Well… selain 20th Century Fox yang berharap untuk mengulang kembali kesuksesan finansial Percy Jackson and the Lightning Thief (2010) – yang berhasil mengumpulkan total pendapatan lebih dari US$226 juta dari bujet produksi yang “hanya” sebesar US$95 juta, sepertinya tidak ada seorangpun yang benar-benar mengharapkan sebuah sekuel untuk film yang diadaptasi dari seri novel popular Percy Jackson and the Olympians karya Rick Riordan ini. But then again… Hollywood sepertinya masih berusaha keras untuk menemukan pengganti franchise Harry Potter yang meraih kesuksesan global di sepanjang masa rilisnya pada tahun 2001 sampai 2011 yang lalu. Untungnya, meskipun benar-benar terasa medioker, Chris Columbus – yang juga menangani dua seri pertama Harry Potter, Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (2001) dan Harry Potter and the Chambers of Secrets (2002), berhasil mengarahkan Percy Jackson and the Lightning Thief menjadi sebuah sajian yang cukup menghibur, khususnya bagi penonton yang berasal dari kalangan muda. Namun, apa yang akan terjadi pada franchise ini ketika Columbus tidak lagi duduk di kursi penyutradaraan?
Continue reading Review: Percy Jackson: Sea of Monsters (2013)