Tag Archives: Marion Cotillard

Review: Dolittle (2020)

Setelah Doctor Dolittle (Richard Fleischer, 1967) – yang berhasil meraih sembilan nominasi, termasuk nominasi di kategori Best Picture, dari ajang The 40th Annual Academy Awards – serta Doctor Dolittle (Betty Thomas, 1998) – yang dibintangi Eddie Murphy dan mampu meraih sukses besar secara komersial sehingga dibuatkan empat film sekuelnya, Hollywood seperti masih belum akan berhenti mencoba untuk mengadaptasi seri buku Doctor Dolittle yang ditulis oleh Hugh Lofting. Kali ini, adaptasi dari seri buku cerita anak-anak popular tersebut hadir lewat Dolittle yang diarahkan oleh Stephen Gaghan (Gold, 2016) dan menampilkan Robert Downey Jr. sebagai pemeran sang karakter utama. Apakah kisah klasik petualangan Doctor Dolittle yang dapat berkomunikasi dengan hewan-hewan yang berada di sekitarnya masih mampu untuk menarik perhatian penonton yang jelas kini banyak berasal dari generasi yang berbeda? Well… Biaya produksi sebesar lebih dari US$175 juta yang dikucurkan oleh Universal Pictures mungkin berhasil menciptakan gambar-gambar dengan unsur efek visual khusus yang cukup meyakinkan. Namun, sayangnya, kualitas paparan cerita dan pengarahan Gaghan yang jauh dari mengesankan membuat Dolittle hadir menjadi presentasi film keluarga yang monoton dan begitu membosankan. Continue reading Review: Dolittle (2020)

Review: Assassin’s Creed (2016)

Expectations are quite high with this one. Selain karena belum ada film hasil adaptasi dari permainan video yang kualitasnya benar-benar tampil memuaskan, Assassin’s Creed juga kembali mempertemukan sutradara Justin Kurzel dengan dua aktor kaliber Oscar, Michael Fassbender dan Marion Cotillard, yang sebelumnya meraih sukses lewat Macbeth (2015) – yang kini dianggap sebagai salah satu adaptasi karya William Shakespeare terbaik oleh para kritikus film dunia. So what could go wrong, right? Continue reading Review: Assassin’s Creed (2016)

Review: Allied (2016)

Film terbaru arahan Robert Zemeckis, Allied, memulai perjalanannya di kota Casablanca, Maroko pada tahun 1942 ketika Perang Dunia II sedang berlangsung. Dikisahkan, agen rahasia asal Kanada, Max Vatan (Brad Pitt), bertemu dengan seorang pemberontak asal Perancis, Marianne Beausejour (Marion Cotillard), untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan sebuah misi. Layaknya sebuah drama romansa, Max dan Marianne saling jatuh cinta. Setelah menyelesaikan misi mereka, Max akhirnya meminta Marianne untuk menikahinya, pindah ke London dan membentuk keluarga bersama. Sebuah permintaan yang kemudian disetujui oleh Marianne. Pernikahan Max dan Marianne berjalan dengan indah apalagi setelah keduanya dikaruniai seorang putri. Masalah muncul ketika Max dipanggil oleh atasannya yang mencurigai bahwa Marianne sebenarnya adalah sosok agen rahasia yang bekerja untuk Jerman. Oleh atasannya, Max diberikan beberapa hari untuk membuktikan bahwa Marianne tidak bersalah. Namun, jika Marianne adalah benar merupakan sosok agen rahasia untuk Jerman, Max sendiri yang diharuskan untuk membunuh Marianne. Continue reading Review: Allied (2016)

The 87th Annual Academy Awards Nominations List

The nominations are in! Dan hasilnya… film arahan Alejandro González Iñárritu, ‘Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)’ dan film arahan Wes Anderson, ‘The Grand Budapest Hotel’, sama-sama memimpin daftar nominasi The 87th Annual Academy Awards dengan meraih sembilan nominasi. Keduanya akan bersaing dalam memperebutkan gelar Best Picture bersama dengan American Sniper, Boyhood, The Imitation Game, Selma, The Theory of Everything dan Whiplash. Raihan sembilan nominasi yang diraih Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) dan The Grand Budapest Hotel diikuti oleh The Imitation Game yang meraih delapan nominasi serta American Sniper dan Boyhood yang masing-masing meraih enam nominasi.

Continue reading The 87th Annual Academy Awards Nominations List

The 70th Annual Golden Globe Awards Nominations List

golden-globesLincoln semakin memperkuat posisinya sebagai kontender kuat untuk merebut gelar film terbaik di sepanjang tahun 2012. Melalui pengumuman nominasi The 70th Annual Golden Globe Awards, film yang berkisah mengenai kehidupan presiden Amerika Serikat ke-16 itu berhasil memimpin raihan nominasi dengan memperoleh tujuh nominasi, termasuk nominasi untuk Best Motion Picture – Drama, Best Director untuk Steven Spielberg dan Best Actor – Drama untuk Daniel Day-Lewis. Berada di belakang Lincoln, adalah dua film terbaru arahan Ben Affleck dan Quentin Tarantino, Argo serta Django Unchained. Kedua film berhasil mendapatkan lima nominasi sekaligus menantang Lincoln dalam peraihan gelar Best Motion Picture – Drama serta Best Director.

