Tag Archives: Carey Mulligan

The 93rd Annual Academy Awards Nominations List

Dengan raihan sepuluh nominasi, film arahan David Fincher, Mank (2020), menjadi film dengan perolehan nominasi terbanyak di ajang The 93rd Annual Academy Awards. Namun, Chloé Zhao berhasil mencatatkan sejarah dengan menjadi wanita pertama yang mampu meraih empat nominasi di sepanjang sejarah pelaksanaan Academy Awards. Melalui filmnya, Nomadland (2020), Zhao mendapatkan nominasi di kategori Best Picture, Best Director, Best Adapted Screenplay, dan Best Editing. Secara keseluruhan, Nomadland mengumpulkan enam nominasi dengan dua nominasi lainnya berasal dari kategori Best Actress in a Leading Role untuk penampilan Frances McDormand dan kategori Best Cinematography untuk Joshua James Richards. Di kategori Best Picture, Nomadland akan bersaing dengan Mank dan enam film lainnya, The Father (2020), Judas and the Black Messiah (2021), Minari (2020), Promising Young Woman (2020), Sound of Metal (2019), dan The Trial of the Chicago 7 (2020). Continue reading The 93rd Annual Academy Awards Nominations List

Review: The Dig (2021)

The Dig, yang menjadi film kedua yang diarahkan oleh sutradara asal Australia, Simon Stone, setelah The Daughter (2015), berkisah mengenai penggalian situs arkeologi di wilayah Sutton Hoo, Suffolk, Inggris, yang dimulai pada tahun 1939. Berdasarkan kisah nyata, penggalian tersebut dimulai ketika sang pemilik tanah, Edith Pretty (Carey Mulligan), mempekerjakan seorang arkeologi sekaligus penggali otodidak, Basil Brown (Ralph Fiennes), untuk menggali beberapa gundukan kuburan yang berada di sekitaran tanah miliknya dan selama ini diduga menjadi lokasi keberadaan sejumlah artefak yang berasal dari era kejayaan bangsa Viking – meskipun, menurut penilaian Basil Brown, artefak yang berada di lokasi tersebut kemungkinan juga berasal dari bangsa Anglo-Saxon yang merupakan nenek moyang dari masyarakat Britania Raya modern. Benar saja, setelah beberapa lama melakukan penggalian, Basil Brown mulai menemukan bukti bahwa wilayah penggaliannya merupakan sebuah situs arkeologi penting yang akan membuka lembaran sejarah baru tentang masa lalu dari bangsa Anglo-Saxon. Continue reading Review: The Dig (2021)

20 / 2020 – The 20 Best Movie Performances of 2020

What makes an acting performance so remarkable and/or memorable? Kemampuan seorang aktor untuk menghidupkan karakternya dan sekaligus menghantarkan sentuhan-sentuhan emosional yang dirasakan sang karakter jelas membuat sebuah penampilan akan mudah melekat di benak para penontonnya. Kadang bahkan jauh seusai penonton menyaksikan penampilan tersebut. Penampilan tersebut, tentu saja, tidak selalu membutuhkan momen-momen emosional megah nan menggugah. Bahkan, pada beberapa kesempatan, tidak membutuhkan durasi penampilan yang terlalu lama. Continue reading 20 / 2020 – The 20 Best Movie Performances of 2020

Review: Promising Young Woman (2020)

Judul Promising Young Woman pada film yang ditulis dan diarahkan oleh sutradara Emerald Fennell merujuk pada sosok karakter utamanya, Cassandra Thomas (Carey Mulligan). Semasa dirinya duduk di bangku kuliah guna menuntut ilmu kedokteran, dirinya dikenal sebagai sosok perempuan cerdas dengan pengetahuan yang melebihi rekan-rekan sepantarannya. Sayang, sebuah tragedi membuatnya tidak lagi berminat untuk melanjutkan pendidikannya dan memilih untuk keluar dari perkuliahan. Beberapa tahun setelah kejadian tersebut, di usia yang kini telah menginjak 30 tahun, Cassandra Thomas masih memilih untuk menjalani kehidupan sesuai dengan keinginannya: bekerja di sebuah kafe milik temannya Gail (Laverne Cox) di siang hari serta keluar bersenang-senang di sejumlah klub pada malam harinya. Pilihan hidup yang cukup membuat kedua orangtuanya (Clancy Brown dan Jennifer Coolidge) merasa khawatir. Namun, pertemuannya dengan seorang dokter bernama Ryan Cooper (Bo Burnham) segera mengubah kehidupan Cassandra Thomas dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Continue reading Review: Promising Young Woman (2020)

