Review: Free Guy (2021)


Menjadi film cerita panjang pertama yang diarahkan oleh Shawn Levy semenjak mengarahkan Night at the Museum: Secret of the Tomb (2014), bercerita tentang sesosok karakter non-pemain dalam sebuah permainan video aksi-petualangan yang dikenal dengan sebutan Guy (Ryan Reynolds). Guy dan karakter-karakter non-pemain lain yang berada dalam permainan video bernama Free City tersebut tidak menyadari bahwa mereka adalah sekelompok karakter latar dalam permainan video yang memiliki tugas dan kegiatan yang sama dan terus berulang setiap harinya. Namun, pertemuan Guy dengan Molotovgirl – yang merupakan sesosok karakter pemain yang di dunia nyata dimainkan oleh seorang perempuan bernama Millie Rusk (Jodie Comer) – mengubah cara dirinya dalam memandang lingkungan sekitarnya. Guy masih belum menyadari dirinya hanyalah karakter non-pemain dalam sebuah permainan video namun Guy mulai memiliki hasrat untuk melakukan berbagai hal yang berbeda dalam kesehariannya. Guy juga merasakan bahwa dirinya telah jatuh cinta dengan sosok karakter Molotovgirl.

Premis serta pengembangan naskah cerita yang ditulis oleh Matt Lieberman (Scoob!, 2020) dan Zak Penn (Ready Player One, 2018) memang terasa memadukan konsep pengisahan dari permainan video aksi-petualangan semacam Grand Theft Auto dengan film-film seperti Groundhog Day (Harold Ramis, 1993), The Truman Show (Peter Weir, 1998), hingga Wreck-It Ralph (Rich Moore, 2012). Familiar, namun jelas sangat mudah untuk disukai berkat pengolahan cerita Lieberman dan Penn yang berhasil mengemasnya menjadi jalinan pengisahan yang begitu menyegarkan dan sangat menyenangkan untuk diikuti. Kemampuan Lieberman dan Penn untuk bertutur lugas tentang dunia permainan video serta orang-orang yang terlibat di dalamnya juga menjadikan tema pengisahan film ini terasa lebih luas daripada hanya dapat dimengerti oleh mereka yang mengenal atau memahami seluk-beluk tentang permainan video.

Eksekusi yang diberikan oleh Levy jelas menjadi faktor krusial lain yang menjadikan presentasi Free Guy mampu tampil renyah dalam bertutur. Sebagai sebuah film yang membasiskan pengisahannya pada lingkungan permainan video, film ini dihadirkan dengan penuturan yang bernada cepat. Di saat yang bersamaan, Levy tidak pernah terasa terburu-buru dalam menyajikan interaksi antar karakter ataupun adegan-adegan aksi yang muncul dalam linimasa penceritaan filmnya. Hal inilah yang kemudian mendorong elemen drama romansa yang terbentuk antara karakter Guy dengan karakter Molotovgirl/Millie Rusk atau antara karakter Millie Rusk dengan karakter Walter McKey (Joe Keery) tidak hanya berhasil berkembang dengan baik namun juga memberikan banyak momen hangat bagi pengisahan film ini. Adegan dimana karakter Millie Rusk akhirnya menyadari bahwa karakter Walter McKey adalah sosok yang semenjak lama telah begitu mengaguminya di film ini adalah salah satu garapan momen romantis terbaik untuk tahun ini.

Alur pengisahan Free Guy memang terasa berjalan di tempat pada paruh tengahnya – momen-momen sebelum karakter Guy dikisahkan mau dan mampu untuk menangani tantangan hidup yang berada di hadapannya – namun ritme penuturan cerita Levy yang begitu terjaga menjadikan film ini tidak pernah terasa menjemukan. Kelihaian Levy untuk mengikutsertakan sejumlah sentuhan budaya pop dalam penceritaan Free Guy, mulai dari penampilan singkat sejumlah pemain permainan video maupun aktor dan aktris ternama, kilasan visual yang meminjam elemen cerita dari sejumlah film popular (Thanks, Marvel and Star Wars!) hingga kehadiran lagu Fantasy milik Mariah Carey yang akan dengan segera menghinggapi kepala setiap penonton, juga berhasil memberikan banyak momen kuat sekaligus menyenangkan.

Penampilan Reynolds sebagai Guy memang tidak begitu jauh berbeda dengan sejumlah peran yang dimainkan oleh Reynolds sebelumnya – sosok pemuda dengan sikap naif dan nada bicara tinggi yang sepertinya terus berusaha untuk menyenangkan setiap orang yang berada di sekitarnya. Meskipun begitu, sama halnya dengan tema pengisahan familiar yang dibawakan oleh film ini, Reynolds tetap dapat menghadirkan penampilannya dengan berbagai sentuhan yang membuatnya jauh dari kesan membosankan. Reynolds sepertinya cukup memahami karakteristik peran yang dapat mengeksplorasi serta menonjolkan kemampuan komikalnya dengan baik dan, dengan dukungan naskah cerita serta eksekusi yang maksimal, penampilan Reynolds tersebut dapat menjadi aset yang sangat berharga bagi kualitas penceritaan sebuah film – seperti yang ditampilkannya dalam Free Guy.

Meskipun Reynolds menjadi penampil utama sekaligus nyawa bagi alur pengisahan film, karakter-karakter lain yang diperankan oleh Comer, Keery, Taika Waititi, dan Lil Rel Howery juga hadir solid berkat penampilan yang sangat meyakinkan dari para pemerannya. Comer mampu menjalin chemistry yang kuat, baik ketika karakternya mendampingi karakter Reynolds ketika berada di dalam dunia permainan video maupun ketika karakternya dikisahkan berada di kehidupan nyata dan kerap berinteraksi dengan karakter yang diperankan oleh Keery. Karakter antagonis yang diperankan oleh Waititi memang kurang begitu mampu untuk dieksplorasi di sejumlah bagian, namun penampilan Waititi jelas menjadikan keberadaannya cukup menghibur. Karakter yang diperankan Howery hadir sebagai sosok karakter sahabat bagi karakter yang diperankan oleh Reynolds dan interaksi yang terbentuk antara keduanya dapat menghadirkan sejumlah momen hangat bagi film ini.

popcornpopcornpopcornpopcorn-halfpopcorn2

Free Guy (2021)

Directed by Shawn Levy Written by Matt Lieberman, Zak Penn (screenplay), Matt Lieberman (story) Produced by Ryan Reynolds, Shawn Levy, Sarah Schechter, Greg Berlanti, Adam Kolbrenner Starring Ryan Reynolds, Jodie Comer, Lil Rel Howery, Utkarsh Ambudkar, Joe Keery, Taika Waititi, Aaron W. Reed, Britne Oldford, Camille Kostek, Matty Cardarople, Channing Tatum, Mike Devine, Chris Evans, Lara Spencer, Alex Trebek, Tina Fey, Hugh Jackman, Dwayne Johnson, John Krasinski Cinematography George Richmond Edited by Dean Zimmerman Music by Christophe Beck Production companies Berlanti Productions/21 Laps Entertainment/Maximum Effort/Lit Entertainment Group/TSG Entertainment Running time 115 minutes Country United States Language English

5 thoughts on “Review: Free Guy (2021)”

Leave a Reply