Tag Archives: Sony’s Universe of Marvel Characters

Review: Morbius (2022)

Setelah kesuksesan Venom (Ruben Fleischer, 2018) dan Venom: Let There Be Carnage (Andy Serkis, 2021), Sony Pictures melanjutkan pengembangan semesta pengisahan Sony’s Spider-Man Universe yang dibentuk berdasarkan barisan kisah dan karakter dalam seri komik Spider-Man rilisan Marvel Comics dengan Morbius. Tidak seperti karakter Venom yang mungkin telah cukup dikenal keberadaannya berkat penampilannya yang menonjol pada alur pengisahan Spider-Man 3 (Sam Raimi, 2007), Morbius menjadi kali pertama bagi karakter yang diciptakan oleh komikus Roy Thomas dan Gil Kane tersebut ditampilkan secara maksimal dalam sebuah presentasi film cerita panjang – karakter Morbius sempat akan muncul secara kameo dalam satu adegan film Blade (Stephen Norrington, 1998) sebelum adegan tersebut kemudian dipotong dan tidak digunakan dalam versi Blade yang dirilis di layar lebar. Sayangnya, kualitas yang dihadirkan oleh sutradara Daniel Espinosa (Life, 2017) bagi film perdana untuk karakter Morbius ini jauh dari kesan yang baik maupun memuaskan. Sangat buruk, bahkan. Continue reading Review: Morbius (2022)

Review: Spider-Man: No Way Home (2021)

Harus diakui, dua film pertama Spider-Man arahan Jon Watts yang tergabung dalam linimasa pengisahan Marvel Cinematic Universe, Spider-Man: Homecoming (2017) dan Spider-Man: Far from Home (2019), memang masih belum mampu meninggalkan kesan sedalam lima film Spider-Man pendahulunya – tiga film Spider-Man (2002 – 2007) yang dibintangi Tobey Maguire dan diarahkan oleh Sam Raimi serta dua film The Amazing Spider-Man (2012 – 2014) yang dibintangi Andrew Garfield dan diarahkan oleh Marc Webb. Kedua film Spider-Man arahan Watts sebenarnya memiliki konsep cerita yang terasa lebih ringan dan lebih segar daripada film-film pendahulunya serta mendapatkan dukungan barisan pengisi departemen akting yang solid namun, entah mengapa, selalu terasa setengah matang dalam perjalanan eksekusi ceritanya. Bukan sebuah presentasi yang buruk tetapi jelas tidak berhasil dalam mengembangkan banyak potensi ceritanya. Continue reading Review: Spider-Man: No Way Home (2021)

Review: Venom: Let There Be Carnage (2021)

Meskipun gagal untuk mendapatkan reaksi positif dari banyak kritikus film dunia, raihan komersial sebesar lebih dari US$850 juta yang mampu dicapai Venom (Ruben Fleischer, 2018) disepanjang masa perilisannya jelas menjadi sinyal kuat bagi Sony Pictures untuk terus mengembangkan Sony’s Spider-Man Universe – nama baru bagi Sony’s Universe of Marvel Characters yang merupakan judul resmi bagi semesta pengisahan yang dibentuk dan diproduksi oleh Sony Pictures berdasarkan kisah dan karakter Spider-Man buatan Marvel Comics. Sejumlah perubahan dilakukan dalam Venom: Let There Be Carnage yang menjadi sekuel bagi Venom. Andy Serkis (Breathe, 2017) menggantikan posisi Fleischer untuk duduk di kursi penyutradaraan. Kelly Marcel juga kini menjadi penulis naskah cerita tunggal dengan bintang utama film ini, Tom Hardy, turut membantu dalam proses pengembangan cerita. Beberapa pembaharuan tersebut ternyata cukup mampu memberikan nada dan warna pengisahan yang menyegarkan bagi Venom: Let There Be Carnage. Continue reading Review: Venom: Let There Be Carnage (2021)

Review: Venom (2018)

Masih ingat dengan Venom – sosok antagonis yang muncul akibat perpaduan dari karakter seorang jurnalis bernama Eddie Brock (Topher Grace) dengan sesosok makhluk angkasa luar yang disebut dengan “symbiote” – yang dahulu sempat muncul sebagai salah satu musuh bagi Peter Parker/Spider-Man dalam Spider-Man 3 (Sam Raimi, 2007)? Well… setelah melalui proses pengembangan selama bertahun-tahun, Sony Pictures yang bekerjasama dengan Marvel Entertainment akhirnya berhasil memproduksi film tunggal bagi karakter tersebut yang sekaligus akan menjadi salah satu film pemula bagi Sony’s Universe of Marvel Characters – semesta pengisahan yang dibentuk dan diproduksi oleh Sony Pictures berdasarkan kisah dan karakter buatan Marvel Comics. Diarahkan oleh Ruben Fleischer (Gangster Squad, 2013), film yang diberi judul Venom ini tampil sebagai sebuah origin story yang bercerita mengenai asal muasal dari sang karakter utama. Cukup menjanjikan, khususnya ketika Fleischer berhasil memberikan kualitas garapan yang cukup seimbang dengan film-film hasil adaptasi dari Marvel Comics lainnya. Continue reading Review: Venom (2018)