Continue reading The 70th Annual Golden Globe Awards Nominations List

Review: The Dark Knight Rises (2012)

Ketika dirilis pada tahun 2005, Batman Begins yang diarahkan oleh Christopher Nolan berhasil membersihkan imej karakter pahlawan tersebut dari kegagalan besar yang disebabkan oleh Joel Schumacher dengan Batman & Robin (1997) yang sempat dianggap telah mematikan potensi perkembangan franchise tersebut secara keseluruhan. Tidak hanya itu, atmosfer kelam dan cenderung depresif yang ditampilkan dalam penceritaan Batman Begins yang diarahkan Nolan kemudian memberikan pengaruh besar bagi banyak adaptasi kisah-kisah superhero yang muncul setelahnya, bahkan hingga saat ini. Kini, tujuh tahun setelah perilisan Batman Begins dan empat tahun selepas perilisan sekuelnya, The Dark Knight (2008), yang fenomenal itu, Nolan melengkapi trilogi The Dark Knight-nya dengan merilis The Dark Knight Rises: sebuah bagian yang nantinya mungkin akan dikenal sebagai bagian terkelam, termegah sekaligus terambisius dari trilogi The Dark Knight arahan Nolan. Tapi apakah The Dark Knight Rises akan menjadi bagian terbaik?

Continue reading Review: The Dark Knight Rises (2012)

Review: Midnight in Paris (2011)

Akan sangat mudah untuk jatuh cinta kepada Midnight in Paris – sebuah film yang menandai kali pertama perjalanan sinema seorang Woody Allen di kota romantis tersebut. Semenjak pertama film ini dimulai, yang ditandai dengan sebuah adegan pembuka sepanjang tiga menit yang berisi banyak pemandangan indah kota Paris yang diiringi dengan musik jazz yang sangat menghipnotis, penonton telah dapat merasakan bahwa Midnight in Paris akan menjadi sebuah persembahan cinta Allen kepada kota terbesar di negara Perancis tersebut. Namun, Midnight in Paris tidak hanya melulu berkisah seputar kesuksesan Allen dalam menangkap esensi keindahan kota tersebut. Allen – yang dalam beberapa film terakhirnya gagal mempersembahkan sebuah presentasi cerita yang segar kepada para penggemarnya – kali ini berhasil memberikan jalan cerita yang begitu ringan namun begitu imaginatif serta, layaknya kota Paris, begitu indah dan romantis untuk disimak.

Continue reading Review: Midnight in Paris (2011)

Review: Contagion (2011)

Adalah mudah untuk mendapatkan banyak bintang tenar untuk membintangi setiap film yang akan Anda produksi. Sepanjang Anda memiliki biaya produksi yang mencukupi, rasanya proses pemilihan aktor maupun aktris manapun yang Anda kehendaki tidak akan menemui masalah yang terlalu besar. Yang menjadi permasalahan, tentunya, adalah bagaimana Anda akan membagi dan memanfaatkan setiap talenta yang telah Anda dapatkan dalam jalan cerita film yang akan Anda produksi. Seperti yang telah dibuktikan oleh banyak film-film yang menampilkan jajaran pemeran yang terdiri dari nama-nama besar di Hollywood, kebanyakan dari talenta-talenta tersebut tampil kurang maksimal akibat minimnya karakterisasi dari peran yang harus mereka tampilkan. Pun begitu, jika Anda adalah Steven Soderbergh – yang telah mengumpulkan seluruh isi Hollywood dalam film-film seperti Traffic (2000) hingga The Ocean Trilogy (2001 – 2007) – Anda tahu bahwa Anda memiliki detil yang kuat untuk menampilkan setiap sisi terbaik dari kemampuan akting talenta pengisi film Anda.

Continue reading Review: Contagion (2011)

Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011 Nominations List

Inception, Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dan Sang Pencerah memimpin daftar perolehan nominasi Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011. Untuk di kategori film berbahasa asing, Inception berhasil meraih sebanyak 14 nominasi dari 18 kategori yang tersedia. Jumlah tersebut unggul satu kategori dari film karya David Fincher, The Social Network, yang membuntuti dengan perolehan sebanyak 13 nominasi. Inception dan The Social Network sendiri akan berhadapan di banyak kategori termasuk di kategori Film Jawara, Sutradara Jawara serta Naskah Jawara. Kedua film tersebut akan bersaing dengan The Ghost Writer, Toy Story 3 dan Uncle Boonme who can Recall His Past Lives untuk memperebutkan gelar sebagai Film Jawara.

Continue reading Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011 Nominations List

Review: Inception (2010)

Setelah Memento dan The Dark Knight, sutradara Christopher Nolan kembali datang untuk menantang setiap penonton filmnya untuk dapat menggunakan sedikit pemikiran mereka dalam mengikuti salah satu film yang paling ditunggu untuk tahun ini, Inception. Merilisnya di saat musim panas, masa di mana Hollywood biasanya cenderung untuk merilis film-film popcorn yang hadir hanya sebatas hiburan belaka, tentu akan menjadi resiko tersendiri yang harus dihadapi Nolan. Namun, apakah Inception benar-benar sekompleks yang dibayangkan oleh setiap penontonnya?

Continue reading Review: Inception (2010)

Review: Nine (2009)

Dengan naskah yang didasarkan pada karya Broadway populer, didukung oleh jajaran pemeran yang diisi aktor dan aktris papan atas, lagu-lagu dan score yang menarik, sinematografi yang mengagumkan dan diarahkan oleh seorang sutradara peraih nominasi Academy Awards, Nine tentu saja dapat dengan mudah menjadi film terbaik sepanjang tahun lalu.

Continue reading Review: Nine (2009)

Golden Globe Predictions

Kurang dari 12 jam, para pemenang dari The 67th Annual Golden Globe Awards akan segera diumumkan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, para nominasi dan pemenang dari ajang penghargaan ini biasanya menjadi indikasi dan cerminan dari para nominator dan pemenang di ajang Academy Awards. Continue reading Golden Globe Predictions