Tag Archives: Beby Tsabina

Review: Naga Naga Naga (2022)

Seperti yang dapat ditilik dari judulnya, Naga Naga Naga adalah sekuel kedua dari Nagabonar (MT Risyaf, 1986) setelah Nagabonar Jadi 2 arahan Deddy Mizwar yang mampu menarik minat lebih dari satu juta penonton dan menjadikannya sebagai film dengan raihan penonton terbanyak kedua ketika dirilis pada tahun 2007 yang lalu. Mizwar kembali duduk di kursi penyutradaraan sekaligus kembali memerankan sang karakter ikonik, Nagabonar. Judul yang diberikan pada film ini juga menandai kehadiran sesosok “naga” baru dalam alur pengisahannya. Jika film sebelumnya memberikan fokus pada hubungan antara dua “naga,” Nagabonar dan anaknya Bonaga (Tora Sudiro), maka Naga Naga Naga menghadirkan karakter Monaga (Cut Beby Tshabina) yang merupakan cucu Nagabonar yang berasal dari pernikahan karakter Bonaga dengan istrinya, Monita (Wulan Guritno). Continue reading Review: Naga Naga Naga (2022)

Review: Layla Majnun (2021)

Setelah Test Pack: You Are My Baby (2012), sutradara Monty Tiwa kembali mempertemukan Reza Rahadian dengan Acha Septriasa dalam film arahannya yang terbaru, Layla Majnun. Merasa familiar dengan judul tersebut? Meskipun bukanlah adaptasi langsung dari kumpulan puisi legendaris Layla and Majnun karangan sastrawan asal Azerbaijan, Nezami Ganjavi, namun naskah cerita film yang ditulis oleh Alim Sudio (Mariposa, 2020) masih menggunakan esensi serta tema cerita senada seperti yang diusung oleh barisan puisi karya Ganjavi yang alur kisahnya mendapat julukan The Romeo and Julie of the East karena kandungan cerita cinta tak berbalasnya yang mengingatkan banyak orang pada kisah Romeo and Juliet yang ditulis oleh William Shakespeare. Lalu bagaimana eksplorasi cerita yang dilakukan oleh Tiwa dan Sudio dalam mengelola alur dan konflik romansa yang sebenarnya telah dituturkan berulang kali? Continue reading Review: Layla Majnun (2021)

Review: Rentang Kisah (2020)

Sesungguhnya, cukup sulit untuk mereka apa yang ingin disampaikan oleh Danial Rifki (99 Nama Cinta, 2019) lewat film terbaru arahannya, Rentang Kisah. Film drama yang naskah ceritanya diadaptasi Rifki dari buku catatan perjalanan kehidupan berjudul sama milik kreator konten video YouTube sekaligus pemengaruh media sosial, Gita Savitri Devi, ini terasa berusaha untuk berbicara tentang banyak hal. Dimulai dengan gambaran akan sebuah keluarga menengah yang terkena dampak krisis ekonomi pada akhir tahun ‘90an, Rentang Kisah kemudian mengalihkan fokusnya pada seorang sosok karakter utama dan perjuangannya untuk menyelesaikan masa kuliahnya di luar negeri, kisah patah hatinya, usahanya untuk melawan rasa kesepian, berbagai hal yang ia lakukan untuk mengisi kesehariannya, hingga kehadiran plot yang bertutur tentang konsep ketuhanan dan bertema reliji. Terasa acak, khususnya karena naskah Rifki tak pernah mampu untuk mendalami berbagai konflik yang telah diutarakannya. Continue reading Review: Rentang Kisah (2020)

Review: Rompis (2018)

Diadaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Eddy D. Iskandar, Roman Picisan (Adisoerya Abdy, 1980) berhasil menjadi salah satu drama romansa terpopular di kalangan pecinta film Indonesia sekaligus semakin mengukuhkan posisi Rano Karno dan Lydia Kandou – yang di sepanjang karir akting mereka telah membintangi lebih dari sepuluh judul film bersama – sebagai pasangan layar lebar terfavorit di masa tersebut. Kisah cinta antara karakter Roman dan Wulan dalam Roman Picisan kemudian menjadi inspirasi bagi jalan cerita serial televisi berjudul sama dan kembali mampu meraih sukses besar ketika ditayangkan oleh saluran Rajawali Citra Televisi Indonesia sebanyak 107 episode pada tahun 2017. Kini, layaknya kesuksesan versi film yang menginspirasi keberadaan serial televisinya, kesuksesan Roman Picisan: The Series kemudian coba diadaptasi menjadi sebuah film yang berjudul Rompis dan dibintangi oleh deretan pemeran serial televisinya. Continue reading Review: Rompis (2018)

Review: Dear Nathan (2017)

Sekilas, Dear Nathan terlihat sebagai drama remaja yang biasa disajikan oleh deretan film Indonesia sejenis lainnya: kisah mengenai sesosok remaja pria dengan masa lalu kelam yang mencoba untuk mendekati seorang remaja perempuan cerdas sekaligus jelita di sekolahnya yang tentu saja kemudian diikuti dengan deretan drama khas remaja yang menghiasi hubungan mereka. Dear Nathan, yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Erisca Febriani, memang harus diakui tidak mampu menghindari dirinya dari sejumlah konflik klise yang sering ditemukan dalam film-film drama remaja Indonesia. Namun, naskah cerita film yang digarap bersama oleh Bagus Bramanti (Talak 3, 2016) dan Gea Rexy serta pengarahan yang sangat dinamis dari Indra Gunawan (Hijrah Cinta, 2014) justru berhasil mengolah segala ke-klise-an konflik drama remaja tersebut menjadi sebuah sajian cerita yang kuat dan bahkan seringkali terasa emosional. Padanan tepat yang jelas akan membuat drama remaja yang satu ini mampu mencuri hati banyak penontonnya – dan tidak hanya akan berasal dari kalangan remaja saja. Continue reading Review: Dear Nathan (2017)