Review: Last Night (2010)


Debut penyutradaraan Massy Taedjedin, Last Night, adalah sebuah karya yang akan mewujudkan impian setiap pecinta kisah drama dewasa semenjak mereka menyaksikan Closer (2004). Berbicara mengenai pernikahan dan rasa kesetiaan yang terbentuk antara dua orang yang terlibat dalam lembaga tersebut, Taedjedin menggambarkan karakter-karakternya dengan begitu sederhana namun akan mampu membuat setiap orang merasa terhubung dengan mereka, khususnya setiap orang yang sedang berada dalam sebuah hubungan cinta. Apakah perselingkuhan itu? Apa yang mendorong seseorang untuk melakukannya? Apakah Anda sendiri pernah tergoda untuk melakukannya? Berbagai pertanyaan yang berusaha dijabarkan oleh Taedjedin dalam Last Night… dan dilakukan dengan sangat, sangat sempurna.

Beberapa orang mungkin akan merasa terasing oleh Last Night, yang dalam penyampaiannya lebih memilih untuk menyampaikan jalan ceritanya lewat deretan dialog panjang yang terjadi antara para karakternya. Namun, sebenarnya, di sinilah letak keunggulan film ini. Dialog-dialog yang dituliskan Taedjedin tidak pernah berusaha untuk terdengar menjadi kumpulan percakapan mengenai cinta, pernikahan dan kesetiaan yang puitis atau mendayu-dayu. Taedjedin lebih memilih deretan kata yang terjalin alami antara karakternya, yang kemudian didukung kemampuan akting para pemeran film ini, secara perlahan akan terasa begitu mengena sekaligus mampu mengantarkan tema cerita film ini.

Taedjedin sendiri sepertinya mendapatkan sebuah berkah dengan deretan pemeran yang ia dapatkan untuk film ini. Empat pemeran utama ini — yang merupakan kumpulan aktor dan aktris papan atas dari empat negara berbeda – menjadi kunci utama mengapa Last Night begitu mampu tampil menghipnotis. Keira Knightley dan Sam Worthington berperan menjadi pasangan suami istri asal New York, Joanna dan Michael Reed, yang telah menikah selama tiga tahun setelah melalui masa pacaran mereka yang dimulai semenjak masa kuliah. Dalam sebuah pesta yang dihadiri keduanya, Joanna kemudian menyaksikan bagaimana Michael begitu dekat dengan rekan sekerjanya, Laura (Eva Mendes), dan menciptakan sebuah friksi dalam hatinya dan dugaan bahwa Michael dan Laura memiliki hubungan yang lebih dari sekedar rekan kerja.

Dugaan tersebut kemudian berakhir dengan perdebatan hangat antara keduanya, yang semakin memanas setelah Joanna mengetahui bahwa keesokan harinya, Michael akan berangkat dalam perjalanan bisnis selama dua hari ke Philadelphia bersama Laura. Michael akhirnya mampu menenangkan rasa cemburu Joanna yang sama sekali tidak beralasan, dan akhirnya berangkat bersama Laura dan rekan kerjanya menuju Philadephia. Satu malam perpisahan inilah yang kemudian menjadi sebuah ujian berat bagi pernikahan Michael dan Joanna. Laura, yang tidak malu-malu menunjukkan rasa ketertarikannya pada Michael, semakin agresif dalam mendekati pria tampan tersebut. Sementara itu, Joanna juga mendapatkan ujiannya sendiri ketika ia didatangi mantan kekasihnya, Alex (Guillaume Canet), yang masih mampu menarik perhatian hati Joanna. Apakah Michael dan Joanna akan mampu menolak seluruh godaan yang datang terhadap pernikahan mereka?

Keempat pemeran film ini — Keira Knightley, Sam Worthington, Eva Mendes dan Guillaume Canet – tampil begitu memikat dalam mengisahkan kisah mereka. Knightley, yang sepertinya semakin mampu menunjukkan dirinya adalah salah satu aktris paling berbakat dalam generasinya, dengan cemerlang berhasil memanfaatkan porsi perannya yang besar dalam memberikan penampilan yang mampu menyentuh setiap sisi emosional yang diperlukan karakternya. Worthington juga sama sekali tidak mengecewakan dalam peran yang menuntutnya untuk tampil lebih dramatis, walaupun karakternya lebih sedikit mengalami gerakan emosional daripada tiga karakter lainnya.

Canet dan Mendes juga terlihat sangat sesuai dalam memerankan dua karakter penggoda dalam jalan cerita Last Night. Karakter Alex yang tidak segan dalam menunjukkan rasa sukanya pada Joanna mampu dihidupkan oleh Canet dengan baik. Sementara itu, Mendes terlihat sangat nyaman dalam perannya sebagai Laura. Walaupun Laura tidak pernah secara terang-terangan menunjukkan rasa sukanya pada Michael, namun penonton akan mampu melihatnya dari bahasa tubuh dan tatapan mata yang dikeluarkan Mendes. Tidak diragukan, empat pemeran ini mampu saling melengkapi satu sama lain dalam membawakan jalan cerita Last Night yang konvensional namun penuh intrik percintaan yang mendalam.

Last Night adalah sebuah film yang setidaknya akan mampu membuat setiap orang yang sedang atau pernah terlibat dalam sebuah hubungan cinta mempertanyakan kemampuan mereka dalam menghadapi sebuah godaan. Menyerah begitu saja terhadap godaan tersebut atau berusaha sekuat hati untuk mengedepankan rasa cinta sejati yang telah tertanam. Taedjedin sama sekali tidak membuang-buang waktu untuk memberikan berbagai ornamen pelengkap dalam jalan cerita Last Night. Film ini disajikan dengan sederhana dan apa adanya namun begitu indah dalam penceritaannya. Seperti halnya Closer, tidak akan mengherankan bila banyak orang yang akan terus membicarakan film ini lama setelah mereka selesai menyaksikannya.

Last Night (Gaumont/Nick Wechsler Productions/Miramax Films/Tribeca Film, 2010)

Last Night (2010)

Directed by Massy Tadjedin Produced by Christophe Riandee, Massy Tadjedin, Nick Wechsler Written by Massy Tadjedin Starring Keira Knightley, Sam Worthington, Eva Mendes, Guillaume Canet, Griffin Dune, Daniel Eric Gold, Stephanie Romanov Music by Clint Mansell Cinematography Peter Deming Editing by Susan E. Morse Studio Gaumont/Nick Wechsler Productions Distributed by Miramax Films/Tribeca Film Country United States, France Language English

Leave a Reply