“Because this is Hollywood, and if something kind of works, they’ll just keep doing it until everybody hates it!”

Kutipan tersebut berasal dari Tina Fey yang menyinggung mengenai dirinya dan Amy Poehler yang kembali diundang oleh Hollywood Foreign Press Association untuk kembali membawakan ajang penghargaan Golden Globes beberapa waktu yang lalu. And it’s fucking true! Hollywood, saudara-saudara, tidak akan berhenti mengeksploitasi sebuah produk jika produk tersebut masih terus digemari (baca: digilai) oleh para konsumennya. They’re all about the money after all. Mungkin hal tersebut adalah satu-satunya alasan rasional yang dapat menjelaskan keberadaan setiap seri terbaru dari franchise Paranormal Activity (2009 – 2012). Para kritikus film dunia jelas telah merasa kelelahan dengan formula horor yang terus menerus diulang di setiap seri franchise ini. Pun begitu, apa mau dikata, penonton sepertinya terus saja rela menghabiskan uang dan waktu mereka untuk mendapatkan sensasi ketakutan yang sama dari setiap seri Paranormal Activity.

Paranormal Activity: The Marked Ones sendiri digarap sebagai sebuah spin-off dengan jalinan kisah yang sama sekali terpisah dari keempat seri sebelumnya – walaupun akhirnya akan membentuk sebuah benang merah penceritaan yang sama dengan keempat seri Paranormal Activity sebelumnya. Tidak lagi mengisahkan mengenai karakter Katie, Kristie maupun Micah, Paranormal Activity: The Marked Ones membawa penontonnya ke kawasan perumahan yang dominan diisi oleh masyarakat Latin di Oxnard, California, Amerika Serikat dan berkenalan dengan Jesse (Andrew Jacobs) yang baru saja merayakan kelulusan sekolah menengah atasnya. Suatu hari, tetangga Jesse yang bernama Anna (Gloria Sandoval) – dan sering dijuluki sebagai seorang penyihir oleh para pemuda setempat – ditemukan tewas secara misterius di apartemennya. Penasaran dengan kematian Anna, Jesse kemudian mengajak sahabatnya, Hector (Jorge Diaz), untuk diam-diam mengunjungi apartemen Anna. Dan masalahpun dimulai.

Walau awalnya hanya berniat untuk bersenang-senang dan merekam isi apartemen Anna dengan kamera yang ia miliki, Jesse mulai mengalami hal-hal buruk seusai kunjungannya ke apartemen tersebut. Di saat yang bersamaan, Hector mulai merasakan adanya perubahan dalam karakter keseharian Jesse. Jesse yang dulu dikenal begitu hangat kini lebih sering memilih untuk menyendiri dan menarik diri dari lingkungannya. Bersama dengan teman sekolah mereka lainnya, Marisol (Gabrielle Walsh), Hector mulai menyelidiki berbagai misteri yang meliputi apartemen Anna. Hector dan Marisol kemudian menemukan keterlibatan Anna dalam sebuah sekte terlarang yang telah berencana untuk menculik Jesse dan menjadikannya sebagai bagian dari sekte tersebut. Hector dan Marisol harus segera mengambil tindakan untuk dapat menyelamatkan sahabatnya tersebut.

Harus diakui, meskipun masih menggunakan teknik penceritaan found footage yang telah terasa begitu melelahkan – khususnya ketika beberapa adegan disajikan dengan shaky cam yang cukup mengganggu, pemilihan untuk menghadirkan sebuah jalan cerita dengan deretan karakter dan latar lokasi penceritaan yang baru cukup mampu memberikan atmosfer segar bagi franchise Paranormal Activity. Usaha dari sutradara sekaligus penulis naskah, Christopher Landon, untuk memberikan jalinan benang merah dari Paranormal Activity: The Marked Ones dengan beberapa seri sebelumnya juga berhasil menghadirkan teka-teki yang cukup menyenangkan untuk diikuti penonton. Paranormal Activity: The Marked Ones mungkin tidak akan cukup kuat untuk dipandang sebagai sebuah film yang berdiri sendiri. Namun ketika kisahnya dijalin dengan beberapa seri sebelumnya – khususnya bagi mereka yang memang mengikuti seri film horor ini semenjak awal, Paranormal Activity: The Marked Ones mampu menjadi sebuah bagian franchise yang terasa sama esensialnya.

Terlepas dari hadirnya atmosfer baru dalam jalan penceritaan Paranormal Activity: The Marked Ones, film ini tetap harus diakui masih memiliki problema yang sama dengan seri-seri sebelumnya. Upaya Landon untuk memperkenalkan para karakter di dalam film ini dilakukan dengan cara penceritaan yang begitu lemah. Hampir tidak ada elemen penceritaan yang terasa esensial di paruh awal perkenalan film ini yang membuat Landon terkesan membuang-buang waktu sebelum akhirnya membawa masuk konflik utama film ini. Beruntung para pengisi departemen akting film ini mampu menghidupkan karakter-karakter yang mereka perankan dengan baik. Dengan chemistry yang terjalin begitu erat antara setiap pemeran, berbagai teror yang dihadapi setiap karakter dalam jalan cerita film ini menjadi lebih terasa kuat pengaruhnya.

Meskipun menjauh dari jalan penceritaan yang telah dikisahkan dalam empat seri sebelumnya, Christopher Landon cukup mampu memberikan sebuah sentuhan yang menyegarkan dalam Paranormal Activity: The Marked Ones. Kemampuannya dalam menyusun sebuah teka-teki yang akhirnya membentuk sebuah jalinan kisah yang tidak terpisahkan dari seri Paranormal Activity sebelumnya menjadikan film ini masih sangat menyenangkan untuk disaksikan. Tidak sepenuhnya berjalan lancar. Penyajian jalan cerita yang dihadirkan melalui teknik shaky cam harus diakui terasa begitu menggangu pada banyak bagian. Paruh awal yang diisi dengan struktur cerita yang lemah juga membuat Paranormal Activity: The Marked Ones terasa berjalan begitu lamban sebelum akhirnya menemukan titik kestabilan penceritaannya di bagian pertengahan film. Tidak akan mengubah cara pandang mereka yang telah terlanjur kelelahan dengan arah cerita dari seri film ini namun Paranormal Activity: The Marked Ones masih mampu memberikan momen-momen menyenangkan bagi mereka yang masih menikmati sajian horor a la franchise Paranormal Activity. [C-]

Paranormal Activity: The Marked Ones (Horror | Thriller, 2014)

Directed by Christopher Landon Produced by Jason Blum, Oren Peli Written by Christopher Landon Starring Andrew Jacobs, Richard Cabral, Carlos Pratts, Gabrielle Walsh, Jorge Diaz, Catherine Toribio, Noemi Gonzalez, Gigi Feshold, David Saucedo, Julian Works, Gloria Sandoval, Molly Ephraim, Katie Featherston, Chloe Csengery, Jessica Tyler Brown, Micah Sloat Cinematography by Gonzalo Amat Editing by Gregory Plotkin Studio Paramount Pictures/Blumhouse Productions/Room 101/Solana Films Running time 84 minutes Country United States Language English, Spanish