Well… dengan dirilisnya pengumuman nominasi Festival Film Indonesia 2011, Minggu (27/11), membuktikan kalau Festival Film Indonesia memiliki selera penilaian yang berbeda dari mereka yang memilih untuk mengirimkan Di Bawah Lindungan Ka’bah sebagai perwakilan Indonesia ke seleksi kategori Best Foreign Language Film di ajang Academy Awards mendatang. Di Bawah Lindungan Ka’bah sama sekali tidak mendapatkan nominasi di ajang Festival Film Indonesia 2011! Pun begitu, ketiadaan judul Di Bawah Lindungan Ka’bah dalam daftar nominasi Festival Film Indonesia 2011 tidak lantas membuat ajang penghargaan tertinggi bagi insan perfilman Indonesia tersebut menjadi lebih prestisius dibandingkan dengan Academy Awards. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Film Indonesia 2011 masih meninggalkan beberapa film dan penampilan yang seharusnya mendapatkan rekognisi yang tepat. Dan seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya pula, Festival Film Indonesia 2011 masih menominasikan film dan penampilan yang sebenarnya banyak mendapatkan kritikan tajam dari para kritikus film nasional.
Contohnya lihat saja Masih Bukan Cinta Biasa yang berdampingan dengan Sang Penari dan Tanda Tanya dalam mendapatkan perolehan nominasi terbanyak yakni sebanyak 10 nominasi. Sebagai pembelaan, Masih Bukan Cinta Biasa bukanlah sebuah film yang berkualitas (benar-benar) buruk. Namun untuk menominasikannya di sebuah ajang penghargaan film terkesan sebagai sesuatu hal yang benar-benar tidak dapat diduga. Masih Bukan Cinta Biasa adalah sebuah film komersil yang hadir tanpa kualitas yang mampu membuat film tersebut tampil menonjol. Pun begitu, Benni Setiawan kembali memperoleh peluang untuk mengulang kemenangannya lewat nominasi yang ia peroleh di kategori Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Terbaik dan Penulis Cerita Asli Terbaik. Ferdy Taher dan Wulan Guritno juga mendapatkan nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pemeran Wanita Pendukung Terbaik untuk penampilan mereka di film tersebut. Deretan nominasi yang cukup sama mengherankannya ketika mendengar film tersbeut juga dinominasikan untuk kategori Pengarah Sinematografi Terbaik – yang menggeser raihan gambar Tendangan Dari Langit atau Batas yang jauh lebih fenomenal itu.
Berbicara mengenai mereka yang ‘disingkirkan’ dari nominasi Festival Film Indonesia 2011, Kentut adalah satu film yang secara mengejutkan tersingkir oleh film-film sekelas Masih Bukan Cinta Biasa, Tebus atau Surat Kecil Untuk Tuhan yang sebenarnya memiliki kualitas yang lebih inferior. Penampilan jenaka Deddy Mizwar, pengarahan apik dan naskah cerdas karya Aria Kusumadewa terkesan terlupakan begitu saja. Memang, Kentut bukanlah sebuah film besar yang berhasil meraih kesuksesan komersial selama masa edarnya – satu-satunya alasan logis kenapa Surat kecil Untuk Tuhan mampu memperoleh nominasi, namun jelas sangat mengecewakan untuk mengetahui bahwa film dengan kualitas sekuat Kentut hanya mampu meraih nominasi di kategori Penata Suara Terbaik.
Beberapa penampilan yang cukup stand-out di sepanjang tahun 2011 ini juga berlalu begitu saja. Ardina Rasti yang memberikan penampilan terbaik di sepanjang karirnya sebagai seorang aktris dalam film Batas sama sekali tidak digubris – sama halnya dengan banyak penampilan dan kualitas teknis Batas lainnya. Walau cukup menyenangkan untuk melihat Poppy Sovia meraih nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik untuk penampilannya di Catatan Harian Si Boy, namun cukup menyedihkan untuk mengetahui bahwa penampilan Abimana Arya dan Albert Halim sama sekali diacuhkan oleh para dewan juri seleksi Festival Film Indonesia 2011 ketika mereka masih sempat menominasikan penampilan Fanny Fabriana di salah satu film terburuk tahun ini, True Love, atau memberikan dua nominasi bagi Agus Kuncoro Adi di kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik.
