Review: Solitary Man (2010)


Kapan terakhir kali Anda menyaksikan performa Michael Douglas dalam sebuah film yang banyak diakui keunggulannya oleh para kritikus film dunia? Memerlukan waktu satu dekade ke belakang untuk menemukan film tersebut, yakni ketika Douglas berperan sebagai Professor Grady Tripp di film Wonder Boys (2000) di bawah arahan sutradara Curtis Hanson. Setelahnya, resume Douglas kebanyakan diisi oleh film-film yang kebanyakan malah mengubur imej dirinya sebagai seorang aktor watak yang masih dapat diperhitungkan.

Peran Douglas sebagai Ben Kalmen di Solitary Man sendiri sebenarnya bukanlah sebuah tantangan baru bagi dirinya.  Beberapa karakter yang ia perankan di masa lalu, seperti di Wonder Boys dan Wall Street (1987), memiliki kemiripan tersendiri dengan karakter Ben Kalmen. Yang membuat akting Douglas kali ini terasa sangat istimewa adalah karena Douglas (sekali lagi) mampu memberikan permainan terbaiknya dan kembali menunjukkan kedalaman akting yang telah  sekian lama tidak ia tunjukkan.

Solitary Man berkisah menganai Ben Kalmen (Douglas), seorang pengusaha dealer mobil yang pernah mencapai masa keemasannya, namun sekarang harus berusaha lebih keras lagi untuk mengembalikan keberhasilannya kembali. Berbagai permasalahan yang saat ini ia hadapi sendiri bukan datang secara tiba-tiba. Kelakuan Ben-lah yang menyebabkan ia saat ini harus berusaha untuk memulai kembali kehidupannya.

Di menit-menit awal, film ini akan menjelaskan hal apa yang menyebabkan perubahan tingkah laku Ben – yang nantinya akan kembali mendapat penjelasan lebih lanjut di akhir film – yakni vonis dokter yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah pada tubuhnya. Mendengar hal tersebut, Ben langsung berubah menjadi seseorang yang ingin menghabiskan hidupnya dengan bersenang-senang, termasuk dengan berhubungan dengan banyak wanita cantik yang dapat dengan mudah ia dapatkan.

Tentu saja, kelakuan ini menyebabkan keluarganya berantakan. Istri yang mencintainya, Nancy (Susan Sarandon), pergi meninggalkannya. Walau telah bercerai, keluarga Ben sendiri masih memperhatikan dirinya dengan baik. Ia dan Susan bahkan masih sering berkumpul bersama Susan (Jenna Fischer), putrid tunggal mereka yang telah menikah dan memiliki anak. Kebiasaan Ben untuk bersenang-senang ini pula yang menyebabkan bisnisnya semakin berantakan. Pada akhirnya, Ben tiba di suatu titik dimana ia harus memilih untuk tetap bertahan dengan sikapnya seperti saat ini, atau berubah dan membangun kembali kehidupannya.

Dalam 90 menit masa tayangnya, Solitary Man mengajak penontonnya untuk mengenal kepribadian seorang Ben Kalmen dan interaksinya dengan orang-orang yang berada di sekitarnya: mantan istrinya, puterinya, menantunya, cucunya, kekasihnya, Jordan (Mary Louise Parker), puteri kekasihnya yang kemudian juga menjalin cinta dengannya, Allyson (Imogen Poots), rekan bisnisnya, sahabat lamanya, Jimmy (Danny DeVito), hingga seorang pemuda yang baru ia kenal, Daniel Cheston (Jesse Eisenberg). Interaksi ini dikemas sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah gambaran mengenai kepribadian seorang Ben Kalmen sebenarnya, yang sangat sukar untuk dicintai namun memiliki pesona yang kuat sehingga hampir tidak mungkin untuk dibenci.

Michael Douglas memberikan penampilan yang sangat sempurna sebagai Ben Kalmen. Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, Douglas sepertinya tidak terlihat kesusahan sama sekali dalam memerankan karakter ini. Douglas memiliki pesona yang tepat untuk menjadi seorang womanizer, namun di saat yang sama mampu terlihat rapuh ketika dihadapkan pada berbagai problema kehidupaan di saat usianya telah bertambah tua. Walaupun pada beberapa bagian cerita kisah kelakuan Ben seperti terlalu diperpanjang — dan membuatnya cenderung sedikit melelahkan — namun tetap saja Douglas berhasil menjaga karakternya menjadi tetap menarik.

Jajaran pendukung juga tampil baik mendampingi Douglas. Mulai dari nama-nama senior seperti Danny DeVito dan Susan Sarandon, Mary-Louise Parker, Jenna Fischer hingga Jesse Eisenberg dan Imogen Poots – dua nama yang mungkin paling mencuri perhatian selama kisah film ini bergulir — tampil menyempurnakan kualitas film ini secara keseluruhan dan menambah tampilan cerita film ini menjadi semakin menarik.

Naskah cerita cerdas film ini ditulis oleh Brian Koppelman – yang bersama David Levien juga menyutradarai film ini. Koppelman berhasil menyusun setiap tahapan penceritaan film ini dengan alur kisah yang tepat, tidak terlalu cepat namun tidak terlalu melodramatis seperti kisah drama lainnya, yang membuat Solitary Man mudah mengalir dan dinikmati. Karakter-karakter yang ada juga diperankan dengan sangat manusiawi dan membuat mereka begitu mudah untuk terhubung dengan para penonton. Sebuah karya drama yang sangat menarik.

Rating: 4 / 5

Solitary Man (Millenium Films/Smartest Man Productions, 2010)

Solitary Man (2010)

Directed by Brian Koppelman, David Levien Produced by Moshi Diamont, Danny Dimbort, Joe Gatta, Steven Soderbergh Written by Brian Koppelman Starring Michael Douglas, Jenna Fischer, Jesse Eisenberg, Mary-Louise Parker, Susan Sarandon, Danny Devito, Imogen Poots, Richard Schiff, Olivia Thirlby Music by Michael Penn Cinematography Alwin H. Kuchler Editing by Tricia Cooke Distributed by Millenium Films/Smartest Man Running time 92 minutes Country United States Language English

2 thoughts on “Review: Solitary Man (2010)”

  1. Tumben baru review film ini sekarang (termasuk lama dan bootleg-nya juga uda ori). Tapi bener, filmnya bagus dan dalem. Keep up the good work dude

    1. Iyah! Kelamaan ditonton karena underestimate sama film ini. Setelah banyak reviewer luar yang bilang kalo penampilan Douglas di film ini adalah salah satu yang terbaik tahun ini, langsung deh ditonton. Dan ternyata benar!

Leave a Reply