Alur pengisahan dari film terbaru arahan sutradara Rizki Balki (Laundry Show, 2019), Geez & Ann, dimulai dengan pertemuan dua karakter utamanya, Gazza Cahyadi yang dalam keseharian dipanggil dengan sebutan Geez (Junior Roberts) dan Keana Amanda yang akrab disapa sebagai Ann (Hanggini). Pertemuan singkat yang terjadi dalam sebuah pagelaran pentas seni yang dilaksanakan oleh sekolah tempat Ann belajar – dan Geez merupakan salah satu alumninya – segera tumbuh menjadi benih hubungan romansa bagi keduanya. Kisah kasih antara dua remaja tersebut menemui tantangan besar ketika Geez harus memenuhi keinginan sang ibu (Dewi Rezer) agar dirinya melanjutkan pendidikannya di Berlin, Jerman selama empat tahun mendatang. Tidak ingin hubungannya dengan Ann kandas begitu saja, Geez lantas berjanji bahwa dirinya akan selalu pulang untuk menemui Ann di setiap hari ulang tahun gadis yang memiliki cita-cita sebagai dokter itu. Continue reading Review: Geez & Ann (2021)
Tag Archives: Dewi Rezer
Review: Twivortiare (2019)
Dengan naskah cerita yang ditulis oleh sutradara film ini, Benni Setiawan (Toba Dreams, 2015), bersama dengan penulis naskah Alim Sudio (Makmum, 2019) berdasarkan novel Divortiare dan Twivortiare karya Ika Natassa, Twivortiare adalah romansa yang berkisah tentang kehidupan percintaan dari pasangan Beno Wicaksono (Reza Rahadian) dan Alexandra Rhea (Raihaanun). Dua tahun setelah pernikahan mereka, Beno Wicaksono dan Alexandra Rhea memutuskan untuk bercerai setelah merasa lelah dengan berbagai konflik dan pertengkaran yang terus mewarnai keseharian mereka. Perceraian ternyata tidak lantas menghilangkan rasa cinta, sayang, maupun kekaguman yang terbentuk antara keduanya. Secara perlahan, Beno Wicaksono dan Alexandra Rhea berusaha belajar lagi tentang satu sama lain yang kemudian berlanjut dengan pernikahan kembali antara kedua pasangan muda tersebut. Mencoba menjadi dewasa dan berusaha untuk saling mengerti memang bukanlah sikap yang mudah dilakukan. Dalam pernikahan keduanya, Beno Wicaksono dan Alexandra Rhea masih saja menemukan berbagai konflik dan rintangan yang coba menghalangi perjalanan hubungan mereka. Continue reading Review: Twivortiare (2019)
Review: Cinta Laki-Laki Biasa (2016)
Setelah sebelumnya bekerjasama dalam Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea (2016), sutradara Guntur Soeharjanto kembali bekerjasama dengan penulis Asma Nadia dan Alim Sudio untuk Cinta Laki-Laki Biasa. Well… Judul film ini mungkin akan membuat beberapa orang lantas memandang sebelah mata. Atau malah premis yang dijual tentang kisah cinta segitiga dalam balutan nuansa reliji yang, harus diakui, telah terlalu sering “dieksploitasi” oleh banyak pembuat film Indonesia. Namun, jika Anda mampu melepas segala prasangka dan memberikan film ini sebuah kesempatan, Cinta Laki-Laki Biasa adalah sebuah drama romansa yang tergarap dengan cukup baik, mulai dari penataan naskah dan ritme penceritaan hingga chemistry yang terasa begitu hangat dan meyakinkan antara dua bintang utamanya, Deva Mahenra dan Velove Vexia. Continue reading Review: Cinta Laki-Laki Biasa (2016)
Review: Potong Bebek Angsa (2012)
Tak ingin banyak penonton film Indonesia melupakan begitu saja atas kesan pahit yang ia berikan di awal tahun lewat Xia Aimei, sutradara Alyandra merilis sebuah film baru berjudul Potong Bebek Angsa tepat menjelang penutupan tahun 2012. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Hilman Mutasi (5 cm, 2012) dan Away Martianto (Mudik Lebaran, 2011), Potong Bebek Angsa sendiri adalah sebuah film yang berusaha menggabungkan sisi aksi dan komedi dalam presentasi ceritanya… meskipun, dalam kenyataannya, film ini sangat minim dalam menawarkan deretan adegan yang dapat dikategorikan sebagai adegan aksi… dan sangat, sangat, sangat tidak lucu untuk dikategorikan sebagai sebuah komedi. Bersiaplah untuk sebuah mimpi buruk yang akan mewarnai akhir tahun Anda!