Oh well… ajang penghargaan film memang tidak akan dapat merangkum seluruh pendapat maupun kritikan yang telah masuk terhadap puluhan film yang beredar selama satu jangka waktu tertentu. Berikut daftar lengkap nominasi Festival Film Indonesia 2011:
NOMINASI FILM BIOSKOP
Film Bioskop Terbaik
- ? (Tanda Tanya)
- Masih Bukan Cinta Biasa
- Tendangan Dari Langit
- Sang Penari
- The Mirror Never Lies
Sutradara Terbaik
- Benni Setiawan dalam film Masih Bukan Cinta Biasa
- Hanung Bramantyo dalam film ? (Tanda Tanya)
- Hanung Bramantyo dalam film Tendangan Dari Langit
- Ifa Isfansyah dalam film Sang Penari
- Kamila Andini dalam film The Mirror Never Lies
Pemeran Utama Pria Terbaik
- Alex Komang dalam film Surat Kecil Untuk Tuhan
- Emir Mahira dalam film Rumah Tanpa Jendela
- Ferdy Tahier dalam film Masih Bukan Cinta Biasa
- Oka Antara dalam film Sang Penari
- Tio Pakusadewo dalam film Tebus
Pemeran Utama Wanita Terbaik
- Dinda Hauw dalam film Surat Kecil Untuk Tuhan
- Fanny Fabriana dalam film True Love
- Gita Novalista dalam film The Mirror Never Lies
- Prisia Nasution dalam film Sang Penari
- Salma Paramitha dalam film Rindu Purnama
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
- Agus Kuncoro dalam film ? (Tanda Tanya)
- Agus Kuncoro dalam film Tendangan Dari Langit
- Hendro Djarot dalam film Sang Penari
- Landung Simatupang dalam film Rindu Purnama
- Mathias Muchus dalam film Pengejar Angin
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik
- Atiqah Hasiholan dalam film The Mirror Never Lies
- Dewi Irawan dalam film Sang Penari
- Endhita dalam film ? (Tanda Tanya)
- Poppy Sovia dalam film Catatan Harian Si Boy
- Wulan Guritno dalam film Masih Bukan Cinta Biasa
Penulis Skenario Terbaik
- Benni Setiawan dalam film Masih Bukan Cinta Biasa
- Dirmawan Hatta & Kamila Andini dalam film The Mirror Never Lies
- Salman Aristo dalam film Jakarta Maghrib
- Salman Aristo, Ifa Isfansyah & Shanty Harmayn dalam film Sang Penari
- Titien Wattimena dalam film ? (Tanda Tanya)
Penulis Cerita Asli Terbaik
- Benni Setiawan dalam film Masih Bukan Cinta Biasa
- Hanung Bramantyo dalam film ? (Tanda Tanya)
- Kamila Andini dalam film The Mirror Never Lies
- Salman Aristo dalam film Jakarta Maghrib
- Sarjono Sutrisno & Muhammad Yusuf dalam film Tebus
Sinematografi Terbaik
- Faozan Rizal dalam film Pengejar Angin
- Gunung Nusa Pelita dalam film Masih Bukan Cinta Biasa
- Ipung Rachmat Syaiful dalam film The Mirror Never Lies
- Yadi Sugandi dalam film ? (Tanda Tanya)
- Yadi Sugandi dalam film Sang Penari
Pengarah Artistik Terbaik
- Ary Juwono dalam film Catatan Harian Si Boy
- Fauzi dalam film ? (Tanda Tanya)
- Fauzi dalam film Tendangan Dari Langit
- Frans X.R. Paat dalam film Batas
- Eros Eflin dalam film Sang Penari
Penyunting Gambar Terbaik
- Cesa David Luckmansyah dalam film ? (Tanda Tanya)
