Review: Men in Black: International (2019)


They’re back! Tujuh tahun semenjak perilisan Men in Black 3 arahan Barry Sonnenfeld, kisah mengenai petualangan para agen rahasia Men in Black yang berpakaian, tentu saja, dalam atribut serba berwarna hitam serta bertugas untuk mengamankan Bumi dari ancaman makhluk angkasa luar kini hadir kembali dalam format pengisahan yang (tidak terlalu) baru. Jika tiga seri Men in Black sebelumnya menghadirkan duo Agent K (Tommy Lee Jones) dan Agent J (Will Smith), Men in Black: International mengalihkan fokusnya pada pasangan agen rahasia baru dengan latar belakang lokasi pengisahan yang baru dan berbeda pula. Dengan naskah cerita yang digarap oleh Art Marcum dan Matt Holloway yang sebelumnya juga menuliskan naskah cerita untuk film-film seperti Iron Man (Jon Favreau, 2008) dan Transformers: The Last Knight (Michael Bay, 2017), Men in Black: International, sayangnya, terasa kesulitan untuk memberikan pengisahan yang menarik dan setidaknya mampu mengimbangi kualitas pengisahan tiga film pendahulunya. Hambar.

Berlatarbelakang waktu pengisahan di masa sekarang, Men in Black: International memulai kisahnya ketika seorang agen Men in Black yang baru dan masih dalam masa percobaan, Agent M (Tessa Thompson), ditugaskan oleh pimpinan Men in Black, Agent O (Emma Thompson), untuk berangkat dan bertugas di kota London, Inggris. Disana, Agent M kemudian bertemu dengan pimpinan Men in Black cabang London, Agent T (Liam Neeson), yang lantas memasangkan Agent M dengan Agent H (Chris Hemsworth), untuk mengamankan kedatangan sesosok makhluk luar angkasa yang dikenal dengan sebutan Vungus (Kayvan Novak) yang mendapat ancaman akan dibunuh oleh sosok yang belum teridentifikasi. Awalnya, Agent H memandang sebelah mata terhadap tugas tersebut dan menilai bahwa pengamanan Men in Black akan membuat keberadaan Vungus selama di Bumi menjadi aman. Sial, ancaman terhadap Vungus ternyata menjadi nyata dan membuat seluruh organisasi Men in Black menjadi kelabakan.

Sejujurnya, sulit untuk benar-benar memandang serius terhadap keberadaan seri film Men in Black. Selain Men in Black (Sonenfeld, 1997) yang berhasil mendapatkan pujian luas dari para kritikus film dunia sekaligus meraih kesuksesan komersial yang cukup besar selama masa perilisannya, dua film Men in Black lainnya gagal untuk dieksekusi dengan kualitas yang mampu membuat keberadaannya layak untuk diingat – meskipun Men in Black II (Sonenfeld, 2002) dan Men in Black 3 masih mampu menarik sejumlah besar penonton. Premis Men in Black: International yang menghadirkan dua sosok agen rahasia baru – dan diperankan oleh duo Hemsworth dan Tessa Thompson yang sebelumnya telah tampil bersama dengan chemistry yang meyakinkan dalam Thor: Ragnarok (Taika Waititi, 2017) dan Avengers: Endgame (Anthony Russo, Joe Russo, 2019) – jelas terasa sebagai sebuah langkah baru yang meyakinkan bagi seri film ini. Sayangnya, selain chemistry erat antara Hemsworth dan Tessa Thompson yang mampu menghadirkan nyawa bagi film ini ketika mereka tampil bersama di banyak adegan, Men in Black: International dibangun dengan jalinan plot yang cenderung medioker – jika tidak ingin menyebut kualitas tersebut sebagai lemah.

Marcum dan Holloway nyaris hanya melakukan “rekonstruksi” ulang atas berbagai alur maupun plot film-film sejenis – termasuk alur ataupun plot dari film-film Men in Black sebelumnya – tanpa pernah mengelolanya dengan jalinan cerita yang meyakinkan. Hal yang sama juga dapat dirasakan dari karakter-karakter yang hilir mudik di sepanjang penceritaan film. Tak satupun dari karakter-karakter dalam film ini – termasuk para karakter utamanya – tampil dengan penggalian dan pendalaman kisah yang benar-benar kuat dan efektif. Klise dan begitu mudah untuk ditebak, khususnya sebuah pelintiran kisah tentang sesosok karakter yang sangat/terlalu gampang untuk diidentifikasi keberadaannya. Pengarahan yang diberikan F. Gary Gray (Fast and Furious 8, 2017) juga tidak memberikan kontribusi yang cukup berarti pada peningkatan kualitas cerita film. Men in Black: International seringkali hadir dengan ritme pengisahan yang berantakan – kadang terasa terlalu lamban dalam bertutur dan beberapa kali terasa tergesa-gesa dalam bercerita – jika tidak tampil dengan penampilan kisah yang dapat disebut datar dan jauh dari mengesankan. Pengarahan yang kemudian membuat film ini terasa menjadi begitu membosankan.

Chemistry antara Hemsworth dan Tessa Thompson memang menjadi elemen terkuat dari presentasi cerita Men in Black: International. Namun, bahkan chemistry hangat dan erat tersebut seringkali tidak mampu menutupi bobroknya kualitas cerita film ini secara keseluruhan. Hemsworth terasa berakting dalam penampilan yang menjemukan dalam tiap adegannya. Kualitas penampilan yang mungkin tidak dapat dihindari ketika seorang aktor diberikan tampilan cerita yang begitu lemah. Penampilan Tessa Thompson, Emma Thompson, Neeson, Rafe Spall, Rebecca Ferguson, don vokal Kumail Nanjiani mampu mendapatkan beberapa momen yang membuat kehadiran mereka tampil menarik. Tetap saja, tidak mampu benar-benar mengangkat kualitas presentasi film yang kemungkinan besar akan dilupakan para penontonnya beberapa detik seusai mereka menyaksikan film ini. Efek yang bahkan tidak memerlukan bantuan alat neuralyzer milik para agen rahasia Men in Black untuk melakukannya. [D]

men-in-black-international-chris-hemsworth-tessa-thompson-movie-posterMen in Black: International (2019)

Directed by F. Gary Gray Produced by Walter F. Parkes, Laurie MacDonald Written by Art Marcum, Matt Holloway (screenplay), Lowell Cunningham (comics, The Men in Black) Starring Chris Hemsworth, Tessa Thompson, Rafe Spall, Rebecca Ferguson, Larry Bourgeois, Laurent Bourgeois, Emma Thompson, Liam Neeson, Kayvan Novak, Spencer Wilding, Sérgio Mallandro, Marcy Harriell, Inny Clemons, Kumail Nanjiani, Tim Blaney, Thom Fountain, Drew Massey, Mandeiya Flory Music by Danny Elfman, Chris Bacon Cinematography Stuart Dryburgh Edited by Christian Wagner Production companies Columbia Pictures/Amblin Entertainment/Parkes + Macdonald/Image Nation/Tencent Pictures Running time 115 minutes Country United States Language English

2 thoughts on “Review: Men in Black: International (2019)”

Leave a Reply