Tag Archives: Rating: E

Review: Garis Waktu (2022)

Menjadi film arahan Jeihan Angga kedua setelah Just Mom (2021) yang dirilis secara luas di layar bioskop pada tahun ini, Garis Waktu merupakan drama romansa yang alur pengisahannya ditulis oleh Benni Setiawan (Merindu Cahaya de Amstel, 2021) berdasarkan novel berjudul sama garapan penulis sekaligus pemusik Fiersa Besari. Linimasa ceritanya dimulai ketika April (Michelle Ziudith) bertemu dan berkenalan dengan Senandika (Reza Rahadian). Kepribadian Senandika yang menarik dengan segera mampu menarik perhatian April. Gadis itu bahkan tidak segan mengenalkan Senandika kepada sahabatnya, Sanya (Anya Geraldine), yang diharapkan dapat membantu Senandika untuk mengembangkan karirnya sebagai seorang musisi. Sayang, kedekatan April dengan Senandika tidak disukai oleh sang ayah, Halim (Bambang Paningron). Guna memisahkan April dengan Senandika, Halim mengirimkan sang putri untuk melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Di saat yang bersamaan, keberadaan Sanya secara perlahan mulai mengisi keseharian Senandika setelah dirinya ditinggal April. Continue reading Review: Garis Waktu (2022)

Review: Till Death Do Us Part (2021)

Setelah sebelumnya tampil bersama dalam drama romansa The Way I Love You (Rudi Aryanto, 2019), Rizky Nazar dan Syifa Hadju kembali saling beradu akting dalam film terbaru arahan Anggy Umbara (Sabar ini Ujian, 2020), Till Death Do Us Part. Hadju berperan sebagai Vanesha, seorang aktris yang di suatu hari mendatangi seorang jurnalis bernama Arya (Nazar) di kantor tempatnya bekerja. Tanpa disangka, begitu dirinya berhasil menemui Arya, Vanesha justru menodongkan sebuah senjata api ke arah Arya dan mengancam akan segera membunuhnya dengan alasan bahwa pemuda tersebut telah menyakiti hati dan perasaannya. Anehnya, Arya justru mengaku tidak pernah bertemu dengan Vanesha sebelumnya, sama sekali tidak mengenalnya, atau bahkan menjalin hubungan romansa dengan dirinya. Namun, Vanesha tidak ingin mendengar alasan apapun keluar dari mulut Arya. Tanpa mempedulikan rekan kerja Arya yang semakin panik, serta kedatangan polisi yang kemudian mencoba untuk menenangkan situasi tersebut, Vanesha bersiap untuk menuntaskan rasa dendamnya pada Arya. Continue reading Review: Till Death Do Us Part (2021)

Review: Blumhouse’s Fantasy Island (2020)

Merupakan kali kedua Jeff Wadlow mengarahkan film yang diproduksi oleh Blumhouse Productions setelah Blumhouse’s Truth or Dare (2018), Blumhouse’s Fantasy Island bercerita tentang seorang pengusaha, Mr. Roarke (Michael Peña), yang berniat untuk mempromosikan hotel serta pulau yang ia kelola dengan cara mengundang sejumlah orang untuk datang dan menjanjikan bahwa setiap mimpi dan fantasi mereka akan terwujud selama berada di pulau tersebut. Lewat sebuah sayembara, terpilihlah Gwen Olsen (Maggie Q) yang berharap bahwa segala penyesalannya dari masa lalu dapat terhapus; Melanie Cole (Lucy Hale) yang berharap dirinya dapat membalaskan dendam terhadap teman masa sekolahnya, Sloane Maddison (Portia Doubleday), yang selalu melakukan hal-hal buruk kepada dirinya; Patrick Sullivan (Austin Stowell) yang berharap dapat mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang tentara; serta dua bersaudara, JD (Ryan Hansen) dan Brax (Jimmy O. Yang), yang bermimpi untuk menjadi seorang jutawan. Tanpa disangka, berbagai mimpi dan fantasi tersebut dapat terwujud. Namun, di saat yang bersamaan, terwujudnya mimpi dan fantasi tersebut kemudian menghadirkan sebuah konsekuensi yang dapat membahayakan hidup. Continue reading Review: Blumhouse’s Fantasy Island (2020)

Review: Playing with Fire (2019)

