Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Titien Wattimena (Salawaku, 2017), film terbaru arahan Lola Amaria (Jingga, 2016), Labuan Hati, berkisah mengenai pertemuan sekaligus perkenalan yang tidak disengaja antara Indi (Nadine Chandrawinata) dan Bia (Kelly Tandiono) ketika keduanya sama-sama sedang berliburan di Labuan Bajo, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Bia adalah seorang ibu beranak satu yang sedang melarikan diri dari permasalahan pernikahannya sementara Indi adalah seorang wanita yang telah bertunangan dengan sosok pria yang sepertinya berusaha untuk mengatur setiap sisi kehidupan wanita tersebut. Melihat Indi yang sedang berlibur sendirian, Bia akhirnya mengajak Indi untuk ikut dalam paket wisata yang sedang diikutinya. Ditemani oleh seorang pemandu turis bernama Maria (Ully Triani) dan seorang instruktur selam bernama Mahesa (Ramon Y. Tungka), Indi dan Bia memulai eksplorasi mereka akan keindahan alam di sekitaran wilayah tersebut. Dalam waktu singkat, hubungan Indi, Bia dan Maria tumbuh menjadi persahabatan antara tiga orang wanita yang erat… hingga akhirnya sesosok pria datang dan membuat hubungan tersebut berubah menjadi perang dingin antara ketiganya. Continue reading Review: Labuan Hati (2017)
Tag Archives: Lola Amaria
Review: Kisah 3 Titik (2013)
Lola Amaria sepertinya memiliki rasa ketertarikan yang sangat mendalam untuk mengangkat karakter-karakter yang seringkali terasa terpinggirkan dalam kehidupan keseharian masyarakat. Setelah sebelumnya mengangkat seluk-beluk kehidupan para buruh migran Indonesia di Hong Kong lewat Minggu Pagi di Victoria Park (2010) dan berbagai sisi penceritaan kaum homoseksual lewat omnibus Sanubari Jakarta (2012), film terbaru yang ia produseri, Kisah 3 Titik, berusaha untuk memberikan gambaran mengenai kehidupan para kaum pekerja dan buruh di Indonesia. Sebuah tema penceritaan yang jelas cukup rumit sekaligus sulit untuk dijabarkan secara menyeluruh hanya dalam 104 menit durasi penceritaan, namun Kisah 3 Titik setidaknya mampu menghadirkan sisi nyata kehidupan para buruh yang tidak dapat dipungkiri akan memberikan rasa miris di hati banyak penontonnya.
Review: Sanubari Jakarta (2012)
Berapa banyak cerita yang dapat Anda cerna dalam durasi 106 menit? Berbeda dari kebanyakan omnibus yang saat ini sedang menjamur di layar bioskop Indonesia, Sanubari Jakarta menghadirkan sepuluh cerita sekaligus kepada penontonnya dalam benang merah tema cerita yang berkisah mengenai persoalan yang dihadapi oleh kaum Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender di kota Jakarta, Indonesia. Kehadiran sepuluh cerita dalam durasi 106 menit jelas saja tidak akan memberikan ruang yang cukup bagi setiap cerita untuk bergerak bebas dalam mengembangkan dirinya. Ditambah dengan fakta bahwa tidak seluruh cerita yang hadir mampu memberikan kesan yang kuat dan cenderung datar pada kebanyakan bagian ceritanya, mengakibatkan Sanubari Jakarta justru terkesan bertele-tele dalam penyampaiannya.
1st Indonesian Movie Bloggers Choice Awards Winners List
Film karya Lola Amaria, Minggu Pagi di Victoria Park, berhasil terpilih sebagai Film Jawara dalam 1st Indonesian Movie Bloggers Choice Awards. Film tersebut juga berhasil memenangkan Sutradara Jawara untuk Lola Amaria dan Pelakon Pendukung Wanita Jawara untuk Ella Hamid. Sementara itu, seperti yang dapat diduga, film populer karya Christopher Nolan, Inception, berhasil berjaya di kategori film asing. Inception berhasil memenangkan empat kategori, termasuk untuk Film Jawara, Sutradara Jawara untuk Christopher Nolan, Kumpulan Pelakon Jawara serta Trailer Jawara.
Continue reading 1st Indonesian Movie Bloggers Choice Awards Winners List
Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011 Nominations List
Inception, Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dan Sang Pencerah memimpin daftar perolehan nominasi Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011. Untuk di kategori film berbahasa asing, Inception berhasil meraih sebanyak 14 nominasi dari 18 kategori yang tersedia. Jumlah tersebut unggul satu kategori dari film karya David Fincher, The Social Network, yang membuntuti dengan perolehan sebanyak 13 nominasi. Inception dan The Social Network sendiri akan berhadapan di banyak kategori termasuk di kategori Film Jawara, Sutradara Jawara serta Naskah Jawara. Kedua film tersebut akan bersaing dengan The Ghost Writer, Toy Story 3 dan Uncle Boonme who can Recall His Past Lives untuk memperebutkan gelar sebagai Film Jawara.
Continue reading Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011 Nominations List
Festival Film Indonesia 2010 Nominations List
Sebenarnya, di tengah persaingan antara banyak film-film berkualitas, adalah sangat wajar bila sebuah film yang dianggap sangat berpotensial untuk memenangkan banyak penghargaan ternyata tidak mendapatkan perhatian sedikitpun. Namun, tentu hal tersebut akan terdengar cukup mengherankan bila hal tersebut datang dari sebuah industri film yang kebanyakan film yang dihasilkannya adalah film-film berkualitas ‘buruk.’ Dan akan lebih sangat mengherankan lagi bila salah satu dari hanya beberapa film terbaik yang dihasilkan pada satu tahun di industri film tersebut malah sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari sebuah penghargaan film terbesar di industri film tersebut.
Continue reading Festival Film Indonesia 2010 Nominations List
Review: Minggu Pagi di Victoria Park (2010)
Setelah memulai debut penyutradaraannya pada film Betina (2006), butuh waktu dua tahun bagi aktris Lola Amaria untuk menyelesaikan film keduanya. Waktu yang relatif lama tersebut terjadi karena alasan klise, masalah dana. Seperti yang diungkapkan Lola dalam sebuah wawancara, tim produksi Minggu Pagi di Victoria Park sepenuhnya mengandalkan kucuran dana dari pihak independen, dan tanpa adanya sponsor. Walau begitu, jika melihat apa yang ia hasilkan di film ini, rasanya tidak akan ada yang keberatan untuk menunggu dua tahun lagi asalkan Lola mampu menghasilkan karya yang lebih baik atau mampu menyamai apa yang diraihnya disini.
Continue reading Review: Minggu Pagi di Victoria Park (2010)