- Cesa David Luckmansyah dalam film Masih Bukan Cinta Biasa
- Cesa David Luckmansyah dalam film Sang Penari
- Aline Jusria & Dinda Amanda dalam film Catatan Harian Si Boy
- Wawan I. Wibowo dalam film Pengejar Angin
Penata Suara Terbaik
- Adityawan Susanto & Trisno dalam film Kentut
- Adityawan Susanto & M. Ichsan Rachmaditta dalam film Masih Bukan Cinta Biasa
- Khikmawan Santosa dalam film Lima Elang
- Satrio Budiono & Saft Daultsyah dalam film ? (Tanda Tanya)
- Satrio Budiono & Sutrisno dalam film Tendangan Dari Langit
Penata Musik Terbaik
- Adam S. Permana dalam film Rumah Tanpa Jendela
- Aksan Sjuman & Titi Sjuman dalam film Rindu Purnama
- Thoersi Argeswara dalam fim Masih Bukan Cinta Biasa
- Thoersi Argeswara dalam film Surat Kecil Untuk Tuhan
- Thoersi Argeswara dalam film The Mirror Never Lies
Film Pendek Terbaik
- Bermula Dari A karya B.W. Purba Negara
- Payung Merah karya Edward Gunawan & Andri Cung
- Say Hello To Yellow karya B.W. Purba Negara
- The Black Journey karya Astu Prasidya
- Tanya Jawab karya Jason Iskandar
Film Dokumenter Terbaik
- Cerita Dari Tapal Batas karya Wisnu Adi
- Donor ASI karya Ani Ema Susanti
- Lampion-Lampion karya Dwitra J. Ariana
- Metamorfoblus karya Dossy Omar
- Penjara Dan Nirwana karya Daniel Rudi Haryanto
Haha seperti biasalah nominasi FFI sering-sering aneh
Hi, saya suka membaca komentar tentang FFI2011 ini. Dimana boleh saya dapat info mengenai FFI yang terdahulu? Tq
Wahhh… saya kurang tahu kalau soal informasi FFI yang terdahulu. Coba buka situs resmi FFI 2011, http://festivalfilmindonesia.org/. Atau coba beli majalah Moviegoers yang terbaru. Bukan promosi sih. Saya sempat beli dan di dalamnya dibahas mengenai pengadaan Festival Film Indonesia di masa lalu dengan lumayan rinci.
HI,salam kenal bang amir..
kebetulan saya penggemar novel trilogi Ahmad Tohari yg jd based Sang Penari,sy penasaran cari di blognya abang kok belum ada ya?please tonton n kasi reviewnya dunk..
apakah sebagus novelnya ato malah menghancurkan nama si Srintil..
Thanks before Bang..
Halo!
Kebetulan Sang Penari baru akan rilis di wilayah Medan dan sekitarnya pada tanggal 1 Desember 2011. Jadi… saya baru akan dapat menyaksikan film tersebut mulai hari ini. Review-nya akan segera saya tuliskan setelah saya menonton filmnya yah.
Heran liat ‘Masih Bukan Cinta Biasa’ nangkring sebagai salah satu calon best picture… Idealnya dari semua nominees hanya ‘Sang Penari’ yang layak menang.. Kalo gak ada embel2 sponsorship dan lain sebagainya pemenang FFI 2011 tgl.10 besok akan seperti line-up ini… ‘Sang Penari’, ‘Ifa Isfansyah’, ‘Oka Antara’, ‘Prisia Nasution’, ‘Agus Kuncoro’, dan ‘Dewi Irawan’. Locked! Terutama Prisia dan Dewi..harus menang! 🙂
whoaaaa kita sama nih, saya juga berfikir mengenai line-up itu.
semoga ini benar2 terjadi 10 Desember besok.