Review: The Mechanic (2011)


Berjalan cepat, brutal dan dengan intensitas yang sangat terjaga baik, The Mechanic adalah sebuah film action murni yang kembali menempatkan aktor asal Inggris, Jason Statham, dalam elemen terbaiknya: sebuah film action no brainer dimana ia dapat memamerkan otot sekaligus otaknya dalam memerankan seorang karakter tangguh, tak kenal kata takut namun tetap merupakan seorang yang sensitif ketika berhubungan dengan kehidupan pribadinya. Benar, Statham telah memainkan karakter tersebut berkali-kali semenjak namanya mulai menanjak dalam The Transporter (2002). Namun harus diakui, setelah sekian tahun berlalu, rasanya tak ada bintang action yang mampu tampil dengan daya tarik yang lebih kuat dari Statham di setiap filmnya.

The Mechanic sendiri merupakan film yang di-remake dari film berjudul sama yang dirilis pada tahun 1972 dengan bintang Charles Bronson, seorang bintang action lainnya yang sangat populer di masanya. Mengisahkan mengenai Arthur Bishop (Statham), seorang pembunuh bayaran, yang sedang membantu seorang pemuda, Steve McKenna (Ben Foster), untuk melupakan dendam yang dipendamnya pada seseorang yang telah tega untuk membunuh ayahnya, seorang pembunuh bayaran senior bernama Harry McKenna (Donald Sutherland). Tentu saja, Arthur sama sekali tidak akan menyinggung fakta bahwa ialah yang sebenarnya telah melakukan pembunuhan tersebut kepada Steve.

Naskah yang sangat familiar, dan setiap penonton mungkin telah dapat dengan mudah menebak bahwa keputusan Arthur untuk melatih Steve menjadi seorang pembunuh bayaran adalah sebuah keputusan yang akhirnya akan menempatkan dirinya sendiri dalam bahaya. The Mechanic bergerak ke arah tersebut, namun penulis naskah Lewis John Carlino dan Richard Wenk cukup cerdas untuk mengisi masa sebelum penonton mencapai titik tersebut dengan memasukkan berbagai tugas pembunuhan yang harus dihadapi kedua karakter utama sekaligus dijadikan sebagai sarana dimana kedua karakter tersebut mendapatkan pendalaman karakter.

Sutradara, Simon West (When a Stranger Call, 2006), melakukan pekerjaan yang cukup baik dalam menyusun rentetan adegan aksi yang terdapat di film ini. Disajikan dengan cara yang brutal, yang beberapa diantaranya terkadang cukup menyakitkan untuk dilihat, adegan-adegan aksi inilah yang menjadi nyawa The Mechanic, khususnya ketika film ini berhasil menawarkan beberapa trik baru yang mungkin belum pernah disaksikan di beberapa film lain yang ber-genre sama. Namun, deretan adegan aksi tersebut bukanlah sajian utama dari The Mechanic. Dua karakter utama yang saling bekerjasama – namun penonton tahu mereka saling mencurigai setiap gerakan satu sama lain – adalah daya tarik utamanya.

Karakter Arthur Bishop dan Steve McKenna adalah dua karakter yang saling bertolak belakang satu sama lain. Arthur adalah seorang pembunuh bayaran yang melakukan tugasnya dengan penuh ketelitian karena ia tidak ingin meninggalkan jejak di setiap tugas yang dikerjakan. Sementara Steve, dengan semangat jiwa mudanya, ingin menyelesaikan seluruh tugasnya dengan sesegera mungkin, yang terkadang justru menjebaknya dalam situasi yang membahayakan hidupnya sendiri. Di atas seluruh perbedaan tersebut, penonton dapat merasakan bahwa keduanya menikmati keberadaan satu sama lain, yang muncul akibat chemistry yang sangat tepat antara Statham dan Foster.

Statham masih menggunakan daya tarik yang sama dengan apa yang pernah ia tunjukkan dalam berbagai karakter yang pernah ia perankan di film sebelumnya. Begitu seringnya melihat Statham memerankan tipe karakter yang serupa membuat perannya di film ini terasa sangat dapat dinikmati, namun tidak lebih baik dengan apa yang dilakukan Ben Foster terhadap karakternya. Karakter Steve McKenna memang memiliki latar belakang yang lebih kompleks daripada karakter Arthur, yang membuat Foster memiliki peluang yang lebih besar dalam menonjolkan kemampuan aktingnya. Dan hal tersebut berhasil dilakukannya dengan baik: Steve menjadi seorang karakter dengan jiwa liar yang seorangpun tahu bahwa setiap tindakannya tidak dapat ditebak dengan mudah. Kecuali pada beberapa bagian – bagian akhir cerita, tepatnya – dimana karakter Arthur berhasil melakukan tebakan tersebut dengan sempurna.

Seperti mayoritas film-film yang dibintangi oleh Jason Statham, The Mechanic tak lebih adalah sebuah film action yang dibuat murni tanpa dasar penceritaan yang kuat namun dengan sisi action yang akan mampu menyenangkan setiap penggemar genre tersebut. Sama sekali tidak ada masalah, ketika sutradara Simon West berhasil merangkai tiap adegan keras di film ini dengan begitu baik serta diimbangi penampilan dua aktor utama film yang cukup mampu memberikan ketegangan tersendiri bagi setiap penontonnya. Bukan sebuah sajian yang istimewa, namun sama sekali bukan sebuah film yang sangat mengecewakan.

The Mechanic (CBS Films, 2011)

The Mechanic (2011)

Directed by Simon West Produced by Irwin Winkler, Robert Chartoff, David Winkler, William Chartoff Written by Lewis John Carlino, Richard Wenk (screenplay), Lewis John Carlino (story) Starring Jason Statham, Ben Foster, Tony Goldwyn, Donald Sutherland, Jeff Chase, Mini Anden Music by Mark Isham Cinematography Eric Schmidt Editing by T.G. Herrington, Todd E. Miller Distributed by CBS Films Country United States Language English

Directed by Simon West Produced by Irwin WinklerRobert ChartoffDavid WinklerWilliam Chartoff Screenplay by Lewis John CarlinoRichard Wenk Story by Lewis John Carlino Starring Jason StathamBen Foster Music by Mark Isham Cinematography Eric Schmidt Editing by T.G. HerringtonTodd E. Miller Distributed by CBS Films Release date(s) January 28, 2011 (2011-01-28) Country United States Language English

3 thoughts on “Review: The Mechanic (2011)”

  1. Seperti film2 sebelum nya,setelah menonton film ini kesan pertama saya “pendek” amat durasi nya..tapi film ini mampu menyuguhkan nuansa full action dari awal hingga akhir,dari plot cerita biasa2 saja dan sangat umum tapi salut untuk sang sutradara bisa membuat film ini sedemikian rupa menjadi film yang tidak membosankan..

  2. It’s another Jason Statham’s great action movie. As usual, there is much blood in this movie. The ending is quite predictable. But I like the quote, “Victory loves Preparation.”

Leave a Reply