Tag Archives: Rasyid Karim

Review: Jendral Kancil The Movie: Ratu Pelangi dan Cermin Emas (2012)

Ketika masih berusia 12 tahun, dan jelas belum dikenal sebagai salah satu vokalis musik rock legendari di Indonesia, Ahmad Albar pernah membintangi sebuah film keluarga yang berjudul Jendral Kancil (1958). Dalam film tersebut, Albar mendapatkan peran utama sebagai seorang anak yang nakal namun penuh dengan kecerdasan dan akal yang sangat banyak. Oleh Harry Dagoe Suharyadi, Jendral Kancil kemudian diadaptasi dalam bentuk sebuah serial televisi musikal berjudul Ratu Malu dan Jendral Kancil yang sempat meraih kesuksesan – dan memperkenalkan penonton Indonesia pada seorang Nikita Willy – ketika ditayangkan pada tahun 2002 hingga 2004.

Continue reading Review: Jendral Kancil The Movie: Ratu Pelangi dan Cermin Emas (2012)

Review: Ummi Aminah (2012)

Dalam Ummi Aminah, Nani Wijaya dengan mudah menunjukkan bahwa dirinya masih merupakan salah satu talenta akting terbaik yang dapat dimiliki industri film Indonesia lewat perannya sebagai seorang ustadzah yang begitu populer di kalangan masyarakat namun harus melalui beberapa permasalahan hidup yang menguji ketahanan dan kebersamaan antara dirinya serta seluruh anggota keluarganya. Ummi Aminah sendiri, yang merupakan film keempat yang disutradarai oleh Aditya Gumay, sayangnya, tidak secemerlang penampilan akting Nani Wijaya. Ummi Aminah terlihat terlalu banyak mencoba untuk menggarap begitu banyak kisah dalam durasinya yang hanya mencapai 100 menit. Hasilnya, Ummi Aminah lebih sering terlihat sebagai kumpulan beberapa kisah – yang tak terselesaikan – daripada sebagai sebuah sajian film dengan jalan cerita penuh.

Continue reading Review: Ummi Aminah (2012)

Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011 Nominations List

Inception, Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dan Sang Pencerah memimpin daftar perolehan nominasi Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011. Untuk di kategori film berbahasa asing, Inception berhasil meraih sebanyak 14 nominasi dari 18 kategori yang tersedia. Jumlah tersebut unggul satu kategori dari film karya David Fincher, The Social Network, yang membuntuti dengan perolehan sebanyak 13 nominasi. Inception dan The Social Network sendiri akan berhadapan di banyak kategori termasuk di kategori Film Jawara, Sutradara Jawara serta Naskah Jawara. Kedua film tersebut akan bersaing dengan The Ghost Writer, Toy Story 3 dan Uncle Boonme who can Recall His Past Lives untuk memperebutkan gelar sebagai Film Jawara.

Continue reading Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011 Nominations List

Festival Film Indonesia 2010 Winners List

Diluar dugaan berbagai pihak, film karya Benni Setiawan, 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta, ternyata berhasil menyingkirkan para pesaingnya, termasuk film arahan Deddy Mizwar yang pada awalnya diperkirakan akan menjadi pemenang besar, Alangkah Lucunya (Negeri Ini), untuk menjadi pemenang utama di ajang Festival Film Indonesia 2010. Kemenangan 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta termasuk dalam memenangkan penghargaan utama, Film Cerita Panjang Terbaik, Penyutradaraan Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik sekaligus Skenario Cerita Adaptasi Terbaik.

Continue reading Festival Film Indonesia 2010 Winners List

Festival Film Indonesia 2010 Nominations List

Sebenarnya, di tengah persaingan antara banyak film-film berkualitas, adalah sangat wajar bila sebuah film yang dianggap sangat berpotensial untuk memenangkan banyak penghargaan ternyata tidak mendapatkan perhatian sedikitpun. Namun, tentu hal tersebut akan terdengar cukup mengherankan bila hal tersebut datang dari sebuah industri film yang kebanyakan film yang dihasilkannya adalah film-film berkualitas ‘buruk.’ Dan akan lebih sangat mengherankan lagi bila salah satu dari hanya beberapa film terbaik yang dihasilkan pada satu tahun di industri film tersebut malah sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari sebuah penghargaan film terbesar di industri film tersebut.

Continue reading Festival Film Indonesia 2010 Nominations List

Review: 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta (2010)

Setelah Cin(T)a yang dirilis secara terbatas pada tahun lalu, tema pluralisme dan hubungan percintaan antara dua insan yang memiliki latar belakang kepercayaan agama yang berbeda kini kembali diangkat ke layar lebar. Berbeda dengan Cin(T)a, yang membawakan jalan ceritanya dengan banyak dialog filosofis penuh makna, 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta mencoba menjajal tema yang ingin diceritakan dengan jalan penyampaian yang lebih ringan.

Continue reading Review: 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta (2010)