Review: The Great Gatsby (2013)

Diadaptasi dari novel legendaris berjudul sama karya F. Scott Fitzgerald, The Great Gatsby memulai kisahnya melalui perantaraan narasi dari Nicholas “Nick” Carraway (Tobey Maguire). Berlatar belakang cerita pada musim panas di tahun 1922 di Amerika Serikat, Nick adalah seorang pemuda yang dikisahkan baru saja pindah ke kota New York untuk mengejar kesuksesan dengan menjadi seorang pedagang saham. Di kota tersebut, Nick menyewa sebuah rumah kecil di wilayah Long Island, yang ironisnya, terletak bersebelahan dengan sebuah rumah besar milik pengusaha misterius, Jay Gatsby (Leonardo DiCaprio), yang dikenal seringkali mengadakan pesta besar-besaran nan mewah yang dihadiri oleh banyak warga kelas atas New York – serta dari kota-kota lain di Amerika Serikat – di rumahnya setiap malam.  Tentu saja, sebagai seorang pendatang yang tidak memiliki apapun, Nick bukanlah bagian dari pesta mewah tersebut. Namun, kondisi tersebut segera berubah ketika di suatu hari Nick mendapatkan sebuah undangan untuk hadir di pesta tersebut langsung dari Jay Gatsby.

Continue reading Review: The Great Gatsby (2013)

Review: Shame (2011)

Dalam Shame, Michael Fassbender berperan sebagai Brandon Sullivan, seorang eksekutif muda New York yang memiliki semua hal yang mungkin diinginkan setiap pria seusianya: wajah yang tampan, tubuh yang atletis, karir yang berjalan dengan lancar dan keuangan yang lebih dari sekedar cukup. Namun, Brandon menyimpan sebuah rahasia yang membuat dirinya begitu menjauhi dunia luar. Ia memiliki adiksi yang begitu parah terhadap seks. Adiksi yang menyebabkannya tidak mampu berhenti berhubungan dengan para pekerja seks komersial, bermasturbasi ketika dirinya sedang berada di kantornya, melakukan hubungan seks melalui dunia internet hingga membayangkan dirinya sedang berhubungan seks ketika sedang berhadapan dengan seorang wanita yang menarik. Brandon bahkan telah tiba pada fase bahwa berhubungan seks adalah sesuatu hal yang begitu menyiksa, namun ia tetap tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan tersebut.

Continue reading Review: Shame (2011)

The 15th Annual Online Film Critics Society Awards Nominations List

Online Film Critics Society – sebuah perkumpulan jurnalis dan kritikus film yang berbasis internet terbesar di dunia, dimana penulis At the Movies, Amir Syarif Siregar, juga tergabung di dalamnya –  baru saja mengumumkan daftar nominasi untuk The 15th Annual Online Film Critics Society Awards. Film karya Terrence Malick, The Tree of Life, memimpin daftar perolehan nominasi dengan meraih sebanyak 7 nominasi, termasuk di kategori Best Picture, Best Director (Terrence Malick), Best Supporting Actor (Brad Pitt) dan Best Supporting Actress (Jessica Chastain). Mengikuti dibelakangnya adalah Drive yang meraih enam nominasi termasuk di kategori Best Picture dan Best Director (Nicolas Winding Refn) walaupun harus gagal menempatkan aktor utamanya, Ryan Gosling, ke dalam nominasi Best Lead Actor.

