berkat pengarahan yang diberikan Johnson. Meskipun menyimpan beberapa potensi untuk tampil sentimental dalam menghantarkan tema kisah David melawan Goliath-nya, Johnson tidak pernah melakukan eksploitasi yang berlebihan terhadap potensi-potensi tersebut. Hasilnya, hantaran emosional yang tampil melalui karakter-karakter dalam linimasa penceritaan film ini terasa begitu alami dan jauh dari kesan dipaksakan kehadirannya. Tuturan ritme cerita yang bergerak secara perlahan juga berhasil membuat Percy tidak terburu-buru dalam mengeksekusi tiap konfliknya.

Namun, kekuatan utama dari penceritaan film ini jelas berasal dari penampilan akting para pemerannya. Sebagai karakter Percy Schmeiser, Walken berhasil memberikan penampilan yang begitu meyakinkan. Chemistry yang ia jalin bersama dengan Maxwell juga membuat kisah tentang hubungan romansa antara karaketr Percy Schmeiser dengan Louise Schmeiser tampil begitu menyentuh. Meskipun karakter-karakter yang mereka perankan mungkin sering terasa tidak tergali dengan begitu baik, Braff dan Ricci tampil tidak mengecewakan dalam usaha mereka untuk menghidupkan dua karakter yang mereka perankan. Departemen akting film ini juga diperkuat oleh penampilan Luke Kirby, Martin Donovan, dan Pathy Aiyar yang cukup memperkokoh solidnya kualitas penampilan akting di film ini.

Percy (2020)

Directed by Clark Johnson Produced by Daniel Bekerman, Ethan Lazar, Ian Dimerman, Garfield Lindsay Miller, Hilary Pryor, Brendon Sawatzky Written by Garfield Lindsay Miller, Hilary Pyror Starring Christopher Walken, Christina Ricci, Zach Braff, Luke Kirby, Adam Beach, Martin Donovan, Roberta Maxwell, Peter Stebbings, Zoe Fish Music by Steven MacKinnon Cinematography Luc Montpellier Edited by Susan Maggi, Geoff Ashenhurst, Maureen Grant Production companies Deepak Kumar Films/Grasshopper + Marks Production/Mansa Productions/Productivity Media/Scythnia Films Running time 120 minutes Countries United States, Canada, India Language English

Leave a Reply