Tag Archives: Gabriel Basso

Review: Hillbilly Elegy (2020)

Nama J. D. Vance serta judul memoar yang ditulisnya, Hillbilly Elegy: A Memoir of a Family and Culture in Crisis, yang bercerita tentang masa kecilnya memang tidak begitu familiar di telinga orang-orang di luar negara Amerika Serikat. Namun, ketika dirilis pada tahun 2016 lalu – berdekatan dengan masa pemilihan presiden di Amerika Serikat, buku garapan Vance mendapatkan banyak sorotan akan pengisahannya mengenai kaum hillbilly yang dikenal sebagai sekelompok masyarakat Amerika Serikat berkulit putih yang sering dinilai konservatif serta memiliki watak dan perangai keseharian yang keras. Banyak pihak yang menilai penggambaran yang dilakukan Vance tentang kaum hillbilly dalam memoar yang ditulisnya dihadirkan secara dangkal. Terlepas dari berbagai sorotan dan kontroversi, Hillbilly Elegy: A Memoir of a Family and Culture in Crisis berhasil meraih sukses secara komersial, menjadi salah satu buku dengan penjualan terbaik di tahun 2016 dan 2017, mempopulerkan nama Vance, dan, tentu saja, dilirik oleh Hollywood untuk diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar. Continue reading Review: Hillbilly Elegy (2020)

Review: Super 8 (2011)

Mereka yang menyukai film-film karya Steven Spielberg seperti Close Encounters of the Third Kind (1977) atau E.T.: The Extra-Terrestrial (1982), sepertinya akan dengan mudah menemukan diri mereka terbuai dan jatuh cinta dengan Super 8, sebuah film yang menjadi kelanjutan karir J. J. Abrams sebagai seorang sutradara film layar lebar setelah kesuksesannya dalam menggarap ulang Star Trek di tahun 2009 lalu. Tidak mengherankan, sebenarnya. Untuk film ini, Abrams untuk pertama kalinya bekerjasama dengan Spielberg – yang semenjak lama telah dianggap Abrams sebagai salah satu tokoh yang paling ia idolakan dan berpengaruh dalam karir filmnya – dan karenanya, mungkin adalah tepat untuk melihat Super 8 sebagai sebuah penghormatan terhadap film-film science fiction karya Spielberg yang selalu dapat tampil menarik, hangat dan selalu dengan mudah menemukan tempat di hati para penontonnya.

Continue reading Review: Super 8 (2011)