Tag Archives: Nadya Arina

Review: A Perfect Fit (2021)

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh sutradara film ini, Hadrah Daeng Ratu (Makmum, 2019), bersama dengan Garin Nugroho (99 Nama Cinta, 2019), A Perfect Fit berkisah mengenai pertemuan yang tidak disengaja antara Saski (Nadya Arina), seorang penulis di bidang fesyen, dengan Rio (Refal Hady), yang secara perlahan berujung pada kedekatan antara keduanya. Padahal, Saski telah bertunangan dengan Deni Wijaya (Giorgino Abraham), seorang pemuda yang sebentar lagi akan meneruskan bisnis hotel milik ayahnya (Mathias Muchus). Di saat yang bersamaan, oleh sang ibu (Unique Priscilla), Rio juga sedang dijodohkan dengan teman masa kecilnya, Tiara (Anggika Bolsterli), yang kini telah menjelma menjadi seorang pengusaha dan turut berniat untuk mengembangkan toko sepatu yang dimiliki oleh Rio. Meskipun telah memiliki sosok lain yang akan segera mendampingi mereka dalam kehidupan pernikahan, namun baik Saski dan Rio tidak dapat membantah kenyamanan yang mereka rasakan ketika keduanya sedang bercengkrama bersama. Continue reading Review: A Perfect Fit (2021)

Review: Layla Majnun (2021)

Setelah Test Pack: You Are My Baby (2012), sutradara Monty Tiwa kembali mempertemukan Reza Rahadian dengan Acha Septriasa dalam film arahannya yang terbaru, Layla Majnun. Merasa familiar dengan judul tersebut? Meskipun bukanlah adaptasi langsung dari kumpulan puisi legendaris Layla and Majnun karangan sastrawan asal Azerbaijan, Nezami Ganjavi, namun naskah cerita film yang ditulis oleh Alim Sudio (Mariposa, 2020) masih menggunakan esensi serta tema cerita senada seperti yang diusung oleh barisan puisi karya Ganjavi yang alur kisahnya mendapat julukan The Romeo and Julie of the East karena kandungan cerita cinta tak berbalasnya yang mengingatkan banyak orang pada kisah Romeo and Juliet yang ditulis oleh William Shakespeare. Lalu bagaimana eksplorasi cerita yang dilakukan oleh Tiwa dan Sudio dalam mengelola alur dan konflik romansa yang sebenarnya telah dituturkan berulang kali? Continue reading Review: Layla Majnun (2021)

Review: Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi (2020)

Boy Candra is at it. AGAIN!

Masih ingat momen-momen buruk ketika Anda menyaksikan Malik & Elsa (Eddy Prasetya, 2020) yang dirilis MAX Pictures bersama Disney+ Hotstar pada minggu lalu? Well… novel-novel karangan Candra sepertinya memang tengah menjadi komoditas terhangat untuk diadaptasi oleh para produser film Indonesia. Tidak lama setelah perilisan Malik & Elsa, kini giliran IFI Sinema dan Screenplay Films yang bekerjasama dengan Netflix untuk merilis Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi yang alur kisahnya juga diambil dari novel tulisan Candra yang berjudul sama. Keberadaan Jefri Nichol sebagai pemeran utama, Lasja F. Susatyo (Cinta dari Wamena, 2013) di kursi penyutradaraan, serta Upi (#TemantapiMenikah, 2018) sebagai penulis naskah memang memberikan secercah harapan pada film drama romansa remaja ini. Sayang, talenta-talenta industri perfilman Indonesia tersebut ternyata tidak mampu membalut kualitas dasar cerita yang sepertinya memang tidak dapat diselamatkan lagi. Continue reading Review: Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi (2020)

Review: Hit & Run (2019)

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Fajar Putra S dan Upi (My Stupid Boss 2, 2019), film terbaru arahan Ody C. Harahap (Orang Kaya Baru the Movie, 2019), Hit & Run, mencoba memadukan elemen aksi dengan komedi. Jalan ceritanya sendiri berfokus pada sosok polisi bernama Tegar (Joe Taslim) yang tidak hanya merupakan seorang polisi berprestasi namun juga menyandang gelar selebriti karena reality show popular bernama Hit & Run yang ia bintangi. Dalam salah satu tugas yang diberikan padanya, Tegar menangkap seorang penjual narkotika dan obat-obatan terlarang palsu, Lio (Chandra Liow), yang diduga memiliki hubungan kerjasama dengan Coki (Yayan Ruhian) yang merupakan seorang pimpinan gembong penjual narkotika dan obat-obatan terlarang yang baru saja melarikan diri dari penjara dan kini menjadi salah satu orang yang paling dicari oleh pihak kepolisian. Lio ternyata tidak memiliki hubungan langsung dengan Coki. Namun, melalui perantaraan Lio, Tegar kemudian menemukan beberapa petunjuk yang mampu membawanya untuk berhadapan langsung dengan Coki. Continue reading Review: Hit & Run (2019)

Review: Pocong the Origin (2019)

Selepas kesuksesannya dalam menggarap Ada Apa Dengan Cinta? (2001), Mengejar Matahari (2004), dan Mendadak Dangdut (2006), sutradara Rudi Soedjarwo lantas menguji kemampuan penyutradaraannya untuk mengarahkan sebuah film horor yang berjudul Pocong (Dendam Yang Tak Bisa Mati) yang naskah ceritanya ditulis oleh Monty Tiwa. Sayang, film yang awalnya dijadwalkan rilis pada tahun 2006 tersebut batal diputar di layar bioskop Indonesia dikarenakan gagal lulus sensor akibat adanya muatan cerita serta adegan kekerasan yang dinilai terlalu sensitif dan brutal untuk dipresentasikan pada penonton film Indonesia. Walau film seri pertamanya tidak jadi dirilis, sekuel film tersebut, Pocong 2, yang juga masih diarahkan oleh Soedjarwo berdasarkan naskah cerita garapan Tiwa, tetap dirilis di tahun 2006 dan sekuel keduanya, Pocong 3, menyusul rilis setahun kemudian dengan Tiwa mengambil alih posisi sebagai sutradara film. Continue reading Review: Pocong the Origin (2019)

Review: Kafir (2018)

Tahun lalu, Joko Anwar memberikan “kuliah singkat” kepada para pembuat film horor Indonesia modern bagaimana cara untuk menggarap sebuah horor yang efektif meskipun dengan menggunakan premis cerita yang sebenarnya telah banyak diangkat oleh film-film horor sebelumnya. Pengabdi Setan arahan Anwar, yang merupakan versi teranyar dari film horor legendaris berjudul sama garapan Sisworo Gautama Putra, lantas berhasil meraih pujian luas dari kalangan kritikus film, mendapatkan 13 nominasi di ajang Festival Film Indonesia 2017 – termasuk nominasi Film Terbaik dan Sutradara Terbaik, sekaligus memberikan Anwar kesuksesan komersial perdananya ketika Pengabdi Setan kemudian ditonton lebih dari empat juta penonton yang menjadikannya sebagai film horor Indonesia tersukses sepanjang masa hingga saat ini. Jelas sebuah standar kesuksesan baru – baik dari segi kualitas maupun dari segi komersial – bagi film-film horor Indonesia yang hadir setelahnya. Continue reading Review: Kafir (2018)