Continue reading The 15th Annual Online Film Critics Society Awards Nominations List

Review: Drive (2011)

Di tangan seorang sutradara dengan kemampuan pengarahan dan penceritaan seadanya, Drive dapat dengan mudah menjadi sebuah film aksi popcorn yang hanya dapat menawarkan deretan adegan bernuansa kekerasan, seksualitas dan Jason Statham sebagai bintang utamanya. Sangat mudah. Namun, Nicholas Winding Refn bukanlah seorang sutradara dengan kemampuan filmis yang biasa. Mulai memperoleh perhatian dunia setelah mengarahkan film-film yang kental dengan nuansa kekerasan seperti Bronson (2008) yang dibintangi Tom Hardy dan Valhalla Rising (2009), Winding Refn mampu mengolah jalan cerita bernuansa kekerasan tersebut menjadi sebuah sajian yang bercita rasa tinggi, namun tidak dengan serta merta lantas menjadikannya sebagai sebuah film yang sulit untuk dicerna oleh penonton kebanyakan. Hal itulah yang sekali lagi dilakukan Winding Refn terhadap Drive, sebuah film yang jalan ceritanya diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya James Sallis.

Continue reading Review: Drive (2011)

Review: The Greatest (2009)

Bennett Brewer (Aaron Johnson) telah menyukai teman satu sekolahnya, Rose (Carey Mulligan), semenjak pertama kali ia menginjakkan kakinya di sekolah tersebut. Bennett, sayangnya, tidak memiliki cukup keberanian untuk menyapa Rose secara langsung, yang membuatnya menghabiskan masa empat tahun sekolahnya untuk menjadi pengagum rahasia Rose – yang ternyata juga telah lama menyukai Bennett. Di hari terakhir sekolahnya, Bennett akhirnya memberanikan diri untuk menyapa Rose. Berdua mereka akhirnya menghabiskan satu hari bersama, bersenang-senang, bercinta dan mencoba untuk mengetahui satu sama lain lebih dalam. Namun, hari yang indah tersebut berakhir tragis setelah sebuah kecelakaan yang dialami mereka kemudian merenggut nyawa Bennett untuk selama-lamanya.

Continue reading Review: The Greatest (2009)

Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011 Nominations List

Inception, Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dan Sang Pencerah memimpin daftar perolehan nominasi Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011. Untuk di kategori film berbahasa asing, Inception berhasil meraih sebanyak 14 nominasi dari 18 kategori yang tersedia. Jumlah tersebut unggul satu kategori dari film karya David Fincher, The Social Network, yang membuntuti dengan perolehan sebanyak 13 nominasi. Inception dan The Social Network sendiri akan berhadapan di banyak kategori termasuk di kategori Film Jawara, Sutradara Jawara serta Naskah Jawara. Kedua film tersebut akan bersaing dengan The Ghost Writer, Toy Story 3 dan Uncle Boonme who can Recall His Past Lives untuk memperebutkan gelar sebagai Film Jawara.

Continue reading Indonesian Movie Bloggers Choice Awards 2011 Nominations List

Review: Never Let Me Go (2010)

Berisi begitu banyak eksplorasi terhadap struktur sosial dan politik dalam kehidupan manusia, novel Never Let Me Go karya penulis asal Inggris, Kazuo Ishiguro, yang dirilis pada tahun 2005, mendapatkan pujian luas dari banyak kritikus literatur dunia yang kemudian membuat TIME Magazine menggelari novel tersebut sebagai novel terbaik di tahun 2005 dan memasukkannya dalam daftar TIME 100 Best English-Language Novel from 1923 to 2005. Sebuah pencapaian yang tentunya akan cukup sulit untuk diterjemahkan dalam bentuk audio visual, namun usaha yang dilakukan oleh sutradara Mark Romanek (One Hour Photo, 2002) ternyata tidak begitu mengecewakan.

Continue reading Review: Never Let Me Go (2010)

Review: Brothers (2009)

Brothers adalah sebuah film drama bertema perang yang disutradarai oleh Jim Sheridan, yang mungkin sebelumnya banyak dikenal atas karya-karyanya seperti My Left Foot dan In America. Brothers sendiri merupakan versi remake dari film drama Denmark yang berjudul sama (Brødre), yang disutradarai oleh Susanne Bier dan meraih banyak pujian dari kritikus film dunia ketika dirilis pada tahun 2004 yang lalu.

Continue reading Review: Brothers (2009)

The 82nd Annual Academy Awards Nominations

Film science fiction, Avatar, bersama film bertema perang Irak, The Hurt Locker, memimpin daftar nominasi The 82nd Annual Academy Awards. Kedua film tersebut berhasil meraih 9 nominasi termasuk untuk kategori Best Picture.

Continue reading The 82nd Annual Academy Awards Nominations