Dengan film-film seperti You Again (2010), Parental Guidance (2012), dan Paul Blart: Mall Cop 2 (2015) mengisi daftar filmografinya, sepertinya cukup mudah untuk sedikit menduga presentasi film semacam apa yang akan dihadirkan Andy Fickman lewat film terbaru arahannya, Playing with Fire. Memanfaatkan talenta akting dan kemampuan komedi dari nama-nama seperti John Cena, John Leguizamo, dan Keegan-Michael Key, Playing with Fire berkisah mengenai sekelompok pasukan pemadam kebakaran khusus yang baru saja menyelamatkan tiga orang anak, Brynn (Brianna Hildebrand), Will (Christian Convery), dan Zoey (Finley Rose Slater), yang kediamannya mengalami kebakaran ketika orangtua mereka sedang berada di luar rumah. Sial, menangani anak-anak ternyata bukanlah sebuah kemampuan yang dimiliki Jake Carson (Cena), Mark Rogers (Key), Rodrigo Torres (Leguizamo), dan Axe (Tyler Mane). Keempat anggota pasukan pemadam kebakaran khusus tersebut harus berjuang semalaman dalam menghadapi kenakalan Brynn, keisengan Will, serta tangis besar yang dikeluarkan Zoey ketika mereka harus menunggu orangtua ketiga anak tersebut untuk datang dan menjemput mereka. Continue reading Review: Playing with Fire (2019)

Review: Anak Hoki (2019)

It’s quite hard not to feel sorry for Anak Hoki. Pertama kali diumumkan pada awal tahun lalu sebagai film yang akan mengadaptasi kisah kehidupan masa remaja dari mantan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, keberadaannya kemudian mulai tersaingi oleh A Man Called Ahok (Putrama Tuta, 2018) yang diangkat dari buku berjudul sama dan juga mengulik seputar kehidupan sang mantan Gubernur. A Man Called Ahok lantas mendapatkan masa rilis terlebih dahulu dan, bagaikan menabur garam di atas luka, berhasil meraih perhatian besar dan jumlah penonton yang signifikan – lebih dari 1.4 juta penonton hingga akhirnya film tersebut turun layar. Jelas sebuah pencapaian yang akan membayangi Anak Hoki pada masa tayangnya. Kini, tiga bulan setelah A Man Called Ahok dirilis, Anak Hoki akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bercerita. Dan… well… mungkin ada baiknya membiarkan A Man Called Ahok menjadi satu-satunya film yang berkisah tentang Basuki Tjahaja Purnama untuk saat ini. Continue reading Review: Anak Hoki (2019)

Review: Jailangkung 2 (2018)

Walau mendapatkan penilaian yang kurang begitu menyenangkan dari banyak kritikus dan penikmat film Indonesia, namun raihan jumlah penonton yang mencapai angka lebih dari 2.5 juta penonton dari Jailangkung (Jose Poernomo, Rizal Mantovani, 2018) jelas menjadi penentu bagi Screenplay Films – yang kini mendelegasikan tugas produksi ke divisi horor mereka, Sky Media – dan Legacy Pictures untuk memproduksi sekuel film tersebut. Jika dibandingkan dengan seri pendahulunya, tidak begitu banyak hal yang berubah pada Jailangkung 2. Poernomo dan Mantovani kembali duduk di kursi penyutradaraan. Jefri Nichol, Amanda Rawles, Lukman Sardi, dan Hannah Al Rashid juga masih memberikan penampilan akting mereka dengan Naufal Samudra, Ratna Riantiarno, dan Deddy Sutomo – dalam penampilan terakhirnya sebelum meninggal dunia pada April lalu – hadir memperkuat departemen akting film ini. Sementara itu, Baskoro Adi Wuryanto, sayangnya, kembali dipercaya untuk mengerjakan naskah film dengan bantuan dari Ve Handojo (Cewek Gokil, 2011). Because why would you mess with a winning formula, right? Continue reading Review: Jailangkung 2 (2018)

Review: Ruqyah: The Exorcism (2017)

Di tengah industri yang terus berjuang untuk dapat meraih kembali kepercayaan penonton, jelas tidaklah salah jika beberapa pembuat film memilih untuk “bermain aman” dengan memproduksi film-film yang memang terbukti mampu menarik perhatian penonton. Tahun ini, dengan keberhasilan besar yang diraih Danur (Awi Suryadi, 2017), Jailangkung (Rizal Mantovani, Jose Poernomo, 2017), dan Pengabdi Setan (Joko Anwar, 2017), horor jelas menjadi lahan emas yang ingin dirasakan oleh banyak orang. Ruqyah: The Exorcism sendiri menjadi film horor kedua arahan Poernomo yang dirilis tahun ini setelah Jailangkung yang ia arahkan bersama Mantovani dan Gasing Tengkorak yang direncanakan akan rilis November mendatang. Sayangnya, bahkan lebih buruk dari Jailangkung, Ruqyah: The Exorcism hadir dalam kualitas pengisahan yang cukup menyedihkan. Continue reading Review: Ruqyah: The Exorcism (2017)